BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Bayam
Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata amaranth dalam bahasa Yunani berarti everlasting
abadi. Bayam dalam klasifikasi termasuk ke dalam Amaranthaceae suku bayam-bayaman genus Amaranthus; spesies Amaranthus hybridus. Bayam
berasal dari daerah Amerika tropik, yang semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya, tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan
pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang
luar negeri masuk ke wilayah Indonesia William et al., 1993. Sosok tanaman bayam sangat mudah dikenali yaitu berupa herba yang
tumbuh tegak, berserat dan sukulen, pada beberapa jenis bayam mempunyai duri, tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 – 2 m, berumur semusim atau lebih Gambar
1. Daunnya bisa tebal atau tipis, besar atau kecil, berwarna hijau, atau ungu kemerahan pada jenis bayam merah. Bunganya muncul di pucuk tanaman atau
pada ketiak daunnya. Bijinya berukuran sangat kecil berwarna hitam atau coklat dan mengkilap Bandini dan Aziz, 2002. Sistem perakaran menyebar dangkal
pada kedalaman antara 20 – 40 cm dan berakar tunggang. Batang tanaman bayam kecil berbentuk bulat, lunak, dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu
5
meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah Henssayon, 1985.
Daun tanaman bayam adalah daun tunggal. Berwarna kehijauhan, bentuk bundar telur memanjang ovalis. Panjang daun 1,5 sampai 6,0 cm. lebar daun 0,5
sampai 3,2 cm. Ujung daun obtusus. Tangkai daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus Rismunandar, 1996. Merupakan bunga berkelamin
tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota, panjangnya 1,5 – 2,5 mm. Kumpulan bunga berbentuk bulir untuk bunga jantan Hendro, 1984.
Gambar 1. Tanaman Bayam Amaranthus hybridus. Ditinjau dari nilai gizinya, bayam merupakan jenis sayuran hijau yang
banyak manfaatnya bagi kesehatan dan pertumbuhan badan. Di dalam bayam terdapat cukup banyak kandungan protein, mineral, kalsium, zat besi dan vitamin
yang dibutuhkan oleh tubuh manusia Bandini dan Aziz, 2002. Tanaman ini memiliki keberagaman jenis dan varietas serta memiliki kegunaan dan manfaat
yang beragam pula, mulai dari konsumsi pangan, tanaman hias, pengobatan, kosmetik, bahkan dapat dijadikan sumber energi alternatif.
Sebagai sayuran, daun bayam kaya akan mineral dan sumber gizi. Komposisi gizi yang terkandung dalam batang dan daun bayam segar dapat dilihat
pada tabel 1. Tabel 1. Kandungan Bayam Segar dalam 100 gram Bahan
No Komposisi Gizi
Kandungan Gizi
Satuan 1
Kalori 36,00
kalori 2
Protein 3,50
kalori 3
Lemak 0,50
g 4
Karbohidrat 6,50
g 5
Kalsium 267,00
g 6
Fosfor 67,00
mg 7
Besi 3,90
mg 8
Vitamin A 6.090,00
mg 9
Vitamin B1 0,08
SI 10 Vitamin C
80,00 mg
11 Air 86,90
mg 12 Bagian yang dapat dimakan
71,00 sumber : Depkes, 1981 dalam Dermawati 2006
Tanaman bayam mudah dibudidayakan dan tidak menghendaki persyaratan tumbuh yang sulit. Selain itu, tanaman bayam dapat ditanam di
dataran rendah maupun di dataran tinggi, pada semua jenis lahan baik secara konvensional maupun hidroponik juga dapat tumbuh sepanjang tahun tidak
mengenal musim Bandini dan Aziz, 2002. Bayam juga termasuk sayuran yang telah lama dikenal dan dibudidayakan secara luas oleh petani di seluruh Indonesia,
bahkan di negara lain.
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada waktu musim hujan ataupun kemarau, tetapi paling tepat ditanam pada awal musim hujan, yaitu
sekitar bulan Oktober-November. Bisa juga ditanam pada awal musim kemarau, sekitar bulan Maret-April. Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan
cukup subur. Terutama untuk bayam cabut, pada tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan panennya. Tanah netral ber-pH antara 6-7 paling
disukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya.
2.2. Sistem Budidaya Secara Hidroponik