Produk bank syariah Bank Syariah
20
pembiayaan murabahah memungkinkan adanya jaminan, karena sifat dari
pembiayaan murabahah
merupakan jual
beli yang
pembayarannya tidak dilakukan secara tunai. b Pembiayaan Salam
Jual beli salam dalam bahasa indonesia sering diterjemahkan sebagai jual beli pesanan. Secara terminologis, para ulama fiqih
mendefinisikan salam dengan menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda, atau menjual suatu barang yang ciri-cirinya
jelas dengan pembayaran modal lebih awal, sedangkan barangnya diserahkan di k
emudian hari”.
8
Bai’ as-salam diartikan sebagai prinsip jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan pembeli sebesar harga pokok
ditambah nilai keuntungan yang disepakati, di mana waktu penyerahan barang dilakukan di kemudian hari sementara penyerahan
uang dilakukan di muka secara tunai.
9
c Pembiayaan Isthisna’
Istishna’ adalah suatu kontrak pembelian di mana produk yang dibeli harus dibuat atau diadakan lebih dahulu, dengan pembayaran
8
AH. Azharudin Latif, Fiqh Muamalat, Jakarta, UIN Jakarta Press, 2005 , h.110
9
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta, Zikrul Hakim, 2007, h. 41
21
di muka, dicicil, atau di akhir masa kontrak.
10
Skim isthisna’ dalam
bank syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
11
Seperti halnya praktik salam, secara praktis pelaksanaan kegiatan istishna dalam perbankan syariah cenderung dilakukan dalam
format istishna’ paralel. Hal ini dapat dipahami karena pertama,
kegiatan istishna’ oleh bank syariah merupakan akibat dari adanya
permintaan barang tertentu oleh nasabah, dan kedua bank syariah bukanlah produsen dari barang yang dimaksud.
12
2 Pembiayaan dengan prinsip sewa a Ijarah
Ijarah merupakan akad yang objeknya adalah manfaat, bukan benda al-
‘ain. Ulama malikiyah mendefinisikan ijarah sebagai “pemilikan manfaat dengan suatu imbalan terhadap sesuatu yang
dibolehkan dalam waktu tertentu”. b Ijarah muntahiya bittamlik IMBT
IMBT Adalah transaksi ijarah yang diikuti dengan proses pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri. Proses
10
Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta, UII Press, 2002, h. 84
11
Buku Saku Perbankan Syariah Bank Indonesia, h. 40
12
Ascarya, Akad dan Produk Perbankan Syariah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.227
22
pemindahan kepemilikan barang dalam transaksi ini dapat dilakukan dengan cara :
1 Hibah, yaitu transaksi ijarah yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan barang dengan cara hibah dari pemilik objek sewa
kepada penyewa. 2 Promise to sell janji menjual, yaitu transaksi ijarah yang diikuti
dengan janji menjual barang objek sewa dari pemilik objek sewa kepada penyewa dengan harga tertentu.
3 Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil a Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama menyediakan modal sedangkan pihak lainnya
menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan
apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal, selama kerugian tersebut bukan akibat kelalaian pengelola.
Jenis-jenis mudharabah :
13
1 Mudharabah Mutlaqah, yaitu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis.
13
M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah wacana ulama dan cendekiawan h.173
23
2 Mudharabah Muqayyadah, yaitu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang dibatasi dengan jenis usaha,
waktu dan daerah bisnis oleh shahibul maal. b Musyarakah
Musyarakah yang dipahami dalam perbankan syariah merupakan sebuah mekanisme kerja akumulasi antara pekerjaan dan
modal yang memberi manfaat kepada masyarakat luas dalam produksi barang maupun pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat.
Kontrak musyarakah dapat digunakan dalam berbagai macam lapangan usaha yang indikasinya bermuara untuk menghasilkan
keuntungan profit.
b. Produk Penghimpunan Dana 1
Wadi’ah Wadi’ah adalah akad penitipan barang atau jasa antara pihak yang
mempunyai barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang
atau uang tersebut.
14
Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah pada produk rekening giro dan tabungan. Dimana dalam prinsip yad
dhamanah, pihak yang dititipi bank boleh memanfaatkan harta titipan
14
Dr. Muhammad Firdaus NH, Konsep dan Implementasi Bank Syariah , h.36
24
tersebut.
15
Dengan ketentuan umumnya bahwa keuntungan dan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank,
sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana
sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat namun tidak boleh dijanjikan di muka.
2 Mudharabah Mudharabah merupakan prinsip bagi hasil dan bagi kerugian
ketika nasabah pemilik modal shahibul maal menyerahkan uangnya kepada bank sebagai pengusaha Mudharib untuk diusahakan.
16
c. Produk Jasa a Sharf
Sharf adalah jual beli suatu valuta dengan valuta lain. Dengan syarat-syarat yaitu valutanya apabila sejenis harus ditukar dengan
jumlah yang sama. Apabila tidak sejenis, pertukaran dilakukan sesuai dengan nilai tukar, dan waktu penyerahannya dialakukan pada waktu
yang sama spot. Produk jasa perbankan yang menggunakan akad sharf adalah
fasilitas penukaran uang money changer.
15
Bank Mega Syariah Indonesia, Modul Seminar Bank Syariah.
16
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, h.117
25
b Wakalah Wakalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian
mandatkuasa oleh seseorang kepada orang lain untuk melakukan pekerjaan tersebut selama jangka waktu tertentu, dan secara hukum
yang diberi kuasa tersebut mewakili pihak yang memberi kuasa.
17
c Kafalah Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
Prinsip penjaminan yang diterapkan oleh bank syariah di mana bank bertindak sebagai penjamin sedangkan nasabah sebagai pihak
yang dijamin. d Hiwalah
Pengertian hiwalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Tujuan dari
fasilitas ini adalah untuk membantu supplier dalam mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya, di mana bank
mendapatkan gantibiaya atas jasa pemindahan piutang.
18
17
Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro keuangan Syariah, h. 86
18
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, h.95
26
Prinsip pengalihan hutang yang diterapkan oleh bank syariah di mana bank bertindak sebagai penerima pengalihan piutang dan
nasabah sebagai pengalih piutang. e Rahn
Rahn adalah menahan harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan mempunyai
nilai ekonomis. Tujuan dari akad ini adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan
pinjaman. f Qardh
Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan
tanpa mengharapkan imbalan. Penerapan qardh dalam perbankan syariah adalah untuk
pinjaman tanpa imbalan, misalnya untuk pinjaman antar bank syariah dan juga pinjaman kepada nasabah yang mengelola usaha kecil.
27