Kondisi Umum Tinggi Tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Umum

Secara umum, suhu rata-rata di dalam Green House pada saat penelitian tinggi, yaitu 30 - 31,09°C. Hal ini dikarenakan saat penanaman dilakukan pada musim kemarau. Rata-rata suhu pada pada pagi hari 07.00 WIB 28,2°C, siang 12.00 WIB 37,8°C dan pada sore hari 17.00 WIB 28,5°C. Kelembaban udara pada pagi hari 07.00 WIB 69,76, siang hari 12.00 WIB 50,88 dan pada sore hari 17.00 WIB 69,95. Kemasaman larutan nutrisi dalam bak nutrisi sekitar 6,9 – 7,5. Kondisi seperti ini cocok untuk pertumbuhan tanaman bayam, sehingga produksinya meningkat. Pertumbuhan tanaman bayam selama persemaian cukup baik dan merata. Hal itu bisa di lihat dari presentase tumbuhnya yang mencapai 95. Hama yang menyerang pada saat penelitian adalah hama belalang. Hama ini menyerang daun bayam, sehingga hama ini perlu diberantas. Pengendalian hama tersebut dilakukan dengan cara manual yaitu mengambilnya menggunakan tangan kemudian dimusnahkan. Penyakit yang menyerang tanaman pada saat penelitian tidak ada.

4.2. Tinggi Tanaman

Berdasarkan analisis ragam ANOVA tabel 4 lampiran 3 pupuk akar berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, sedangkan pada pupuk daun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Berdasarkan uji lanjut BNT 0,05 tabel 5 lampiran 3 tinggi tanaman yang paling baik terdapat pada perlakuan 26 pupuk akar 4,17 ccl dengan tinggi tanaman 14,10 cm. Sementara itu, untuk pengaruh interaksi pupuk akar dan pupuk daun terdapat pengaruh nyata dan kombinasi pupuk terbaik terdapat pada perlakuan A 1 D 3 dengan tinggi tanaman 14,74 cm, akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan A 3 D 1 dan A 3 D 3 dapat dilihat pada tabel 7 lampiran 3. Grafik rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman bayam dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Grafik Rata-Rata Tinggi Tanaman Setelah Panen. Menurut Morgan 1999, bayam yang dibudidayakan dalam sistem hidroponik dapat mengalami pertumbuhan yang cepat apabila kebutuhan hara tanaman tersebut tersedia dalam jumlah yang cukup. Sedangkan tinggi tanaman terendah terdapat pada kombinasi pupuk akar dan daun pada perlakuan A 2 D 1 dengan tinggi tanaman 10,21 cm. Hal ini disebabkan zat hara yang dibutuhkan sangat banyak sedangkan yang tersedia kurang memenuhi kebutuhan. Tanaman yang zat haranya kurang terpenuhi dari pupuk akar dapat mengambilnya melalui pupuk daun yang disemprotkan di atas permukaan daunnya. Selain zat hara yang diambil dari pupuk daun, tanaman tersebut juga mendapat energi atau sinar matahari yang cukup sehingga penambahan tinggi tanaman hampir sama dan kurang optimal. Pupuk atau zat hara yang terlarut terlalu pekat membuat tanaman kurang maksimal untuk menyerap zat hara yang terdapat didalamnya sehingga tinggi tanaman tidak maksimal . Konsentrasi yang demikian juga dapat mempengaruhi metabolisme tanaman, yaitu kecepatan fotosintesis tanaman, aktivitas enzim, dan potensial penyerapan ion larutan oleh akar sehingga mempengaruhi absorbsi hara Kristanti, 1998. Menurut Schwarz 1995 dalam Dermawati 2006 , konsentrasi hara yang tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman dalam melaksanakan proses fisiologis menyebabkan proses pertumbuhan dan perkembangan yang lambat dan secara visual menunjukkan gejala yang abnormal dalam warna dan atau struktur. Selain itu, terdapat kekurangan hara N dan K pada tanaman tersebut. Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Franklin 1991, tanaman yang kekurangan unsur hara N dan K akan menurunkan produksi tanaman dan membuat tanaman menjadi kerdil. Hal ini disebabkan, tanaman yang tumbuh membutuhkan N dalam membentuk sel-sel baru. Fotosintesis menghasikan karbohidrat dari CO 2 dan H 2 O, namun proses tersebut berlangsung kurang optimal untuk menghasilkan protein, asam nukleat dan sebagainya bilamana kekurangan N. Selain itu, diduga terdapat kekurangan unsur hara mikro Zn dan Mo. Zn berperan dalam pembelahan sel-sel meristem dan Mo berpengaruh terhadap pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya tinggi tanaman. Hal ini diperkuat oleh Dwijoseputro 1990 dalam Soviaty 1997, yang menjelaskan bahwa suatu tanaman akan tumbuh dengan subur apabila unsur yang dibutuhkan tersedia cukup, dan unsur tersebut mempunyai bentuk yang sesuai untuk diserap oleh tanaman.

4.3. Jumlah Daun