P : Apakah ada syarat untuk menjadi anggota buka palang pintu? P : Apakah ada pelatihan untuk buka palang pintu? kapan dan

syarat lagi yaitu disuruh baca solawat atau ngaji disebut pembacaan sikeh atau yalil, dan akhirnya di persilahkan masuk. 8. P : Apa makna dari setiap tahapan buka palang pintu? F : Makna dari kembang kelapa yaitu orang yang bermanfaat, rebana untuk mengiringi dan dalam main rebana sambil dibacakan solawat, karena rata-rata orang Betawi kebanyakan orang Islam dan kalo mau kemana-mana diharusin baca solawat, makna dari pantun adalah lucu- lucuan, selanjutnya makna dari silat itu bahwa pihak laki-laki hebat bisa silat dan bisa melindungin calon istrinya dan keluarganya, makna dari solawatsikehyalil ngunjukin bahwa punya agama bisa mengaji.

9. P : Apakah ada syarat-syarat seperti alat atau perlengkapan untuk

buka palang pintu di pernikahan Betawi? F : Pertama ada anggota kira-kira 20 orang yang terdiri dari 2 orang pedialog pantun, 6 orang pemain silat, 1 orang pembaca solawat, 2 orang yang membawa kembang kelapa, dan sisanya pemain marawis, perlengkapannya pake seragam untuk silat dan marawis, golok, dan jas untuk pemain pantun.

10. P : Menurut bapak, apakah masyarakat Betawi di Tanjung Barat

menggunakan adat buka palang pintu di pernikahannya? F : Sebagian besar masih pake, tapi kadang-kadang ada juga yang tidak pake, karena besannya kejauhan biar simpel jadi tidak pake.

11. P : Bagaimana bapak mempertahankan tradisi buka palang pintu ini

khususnya di Tanjung Barat? F : Latihan silat dan diberitahu bukan sekedar bela diri tapi untuk komersil, terus pas latihan suka di shoot dan di masukkan di youtube sosial media dan diberikan alamatnya jika berminat memakai jasa kita.

12. P : Sudah berapa kali bapak diminta untuk membuka palang pintu

khususnya di Tanjung Barat? F : Sudah tidak terhitung dah, ribet ngitungnya.

13. P : Bagaimana pandangan bapak mengenai perkembangan tradisi

buka palang pintu di tanjung Barat?