900
71 102
34 7
11
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
Ju m
la h
Jenis Cacat
HISTOGRAM
Ukuran Produk Kadar Air
Kerapian dan Kehalusan Kerapian Pola
Jenis Kayu Bentuk Kayu
Gambar 5.1. Histogram Jenis Cacat Door Jamb
Keterangan Gambar :
Dapat dilihat pada gambar 5.1. bahwa jenis cacat terbagi enam, yaitu jumlah cacat terbesar pada ukuran produk sebesar 900 batang,kadar air sebesar 71
batang, kerapaian dan kehalusan sebesar 102 batang, kerapaian pola sebesar 34 batang, jenis kayu sebesar 7 batang, bentuk kayu sebesar 11 batang.
5.2.4. Diagram Pareto
Untuk melihat perbandingan jumlah Door Jamb yang cacat untuk setiap jenis cacat terhadap jumlah total Door Jamb yang cacat, maka jenis cacat tersebut
diurut berdasarkan jumlah jenis cacat terbesar. Kemudian dihitung persentase dan
Universitas Sumatera Utara
persentase kumulatifnya. Selanjutnya dibuat pareto diagram untuk melihat tingkat kenaikan kerusakan berdasarkan persentase kumulatif dari setiap jenis cacat
tersebut. Perbandingan persentase terbesar dapat dilihat pada Tabel 5.8 dan diagram paretonya pada Gambar 5.2.
Rumus Persentase setiap jenis kesalahan door jamb :
Jenis Ukuran Produk = Jumlah Cacat Jumlah Keseluruhan Cacat x 100 = 9001125 x 100
= 80 Jenis Kerapian dan kehalusan =Jumlah CacatJumlah Keseluruhan Cacatx100
= 711125 x 100 = 6,31
Presentase Kumulatif Kerapian dan kehalusan = 80 + 6,31 = 86,31
Tabel 5.8 .Persentase Setiap Jenis Kesalahan Door Jamb Door Jamb yang cacat
No Jenis
Jumlah Presentase
Presentase kumulatif
1 Ukuran Produk
900 80,00
80.00 2
Kerapian dan Kehalusan 102
9,07 89.07
3 Kadar Air
71 6,31
95.38 4 Kerapian
Pola 34
3,02 98.40
5 Bentuk Kayu
11 0,98
99.38 6 Jenis
Kayu 7
0,62 100.00
Jumlah 1125
Sumber : PT. Bukit Emas Dharma Utama
Universitas Sumatera Utara
PARETO DIAGRAM
89.07 95.38
98.40 99.38
100.00 80.00
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5 6
Jenis Cacat P
ers en
ta se
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
P ers
en ta
se K u
m u
la ti
f
Jenis Cacat : 1.Ukuran
Produk 2.Kerapian dan
Kehalusan 3.Kadar Air
4.Kerapian Pola 5.Bentuk Kayu
6.Jenis Kayu
Persentase Kumulatif
Gambar 5.2. Diagram Pareto Door Jamb yang cacat
Keterangan Gambar :
Dilihat pada gambar 5.2. bahwa jenis cacat terbagi enam, yaitu persentase cacat terbesar yaitu pada cacat ukuran produk sebesar 80, hal ini menunjukkan
bahwa cacat yang akan diberikan proses perbaikan yaitu cacat ukuran produk.
5.2.5. Scatter Diagram Diagram Pencar
Diagram pencar sangat digunakan dalam seven tools, yang perlukan dan digunakan untuk melihat korelasi antara jumlah Door Jamb yang diproduksi
dengan jumlah Door Jamb yang reject karena cacat ukuran produknya, dan untuk melihat penyebaran produk cacat per periode pengambilan data. Data kesalahan
cacat ukuran produk secara spesifik akan dibuat pada Tabel 5.9. untuk selanjutnya disajikan sebagai diagram pencar pada Gambar 5.3.
Universitas Sumatera Utara
Rumus data ukuran produk door jamb yang cacat:
Jumlah door jamb = Jumlah Door jamb = 5200 batang
Ukuran produk door jamb yang cacat =
cacat ukuran produk door jamb = 80 batang
Tabel 5.9. Data Door Jamb yang Cacat Ukuran Produknya No
Jumlah Door Jamb Door Jamb yang Cacat Ukuran Produk
1 5200 80
2 5200 76
3 5100 84
4 5150 80
5 5200 68
6 5300 72
7 5250 72
8 5300 84
9 5200 76
10 5100 64
11 5100 68
12 5100 76
Jlh. 62200 900
Sumber : PT. Bukit Emas Dharma Utama
Universitas Sumatera Utara
Diagram Pencar
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 1
Periode Ju
m la
h C
a c
a
2 t
Gambar 5.3. Diagram Pencar Door Jamb yang mengalami cacat ukuran produk
Keterangan Gambar : Dapat dilihat pada gambar 5.3. bahwa pada periode yang pertama
ditemukan cacat door jamb sebesar 80 batang. Pengaruh jumlah Door Jamb yang diproduksi terhadap jumlah Door Jamb
yang cacat dan bentuk hubungan atau korelasinya sebagaimana terlihat pada gambar dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefesien korelasi yang
parameter-parameternya dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Rumus koefesien korelasi:
Jumlah Produksi door jamb x = 5200 Ukuran cacat produk y = 80
Jumlah Produksi door jamb X
2
= 5200 x 5200 = 2704000 Ukuran cacat produk Y
2
= 80 x 80 = 6400 Jumlah Produksi door jamb x Ukuran cacat produk X.Y = 5200 x 80 = 416000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Parameter-parameter koefesien korelasi No
Jumlah Door Jamb yang
diproduksi x Cacat
Ukuran Produk y
X
2
Y
2
X.Y
1 5200 80 27040000
6400 416000
2 5200 76 27040000
5776 395200
3 5100 84 26010000
7056 428400
4 5150 80 26522500
6400 412000
5 5200 68 27040000
4624 353600
6 5300 72 28090000
5184 381600
7 5250 72 27562500
5184 378000
8 5300 84 28090000
7056 445200
9 5200 76 27040000
5776 395200
10 5100 64 26010000
4096 326400
11 5100 68 26010000
4624 346800
12 5100 76 26010000
5776 387600
Jlh 62200 900 322465000
67952 4666000
Sumber : PT. Bukit Emas Dharma Utama
Dari tabel diatas ,dapat dihitung koefesien korelasinya dengan rumus sebagai berikut :
Rumus parameter koefesien korelasi :
r
xy
=
2 2
2 2
y
y n
x x
n y
x xy
n
r
xy
=
2 2
900 67952
12 62200
322465000 12
900 62200
4666000 12
x
x x
x
r
xy
= 0.18941
63354,242 12000
Koefesien korelasi sebesar 0,18941 berarti berada diantara 0 dan + 1
menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier antara X jumlah Door Jamb yang diproduksi dan Y jumlah Door Jamb yang reject. Atau korelasi sebesar
r = 0,18941 , berarti 18,94 diantara keragaman total nilai-nilai Y dapat dijelaskan oleh hubungan liniernya dengan nilai-nilai X.
Universitas Sumatera Utara
5.2.6. Peta Kontrol Control Chart