P : Bagaimana sejarah buka palang pintu di Tanjung Barat?

TRANSKRIP WAWANCARA TRADISI BUKA PALANG PINTU PADA PERNIKAHAN MASYARAKAT BETAWI Studi Kasus di Tanjung Barat Jakarta Selatan Nama : Akmaluddin Hamzah Alamat : Jl. Raya Lenteng Agung Gg 100 RT 0102, No 12, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan Jabatan : Pendiri Palang Pintu “Abasiah” di Tanjung Barat Jenis Klelamin : Laki-laki 1. P : Menurut bapak apakah ada perbedaan makna dari palang pintu dengan buka palang pintu? apa maknanya? A : Palang Pintu adalah penghalang atau disebut juga dengan jawara sedangkan buka palang pintu adalah sebuah prosesi dimana sebagian jawara menetap di pihak perempuan dan sebagian jawara menetap dipihak laki-laki dan untuk membukanya pihak lelaki melempar pantun dan perkelahian serta pada akhirnya dimenangkan oleh pihak laki-laki itu disebut buka palang pintu. 2. P : Bagaimana sejarah buka palang pintu di Tanjung Barat? A : Dahulu pada awalnya engkong-engkong kite adalah jawara Betawi di Tanjung Barat karena banyak yang belajar silat dan untuk menikah mereka melakukan palang pintu secara nyata, akan tetapi untuk sekarang ini kita sebagai penerus, palang pintu hanya dijadikan sebagai simbolis agar dapat melestarikan budaya Betawi. 3. P : Sejak kapan bapak menekuni profesi sebagai palang pintu? A : Kira-kira 15 Tahun yang lalu sekitar Tahun 1999. 4. P : Mengapa bapak memilih untuk menekuni palang pintu? apa tujuannya? A : Pertama untuk melestarikan budaya Betawi dan Kedua untuk menambah penghasilan karena ada nilai ekonomi. 5. P : Apakah ada syarat untuk menjadi anggota buka palang pintu? A : Ada syaratnya yang pertama mengerti budaya betawi, bisa mengaji, setidaknya mengerti masalah agama, dan bisa bela diri. 6. P : Apakah ada pelatihan untuk buka palang pintu? kapan dan bagaimana pelatihannya? A : Ada, pelatihannya. Biasanya diadakan jika ada job atau dihari-hari libur, kite lagi santai, ya kite latihan. Ada gurunya namanya bang Eka pelatih silat bayangan Tanjung Barat, kalo pantun kita sama-sama belajar untuk dilapangan. 7. P : Bagaimana Tahapan prosesi buka palang pintu? A : Tahapan pertama kita mengiring pengantin laki-laki dengan rebana, tahapan kedua kita saling mengucap salam ketika sampai di tempat pihak perempuan, tahapan ketiga kita saling melempar pantun, tahapan keempat kita adu silat dan dimenangkan oleh pihak laki-laki, dan terakhir pembacaan sikeh atau solawat untuk mengiringi masuk ke dalam tempat perempuan. 8. P : Apa makna dari setiap tahapan buka palang pintu? A : Makna dari setiap tahapan seperti rebana yaitu ucapan-ucapan seperti solawat, secara tidak langsung itu adalah do’a untuk mengiringi pengantin agar sesuai rencana, mengucapkan salam untuk keselamatan, selanjutnya pantun itu adalah bumbu agar terkesan lebih jenaka, dan untuk hiburan, untuk bela diri pencak silatnya bermakna untuk menunjukkan dapat melindungi calon istri, anak-anak serta keluarganya, membersihkan hati serta menjauhkan kesombongan. Silat yang digunakan adalah Silat Bayangan Tanjung Barat intinya adalah langkah tiga, langkah tauhid kesempurnaan yang memiliki jantung hati yang dikupas rasa dan raga menjadi energi yang dasyat seperti rasa Allah dan Al- Qur’an, dan terakhir adalah pembacaan solawat atau sikeh bermakna kita sebagai umat Islam, umat Nabi Muhammad bisa mengaji itu yang di anjurkan oleh Allah.

9. P : Apakah ada syarat-syarat seperti alat atau perlengkapan untuk

buka palang pintu di pernikahan Betawi?