90 →75→60→45→30. Fluktuasi berat dicatat untuk masing-
masing kelembaban Untuk menghitung kadar uap airnya, kapsul dikeringkan pada suhu 105
C selama 4 jam sampai diperoleh berat konstan.
Dimana Mo adalah berat sebelum pengeringan, dan M adalah berat setelah pengeringan.
3.3.9 Uji Kerapuhan Cangkang Kapsul dengan berbagai Kadar Uap Air
Cangkang kapsul yang telah disimpan dalam berbagai kelembaban di climatic chamber kemudian diuji kerapuhannya. Uji kerapuhan yang
dilakukan sama dengan uji kerapuhan cangkang kapsul mula-mula.
3.3.10 Uji Stabilitas 3.3.10.1 Penyimpanan pada Suhu Kamar
Cangkang kapsul disimpan dalam botol pada suhu kamar selama 3 bulan kondisi penyimpanan dicatat setiap minggu. Setelah 3 bulan, cangkang
kapsul dikeluarkan dan dilakukan pengujian terhadap cangkang kapsul, yang meliputi pengamatan warna, uji kadar uap air, uji kerapuhan, dan
uji waktu hancur.
3.3.10.2 Penyimpanan pada Suhu 40 C, RH 75
Cangkang kapsul disimpan dalam botol di climatic chamber pada suhu 40±2
C, RH 75±5 selama 3 bulan. Setelah 3 bulan, cangkang kapsul dikeluarkan dan dilakukan pengujian terhadap cangkang kapsul, yang
Universitas Sumatera Utara
meliputi pengamatan warna, uji kadar uap air, uji kerapuhan, dan uji waktu hancur.
3.3.11 Uji Aktivitas Air
Cangkang kapsul dipotong kecil-kecil, kemudian sekitar 100 mg potongan cangkang kapsul dimasukkan dalam desikator yang telah berisi larutan
garam jenuh yang telah diketahui aktivitas airnya NaCl, K
2
CrO
4
, dan K
2
SO
4
dengan a
w
berturut-turut adalah 75, 90 dan 97 dan disimpan selama 24 jam atau lebih pada suhu kamar. Pada kondisi dimana aw
60, beberapa tetes etanol digunakan sebagai bahan fungistatik. Kemudian cangkang kapsul ditimbang kembali dan dihitung selisihnya
plus atau minus. Plotlah selisih hasil penimbangan terhadap aktivitas air larutan garam. Tarik garis mendatar dari titik 0 sampai memotong kurva
dan interpolasikan ke sumbu x aktivitas air larutan garam. Titik perpotongan merupakan aktivitas air dari kapsul. Uji ini juga dilakukan
terhadap cangkang kapsul yang disimpan dalam suhu kamar dengan kelembaban tinggi RH 90.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengukuran Viskositas Larutan Alginat
Dari hasil pengukuran, viskositas larutan alginat 9611 cp. Pada viskositas tersebut, larutan alginat mempunyai sifat alir dan kekentalan yang sesuai untuk
dapat dicetak menjadi cangkang kapsul. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, viskositas larutan alginat untuk dapat dicetak menjadi cangkang kapsul
berkisar 9000-32.000 cp.
4.2 Penentuan Spesifikasi Cangkang Kapsul
Hasil pengukuran spesifikasi cangkang kapsul alginat dapat dilihat pada Tabel 2. Pengukuran panjang, diameter, berat dan pengamatan warna cangkang
kapsul dilakukan untuk cangkang kapsul sendiri, badan kapsul sendiri dan cangkang kapsul keseluruhan. Pengukuran ketebalan dilakukan terhadap badan
dan cangkang kapsul tersendiri. Sedangkan pengukuran volume hanya dilakukan terhadap badan cangkang kapsul, karena umumnya bahan obat hanya diisikan ke
dalam badan cangkang kapsul sebelum ditutup dengan tutup kapsul. Dan air yang digunakan untuk mengukur volume cangkang kapsul hanya diisikan sampai
meniskus atas air menyentuh ujung kapsul untuk mencegah kelebihan pembacaan volume cangkang kapsul. Dan cangkang kapsul alginat berwarna putih transparan,
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 9 Cangkang kapsul yang dibuat merupakan cangkang kapsul dengan ukuran
00. Hal ini bisa dilihat dari spesifikasi cangkang kapsul 00 pada Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara