Rumah Ibadah Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Tanjung Barat

Batak, Aceh. Tetapi pada umumnya suku di Tanjung Barat lebih dominan adalah orang Betawi. 5 Budaya Betawi di Kelurahan Tanjung barat ini masih kental dan atmosfer Betawi memang masih mudah dijumpai. Seperti dari sisi bahasa yang dominan digunakan adalah bahasa pergaulan sehari-hari yaitu bahasa Betawi. Serta pada acara-acara keagamaan khususnya agama Islam seperti pengajian, akekah, khatam Qur’an, sunatan, nuju bulan, tahlilan, santunan anak yatim, maulid, haul, ruwah, pembacaan riwayat Nabi Barzanji di acara-acara keagamaan tertentu, terlihat juga dari makanan karena aneka makanan khas Betawi banyak di temukan di wilayah Tanjung Barat. Jika menelusuri jalan-jalan di Tanjung Barat juga akan mudah ditemukan rumah tradisional atau rumah adat Betawi, seperti rumah Bapang atau rumah Kebaya dengan ciri khas dekorasi gigi balang pada listplangnya serta rumah Gudang. Selain itu pada acara pernikahan juga sering ditampilkan upacara adat Betawi seperti upacara Buka Palang Pintu. Agama yang dianut masyarakat kelurahan Tanjung Barat adalah mayoritas beragama muslim. Selain itu beragama Kristen, Hindu, Budha. Meskipun ada perbedaan, masyarakat di Tanjung Barat hidup berdampingan dengan damai dan tentram serta saling menghargai dan menghormati antar umat beragama.

B. Pembahasan

1. Sejarah Awal Tradisi Buka Palang Pintu di Tanjung Barat

Berbicara mengenai sejarah awal tradisi buka palang pintu di Tanjung Barat pertama harus di ketahui bahwa tradisi adalah warisan turun temurun yang masih dipertahankan oleh masyarakat, Buka Palang Pintu atau orang Betawi Tanjung Barat sering menyebutnya dengan palang pintu pada intinya sama dengan daerah Betawi lainnya. Menurut Zainuddin pendiri palang pintu mengatakan bahwa : 5 Laporan Penduduk Pendatang Baru, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan Bulan September 2014. “Palang pintu merupakan simbol tradisi khas Betawi turun temurun pada acara pra akad nikah ataupun bebesanan. Prosesi tersebut untuk membuka penghalang atau palang yang disebut jawara agar dapat masuk ke rumah mempelai calon wanita untuk duduk melaksanakan acara akad nikah. Makna buka palang pintu juga sebagai penghormatan untuk calon mempelai perempuan, karena seni budaya Betawi identik dengan agama Islam dan Rosulullah mengajarkan kita mengangkat drajat kaum wanita, karena wanita harus dihormati dan dihargai ”. 6 Sejarah awal tradisi buka palang pintu di Tanjung Barat yang didapat hanya melalui cerita turun temurun dari sesepuh terdahulu. Menurut Akmaluddin salah satu pendiri palang pintu yaitu , “Dahulu pada awalnya engkong-engkong kite adalah jawara Betawi di Tanjung Barat karena banyak yang belajar silat dan untuk menikah mereka melakukan palang pintu secara nyata”. 7 Hal ini serupa dengan pendapat Fauzan Aulia yang mengatakan bahwa : “Sejarahnya udah dari zaman dulu, zamannya engkong-engkong saya bercerita, yang namanya mau nikah atau mau ngelamar harus bisa ngalahin jawara-jawara lain pesaingnya karena di Tanjung Barat banyak jawara-jawara yang jago silat, jika kita mau ke tetangga sebelah atau sebrang untuk mendapatkan wanita atau calon bininye kudu berantem dulu ngalahin pesaingnya, terus oleh calon mertua ditanya lagi “bawa apaan kemari?, bisa apaan? nah terus si engkong itu ngalahin lawan-lawannya yang demenin perempuannya juga, dan juga bawa-bawaan, menunjukkan jika dia punya duit dan bisa ngaji ke calon mertuanya ”. 8 Sejarah yang telah dipaparkan diatas adalah cerita yang didapat dari generasi ke generasi bahwa masyarakat Betawi di Tanjung Barat harus mempunyai keahlian yang pertama, harus bisa mengaji dan kedua harus bisa bela diri adu kekuatan ilmu silat, hal tersebut adalah persyaratan yang harus dipenuhi untuk meminang perempuan dalam melakukan acara pernikahan. Tradisi buka palang pintu terlihat sangat sederhana tetapi 6 Hasil wawancara dengan pendiri palang pintu, Zainuddin Pada Senin, 20 Oktober 2014 Pukul 18.30 WIB. 7 Hasil wawancara dengan pendiri palang pintu, Akmaluddin Pada Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul 20.00 WIB. 8 Hasil wawancara dengan pendiri palang pintu, Fauzan Pada Senin, 17 Oktober 2014 Pukul 19.30 WIB.