Penanaman Cara Kerja 1. Pembuatan Larutan Nutrisi

Membuat pekatan A Kemasan A diisi dengan 1.100 g CaNO 3 , 530 g KNO 3 , 38 g Fe-kelat 13,2 Fe. Kemudian ditambahkan air hingga 5 liter, dikocok semua bahan hingga larut. Dengan demikian, pekatan A telah siap dipergunakan. Membuat pekatan B Kemasan B diisi dengan 335 g kalium di-hidro fosfat, 55 g amonium sulfat, 140 g kalium sulfat, 700 g magnesium sulfat, 14 g campuran unsur mikro. Kemudian ditambahkan air hingga 5 liter, dikocok semua bahan hingga larut, pekatan B telah siap dipergunakan. Membuat pekatan larutan siap pakai Pembuatan larutan siap pakai dilakukan dengan cara melarutkan pekatan A dan B tersebut menjadi larutan AB mix yang merupakan pupuk akar, masing- masing sebanyak 0 cc, 2,5 cc, 3,3 cc, 4,17 cc ke dalam 1 liter air. Pupuk daun yang digunakan adalah pupuk NASA dengan cara melarutkan larutan pupuk ke tiap-tiap konsentrasi sebanyak 0 cc, 7,5 cc, 15 cc, 22,5 cc ke dalam 1 liter air. Masing-masing konsentrasi pupuk akar dan daun tersebut digunakan sebagai kombinasi perlakuan dalam penelitian ini.

2. Penanaman

Benih bayam yang digunakan adalah Know you seed yang diimport dari Taiwan. Setelah benih disebar atau disemai, pada umur 4-6 hari benih tersebut sudah berkecambah dan tumbuh menjadi bibit kecil. Pada umur 12-14 hari setelah benih disemai bibit yang telah berdaun 3-4 helai dicabut untuk dibungkus dengan rockwool dan disanggah dengan wadah bekas jelly. Bibit siap dipindakan dan ditanam ke dalam sistem hidroponik NFT. Penanaman dilakukan di green house yang berbentuk piggy back jenis serra. Green house dibangun dengan rangka terbuat dari kayu, atapnya menggunakan plastik UV. Sisi serra menggunakan kasa, sehingga dapat mengurangi intensitas cahaya yang diterima oleh bibit bayam. Di bawah atap juga digunakan net hitam plastik untuk mengurangi teriknya sinar matahari yang masuk dari sisi atas serra. Pintu serra menggunakan kawat yang harus selalu tertutup untuk mengurangi munculnya hama penyakit tanaman. Di dalam green house dibuat tempat aliran hara NFT berupa bedengan dari asbes yang ditopang dengan kayu dengan tinggi 60 cm, dengan kemiringan 35ยบ. Penanaman dilakukan pada sore hari, agar tanaman tidak layu serta menjaga dari panas matahari maksimum. Bibit bayam sebanyak 2-3 batang dibungkus dengan rockwool dimasukkan ke dalam satu wadah bekas jelly, kemudian ditanam di atas styrofoam yang berukuran 1x2 m dengan jarak tanam 15x15 cm dan lubang tanam berdiameter 4 cm. Banyak lubang yang terdapat pada styrofoam sebanyak 100 lubang. Bedengan yang digunakan mempunyai ukuran 2x8 m. Pemberian Pupuk Akar Pupuk akar dengan masing-masing konsentrasi yang sudah larut dalam bak penampungan, diberikan dengan cara dialirkan ke akar melalui sirkulasi air. Pemberian Pupuk Daun Pupuk daun dengan masing-masing konsentrasi yang sudah larut dalam air dan telah dimasukkan ke dalam botol sprayer, diberikan dengan cara menyemprotkannya di atas permukaan daun. Gambar 2. Green House yang Berbentuk Piggy Back Jenis Serra. Perawatan Jaringan Irigasi Sistem NFT Diperiksa kelancaran pemberian hara dengan mengecek aliran hara pada tanaman. Apabila terjadi hambatan atau jalannya hara tidak lancar maka saluran airnya dibersihkan. Hal ini bertujuan agar aliran hara selalu lancar dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman tetap terpenuhi. Pemeriksaan EC dan pH Derajat keasaman pH dan EC diukur dengan cara memasukkan EC meter dan pH meter ke dalam tiap-tiap larutan nutrisi dan pupuk daun. Tujuan dilakukannya pemeriksaan EC dan pH ini yaitu agar nilai EC dan pH tetap dalam kondisi yang stabil yang cocok untuk pertumbuhan tanaman. Apabila larutan dalam keadaan tidak stabil, maka larutan ditambahkan air atau pupuk kemudian diperiksa kembali nilai EC dan pH-nya sehingga nilainya menjadi stabil yaitu 1,5 dan 3,5 mS cm -1 dalam satuan EC. EC dan pH dikatakan tidak stabil apabila tanaman tampak pucat, daunnya kuning dan mengkerut, batang dan akar tanaman tampak coklat.

3. Panen