BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Pengendalian Kualitas
Pengendalian dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk menjamin agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan dalam perencanaan. Pengendalian dalam istilah industri diartikan sebagai suatu proses pendelegasi tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan
manajemen dengan tetap menggunakan cara-cara menjamin hasil yang memuaskan.
Kualitas adalah perpaduan semua fungsi dari perusahaan kedalam falsafa holistig yang dibagun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan
kepuasan pelanggan.
1
merupakan salah satu sasaran dan tanggung jawab pembuatan keputusan sehingga kualitas menjadi salah satu tujuan penting
sebagian besar perusahaan. Mengingat kualitas ini menyangkut organisasi secara keseluruhan maka fungsi operasi dibebani tanggung jawab untuk menghasilkan
mutu yang baikdan terjamin bagi kosumen. Secara umum kualitas dapat juga diartikan sebagai suatu kumpulan data
sejumlah karakteristiksifat yang menunjukan tingkat derajat kebaikan suatu produk sehingga mampumemenuhi keinginan konsumen. Dengan kata lain
kualitas berarti kecocokan penggunaan yang diinginkan bagi konsumen. Ini berarti produk tersebut cocok dan sesuai dengan apa saja yang diinginkan
konsumen.
1
Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, Total Quality Management,hal 4.
Universitas Sumatera Utara
Pengendalian kualitas adalah prosedur untuk mencapai kualitas yang diingikan dengan tujuan memperbaiki produk dan menurunkan ongkos kualitas
secara keseluruhan. Dengan adanya pengendalian kualitas, diharapkan penyimpangan dapat dikurangi dan proses diarahkan pada tujuan.
Inti dari pengendalian kualitas sebenarnya adalah pengendalian kualitas produk selama dalam proses pembuatan sampai produk jadi untuk mencegah
adanya produk yang tidak memenuhi kualitas yang telah ditetapkan dan bukan untuk memperbaiki kualitas setelah produk setelah diproses.
Menurut A.V. Feigenbaum, pengendalian kualitas dapat didefenisikan sebagai suatu system yang terdiri atas pemeriksaan atau pengujian, analisis, dan
tindakan-tindakan yang harus diambil dengan memanfaatkan kombinasi seluruh peralatan dan teknik-teknik guna mengendalikan kualitas produk dengan ongkos
minimal sesuai dengan keinginan konsumen tertentu.
2
Berdasarkan standar industri Jepang JIS, pengendalian kualitas didefenisikan sebagai suatu system tentang metode produksi yang secara
ekonomis memproduksi produkjasa yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Sedangkan Kaoru Iskawa, mengartikan pengendalian kualitas sebagai metode untuk mengembangkan, mendesain, memproduksi, dan memberi jasa
produk bermutu yang paling ekonomis, paling berguna dan selalu memuaskan konsumen.
2
Amin Widjaja Tunggal, Ak, MBA, Manajemen Mutu Terpadu, 1998. hal 82.
Universitas Sumatera Utara
Pengendalian kualitas dapat dibagi dalam empat langkah, yakni : Penentuan standar kualitas, yang meliputi standar biaya, hasil, keamanan, dan
keandalan yang diperlukan untuk produk tersebut. Menilai kesesuaian sifat produk yang dibuat dengan standar yang telah
ditentukan. Mengambil tindakan kerektif apabila diperlukan dengan mencari penyebabnya
melalui faktor-faktor yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen. Merencanakan perbaikan standar, yaitu dengan melakukan usaha
pengembangan yang kontinu untuk memperbaiki standar biaya, kinerja, keamanan, dan keandalan.
3
Dengan adanya pengendalian kualitas diharapkan munculnya penyimpangan dapat dikurangi dan proses dapat diarahkan pada tujuan yang ingin
dicapai. Pengendalian kualitas dapat dikatakan efektif apabila dapat menekan sampai batas minimum penyimpangan terhadap rencana.
3.2. Data Atribut dan Data Variabel