Uraian Proses Produk Laminated board

- Kayu hasil pemotongan dibawa ke mesin moulding dengan menggunakan hand truck. - Pada mesin moulding keempat permukaan kayu di haluskan. - Serbuk sisa penghalusan kayu dibawa ke gudang bahan bakar dengan memakai dust collector. - Kemudian kayu di bawa ke bagian pendempulan dengan menggunakan hand truck. - Kayu di dempul secara manual dan diamplas dengan menggunakan kertas pasir, serbuk sisa pengamplasan kayu di bawa ke gudang bahan bakar dengan menggunakan mesin dust collector. - Kayu yang telah selesai didempul dibawa ke bagian penyemprotan dengan menggunakan hand truck. - Bahan pengawet disemprotkan pada kayu sambil di periksa secara visual hasil penyemprotan. - Kayu dibawa ke bagian pengepakan dengan menggunakan hand truck. - Kayu di bagian pengepakan dihitung jumlahnya, kemudian dikemas menggunakan plastik dan tali pengikat lalu dipasangi label. - Kayu di bawa gudang produk jadi, menggunakan hand truck. - Produk disimpan di gudang produk jadi.

b. Uraian Proses Produk Laminated board

Laminated board adalah produk kayu woodworking yang biasa digunakan untuk papan iklan. Gambar dari produk laminated board dapat dilihat pada gambar 2.3 : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. Produk Laminated board Adapun proses pembuatan produk Laminated board adalah sebagai berikut: - Kayu diambil dari gudang bahan baku - Kemudian kayu dibawa ke kiln dryer dengan menggunakan hand truck. - Kayu dikeringkan selama ± 12 hari dengan menggunakan kiln dryer, sampai tingkat kekeringan 12 - Kemudian kayu dibawa ke mesin double planner dengan menggunakan hand truck. - Diketam sisi atas dan bawah dengan mesin double planner, chips dari proses pengetaman dibawa ke gudang bahan bakar menggunakan kereta sorong. - Di bawa ke bagian pemeriksaan dengan menggunakan hand truck. - Kayu diperiksa ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong. - Kayu yang tidak sesuai ketebalannya dibawa kembali ke mesin double planner, untuk diketam ulang. Universitas Sumatera Utara - Kayu yang telah diketam sisi atas dan bawah dibawa ke mesin double planner kedua untuk diketam sisi kiri dan kanan, dengan menggunakan hand truck, chips dari proses pengetaman dibawa ke gudang bahan bakar menggunakan kereta sorong. - Kayu yang telah selesai diketam di bawa ke bagian inspeksi dengan menggunakan hand truck. - Pada bagian inspeksi kayu diperiksa ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong. - Kayu yang tidak sesuai ketebalannya dibawa kembali ke mesin double planner, untuk diketam ulang. - Kayu yang telah selesai di ketam dibawa ke mesin cross cut dengan menggunakan hand truck. - Kayu diukur dengan menggunakan meteran dan dipotong dengan menggunakan mesin cross cut , kayu sisa potongan diperiksa. - Kayu sisa potongan yang masih dapat digunakan dibawa ke gudang penyimpanan sementara, dengan menggunakan hand truck. - Kayu sisa potongan yang tidak dapat digunakan dibawa ke gudang bahan bakar, dengan menggunakan hand truck. - Serbuk kayu sisa pemotongan dihisap dengan menggunakan dust collector ke gudang bahan bakar. - Kayu hasil pemotongan dibawa ke mesin moulding dengan menggunakan hand truck. - Pada mesin moulding keempat permukaan kayu di haluskan. Universitas Sumatera Utara - Serbuk sisa penghalusan kayu dibawa ke gudang bahan bakar dengan memakai dust collector. - Kayu dibawa ke bagian pengeleman dengan menggunakan hand truck. - Kemudian kayu diberi lem secara manual, sebelumnya lem dicampur dengan hardener di dalam mixer box. - Setelah diberi lem kayu dibawa ke bagian laminating dengan menggunakan dengan menggunakan hand truck. - Di bagian laminating di press dengan menggunakan mesin up-press. - Kayu dibawa ke mesin moulding dengan menggunakan hand truck. - Kemudian kayu dihaluskan keempat sisinya dengan menggunakan mesin moulding - Serbuk sisa penghalusan kayu dibawa ke gudang bahan bakar dengan memakai dust collector. - Kemudian kayu dibawa ke bagian pendempulan dengan menggunakan hand truck. - Kayu didempul secara manual dan di amplas dengan menggunakan kertas pasir, serbuk kayu sisa pengamplasan di bawa ke gudang bahan bakar dengan menggunakan mesin dust collector - Kayu yang telah selesai didempul dibawa ke bagian penyemprotan dengan menggunakan hand truck. - Bahan pengawet disemprotkan pada kayu sambil di periksa secara visual hasil penyemprotan. - Kayu dibawa ke bagian pengepakan dengan menggunakan hand truck. Universitas Sumatera Utara - Kayu di bagian pengepakan dihitung jumlahnya, kemudian dikemas menggunakan plastik dan tali pengikat lalu dipasangi label. - Kayu di bawa gudang produk jadi, menggunakan hand truck. - Produk disimpan di gudang produk jadi. C.Uraian Proses Produksi Finger joint Finger joint adalah produk kayu woodworking yang diolah dengan cara menyambungkan potongan-potongan kayu bahan baku dengan potongan- potongan kayu sisa dari door jamb dan laminated board. Gambar dari produk finger joint dapat dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2.4. Produk Finger joint Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Pengendalian Kualitas

Pengendalian dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk menjamin agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pengendalian dalam istilah industri diartikan sebagai suatu proses pendelegasi tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan manajemen dengan tetap menggunakan cara-cara menjamin hasil yang memuaskan. Kualitas adalah perpaduan semua fungsi dari perusahaan kedalam falsafa holistig yang dibagun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan kepuasan pelanggan. 1 merupakan salah satu sasaran dan tanggung jawab pembuatan keputusan sehingga kualitas menjadi salah satu tujuan penting sebagian besar perusahaan. Mengingat kualitas ini menyangkut organisasi secara keseluruhan maka fungsi operasi dibebani tanggung jawab untuk menghasilkan mutu yang baikdan terjamin bagi kosumen. Secara umum kualitas dapat juga diartikan sebagai suatu kumpulan data sejumlah karakteristiksifat yang menunjukan tingkat derajat kebaikan suatu produk sehingga mampumemenuhi keinginan konsumen. Dengan kata lain kualitas berarti kecocokan penggunaan yang diinginkan bagi konsumen. Ini berarti produk tersebut cocok dan sesuai dengan apa saja yang diinginkan konsumen. 1 Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, Total Quality Management,hal 4. Universitas Sumatera Utara