tidak mampu memberi dukungan yang dibutuhkan teman sejawat dan keterbatasan tenaga.
b. Kesulitan menjalin hubungan dengan staf lain, misal mengalami konflik
dengan teman sejawat, mengetahui orang lain tidak menghargai sumbangsih yang dilakukan, dan gagal membentuk tim kerja dengan staf.
c. Kesulitan dalam merawat pasien kritis, misal kesulitan menjalankan peralatan
yang belum dikenal, mengelola prosedur atau tindakan baru, dan bekerja dengan dokter yang menuntut jawaban dan tindakan cepat.
d. Berurusan dengan pengobatanperawatan pasien, misal bekerja dengan dokter
yang tidak memahami kebutuhan sosial dan emosional, terlibat dalam ketidaksepakatan dalam program tindakan, merasa tidak pasti sejauh mana
harus memberi informasi pada pasien atau keluarga, merawat pasien sulit atau tidak mau bekerja sama.
e. Merawat pasien yang gagal untuk membaik, misal pasien lansia, pasien yang
nyeri kronis, pasien yang meninggal selama dirawat.
2.2.4 Sumber Stres Kerja
Rice 1999 mengemukan beberapa sumber yang dapat menyebabkan stres kerja, antara lain : a Physical danger, yaitu sumber potensial yang dapat
mengakibatkan stres kerja terutama saat pekerja menghadapi kemungkinan terluka. Pekerja yang bekerja pada pekerjaan yang darurat seperti polisi, pemadam
kebakaran, tentara memiliki kemungkinan stres kerja. b Shift work adalah sumber stres kerja, shift work dapat menyebabkan terganggunya pola tidur, ritme neuro
fisiologi, metabolisme tubuh dan efisiensi mental. Reaksi ini akan menganggu
circadian ryhtem , yaitu tipe jam biologis tubuh. c Interpersonal stres, rendahnya
hubungan interpersonal individu dapt mengakibatkan stres kerja. Hubungan interpersonal dibutuhkan oleh pekerja. Jaringan sosial meliputi dukungan pekerja
lain, manajemen, keluarga dan teman. d Perkembangan karir, stres kerja juga dapat disebabkan oleh ketidaksediaan kebutuhan karir oleh pekerja, empat faktor
yang mempengaruhi perkembangan karier adalah tidak ada kesempatan mendapat promosi, promosi yang berlebihan over promotion, pengamanan terhadap
pekerjaan, ambisi yang bersifat frustasi. e Struktur organisasi, biasanya disebabkan karena permasalahan dari struktur organisasi yang tidak jelas,
ketidakstabilan politik dalam organisasi dan ketidakmampuan supervisi dalam manajemen. f Permasalahan pribadi di rumah yang menyebabkan stres kerja di
lingkungan pekerjaan. g Kebosanan dan situasi monoton. h Technostress, teknologi dapat menyebabkan stres kerja karena ketidakmampuan dari pekerja
dalam mengoperasikan peralatan canggih dan teknologi baru yang akan digunakan dalam organisasi tersebut. i Ambiguitas peran, ambiguitas peran
menunjukan ekspektasi sosial yang akan ditunjukan individu pada perilakunya saat individu menduduki posisi tertentu. Ambiguitas peran terjadi saat seseorang
tidak mengetahui apa yang diharapkan manajemen untuk dilakukan. Efeknya meliputi rendahnya performa kerja, tingginya kecemasan dan adanya motivasi
meninggalkan perusahaan.
2.2.5 Penyebab stres kerja perawat kamar bedah