Pengukuran Kapasitas Paru Kapasitas Vital Paru

2.2 Pencemaran Udara

Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Sebagian besar udara dalam lapisan troposfer selalu berputar-putar dan terus bergerak, menjadi panas oleh sinar matahari, kemudian bergerak lagi diganti oleh udara dingin yang akan menjadi panas kembali, begitu seterusnya. Proses fisik tersebut menyebabkan terjadinya pergerakan udara dalam lapisan troposfer, dan merupakan faktor utama untuk mendeteksi iklim dan cuaca di permukaan bumi. Di samping itu pergerakan udara tersebut juga dapat mendistribusikan bahan kimia pencemar dalam lapisan troposfer Mengkidi, 2006. Bila udara bersih bergerak di atas permukaan bumi, udara tersebut akan membawa sejumlah bahan kimia yang dihasilkan oleh proses alamiah dan aktifitas manusia. Sekali bahan kimia pencemar masuk ke dalam lapisan troposfer, bahan pencemar tersebut bercampur dengan udara dan terbawa secara vertikal dan horizontal serta bereaksi secara kimiawi dengan bahan lainnya di dalam atmosfer. Dalam mengikuti gerakan udara, polutan tersebut menyebar, tetapi polutan yang dapat tahan lama akan terbawa dalam jarak yang jauh dan jatuh ke permukaan bumi menjadi partikel-partikel padat dan larut dalam butiran-butiran air serta mengembun jatuh ke permukaan bumi Mengkidi,2006. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02MENKLHI1988 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan, pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa setiap pembebasan bahan atau zat di udara dikatakan mencemari udara apabila berpotensi mengganggu stabilitas udara dan melewati nilai ambang batas yang telah ditetapkan. Menurut Sumantri 2010, pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia yang dapat berupa gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya. Pengertian ini sejalan dengan yang diungkapkan Yulaekah 2007 bahwa pencemaran udara luar ruang berasal dari proses – proses alam letusan gunung berapi, kebakaran hutan serta akibat kegiatan manusia, meliputi sumber bergerak transportasi dan tidak bergerak industri, limbah rumah tangga. Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu: 1. Karena faktor internal secara alamiah, seperti: a. Debu yang beterbangan akibat tiupan angin. b. Abu debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas- gas vulkanik. c. Proses pembusukan sampah organik, dll. 2. Karena faktor eksternal karena ulah manusia, seperti: a. Hasil pembakaran bahan bakar fosil. b. Debuserbuk dari kegiatan industri. c. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

2.3 Batu Split

Batu split merupakan hasil pemecahan batu andesit yaitu batuan primer vulkanis karena proses pembentukannya yang terjadi akibat pembekuan lava yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi. Batu andesit termasuk golongan batuan effusif, memiliki kualitas yang tinggi dengan volume beratnya 2,2 – 2,7 grcm 3 dan kuat tekannya 600 – 2400 kgcm 3 Mardianingsih, 2000. Batu andesit merupakan batuan sub-alkalik peralihan yang mengandung SiO 2 berkisar antara 57 – 63 dan Na 2 O + K 2 O berkisar 5. Batuan peralihan juga memiliki kandungan CaO yang lebih tinggi dibandingkan batuan asam Huraiová dan Ondrejka, 2013. Mineral-mineral penyusun andesit yang utama terdiri dari plagioclase feldspar dan juga terdapat mineral pyroxene clinopyroxene dan orthopyroxene dan hornblende dalam jumlah yang kecil Nouval, 2009. Komposisi kimia dalam batuan andesit terdiri dari unsur-unsur, silikat, alumunium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium, mangan, dan fosfor. Presentase kandungan unsur-unsur tersebut sangat berbeda di beberapa tempat. Sebagai contoh, berikut adalah komposisi kimia andesit di Šiatorská Bukovinka, Republik Slowakia: Tabel 2.2 Komposisi Kimia Andesit Senyawa Komposisi Silika krtistal kwarsa 61,62 Titanium dioksida 0,56 Alumunium oksida 17,65 Ferri oksida 6,43 Ferro oksida 0,00 Mangan oksida 0,15 Magnesium oksida 2,03 Kalsium oksida 6,09 Dinatrium oksida 3,18 Kalium oksida 2,03 Fosfor pentaoksida 0,18 Sumber : Huraiová dan Ondrejka, Department of Mineralogy and Petrology, Comenius University of Bratislava, Slovakia 2013.

2.4 Debu

Debu adalah bagian padat yang dihasilkan oleh penanganan, penghancuran, penggerindaan, tumbukan cepat dan peledakan bahan-bahan organik dan inorganik seperti batu, batu bara, bijih besi, dll Nedved, 1991. Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang melayang di udara Suspended Particulate Matter SPM dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron. Dalam kasus pencemaran udara, debu sering dijadikan salah satu indikator pencemaran yang digunakan untuk menunjukan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Partikel debu akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan Pudjiastuti, 2002. EPA 2015 membagi ukuran debu menjadi dua kategori, yaitu: