tidak ada menyebutkan kata penyelidikan, Padahal proses penyelidikan merupakan hal yang sangat penting. Proses penyelidikan diatur pada Pasal 71 UU No. 35 Tahun 2009
tentang Narkotika menyebutkan “ Dalam melaksanakan tugas pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika, BNN
berwenang melakukan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika”. Dalam Pasal 1 Angka 4 UU No. 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana ditentukan bahwa penyelidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk
melakukan penyelidikan. Sementara yang dimaksud penyelidikan menurut Pasal 1 Angka 5 UU No. 8 Tahun 1981 adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari
dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-
undang ini.
1. Penyidikan
Dalam Pasal 81 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menyebutkan Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penyidik BNN berwenang
melakukan penyidikan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika berdasarkan undang-undang ini. Penyidikan yang dilakukan kedua
lembaga ini juga diatur pada Pasal 84 UU. No 35 Tahun 2009 menyebutkan dalam melakukan penyidikan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan
prekursor narkotika, penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia memberitahukan secara tertulis dimulainya penyidikan kepada penyidik BNN begitu pula sebaliknya.
Kedua lembaga ini mempunyai peran penting dan diharapkan dapat bersinergi dalam
Universitas Sumatera Utara
hal menangani penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.
Mengenai pengertian penyidikan telah diatur dalam Pasal 1 Angka 2 UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, yaitu serangkaian tindakan penyidik dalam
hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana
yang terjadi dan guna menemukan tersangkannya. Dalam hal penyidikan, BNN dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
mempunyai wewenang untuk melakukan penyidikan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. Wewenang Kepolisian Negara
Republik Indonesia adalah untuk : a.
Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan. b.
Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan.
c. Membawa dan menghadap orang pada penyidik dalam rangka penyidikan.
d. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda
pengenal diri. e.
Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat. f.
Memanggil orang untuk disengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi. g.
Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan perkara pemeriksaan
h. Mengadakan penghentian penyidikan
i. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum
Universitas Sumatera Utara
j. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigran yang berwenang
di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana.
k. Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil
serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum.
l. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggungjawab
Jika dibandingkan dengan kewenangan BNN sebagaimana yang diatur pada Pasal 75 UU No. 35 Tahun 2009 antara lain :
a. Melakukan penyelidikan atas kebenaran laporan serta keterangan tentang adanya
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika b.
Memeriksa orang atau koperasi yang diduga melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika
c. Memanggil orang untuk di dengar keteranganya sebagai saksi.
d. Menyuruh berhenti orang yang diduga melakukan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika dan prekursor narkotika serta memeriksa tanda pengenal diri tersangka.
e. Memeriksa, mengeledah, dan menyita barang bukti tindak pidana dalam
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. f.
Memeriksa surat danatau dokumen laijn tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika
g. Menangkap dan menahan orang yang diduga melakukan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika
Universitas Sumatera Utara
h. Melakukan interdiksi terhdap peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika di
seluruh wilayah juridiksi nasional i.
Melakukan penyadapan yang terkait dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika setelah terdapat bukti awal yang cukup.
j. Melakukan teknik penyidikan pembelian terselubung dan penyerahan di bawah
pengawasan k.
Memusnahkan narkotika dan prekursor narkotika l.
Memulai tes urine, tes darah, tes rambut, tes asam dioksiribonukleat DNA, dan atau tes bagian tubuh lainya.
m. Mengambil sidik jari dan memotret tersangka.
n. Melakukan pemindaian terhadap orang, barang, binatang, dan tanaman.
o. Membuka dan memeriksa setiap barang kiriman melalui pos dan alat-alat
perhubungan lainnya yang diduga mempunyai hubungan dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.
p. Melakukan penyegelan terhadap narkotika dan prekursor narkotika yang disita.
q. Melakukan uji laboraturium terhadap sampel dan barang bukti narkotika dan
prekursor narkotika. r.
Meminta bantuan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan tugas penyidikan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.
s. Menghentikan penyidikan apabila tidak cukup bukti adanya dugaan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. Dapat diketahuai bahwa kewengan BNN lebih banyak dari pada kewenangan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam tugas penyidikan penyalahgunaan dan
Universitas Sumatera Utara
peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. Akan tetapi, bukan berarti kewenangan penyidik BNN lebih besar dari pada penyidik Polri. Kewenangan yang
ada pada BNN dan Polri dijalankan sesuai dengan porsi masing-masing melalui kerjasama antara satu dengan yang lainnya dalam memberantas peredaran gelap
narkotika dan prekursor narkotika.
2. Penuntutan