Sistem Organisasi di Kamar Bedah Personil yang Terlibat di Kamar Bedah

keamanan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta-mencitai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri. 2. Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan pesan atau instruksi dari perawat lain, Sehingga sebagai pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialisasi kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana. 3. Fungsi Interdependen Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang sifatnya ketergantungan diantara tim satu dengan tim yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam memberikan pelayanan seperti asuhan keperawatan dengan penyakit kompleks atau asuhan keperawatan di kamar bedah keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan dokter ataupun lainnya.

2.3.3 Sistem Organisasi di Kamar Bedah

Kamar operasi atau kamar bedah yang lebih dikenal dengan OK. Singkatan dari Bahasa Belanda Operatin Kamar OK, yaitu suatu unit kerja yang terorgansir, sangat kompleks dan terintegrasi merupakan fasilitas untuk melaksanakan kegiatan operasi di rumah sakit. Sebuah kamar operasi merupakan ruang paling istimewa di rumah sakit, pengelolaannya bisa dikatakan paling khusus dibandingkan dengan ruangan lain pada umumnya. Di tempat ini dilakukan segala tindakan invasif terhadap tubuh manusia. Untuk menjamin tindakan operasi berjalan dengan lancar dan meminimalisir faktor-faktor pengganggu maka perlu pengendalian di kamar operasi, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kamar operasi, kerjasama yang baik sangat diperlukan antara personelnya, baik dokter, perawat, maupun personel operasi yang lain Kemenkes, 2010.

2.3.4 Personil yang Terlibat di Kamar Bedah

Jenis Tenaga adalah personil yang boleh masuk di dalam kamar bedah baik itu tim inti maupun tim penunjang yang antara lain : Tim bedah terdiri dari : Ahli bedah, Asisten Ahli bedah, Perawat Instrumen Scrub Nurse, Perawat Sirkuler Circuler Nurse, Ahli Anestesi, Perawat Anestesi . Tanggung jawab perawat kamar bedah : Perawat sebagai kepala kamar bedah dan Perawat sebagai pelaksana. Tenaga lain terdiri dari : Pekerja kesehatan, Tata Usaha, Penunjang Medis. Uraian tugas dan fungsi personil kamar bedah adalah sebagai berikut: a. Kepala perawat kamar bedah Kepala perawat kamar bedah adalah seorang tenaga perawat profesional yang bertanggung jawab dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di kamar bedah. Tanggung jawab secara fungsional bertanggung jawab kepala bidang keperawatan melalui kepala seksi perawatan. Secara profesional bertanggung jawab kepada kepala instalasi kamar bedah. Uraian tugas: 1 Perencanaan Menentukan macam dan jumlah pelayanan operasi, menentukan macam dan jumlah alat yang diperlukan sesuai spesialisasinya, Menentukan tenaga perawat yang dibutuhkan, menampung keluhan penderita secara aktif, menentukan pengembangan pengetahuan petugas dan peserta didik, bekerjasama dengan dokter, tim bedah, dan kepala instalasi untuk menyusun prosedur dan tata kerja di kamar operasi. 2 Pengarahan Memantau staf dalam hal penerapan kode etik kamar bedah, mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan tim, membuat jadwal kegiatan, memamfaatan tenaga seefektif mungkin, mengatur pekerjaan secara merata, memberi bimbingan kepada peserta didik, memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada staf mengatur pemanfatan sumber daya secara efektif , menciptakan suasana kerja yang harmonis. 3 Pengawasan Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing staf, mengawasi penggunaan alat dan bahan secara tepat, mempertahankan kelengkapan alat dan bahan, mengawasi kegiatan tim bedah sehubungan dengan tindakan pembedahan, menyesuaikan tindakan di kamar operasi dengan kegiatan pembedahan. 4 Penilaian Menganalisa secara kontinu jalannya tim pembedahan, menganalisa kegiatan tata laksana kamar bedah yang berhubungan dengan penggunaan alat dan secara efektif dan hemat. b. Perawat InstrumenScrub nurse Perawat instrumen adalah seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan dalam pengelolaan paket alat pembedaahan dalam tindakan pembedahan berlangsung. 1 Tanggung jawab Secara administatif dalam kegiatan keperawatan, perawat instrumen bertanggung jawab kepada perawat kepala kamar bedah dan secara profesional bertanggung jawab kepada ahli bedah dan perawat kamar bedah. 2 Uraian tugas, sebelum pembedahan : Melakukan kunjungan pasien yang akan dilakukan pembedahan minimal sehari sebelumnya untuk menjelaskan prosedurmemperkenalkan tim bedah, Menyiapkan kamar bedah dalam keadaan siap pakai seperti kebersihan kamar bedah, peralatan meja mayo, instrumen steril, dan lain-lain, menyiapkan instrumen steril sesuai dengan jenis pembedahan, menyiapkan cairan desinfektan dan bahan lain yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan operasi, menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril jas pack, lap pack. Saat pembedahan : Memperingatkan tim bedah steril jika terjadi penyimpangan prosedur aseptik, membantu menggunakan gaun dan sarung tangan steril untuk ahli bedah dan asisten bedah, menata instrumen steril di meja mayo dan meja instrumen sesuai dengan prosedur pembedahan, memberikan desinfektan untuk desinfeksi lapangan operasi, memberikan laken steril untuk prosedur drapping, memberikan instrumen sesuai dengan urutan prosedur dan kebutuhan operasi secara tepat, menyiapkan benang jahit sesuai dengan kebutuhan dan keadan siap pakai, mempertahankan instrunen dalam keadaan bersih, steril, dan tersusun sistematis selama pembedahan, Menghitung kasa, jarum, dan instrumen dan memberitahukan kepada ahli bedah sebelum menutup lapangan operasi, menyediakan cairan untuk membersihkan luka operasi setelah dijahit, menutup luka dengan kasa steril dan meyiapkan bahan untuk PA. Setelah pembedahan : Memfiksasi drain dan kateter bila terpasang, membersihkan kulit pasien dari sisa desinfektan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah pemasangan elektroda, memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan secara lengkap, membersihkan mencuci instrumen bekas pakai dan membungkus sesuai dengan jenis, macam, bahan, dan kegunaan dan ukuran, memasang indikator autoclave dan membuat label nama alat pada bungkusan instrumen dan kemudian disterilkan, membersihkan kamar bedah setelah tindakan pembedahan selesai. c. Perawat sirkulasi Circulating Nurse Perawat sirkuler adalah tenaga perawat profesional yang memberikan wewenang dan tanggung jawab untuk kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan. 1 Tanggung jawab Secara administrasi dan operasional perawat sirkuler bertanggung jawab kepada kepala perawat kamar bedah dan ahli bedah. 2 Uraian tugas, sebelum pembedahan : Menerima pasien diruang persiapan kamar bedah dan memeriksa kelengkapan dokumen medis pasien seperti, izin operasi, hasil laboratorium terakhir, hasil pencitraan, hasil pemeriksaan ahli bedah dan anestesi, pemeriksaan ahli lain sesuai kebutuhan, tersedianya lembar check-list patien safety, memeriksa kelengkapan obat dan persiapan darah yang dibutuhkan bila diperlukan, melakukan serah terima pasien dan perlengkapan untuk pembedahan dari perawat rawat, bersama sama dokter bedah dan dokter anestesi melakukan check-list pasien safety. Saat pembedahan : Mengatur posisi pasien sesusi jenis pembedahan dan bekerja sama dengan petugas anestesi, membuka set steril dengan memperhatikan teknik aseptik, mengingat tim bedah jika mengetahui jika mengetahui adanya penyimpangan penerapan teknik aseptik, memasang plate mesin diatermi, memfasilitasi kebutuhan selama jalannya pembedahan, menghubungi petugas penunjang Patologi Anatomi dan menyediakan bahan pemeriksaan Patologi Anatomi, menghitung dan mencatat pemakaian kasa, jarum, instrumen sebelum luka ditutup dan bekerja sama dengan perawat instrumen, membantu mengukur dan mencatat kehilangan darahcairan, merawat bayi untuk kasus secsarie setelah pembedahan. Setelah pembedahan : membersihkan dan merapikan pasien setelah dilakukan pembedahan, memindahkan pasien dari meja kereta dorong yang telah disiapkan, melakukan observasi dan mencatat hasil pengukuran tanda-tanda vital, serta mengukur tingkat kesadaran pasien, menghitung dan mencatat penggunaan obat, alat kesehatan, dan cairan yang digunakan oleh pasien saat operasi, mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan dan memeriksa kelengkapan dokumentasi medis antara lain status lengkap, laporan pembedahan, laporan anestesi pengisian formulir Patologi Anatomi, check-list patien safety, melakukan serah terima dengan petugas ruang pulih sadar tentang kelengkapan dokumen medis instruksi paska operasi dan obatresep baru, membantu perawat instrument melakukan pembersihan, menyetrilkan instrumen, dan membersihkan kamar bedah. d. Perawat Anestesi Perawat anestesi adalah tenaga profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam membantu terselenggaranya pelaksanaan tindakan pembiusan di kamar bedah. 1 Tanggung jawab secara administrasi bertanggung jawab kepada perawat kepala kamar bedah dan secara operasional bertanggung jawab kepada ahli anestesibedah dan perawat kepala kamar bedah. 2 Uraian tugas, sebelum pembedahan : Melakukan kunjungan pra operasi untuk menilai status fisik pasien sebatas tanggung jawabnya dan memonitor vital sign dan kondisi fisik, menyiapkan alat dan mesin anestesi serta perlengkapan formulir anestesi menyiapkan kelengkapan di meja anestesi dan mesin suction, memindahkan pasien dan meja operasi dan memasang membantu ahli anestesi dalam proses dalam pembiusan. Saat pembedahan : Membebaskan jalan napas dengan cara mempertahankan jalan napas posisi endotracheal-tube, memantau O 2 dan CO 2 dengan menggunakan flow meter pada mesin anestesi dan cairan dengan cara memonitor input dan output cairan yang hilang, memberi obat sesuai dengan program pengobatan, melaporkan hasil pemantauan kepada dokter ahli anestesi. Setelah pembedahan : Mempertahankan jalan napas pasien dan memonitor tanda-tanda vital, memantau dan mencatat tentang perkembangan pasien yang telah dilakukan pembedahan dan menilai respon terhadap efek obat anestesi, memindahkan pasien ke ruang pulih sadar bila kondisi stabil atas izin ahli anestesi, melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum selama dan sesudah pembiusan, merapikan dan mengembalikan alat-alat anestesi ke tempat agar siap pakai untuk operasi berikutnya Hibkabi, 2012. 41

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi stresor dan stres kerja dalam memberikan asuhan keperawatan di kamar bedah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi 2013. Skema 3.1 : Kerangka konseptual penelitian stresor dan stres kerja perawat kamar bedah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi 2013. Keterangan : : Diteliti : Ada hubungan diteliti Faktor yang penyebab stres perawat: 1. Beban kerja 2. Waktu pembedahan 3. Lingkungan kerja 4.Hubungan dengan profesi lain dan teman sejawat Stres kerja