dan sederhana, gangguan pencernaan akut, meningkatnya rasa takut dan cemas, jantung berdebar keras, sesak napas, badan gemetar dingin dan banyak
keringat, loyo, pingsan atau collaps Hawari, 2011.
2.2 Stres kerja
2.2.1 Definisi Stres Kerja
Lingkungan kerja merupakan salah salah satu yang dapat menimbulkan terjadinya stres. Stres kerja merupakan respon psikologi individu terhadap
tuntutan di tempat kerja dan menuntut seseorang untuk beradaptasi. Spears 2008 mendefinisikan stres kerja sebagai reaksi seseorang terhadap tuntutan ditempat
kerja yang sifatnya merugikan atau tuntutan kerja yang berlebihan. Hasibuan dalam Yazid, 2008 menyatakan bahwa stres kerja adalah stres pegawai yang
ditimbulkan akibat kepuasan tidak terwujud dari pekerjaannya, prestasi kerja yang mengalami stres pada umumnya akan menurun karena mengalami ketegangan
pikiran dan prilaku aneh, pemarah, dan suka menyendiri. Anoraga 2001, menyatakan bahwa stres kerja merupakan suatu kondisi fisik dan psikis yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik di dalam maupun di luar pekerjaan dan kondisi tersebut mempengaruhi prestasi kerja seseorang sehingga menyebabkan
menurunkan kinerja. Perawat setiap hari mengalami stres kerja yang berhubungan dengan
memberikan asuhan keperawatan. Stres kerja perawat dapat disebabkan konflik dengan dokter dan teman sejawat, beban kerja yang tinggi, kondisi pasien yang
memburuk, kematian Perancis, Lenton et all, dalam Mark Smith, 2011. Perawat dihadapkan dengan tugas kerja yang berbeda, bekerja dengan shift
terutama shift malam, kondisi kerja, situasi yang terkait dengan penderita dan
kematian pasien Cooper, dalam Moustaka Contantinidis, 2010. 2.2.2 Jenis-jenis stres kerja
Agus dkk, 2003 dalam Yazid 2007 berpendapat berpendapat bahwa ada empat jenis stres kerja. Satu, quantatif overloding stress merupakan stres
dikarenakan seseorang mempunyai waktu yang melebihi batas kemampuan. Dua, quantatif underloading stress
merupakan stres keahlian disebabkan seseorang memiliki waktu yang terlalu sedikit sehingga dia banyak menganggur dan
akibatnya sangat membosankan. Dan stres kualitatif ini disebabkan seseorang yang memiliki pekerjaan sederhana terjadi banyak pengulangan tugas dapat
menimbulkan kebosanan dan rasa monoton. Atau karena tugas yang di laksanakan terlalu sedikit sehingga karyawan menjadi kurang perhatian terhadap
pekerjaannya Everly Giardano dalam Supardi, 2007. Tiga, qualitative overloading stress
adalah stres disebabkan seseorang mempunyai atau kekurangan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya. Stres kerja ini
merupakan beban kerja yang menggabungan dari kemampuan teknikal dan kemampuan intelektual yang tinggi. Pada titik tertentu kemajemukan kemampuan
karyawan menjadi tidak produktif sehingga menimbulkan efek desktruktif, maka timbullah kelelahan fisik dan mental Suderland Cooper, dalam Supardi 2007.
Empat, qualitative underloading stress disebabkan seseorang itu memiliki atau kemampuan dan keahlian yang sangat tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan atau
tugasnya, sehingga pekerjaan atau tugasnya dianggap terlalu rendah sehingga pekerjaan tersebut membosankan. Stres kerja disebabkan karena beban kerja yang
terlalu sedikit sehingga peluang menggunakan keterampilan dalam bekerja sangat sedikit sehingga kurang dapat merangsang kecakapan karyawan dan kurang
mendapat rangsangan motivasi atau semangat sehingga karyawan merasa tidak dapat maju dalam mengembangkan keterampilannya Sutherlan Cooper dalam
supardi, 2007.
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres kerja