Respon guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta terhadap bank syariah

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SE. Sy)

Oleh:

Lina Nurul Yama NIM 106046101648

K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 November 2010

Lina Nurul Yama


(5)

perbankan syariah dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua pihak guna bersama-sama memajukan perbankan syariah. Kalangan perbankan syariah juga menyadari masih ada berbagai kelemahan dan tantangan yang masih harus dihadapi oleh perbankan syariah. Diantara kelemahan tersebut adalah masih terbatas dan kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai produk dan jasa bank syariah. Masih banyak segmen masyarakat yang harus menjadi sasaran sosialisasi yang optimal, terutama segmen masyarakat yang dinilai berada di lingkungan yang berpotensi dalam menumbuhkan dan menerapkan nilai-nilai syariah.

Terlepas dari banyaknya faktor yang menghambat pertumbuhan bank syariah, ternyata respon masyarakat Indonesia dari segala jenis lapisan masyarakat yang sebenarnya mayoritas adalah muslim, masih kurang terhadap bank syariah.

Telah banyak penelitian yang membahas tentang respon dari suatu golongan masyarakat terhadap bank syariah. Mulai dari kalangan Kiai, Ormas Islam, serta Kader Partai, hingga siswa sekolah. Penelitian kali ini juga ingin menjelaskan bagaimana respon dari kalangan tertentu tentang bank syariah, yaitu respon dari kalangan para guru. Karena mereka pun adalah kalangan yang berpotensi untuk dijadikan pangsa pasar dari bank syariah.


(6)

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan cahaya ilmu-Nya, shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa cahaya, Muhammad SAW. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Respon Guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta Terhadap Bank Syariah” maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag dan Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag., MH, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Bapak Ibu Ir. Ela Patriana, MM, AAAIJ dan Bapak Abdur Rauf, Lc, MA selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan pemikirannya di tengah-tengah kesibukan beliau untuk membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag dan Bapak Fahmi M. Ahmadi S.Ag, M. Si selaku dosen penguji.

5. Seluruh dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

dan informasi yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kedua orang tua penulis, Ayahanda A. Saefudin dan Ibunda Iin Asiah, melalui setiap pesan dan nasihat yang pernah disampaikan selalu memberikan cahaya inspirasi dalam melewati setiap langkah kehidupanku. Tak lupa Kakak-kakak ku Kakang, Deden, Teh Endah, Teh Ai, A Fiki, Teh Hati yang selalu mendoakan penulis dalam pembuatan skripsi ini, berkat kalianlah penulis termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Seseorang yang selalu membantu, memberikan motivasi dan perhatian bagi penulis, Ahmad Rikza Nur. Sahabat-sahabatku satu perjuangan, Nova, Dina, Nilna, Nadia, Jessy, mba Lia, Njup dan Herda. Sahabat-sahabatku satu atap, Dede dan Mi yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis. Teman-teman mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan 2006, khususnya keluarga besar PS C yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

9. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu atas semua masukan dan bantuannya kepada penulis. Semoga diberkahi dan semoga kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Jakarta, 24 November 2010


(8)

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Review Studi Terdahulu ... 4

E. Kerangka Teori ... 11

F. Kerangka Pemikiran ... 13

G. Teknik Penulisan Skripsi ... 14

H. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Respon……….. 16

B. Bank Syariah 1. Pengertian Bank Syariah………... 17

2. Produk-Produk Bank Syariah……… 18


(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………... 27

B. Waktu dan Lokasi Penelitian………... 27

C. Jenis Data………... 27

D. Teknik Pengumpulan Data………. 28

E. Populasi…..……….………... 29

F. Definisi Operasional………. 30

G. Teknik Uji Instrumen Penelitian……… 30

H. Teknik Analisis Data………. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jakarta……… 32

1. Sejarah Singkat……….. 32

2. Visi dan Misi………. 32

3. Jumlah Pendidik………... 34

B. Uji Validitas dan Reliabilitas………. 35

1. Uji Validitas……….. 35


(10)

C. Analisa Data

1. Pengaruh Aspek Kognitif Terhadap Aspek Afektif Guru Tentang

BankSyariah………...………... 54

2. Analisa Tambahan………. 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 58 B. Saran-saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA


(11)

Tabel 4.I Jumlah pendidik………. 34

Tabel 4.2 Pengetahuan tentang arti bank syariah…………...……… 38

Tabel 4.3 Pengetahuan tentang sistem bagi hasil dalam bank syariah………. 38

Tabel 4.4 Pengetahuan tentang fatwa MUI akan pengharaman bunga bank… 39 Tabel 4.5 Pengetahuan tentang produk-produk bank syariah…………..……. 39

Tabel 4.6 Pengetahuan tentang produk pendanaan bank syariah...…………... 40

Tabel 4.7 Pengetahuan tentang produk pembiayaan bank syariah……… 41

Tabel 4.8 Pengetahuan tentang produk jasa bank syariah………. 41

Tabel 4.9 Setuju terhadap konsep bagi hasil di bank syariah……… 42

Tabel 4.10 Setuju bahwa bunga bank adalah haram……..……….. 43

Tabel 4.11 Setuju bahwa bank syariah berbeda dengan bank konvensional….. 43

Tabel 4.12 Setuju bahwa bank syariah mendatangkan keuntungan dunia dan akhirat………..……….. 44

tabel 4.13 Setuju bahwa bank syariah menerapkan sistem kemitraan….…….. 44

tabel 4.14 Setuju bahwa pembiayaan di bank syariah berbeda dengan kredit di bank konvensional………. 45

tabel 4.15 Setuju bahwa Indonesia harus beralih pada sistem ekonomi syariah……… 46

tabel 4.16 Setuju bahwa sebagai umat Islam sudah seharusnya memilih dan menggunakan bank syariah sebagai jasa dalam transaksi perbankan... 46


(12)

tabel 4.18 Setuju bahwa konsep bagi hasil yang ditawarkan bank syariah menjadi faktor yang mempengaruhi untuk tertarik menjadi nasabah

bank syariah………... 47

Tabel 4.19 Setuju bahwa Fatwa MUI tentang pelarangan bunga bank menjadi alasan yang membuat tertarik untuk menjadi nasabah

bank syariah………... 48

tabel 4.20 Setuju bahwa konsep murabahah sebagai konsep pembiayaan

di bank syariah menjadi faktor yang membuat tertarik untuk

melakukan pembiayaan di bank syariah……….. 49

tabel 4.21 Setuju bahwa fasilitas dan pelayanan yang disediakan bank syariah

membuat memilih bank syariah………. 49

Tabel 4.22 Pengaruh aspek kognitif Guru terhadap bank syariah dengan

aspek afektif tentang bank syariah……….…………... 50 Tabel 4.23 Perbedaan responden pengguna bank syariah dan bank konvensional

terhadap pengetahuan ………. 52

Tabel 4.24 Perbedaan responden bank syariah dan bank konvensional terhadap


(13)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kerangka ekonomi Islam, istilah bank mempunyai konsep tersendiri yakni bank syariah yang beroperasi di atas ajaran Islam, yang memiliki prinsip operasional yang berbeda dengan prinsip operasional bank konvensional. Kegiatan operasional perbankan syariah dimulai pada tahun 1992 melalui pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Lebih lanjut, posisi perbankan syariah semakin pasti setelah disahkannya Undang-Undang No.7 tahun 1992 dimana bank diberi kebebasan untuk menentukan jenis imbalan yang akan diambil dari nasabahnya baik bunga maupun keuntungan bagi hasil.

Selaras dengan itu, ditetapkan pula bahwa bank umum konvensional diperbolehkan untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah melalui pembukaan UUS (Unit Usaha Syariah) yang menandai dimulainya era dual banking system di Indonesia.

Fenomena di atas kemudian memicu munculnya berbagai lembaga keuangan yang berbasis Islami yang secara keseluruhan maupun dengan cara pembentukan divisi syariah pada tiap-tiap lembaga. Diantaranya adalah asuransi syariah, pasar modal syariah, Baitul Maal wa Tamwil (BMT), dan pegadaian syariah.


(14)

Berjalannya Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia tidak terlepas dari regulasi yang gencar dilakukan. Baik dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah. Dimana MUI yang mengeluarkan berbagai fatwa yang berkaitan dengan pelarangan riba pada khususnya, dan tata cara pelaksanaan di Lembaga Keuangan Syariah secara umum agar tidak menyimpang dari koridor kaidah fiqih muamalah.

Kalangan perbankan syariah menyadari bahwa untuk pengembangan perbankan syariah dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua pihak guna bersama-sama memajukan perbankan syariah. Kalangan perbankan syariah juga menyadari masih ada berbagai kelemahan dan tantangan yang masih harus dihadapi oleh perbankan syariah. Diantara kelemahan tersebut adalah masih terbatas dan kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai produk dan jasa bank syariah. Masih banyak segmen masyarakat yang harus menjadi sasaran sosialisasi yang optimal, terutama segmen masyarakat yang dinilai berada di lingkungan yang berpotensi dalam menumbuhkan dan menerapkan nilai-nilai syariah.

Di Indonesia saat ini, bank syariah baru menyumbang 2,70 % dari total pangsa pasar perbankan nasional. Jauh dibawah permintaan Bank Indonesia yang menargetkan bank syariah harus menguasai sedikitnya 5 persen pasar bank.1

1Reza M, “Target 5 Persen Pasar bank Syariah Bisa Tercapai”, artikel diakses pada 7 Februari 2010 dari http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2009/11/10/brk,20091110-207409,id.html.


(15)

Terlepas dari banyaknya faktor yang menghambat pertumbuhan bank syariah, hal tersebut menunjukkan bahwa respon masyarakat Indonesia dari segala jenis lapisan masyarakat yang sebenarnya mayoritas adalah muslim, masih kurang terhadap bank syariah.

Dilihat dari review studi terdahulu dalam penelitian ini, bahwa telah banyak penelitian tentang respon dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat tentang bank syariah. Mulai dari kalangan Kiai, Ormas Islam, serta Kader Partai. Penelitian kali ini juga ingin menjelaskan bagaimana respon dari kalangan tertentu tentang bank syariah, yaitu respon dari kalangan para guru. Karena mereka pun adalah kalangan yang berpotensi untuk dijadikan pangsa pasar dari bank syariah.

Berangkat dari latar belakang di atas, maka penulis menyusun penelitian tentang sikap guru-guru terhadap bank syariah dan hubungannya dengan penggunaan produk perbankan syariah itu sendiri yang dirumuskan dengan judul

RESPON GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 4 JAKARTA TERHADAP BANK SYARIAH

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Menyiasati dari latar belakang masalah di atas, yang tentunya akan meluas jika masalah tersebut dibahas secara keseluruhan dalam skripsi ini, maka penulis perlu menyajikan penulisan dengan dibatasi dalam hal


(16)

bagaimana respon guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 tentang bank syariah yang dikaji melalui tingkat pengetahuan, sikap dan kecenderungan tindakan mereka terhadap bank syariah, serta apakah terdapat pengaruh antara respon guru tentang bank syariah terhadap penggunaan produk di perbankan syariah.

2. Perumusan masalah

Adapun pokok bahasan yang akan penulis sajikan dalam penyusunan skripsi ini antara lain:

a. Bagaimanakah respon guru MAN 4 tentang bank syariah?

b. Adakah pengaruh dari respon guru MAN 4 tentang bank syariah terhadap penggunaan produk di bank syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk menjelaskan bagaimana respon guru di MAN 4 terhadap bank syariah.

b. Untuk menjelaskan bahwa apakah respon guru di MAN 4 tentang bank syariah berpengaruh terhadap penggunaan produk bank syariah itu sendiri. 2. Manfaat penelitian

a. Bagi Penulis

Untuk memenuhi tugas akhir akademik dan memperdalam wawasan keilmuan, terutama yang berkaitan dengan studi yang sedang dijalani.


(17)

b. Bagi pembaca dan dunia pustaka

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya, dan dapat digunakan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan yang berguna dalam memperkaya koleksi dari ruang lingkup karya-karya penelitian lapangan.

c. Bagi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4

Dengan hasil penelitian ini, diharapkan semua pihak yang ada di lingkungan MAN 4, terutama para guru, bukan hanya sebatas mengetahui bank syariah tapi mampu untuk menjadi bagian dari bank syariah dan juga mampu mensosialisasikan perbankan syariah terutama kepada anak didik. Karena dengan itu, berarti para guru juga turut mengembangkan keberadaan bank syariah itu sendiri khususnya di lingkungan sekitar.

D. Review Studi Terdahulu

1. Respon Kiai Babakan Caringin Cirebon Terhadap Perbankan Syariah yang disusun oleh Mohammad Gozali (103046128343) pada tahun 2008 dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah mengetahui bagaimana status sosial ekonomi Kiai Babakan Ciwaringin Kabupaten


(18)

Cirebon dan adakah hubungan antara status sosial ekonomi Kiai dengan responnya terhadap bank syariah.

Metodologi penelitiannya menggunakan pendekatan metode kuantitatif. Para Kiai yang ada di Desa Babakan, Ciwaringin, Cirebon yang berjumlah 22 orang. Dan populasi secara keseluruhan dijadikan sampel penelitian. Dengan teknik analisa yang digunakan adalah statistik deskriptif yang digunakan untuk mengetahui skor dari masing-masing variabel dan analisis statistik inferensial yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel. Hasil penelitian dari skripsi ini adalah secara keseluruhan status sosial ekonomi para Kiai Babakan Ciwaringin Cirebon yang ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, kekayaan, aksesabilitas dan kedudukan di tengah masyarkat termasuk kategori menengah. Sedangkan respon para kiai terhadap bank syariah adalah sangat positif. Terlihat dari 20 orang yang memilih kategori baik dan 2 orang yang memilih kategori sangat baik. Dan penulis juga menyimpulkan bahwa jika status sosial ekonomi Kiai Babakan Ciwaringin Cirebon tinggi, maka responnya terhadap bank syariah akan naik dan sebaliknya.

2. Tingkat Persepsi Ormas Islam Kota Bogor Terhadap Perbankan Syariah yang disusun oleh Siti Sobaiyah (105046101696) pada tahun 2010 dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah gambaran umum ormas islam yang ada di kota Bogor serta persepsi mereka terhadap


(19)

perbankan syariah. Dan yang menjadi objek penelitian adalah para alim ulama, mubalighin, mubalighat, serta kaum cendikiawan yang tergabung dalam ormas Islam yang berada di sekitar kota Bogor. Yang dikelompokkan kepada Nahdathul Ulama (NU), Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam (PERSIS), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan format skala likert. Dengan menggunakan teknik purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Jumlah responden yang diambil adalah sebanyak 60 orang.

Hasil penelitian dari skripsi ini adalah bahwa sebagian besar tingkat persepsi ormas Islam kota Bogor terhadap perbankan syariah berada pada kategori baik. Jika dilihat dari segi pengetahuan terhadap bank syariah, sikap dan kecenderungan bertindak dari ormas Islam kota Bogor terhadap perbankan syariah. Sedangkan tingkat persepsi ormas Islam terhadap bunga bank sebagian besar mengetahui adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkan bunga bank namun ada sebagian kecil dari responden berbeda pendapat. Mereka mengatakan bahwa unsur yang terkandung di dalam bunga bank belum memenuhi kriteria pada riba, walaupun mereka mengakui bahwa riba telah diharamkan oleh Allah.

3. Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Jasa Asuransi Syariah (Studi Kasus Kader dan Simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) wilayah Ciputat) yang disusun oleh Putri Primanova Ivada pada tahun 2009 dari


(20)

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah persepsi kader dan simpatisan PKS terhadap jasa asuransi itu sendiri, keikutsertaan mereka di dalam berasuransi syariah, serta pengaruh persepsi mereka tentang asuransi syariah terhadap penggunaan produk asuransi syariah itu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara memilih sebagian orang dari kader dan simpatisan partai keadilan sejahtera (PKS) di wilayah Ciputat. Pengambilan sampel sebesar 20% dari jumlah populasi, yaitu sebanyak 50 responden. Hasil penelitian dari skripsi ini adalah sebagai berikut :

Persepsi kader dan simpatisan partai keadilan sejahtera (PKS) terhadap asuransi syariah tergolong cukup baik. Hal ini terlihat dari sebagian besar responden yang memilih alternatif jawaban setuju. Begitu pula pada pemanfaatan jasa asuransi syariah. Meskipun dalam penelitian ini responden yang sedang mengikuti program asuransi syariah jumlahnya lebih sedikit dari yang mengikuti program asuransi konvensional, namun kecendrungan untuk memilih asuransi syariah cukup baik. Hal ini terlihat dari sebagian besar jawaban responden yang memilih setuju untuk pemanfaatan jasa asuransi syariah.


(21)

4. Persepsi Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Terhadap Penggunaan Jasa Bank Mandiri yang disusun oleh Hendry Nur Fajar (105046101552) tahun 2010 dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yang menjadi fokus dari penelitian ini terdapat pada persepsi bahwa jasa bank mandiri hanya sebatas pada pembayaran daftar ulang mahasiswa untuk biaya perkuliahan semester secara tunai. Dan objek penelitiannya adalah mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum program regular.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian gabungan antara metode kulitatif dengan metode kuantitatif. Dengan cara melakukan survey dan wawancara. Pengambilan sampel sebanyak 196 orang dari jumlah populasi sebanyak 384 orang. Dengan menggunakan jenis pengambilan sampel secara aksidental yaitu teknik penentuan sampel secara kebetulan. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum memberikan persepsi negatif terhadap penggunaan jasa Bank Mandiri (bank konvensional) dalam hal pembayaran biaya perkuliahan, karena sebanyak 73% responden menyatakan tidak dan kurang setuju akan hal tersebut. Menurut mereka hal itu tidak sesuai dengan apa yang telah mereka pelajari di Fakultas Syariah dan Hukum.

b. Tanggapan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum terhadap keharusan penggunaan jasa bank syariah dalam pembayaran biaya perkuliahan


(22)

mendapat respon positif. Karena sebanyak 87,8% responden menyatakan setuju akan hal ini.

5. Respon Peserta Asuransi Syariah Terhadap Pelaksanaan Asuransi Takaful Umum yang disusun oleh Nurazimah (9946217233) pada tahun 2008 dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti dan mengetahui konsep dan operasional asuransi takaful umum di Indonesia, khususnya Jakarta. Dan mengetahui pandangan para peserta asuransi takaful umum terhadap pelaksanaan asuransi takaful umum.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dengan menggunakan teknik random sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Dengan jumlah populasi sebanyak 20 orang dan kesemuanya dijadikan sebagai sampel.

Hasil penelitian yang didapat dari skripsi ini adalah :

Respon peserta asuransi takaful umum berdasarkan data yang telah terkumpul, dapat dikatakan positif. Ini terbukti dengan meningkatnya jumlah peserta asuransi takaful umum yang tidak hanya beragama Islam saja ekspansi perusahaan secara besar-besaran.

Adapun dalam masalah kepuasan peserta terhadap pelayanan petugas, sebagian besar (70%) cukup puas dengan pelayanan asuransi syariah. Hal ini


(23)

membuktikan bahwa manajemen asuransi takaful umum sudah termasuk professional.

Perbedaan studi terdahulu dengan penelitian kali ini adalah pertama, objek penelitiannya, di mana objek penelitian dalam penelitian pertama adalah Kiai di desa Babakan Ciwaringin Cirebon, penelitian kedua adalah ormas Islam di kota Bogor, penelitian ketiga adalah kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di wilayah Ciputat, penelitian keempat adalah mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan penelitian kelima adalah peserta asuransi syariah di daerah Jakarta. Sedangkan dalam penelitian ini, objek penelitiannya adalah guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta. Kedua, fokus penelitian, dalam penelitian pertama adalah hubungan antara status sosial ekonomi Kiai dengan responnya terhadap bank syariah. Penelitian kedua, gambaran umum ormas islam yang ada di kota Bogor serta persepsi mereka terhadap perbankan syariah. Penelitian ketiga, persepsi kader dan simpatisan PKS terhadap jasa asuransi itu sendiri, keikutsertaan mereka di dalam berasuransi syariah, serta pengaruh persepsi mereka tentang asuransi syariah terhadap penggunaan produk asuransi syariah itu. Penelitian keempat, persepsi bahwa jasa bank mandiri hanya sebatas pada pembayaran daftar ulang mahasiswa untuk biaya perkuliahan semester secara tunai. Penelitian kelima, mengetahui pandangan para peserta asuransi takaful umum terhadap pelaksanaan asuransi takaful umum. Dan dalam penelitian kali ini fokus penelitian adalah mengetahui


(24)

respon guru MAN 4 terhadap bank syariah dan pengaruh dari respon tersebut terhadap penggunaan produk di bank syariah. Ketiga, metode penelitian. Dalam penelitian pertama menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 20 orang, penelitian kedua menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 60 orang, penelitian ketiga menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 50 orang, penelitian keempat menggunakan metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif dengan jumlah responden sebanyak 196 orang, dan penelitian kelima menggunakan metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Sedangkan dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jumlah responden sebanyak 83 orang.

E. Kerangka Teori

Pandangan hidup seorang muslim berdasarkan pada Al-Qur’an dan Al -sunnah. Hal yang demikian dilakukan, karena dalam teologi umat Islam

Al-Qur’an dan Al-Sunnah diyakini mengandung kebenaran mutlak yang bersifat transcendental, universal dan eternal (abadi), sehingga secara akidah diyakini oleh pemeluknya akan selalu sesuai dengan fitrah manusia, artinya memenuhi kebutuhan manusia kapan dan dimana saja.2

2

Prof.Dr.H.Abuddin Nata,MA, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta, UIN


(25)

Indonesia adalah salah satu negara yang sedang membangun peradaban ekonomi syariah, hal ini bukan hanya dikarenakan faktor penduduknya yang mayoritas muslim, tetapi juga karena keinginan masyarakat untuk menerapkan ajaran agama dalam berbagai aspek kehidupan.

Munculnya kesadaran umat bahwa ajaran Islam mengandung ajaran yang universal, tidak hanya berkutat pada dimensi ritualisme belaka, tetapi juga unsur duniawi (muamalah) tak terpisahkan, sebagai wujud agama yang rahmatan lil

‘alamien. Kesadaran pemahaman inilah yang berdampak pada sebagian masyarakat muslim bahwa sistem perbankan konvensional itu mengandung unsur riba.3

Dalam tatanan praktis, untuk mewujudkan kesadaran umat bahwa ajaran Islam mengandung ajaran yang universal, kalangan perbankan syariah menyadari bahwa untuk pengembangan perbankan syariah dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua pihak guna bersama-sama memajukan perbankan syariah. Karena masih dalam tahap perkembangan, pasti terdapat berbagai kelemahan dan tantangan yang masih harus dihadapi oleh perbankan syariah. Diantara kelemahan tersebut adalah masih terbatas dan kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai produk dan jasa bank syariah. Masih banyak segmen masyarakat yang harus menjadi sasaran sosialisasi yang optimal, terutama segmen masyarakat yang dinilai berada di lingkungan yang berpotensi

3

Dr. Muhammad Firdaus NH, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, (Jakarta, Renaisan, 2005), h.26


(26)

dalam menumbuhkan dan menerapkan nilai-nilai syariah. Salah satu segmen masyarakat yang menjadi sasaran bank syariah adalah para guru. Dan dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui respon dari para guru di MAN 4 terhadap bank syariah.

F. Kerangka Pemikiran

Terdapat dua bagian dalam sektor perbankan nasional di Indonesia, pertama sektor keuangan non syariah (konvensional), dan kedua adalah sektor keuangan syariah. Di sini penulis hanya akan membahas tentang sektor keuangan syariah saja.

Sektor keuangan syariah di Indonesia, tidak hanya terbatas pada lembaga keuangan bank syariah tetapi juga lembaga keuangan syariah non bank yang kini semakin banyak dan dapat dengan mudah dijumpai di tengah-tengah masyarakat. Contohnya seperti asuransi syariah, pegadaian syariah, pasar modal syariah dan sebagainya.

Karena penelitian ini berhubungan dengan sektor perbankan syariah, maka yang menjadi fokus dalam peneitian ini terbatas pada bank syariah saja. Produk-produk yang ditawarkan bank syariah secara umum dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu produk pembiayaan, produk penghimpunan, dan produk jasa.

Sesuai dengan judulnya, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana respon guru terhadap keberadaan bank syariah di tengah-tengah masyarakat saat ini yang dilihat dari aspek kognitif (pengetahuan), aspek apektif (sikap) dan aspek


(27)

konatif (kecenderungan bertindak). Sekaligus juga mengetahui apakah terdapat pengaruh antara respon para guru tersebut terhadap penggunaan produk di bank syariah.

Untuk meneliti respon guru terhadap bank syariah, penulis perlu melakukan beberapa langkah :

1. Menyebar kuisioner kepada para guru di MAN 4

2. Setelah data didapatkan, maka data tersebut diinput melalui sistem komputer 3. Dilakukan uji validitas dan reliabilitas

4. Dilakukan uji hipotesis 5. Analisis data


(28)

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Analisis Data Input Data

Menyebar kuesioner untuk penelitian

Uji validitas dan reliabilitas data

Produk pembiayaan Produk penghimpunan Lembaga keuangan Bank syariah

Sektor keuangan syariah Sektor keuangan non syariah

Lembaga keuangan syariah non bank

Pasar modal syariah Asuransi syariah Interpretasi Sektor Perbankan nasional Produk jasa Pegadaian syariah

Respon guru terhadap bank syariah

aspek kognitif Aspek apektif Aspek konatif Bagaimana respon guru terhadap bank syariah dan Adakah pengaruh antara respon mereka terhadap penggunaan produk bank syariah Bank syariah uji hipotesis


(29)

G. Teknik Penulisan Skripsi

Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada “Buku Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

H. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Dalam bab ini akan diterangkan tentang teori respon dan uraian mengenai bank syariah yang meliputi : pengertian bank syariah, sejarah dan perkembangan bank syariah, landasan hukum syariah dan hukum positif tentang bank syariah serta produk-produk bank syariah.

Bab III : Metodologi Penelitian

Menjelaskan tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi, variabel penelitian, dan metode analisis data.


(30)

Bab IV : Analisis dan Pembahasan

Pembahasan tentang gambaran umum Madrasah Aliyah Negeri 4 (MAN 4) yang meliputi sejarah berdiri, visi dan misi, dan lainnya. Serta menjabarkan hasil penelitian yaitu berupa analisis dari respon guru di MAN 4 tentang bank syariah, serta pengaruh dari respon guru tentang bank syariah terhadap penggunaan produk di bank syariah.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Berisi penutup yang memuat tentang kesimpulan dari bab-bab terdahulu dan saran-saran yang bemanfaat bagi kemajuan dan peningkatan kualitas perbankan syariah.


(31)

A. Teori Respon

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kontemporer disebutkan bahwa respon adalah tanggapan atau reaksi.1 Tanggapan adalah suatu yang timbul akibat adanya suatu gejala atau peristiwa, sedangkan reaksi merupakan tanggapan dari suatu aksi.

Dalam buku Komunikasi sosial di Indonesia, Astrid. S. Susanto menyebutkan bahwa respon adalah reaksi penolakan atau pengiyakan ataupun sikap acuh tak acuh yang terjadi dalam diri seseorang setelah menerima pesan.

Respon adalah istilah yang digunakan oleh psikologi untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indera.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Chafee, respon terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :2

1. Kognitif

Respon kognitif berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan informasi seseorang mengenai suatu hal. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.

1

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta, Balai Pustaka, 1996), h.838

2

Hasan Ismail, “Pengertian Respon”, artikel diakses pada 19 Maret 2010 dari http://hasanismailr.blogspot.com/2009/06/pengertian-respon.html


(32)

2. Afektif

Respon apektif berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang terhadap suatu hal. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap suatu hal.

3. Konatif

Sebelum bertindak orang seringkali mengembangkan keinginan berperilaku sesuai dengan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.

Jadi pengertian respon di sini adalah bagaimana sikap seseorang ketika hadir hal baru dalam kehidupannya, respon di sini bisa bersifat kognitif (pengetahuan), apektif (sikap), dan konatif (kecenderungan bertindak).

Dalam penelitian kali ini yang dibahas hanya respon dari aspek kognitif dan aspek afektif saja.

B. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut Undang-Undang No.21 tahun 2008, yang dimaksud dengan bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.3

Menurut Karnaen A. Perwataatmadja dan Syafi’i Antonio, bank syariah memiliki dua pengertian, yaitu bank yang beroperasi sesuai dengan

3“Perbankan Syariah”, Diakses pada 10 Oktober 2010 dari


(33)

prinsip syariah islam dan bank yang tata cara operasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadits.4

Warkum Sumitro mengatakan bahwa bank Islam berarti bank yang tata cara operasinya didasarkan pada tata cara bermuamalah secara islami, yakni mengacu pada Al-Qur’an dan Hadits. Dalam operasionalisasinya, bank Islam harus mengikuti atau berpedoman kepada praktik-praktik usaha yang dilakukan pada zaman Rasulullah SAW. Bentuk-bentuk yang sudah ada sebelumnya yang tidak dilarang oleh Rasulullah atau bentuk-bentuk usaha baru sebagai hasil ijtihad para ulama atau cendikiawan muslim yang tidak menyimpang dari ketentuan al-Qur’an dan Hadits.5

2. Produk bank syariah

Pada dasarnya produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian :6

a. Produk Penyaluran Dana

Produk-produk pembiayaan bank syariah ditujukan untuk

menyalurkan investasi dan simpanan masyarakat ke sektor riil dengan tujuan produktif. Dari sekian banyak produk pembiayaan bank syariah, tiga produk pembiayaan utama yang mendominasi portofolio pembiayaan bank

4 Karnaen A. Perwaatmadja dan Syafi’I Antoni

o, Apa dan Bagaimana Bank Syariah,

(Yogyakarta, Dana Bhakti Wakaf, 1992), h.1

5

Muhammad Firdaus NH, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, h.18

6

Adiwarman Karim, Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan), (Jakarta, PT.Raja Grafindo, 2004), h.87


(34)

syariah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan prinsip sewa, dan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.

1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli a) Pembiayaan Murabahah

Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan.. kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan.7

Karakteristik pembiayaan murabahah yang biasa dipraktekkan oleh industri jasa keuangan syariah adalah sebagai berikut : pertama, akad yang digunakan dalam pembiayaan murabahah adalah akad jual beli. Kedua, harga yang ditetapkan oleh pihak penjual (bank syariah) tidak dipengaruhi oleh frekuensi waktu pembayaran. Ketiga, keuntungan dalam pembiayaan murabahah berbentuk margin penjualan yang sudah termasuk harga jual. Keempat, pembayaran harga barang dilakukan secara tidak tunai. Kelima, dalam

7


(35)

pembiayaan murabahah memungkinkan adanya jaminan, karena sifat

dari pembiayaan murabahah merupakan jual beli yang

pembayarannya tidak dilakukan secara tunai. b) Pembiayaan Salam

Jual beli salam dalam bahasa indonesia sering diterjemahkan sebagai jual beli pesanan. Secara terminologis, para ulama fiqih mendefinisikan salam dengan menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda, atau menjual suatu barang yang ciri-cirinya jelas dengan pembayaran modal lebih awal, sedangkan barangnya diserahkan di kemudian hari”.8

Bai’ as-salam diartikan sebagai prinsip jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan pembeli sebesar harga pokok ditambah nilai keuntungan yang disepakati, di mana waktu penyerahan barang dilakukan di kemudian hari sementara penyerahan uang dilakukan di muka (secara tunai).9

c) Pembiayaan Isthisna’

Istishna’ adalah suatu kontrak pembelian di mana produk yang dibeli harus dibuat atau diadakan lebih dahulu, dengan pembayaran

8

AH. Azharudin Latif, Fiqh Muamalat, (Jakarta, UIN Jakarta Press, 2005) , h.110

9

Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta, Zikrul Hakim, 2007), h. 41


(36)

di muka, dicicil, atau di akhir masa kontrak.10 Skim isthisna’ dalam bank syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.11

Seperti halnya praktik salam, secara praktis pelaksanaan kegiatan istishna dalam perbankan syariah cenderung dilakukan dalam format istishna’ paralel. Hal ini dapat dipahami karena pertama, kegiatan istishna’ oleh bank syariah merupakan akibat dari adanya permintaan barang tertentu oleh nasabah, dan kedua bank syariah bukanlah produsen dari barang yang dimaksud.12

2) Pembiayaan dengan prinsip sewa a) Ijarah

Ijarah merupakan akad yang objeknya adalah manfaat, bukan benda (al-‘ain). Ulama malikiyah mendefinisikan ijarah sebagai

“pemilikan manfaat dengan suatu imbalan terhadap sesuatu yang dibolehkan dalam waktu tertentu”.

b) Ijarah muntahiya bittamlik (IMBT)

IMBT Adalah transaksi ijarah yang diikuti dengan proses pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri. Proses

10

Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, (Yogyakarta, UII Press, 2002), h. 84

11

Buku Saku Perbankan Syariah Bank Indonesia, h. 40

12

Ascarya, Akad dan Produk Perbankan Syariah, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.227


(37)

pemindahan kepemilikan barang dalam transaksi ini dapat dilakukan dengan cara :

(1) Hibah, yaitu transaksi ijarah yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan barang dengan cara hibah dari pemilik objek sewa kepada penyewa.

(2) Promise to sell (janji menjual), yaitu transaksi ijarah yang diikuti dengan janji menjual barang objek sewa dari pemilik objek sewa kepada penyewa dengan harga tertentu.

3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil a) Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama menyediakan modal sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal, selama kerugian tersebut bukan akibat kelalaian pengelola.

Jenis-jenis mudharabah :13

(1) Mudharabah Mutlaqah, yaitu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis.

13M. Syafi’i Antonio,


(38)

(2) Mudharabah Muqayyadah, yaitu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang dibatasi dengan jenis usaha, waktu dan daerah bisnis oleh shahibul maal.

b) Musyarakah

Musyarakah yang dipahami dalam perbankan syariah merupakan sebuah mekanisme kerja (akumulasi antara pekerjaan dan modal) yang memberi manfaat kepada masyarakat luas dalam produksi barang maupun pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat. Kontrak musyarakah dapat digunakan dalam berbagai macam lapangan usaha yang indikasinya bermuara untuk menghasilkan keuntungan (profit).

b. Produk Penghimpunan Dana 1) Wadi’ah

Wadi’ah adalah akad penitipan barang atau jasa antara pihak yang mempunyai barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang atau uang tersebut.14

Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah pada produk rekening giro dan tabungan. Dimana dalam prinsip yad dhamanah, pihak yang dititipi (bank) boleh memanfaatkan harta titipan

14


(39)

tersebut.15 Dengan ketentuan umumnya bahwa keuntungan dan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat namun tidak boleh dijanjikan di muka.

2) Mudharabah

Mudharabah merupakan prinsip bagi hasil dan bagi kerugian ketika nasabah pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan uangnya kepada bank sebagai pengusaha (Mudharib) untuk diusahakan.16

c. Produk Jasa a) Sharf

Sharf adalah jual beli suatu valuta dengan valuta lain. Dengan syarat-syarat yaitu valutanya apabila sejenis harus ditukar dengan jumlah yang sama. Apabila tidak sejenis, pertukaran dilakukan sesuai dengan nilai tukar, dan waktu penyerahannya dialakukan pada waktu yang sama (spot).

Produk jasa perbankan yang menggunakan akad sharf adalah fasilitas penukaran uang (money changer).

15

Bank Mega Syariah Indonesia, Modul Seminar Bank Syariah. 16


(40)

b) Wakalah

Wakalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat/kuasa oleh seseorang kepada orang lain untuk melakukan pekerjaan tersebut selama jangka waktu tertentu, dan secara hukum yang diberi kuasa tersebut mewakili pihak yang memberi kuasa.17 c) Kafalah

Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.

Prinsip penjaminan yang diterapkan oleh bank syariah di mana bank bertindak sebagai penjamin sedangkan nasabah sebagai pihak yang dijamin.

d) Hiwalah

Pengertian hiwalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk membantu supplier dalam mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya, di mana bank mendapatkan ganti/biaya atas jasa pemindahan piutang.18

17

Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro keuangan Syariah, h. 86

18


(41)

Prinsip pengalihan hutang yang diterapkan oleh bank syariah di mana bank bertindak sebagai penerima pengalihan piutang dan nasabah sebagai pengalih piutang.

e) Rahn

Rahn adalah menahan harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan mempunyai nilai ekonomis. Tujuan dari akad ini adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pinjaman.

f) Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

Penerapan qardh dalam perbankan syariah adalah untuk pinjaman tanpa imbalan, misalnya untuk pinjaman antar bank syariah dan juga pinjaman kepada nasabah yang mengelola usaha kecil.


(42)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif, dengan mengolah data hasil dari penyebaran angket/kuesioner kepada guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan oktober 2010 dan yang menjadi lokasi penelitian adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta Selatan.

C. Jenis data

Jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti terdiri dari:

1. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama . Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari penyebaran kuesioner langsung kepada guru yang berada di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4.

2. Data sekunder merupakan data yang disajikan dalam bentuk kalimat yang dapat diperoleh dari buku-buku, majalah, koran, internet dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi dan berkaitan dengan penelitian ini.


(43)

D. Teknik pengumpulan data

Penelitian lapangan (field research), untuk mendapatkan data-data dan informasi, penulis langsung terjun ke lapangan yaitu pada lembaga yang diteliti, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner, yaitu melakukan penelitian dengan menyebarkan angket dalam bentuk daftar pertanyaan untuk dilihat hasilnya. Dalam penelitian ini, kuesioner akan disebarkan kepada guru di MAN 4 untuk mengetahui respon mereka terhadap bank syariah dan adakah pengaruh dari respon tersebut terhadap penggunaan produk bank syariah.

Untuk mempermudah responden dalam menjawab kuesioner, penulis mengajukan daftar pertanyaan berupa angket yang setiap pertanyaannya sudah disediakan jawaban untuk dipilih. Adapun format jawabannya adalah format skala likert yang dirancang agar responden menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan respon terhadap bank syariah.

Skala likert adalah bentuk kuisioner yang mengungkap sikap dari responden dalam bentuk jawaban dan skor yang berupa sangat setuju (SS)=5, setuju (S)=4, ragu-ragu (R)=3, tidak setuju (TS)=2, dan sangat tidak setuju (STS)=1. Kebaikan dari penggunaan skala likert tercermin dalam keragaman skor (variability of scores) sebagai akibat penggunaan skala yang berkisar antara 1-5. Dengan dimensi mutu tercermin dalam daftar pertanyaan memungkinkan responden


(44)

mengekspresikan respon mereka terhadap bank syariah, lebih mendekati kenyataan sebenarnya.

E. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kuantitas (jumlah) dan karakteristik (ciri) tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang berada di lingkungan MAN 4 Jakarta Selatan.

Ketentuan di dalam buku pedoman skripsi menyatakan bahwa jika populasi kurang dari 100, maka dianjurkan dilakukan studi dengan pendekatan sensus, yaitu melibatkan seluruh populasi. Karena populasi dalam penelitian ini hanya sebanyak 83 orang, maka yang menjadi objek penelitian adalah seluruh guru di MAN 4.1

F. Definisi Operasional

Variabel adalah atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Adapun yang dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah aspek kognitif (pengetahuan) guru terhadap aspek apektif (arah sikap) guru tentang bank syariah.

1

Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum, 2007) h, 27


(45)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel X Sub variabel Indikator operasional

Aspek kognitif Pengetahuan  Pengertian

 Prinsip

 Hukum

 Produk

Variabel Y Sub variabel Indikator operasional

Aspek afektif Penilaian  Prinsip

 Hukum

 Produk

 keyakinan

G. Teknik Uji Instrumen Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan total 22 item dari skala respon guru terhadap bank syariah, yang terdiri dari 9 item dari aspek kognitif (pengetahuan) tentang bank syariah, 13 item dari aspek afektif (sikap) terhadap bank syariah. Adapun tujuan dari pelaksanaan uji instrumen ini dilakukan dengan maksud:

1. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor setiap item dikorelasikan dengan skor total

2. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.

Validitas adalah ukuran yang benar-benar, untuk mengukur apa yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi


(46)

pengukurannya.2 Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah indeks validitasnya > 0,3. Dengan demikian, jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir instrumen tersebut tidak valid. Semakin tinggi korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya atau validitasnya.

Setelah uji validitas, diberlakukan uji reabilitas yaitu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan menggunakan rumus alpha cronbach perhitungan statistik menggunakan alat SPSS. Tes reliabilitas untuk skala likert paling sering menggunakan analisis item, yaitu untuk masing-masing skor item tertentu dikorelasikan dengan skor totalnya.untuk r yang kurang dari 0,80 dinyatakan gugur (tidak reliable).

H. Teknik analisis data

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka dilakukan uji regresi. Analisis regresi berguna untuk mendapatkan atau meramalkan pengaruh antara variabel predictor (X) terhadap variabel kriteriumnya (Y).3

Di mana :

Ho : tidak terdapat pengaruh antara aspek kognitif dengan aspek afektif

Ha : terdapat pengaruh antara aspek kognitif dengan aspek afektif

2

Eti Rochaeti, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009) h.57

3


(47)

A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta 1. Sejarah Singkat

Pada tahun 1999 di seluruh Indonesia Sekolah Menengah Keguruan ditiadakan. Untuk Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) beralih fungsi menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) sesuai dengan SK Menteri Agama RI.No.64 tahun 1990, tanggal 29 April 1990. MAN 4 Pondok Pinang Jakarta Selatan adalah satu Lembaga Pendidikan Agama Islam Negeri sebagai alih fungsi dari PGAN 28 Jakarta berdasarkan SK Menteri Agama RI No.42 tahun 1992. Dalam perkembangan selanjutnya dengan SK Dirjen Binbaga Islam No.E.1V/PP.00.6/Kep/17.A/1998, tanggal 20 Februari 1998 ditetapkan menjadi MAN 4 Model untuk propinsi DKI Jakarta dari 38 MAN Model seluruh Indonesia.

2. Visi dan Misi

Visi MAN 4 ialah “Pengembangan Pendidikan Islami, Unggul dalam Presstasi”. Visi “Pengembangan Pendidikan Islami” dapat diartikan

sebagai sebuah amanah yang dijunjung MAN 4 sebagai madrasah yang merupakan sekolah setingkat lanjutan atas yang menekankan basis kependidikan Islam bukan hanya dalam kurikulum, tapi lebih dari pada


(48)

Prestasi” merupakan harapan dan cita-cita yang tinggi yang ingin diraih MAN 4 sebagai madrasah yang berkualitas. Visi ini kemudian dijabarkan dalam misi.

Adapun Misi MAN 4 ialah :

a. Menjadikan agama Islam sebagai ruh dan sumber pengembangan madrasah

b. Mengembangkan proses belajar mengajar dengan bernuansa Islami c. Menjadikan orang tua murid dan masyarakat sebagai mitra dan modal

kerja madrasah

d. Menjalin kerjasama dengan masyarakat, lingkungan dan berbagai instansi yang konsen terhadap madrasah

e. Menyiasati kurikulum secara cermat dan akurat

f. Menempatkan tugas guru mengajar sesuai dengan latar belakang disiplin ilmunya dan meningkatkan profesionalisme melalui berbagai penataran, pembinaan dan pelatihan.

g. Menambah dan mengembangkan sarana pendukung pembelajaran h. Mendorong semangat peserta didik, guru dan seluruh komponen

madrasah lainnya untuk belajar dan bekerja keras

i. Mendorong madrasah sebagai wahana pengembangan potensi peserta didik


(49)

3. Jumlah Pendidik1

Tabel 4.I Jumlah Pendidik

No Bidang Studi Guru

1 Bahasa Arab 7 orang

2 Bahasa Inggris 8 orang

3 PAI 9 orang

4 Matematika 9 orang

5 Sejarah 2 orang

6 Sosiologi 2 orang

7 Fisika 5 orang

8 Biologi 5 orang

9 Kimia 7 orang

10 SKI 1 orang

11 Bahasa Indonesia 6 orang

12 Geografi 1 orang

13 Ekonomi Pembangunan/ Akuntansi 5 orang

14 Penjaskes 3 orang

15 Antropologi 1 orang

16 Pendidikan Kesenian 2 orang

17 PPKN 2 orang

18 Ekonomi 1 orang

19 Tata Negara 1 orang

20 Bahasa Jepang 1 orang

21 SNI 1 orang

22 Guru Bintal 1 orang

23 Bimbingan Konseling 3 orang

Jumlah 83 orang

1Buku Panduan Peserta Didik 2010-2011 MAN 4 Jakarta, Guru Kelas Reguler, (Jakarta, MAN 4 Jakrta, 2010), h.81


(50)

B. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Pada uji validitas ini dari 22 item keseluruhan total item yang gugur adalah 2. Pada komponen pertanyaan pengetahuan item yang harus terhapus adalah no.1 dan no.5.

2. Uji Reliabilitas

Uji realibillitas yang dilaksanakan dengan sampel uji istrumen sebanyak 69 responden. Uji realibilitas ini menggunakan uji statistik Alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS versi 17.0. hasil uji realibilitas skala diperoleh hasil bahwa koefisien realibilitas skala adalah 0.929 diatas 0,9 yang berarti skala tersebut sangat reliabel. Karena, menurut kaidah reabilitas Guilford menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien reabilitas mendekati angka 1.00 maka semakin tinggi realibilitas dan artinya skor hasil tes semakin terpercaya atau reliabel, begitu pula sebaliknya.


(51)

1. Data diri responden

a. Data diri responden berdasarkan jenis kelamin

Dari hasil olah data dapat diketahui bahwa sebesar 50 orang atau 60% responden adalah perempuan dan 33 orang atau 40% responden adalah laki-laki.

b. Data diri responden berdasarkan status

Dari hasil olah data dapat diketahui bahwa sebesar 58 orang atau 70% responden adalah sudah menikah dan 25 orang atau 30% responden adalah belum menikah.

c. Data diri responden berdasarkan usia

Jumlah responden yang didapat berdasarkan usia menunjukkan sebesar 33 orang atau 40% responden berusia antara 20-29 tahun, 23 orang atau 28% responden berusia 40-49 tahun, 18 orang atau 21% responden berusia 30-39 tahun dan 9 orang11% responden berusia di atas 50 tahun. Umur berkaitan dengan kematangan fikiran seseorang, semakin matang umur seseorang maka kesadaran untuk memikirkan masa depan akan lebih matang juga.

d. Data diri responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

Jumlah responden yang didapat berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa 80 orang atau 96% responden yang didapat mempunyai pendidikan Sarjana baik S1, S2 ataupun S3, 2 orang atau 3% responden merupakan lulusan Diploma, dan 1 orang atau 1%


(52)

responden merupakan lulusan SLTA sederajat. Hal tersebut menunjukkan bahwa saat ini guru SMA, MA atau bentuk lain yang sederajat harus mempunyai kualifikasi akademik pendidikan minimum siploma IV (D IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan atau diampu, dan diperolah dari program studi yang terakreditasi. Dengan pendidikan, maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang lebih luas. Semakin tinggi pengetahuan seeorang, maka akan lebih memahami manfaat dan tujuan dari penggunaan jasa perbankan yang paling baik.

e. Data diri responden berdasarkan besar penghasilan

Dari hasil olah data kita dapat mengetahui bahwa 38 orang atau 43% responden mempunyai pendapatan diantara 2 juta sampai dengan 3 juta, kemudian pendapatan responden antara 1 juta sampai dengan 2 juta sebesar 28 orang atau 26%, dan 17 orang atau 25% responden berpenghasilan di atas 3 juta. Semakin besar penghasilan seseorang, maka dia semakin membutuhkan tempat yang aman untuk menyimpan dan mengembangkan uangnya tersebut, maka terdapat kemungkinan lebih besar terhadap penggunaan jasa perbankan.

f. Data diri responden berdasarkan penggunaan bank

Dari hasil olah data dapat diketahui bahwa 65% atau 51 orang guru di MAN 4 menggunakan jasa perbankan konvensional, dan 35% atau 32 orang menggunakan jasa bank syariah


(53)

2. Respon Guru MAN 4 Terhadap Bank Syariah a. Dari aspek kognitif (pengetahuan)

Tabel 4.2

Pengetahuan tentang arti bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 1.2 1.2 1.2

2 9 10.8 10.8 12.0

3 13 15.7 15.7 27.7

4 52 62.7 62.7 90.4

5 8 9.6 9.6 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan terdapat lebih dari 70% responden mengetahui arti dari bank syariah. Sedangkan sekitar 27% responden tidak mengetahui arti bank syariah.

Table 4.3

Pengetahuan tentang sistem bagi hasil dalam bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 24 28.9 28.9 28.9

3 17 20.5 20.5 49.4

4 33 39.8 39.8 89.2

5 9 10.8 10.8 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan bahwa sebesar 50,6% atau lebih dari setengah dari jumlah responden mengetahui sistem bagi hasil yang


(54)

ada di bank syariah. Dan sebesar 49,4% responden tidak mengetahui sistem bagi hasil dalam bank syariah.

Tabel 4.4

Pengetahuan tentang fatwa MUI atas pengharaman bunga bank

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 1.2 1.2 1.2

2 15 18.1 18.1 19.3

3 16 19.3 19.3 38.6

4 41 49.4 49.4 88.0

5 10 12.0 12.0 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan sebesar 61,4% atau mayoritas responden mengetahui fatwa MUI yang mengharamkan riba. Sedangkan 38,6% responden tidak mengetahui fatwa MUI yang mengharamkan riba.

Tabel 4.5

Pengetahuan tentang produk-produk bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 1.2 1.2 1.2

2 34 41.0 41.0 42.2

3 19 22.9 22.9 65.1

4 27 32.5 32.5 97.6

5 2 2.4 2.4 100.0


(55)

Dari hasil olah data didapatkan sebesar 34,9% responden mengetahui produk-produk bank syariah. Dan Berarti, sebesar 65,1% responden tidak mengetahui produk bank syariah. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tidak mengetahui produk-produk bank syariah.

Tabel 4.6

Pengetahuan tentang produk pendanaan bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 1.2 1.2 1.2

2 44 53.0 53.0 54.2

3 17 20.5 20.5 74.7

4 20 24.1 24.1 98.8

5 1 1.2 1.2 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan sebesar 74,7% responden tidak mengetahui produk pendanaan di bank syariah dan hanya sebesar 25,3% responden yang mengetahui produk pendanaan di bank syariah. Berarti, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tidak mengetahui produk pendanaan di bank syariah.


(56)

Tabel 4.7

Pengetahuan tentang produk pembiayaan bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 1.2 1.2 1.2

2 45 54.2 54.2 55.4

3 21 25.3 25.3 80.7

4 15 18.1 18.1 98.8

5 1 1.2 1.2 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan sebesar 80,7% responden tidak mengetahui produk pembiayaan di bank syariah. Dan hanya 19,3% responden yang mengetahui produk pembiayaan di bank syariah.

Tabel 4.8

Pengetahuan tentang produk jasa bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 1.2 1.2 1.2

2 36 43.4 43.4 44.6

3 21 25.3 25.3 69.9

4 24 28.9 28.9 98.8

5 1 1.2 1.2 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan hasil lebih dari 60% responden tidak mengetahui produk jasa di bank syariah. Dan yang mengetahui


(57)

produk jasa di bank syariah hanya sebesar 30,1% dari jumlah responden.

a. Dari aspek afektif (arah sikap) Tabel 4.9

Setuju dengan konsep bagi hasil di bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 2 2.4 2.4 2.4

3 13 15.7 15.7 18.1

4 55 66.3 66.3 84.3

5 13 15.7 15.7 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan sebesar 82% responden setuju dengan konsep bagi hasil yang ditawarkan bank syariah. Dan yang tidak setuju sebesar 18% responden.


(58)

Tabel 4.10

Setuju bahwa bunga bank adalah haram

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 17 20.5 20.5 20.5

3 14 16.9 16.9 37.3

4 37 44.6 44.6 81.9

5 15 18.1 18.1 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 60% responden setuju terhadap pendapat yang menyatakan bungan bank adalah haram. Sedangkan yang tidak setuju bahwa bunga bank adalah haram adalah kurang dari 40%.

Tabel 4.11

Setuju bahwa bank syariah berbeda dengan bank konvensional

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 6 7.2 7.2 7.2

3 18 21.7 21.7 28.9

4 44 53.0 53.0 81.9

5 15 18.1 18.1 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan sebesar 71,1% responden setuju bahwa bank syariah berbeda dengan bank konvensional.


(59)

Sedangkan 28,9% responden menyatakan tidak setuju bahwa bank syariah berbeda dengan bank konvensional.

Tabel 4.12

Setuju bahwa bank syariah mendatangkan keuntungan dunia akhirat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 6 7.2 7.2 7.2

3 24 28.9 28.9 36.1

4 39 47.0 47.0 83.1

5 14 16.9 16.9 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 50% responden setuju bahwa bank syariah adalah bank yang mendatangkan keuntungan dunia akhirat. Dan sebesar 36,1% responden menyatakan tidak setuju bahwa bank syariah akan mendatangkan keuntungan dunia dan akhirat.

Tabel 4.13

Setuju bahwa bank syariah menerapkan sistem kemitraan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 6 7.2 7.2 7.2

3 8 9.6 9.6 16.9

4 60 72.3 72.3 89.2

5 9 10.8 10.8 100.0


(60)

Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 83% responden setuju bahwa bank syariah adalah bank yang menerapkan sistem kemitraan. Sedangkan yang tidak setuju akan hal tersebut sebesar 16,9% dari keseluruhan responden.

Tabel 4.14

Setuju bahwa pembiayaan di bank syariah berbeda dengan kredit di bank konvensional

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 5 6.0 6.0 6.0

3 22 26.5 26.5 32.5

4 49 59.0 59.0 91.6

5 7 8.4 8.4 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 65% responden setuju dengan konsep pembiayaan di bank syariah berbeda dengan kredit di bank konvensional. Dan kurang dari 35% responden yang menyatakan tidak setuju.


(61)

Tabel 4.15

Setuju bahwa Indonesia harus beralih kepada sistem ekonomi syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 6 7.2 7.2 7.2

3 22 26.5 26.5 33.7

4 43 51.8 51.8 85.5

5 12 14.5 14.5 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan sebesar 66,3% responden setuju bahwa sistem ekonomi di Indonesia harus beralih pada sistem ekonomi syariah. Sedangkan 33,7% responden menyatakan tidak setuju

Tabel 4.16

Setuju bahwa sebagai umat Islam sudah seharusnya memilih dan menggunakan bank syariah sebagai jasa dalam transaksi perbankan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 4 4.8 4.8 4.8

3 13 15.7 15.7 20.5

4 51 61.4 61.4 81.9

5 15 18.1 18.1 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 79% responden setuju bahwa Sebagai umat Islam sudah seharusnya memilih dan


(62)

menggunakan bank syariah sebagai jasa dalam transaksi perbankan. Dan responden yang tidak setuju akan hal tersebut sebesar 21%.

Tabel 4.17

Setuju bahwa keragaman produk yang ditawarkan bank syariah menjadi faktor yang membuat memilih bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 5 6.0 6.0 6.0

3 26 31.3 31.3 37.3

4 44 53.0 53.0 90.4

5 8 9.6 9.6 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan sebesar 62,2% responden setuju bahwa keragaman produk yang ditawarkan bank syariah menjadi faktor yang membuat mereka memilih bank syariah. Sedangkan 37,8% responden menyatakan tidak setuju.

Tabel 4.18

Setuju bahwa konsep bagi hasil yang ditawarkan bank syariah menjadi faktor yang mempengaruhi untuk tertarik menjadi nasabah bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 5 6.0 6.0 6.0

3 16 19.3 19.3 25.3

4 53 63.9 63.9 89.2

5 9 10.8 10.8 100.0


(63)

Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 70% responden setuju bahwa konsep bagi hasil yang ditawarkan bank syariah menjadi faktor yang mempengaruhi mereka untuk tertarik menjadi nasabah bank syariah. Dan kurang dari 30% yang menyatakan tidak setuju.

Tabel 4.19

Setuju bahwa Fatwa MUI tentang pelarangan bunga bank menjadi alasan yang membuat tertarik untuk menjadi nasabah bank syariah.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1 1.2 1.2 1.2

2 8 9.6 9.6 10.8

3 25 30.1 30.1 41.0

4 40 48.2 48.2 89.2

5 9 10.8 10.8 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan sebesar 59% responden setuju bahwa Fatwa MUI tentang pelarangan bunga bank menjadi alasan yang membuat mereka tertarik untuk menjadi nasabah bank syariah. Sedangkan yang tidak setuju akan hal tersebut sebesar 41% responden.


(64)

Tabel 4.20

Setuju bahwa konsep murabahah sebagai konsep pembiayaan di bank syariah menjadi faktor yang membuat tertarik untuk melakukan

pembiayaan di bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 6 7.2 7.2 7.2

3 22 26.5 26.5 33.7

4 48 57.8 57.8 91.6

5 7 8.4 8.4 100.0

Total 83 100.0 100.0

Dari hasil olah data didapatkan 65% responden setuju bahwa konsep murabahah sebagai konsep pembiayaan di bank syariah menjadi faktor yang membuatmereka tertarik untuk melakukan pembiayaan di bank syariah. Dan 35% responden yang menyatakan tidak setuju.

Tabel 4.21

Setuju bahwa fasilitas dan pelayanan yang disediakan bank syariah membuat anda memilih bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2 7 8.4 8.4 8.4

3 31 37.3 37.3 45.8

4 41 49.4 49.4 95.2

5 4 4.8 4.8 100.0


(65)

Dari hasil olah data didapatkan lebih dari 50% responden setuju bahwa fasilitas dan pelayanan yang disediakan bank syariah membuat mereka memilih bank syariah. Dan sebesar 45,8% responden menyatakan tidak setuju.

C. Analisa Data

1. Pengaruh Aspek kognitif Guru Terhadap Bank Syariah dengan Aspek Afektif Terhadap Bank Syariah

Tabel 4.22

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 kognitifa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: afektif

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .624a .390 .382 5.586

a. Predictors: (Constant), kognitif

Berdasarkan data yang diperoleh melalui tabel di atas terlihat koefisien determinasi R square (R2) menunjukkan nilai sebesar 0.390 atau 39%. Hal ini berarti bahwa variabel kognitif (pengetahuan) memberikan sumbangsih terhadap variabel afektif (arah sikap) sebesar 39%. dengan demikian,


(66)

perubahan variabel arah sikap sebesar 61% sisanya dapat dijelaskan oleh variabel selain variabel kognitif (pengetahuan).

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1Regression 1613.822 1 1613.822 51.721 .000a

Residual 2527.407 81 31.203

Total 4141.229 82

a. Predictors: (Constant), kognitif b. Dependent Variable: afektif

Dari uji F, diperoleh F hitung sebesar 51.721 dan signifikansi 0.000. Maka dapat dinyatakan bahwa model regresi cocok (fit) dengan data yang ada. Atau dapat diartikan variabel kognitif (pengetahuan) tersebut secara signifikan dapat memprediksikan variabel afektif (arah sikap) pada guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta. Maka uji hipotesis Ho yaitu

tidak ada pengaruh aspek kognitif (pengetahuan) terhadap aspek afektif (arah sikap) pada guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta, ditolak. Artinya bahwa aspek kognitif (pengetahuan) mempengaruhi aspek (afektif) pada guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta.


(67)

2. Analisa Tambahan

Tabel 4.23

Perbedaan responden pengguna bank syariah dan bank konvensional terhadap pengetahuan.

Group Statistics

Bank N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

kognitif Syariah 31 24.2903 4.85931 .87276

konvensional 52 20.1346 4.28417 .59411

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

kognitif Equal variances assumed 1.776 .186 4.065 81 .000 4.15571 1.02241 2.12144 6.18998

Equal variances not

assumed 3.936 57.040 .000 4.15571 1.05578 2.04158 6.26984

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai t yang didapat adalah sebesar 4.065 dan signifikansi pada 0,186. Ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan aspek kognitif (pengetahuan) yang signifikan antara pengguna bank konvensional dan


(68)

pengguna bank syariah. Maksudnya baik pengguna bank syariah maupun pengguna bank konvensional memiliki nilai positif untuk aspek kognitif (pengetahuan) tentang bank syariah.

Tabel 4.24

Perbedaan responden bank syariah dan bank konvensional terhadap arah sikap

Group Statistics

Bank N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

afektif syariah 31 53.2258 5.27706 .94779

konvensional 52 45.7692 6.64983 .92217

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-tailed) Mean Differenc e Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

afektif Equal variances

assumed 3.894 .052 5.320 81 .000 7.45658 1.40165 4.66774 10.24542

Equal variances

not assumed 5.639 74.442 .000 7.45658 1.32238 4.82194 10.09122

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai t yang didapat adalah sebesar 5.320 dan signifikansi pada 0,052. Ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan aspek afektif (arah sikap) yang signifikan antara pengguna bank konvensional dan pengguna bank


(69)

syariah. Maksudnya baik pengguna bank syariah maupun pengguna bank konvensional memiliki arah sikap yang positif terhadap bank syariah.


(70)

A. Kesimpulan

1. Dari hasil olah data dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru MAN 4 Jakarta memiliki respon yang cukup baik terhadap bank syariah dari aspek kognitif (pengetahuan) Sedangkan dari aspek afektif (arah sikap mereka menyatakan arah yang positif terhadap bank syariah.

2. Berdasarkan data yang diperoleh melalui uji regresi, menunjukkan bahwa variabel kognitif (pengetahuan) memberikan sumbangsih terhadap variabel afektif (arah sikap) sebesar 39%. dengan demikian, perubahan variabel afektif (arah sikap) sebesar 61% sisanya dapat dijelaskan oleh variabel selain kognitif (pengetahuan) atau dapat diartikan variabel kognitif (pengetahuan) tersebut secara signifikan dapat memprediksikan aspek afektif (arah sikap) pada guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta. Maka uji hipotesis Ho

yaitu tidak ada pengaruh antara aspek kognitif (pengetahuan) terhadap aspek afektif (arah sikap) pada guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta, ditolak.

3. Berdasarkan analisa dari uji beda diketahui bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan dari aspek kognitif (pengetahuan) yang signifikan antara pengguna bank konvensional dan bank syariah. Begitu


(71)

juga dalam aspek afektif (arah sikap) menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan arah sikap yang signifikan antara pengguna bank konvensional dan bank syariah.

B. Saran

Salah satu kekurangan peneliti karena menggunakan kuesioner adalah adanya kecenderungan untuk menimbulkan perilaku facking good ketika menjawab kuesioner pada diri responden serta ruang lingkup penelitian yang kecil, maka diharapkan untuk penelitian selanjutnya ruang lingkup penelitian lebih besar. Agar hasil yang didapatkan lebih menyatakan respon dari kalangan madrasah aliyah di suatu wilayah bukan hanya di satu tempat saja.

Dari sisi praktis, Kalangan perbankan syariah harus lebih mensosialisasikan bank syariah kepada seluruh aspek lapisan masyarakat. Baik dari tingkat eksekutif, legislatif, maupun pendidik. Agar masyarakat mengetahui secara keseluruhan tentang bank syariah. Karena diharapkan di masa depan bank syariah secara khusus, dan lembaga keuangan syariah secara umum dapat digunakan dan dikenal oleh semua kalangan.


(72)

Ascarya, Akad dan Produk Perbankan Syariah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007

Al-Qur’an dan Terjemahnya,

Bank Mega Syariah Indonesia, Modul Seminar Bank Syariah.

Buku Panduan Peserta Didik 2010-2011, Jakarta : MAN 4 Jakarta, 2010 Buku Saku Perbankan Syariah Bank Indonesia

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996

Firdaus, Muhammad NH, dkk, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Jakarta : Renaisan, 2005

Ilmi, Makhalul SM, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta : UII Press, 2002

Ismail, Hasan, “Pengertian Respon”,

http://hasanismailr.blogspot.com/2009/06/pengertian-respon.html

Karim, Adiwarman, Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan), Jakarta : PT.Raja Grafindo,2004

Latif, AH. Azharudin, M.Ag, Fiqh Muamalat, cet ke.1. Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005

M, Reza, “Target 5 Persen Pasar bank Syariah Bisa Tercapai”, http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2009/11/10/brk,200 91110-207409,id.html.

Nata, Abuddin Prof.Dr.H.MA, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005


(73)

Perwaatmadja, Karnaen A. dan Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Syariah, Yogyakarta : Dana Bhakti Wakaf, 1992

Rochaeti, Eti, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009

Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta : Fakultas Syariah dan Hukum, 2007

Usman, Husaini dan R. Purnomo Stiady Akbar, Pengantar Statistika, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006

Wibowo, Edi , dan Untung Hendy Wibowo, Mengapa Memilih Bank Syariah, cet ke.1, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta : Zikrul Hakim, 2007


(1)

pengguna bank syariah. Maksudnya baik pengguna bank syariah maupun pengguna bank konvensional memiliki nilai positif untuk aspek kognitif (pengetahuan) tentang bank syariah.

Tabel 4.24

Perbedaan responden bank syariah dan bank konvensional terhadap arah sikap

Group Statistics

Bank N Mean Std. Deviation Std. Error Mean afektif syariah 31 53.2258 5.27706 .94779

konvensional 52 45.7692 6.64983 .92217

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-tailed) Mean Differenc e Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper afektif Equal variances

assumed 3.894 .052 5.320 81 .000 7.45658 1.40165 4.66774 10.24542 Equal variances

not assumed 5.639 74.442 .000 7.45658 1.32238 4.82194 10.09122

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai t yang didapat adalah sebesar 5.320 dan signifikansi pada 0,052. Ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan aspek afektif (arah sikap) yang signifikan antara pengguna bank konvensional dan pengguna bank


(2)

54

syariah. Maksudnya baik pengguna bank syariah maupun pengguna bank konvensional memiliki arah sikap yang positif terhadap bank syariah.


(3)

55 A. Kesimpulan

1. Dari hasil olah data dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru MAN 4 Jakarta memiliki respon yang cukup baik terhadap bank syariah dari aspek kognitif (pengetahuan) Sedangkan dari aspek afektif (arah sikap mereka menyatakan arah yang positif terhadap bank syariah.

2. Berdasarkan data yang diperoleh melalui uji regresi, menunjukkan bahwa variabel kognitif (pengetahuan) memberikan sumbangsih terhadap variabel afektif (arah sikap) sebesar 39%. dengan demikian, perubahan variabel afektif (arah sikap) sebesar 61% sisanya dapat dijelaskan oleh variabel selain kognitif (pengetahuan) atau dapat diartikan variabel kognitif (pengetahuan) tersebut secara signifikan dapat memprediksikan aspek afektif (arah sikap) pada guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta. Maka uji hipotesis Ho yaitu tidak ada pengaruh antara aspek kognitif (pengetahuan) terhadap aspek afektif (arah sikap) pada guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta, ditolak.

3. Berdasarkan analisa dari uji beda diketahui bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan dari aspek kognitif (pengetahuan) yang signifikan antara pengguna bank konvensional dan bank syariah. Begitu


(4)

56

juga dalam aspek afektif (arah sikap) menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan arah sikap yang signifikan antara pengguna bank konvensional dan bank syariah.

B. Saran

Salah satu kekurangan peneliti karena menggunakan kuesioner adalah adanya kecenderungan untuk menimbulkan perilaku facking good ketika menjawab kuesioner pada diri responden serta ruang lingkup penelitian yang kecil, maka diharapkan untuk penelitian selanjutnya ruang lingkup penelitian lebih besar. Agar hasil yang didapatkan lebih menyatakan respon dari kalangan madrasah aliyah di suatu wilayah bukan hanya di satu tempat saja.

Dari sisi praktis, Kalangan perbankan syariah harus lebih mensosialisasikan bank syariah kepada seluruh aspek lapisan masyarakat. Baik dari tingkat eksekutif, legislatif, maupun pendidik. Agar masyarakat mengetahui secara keseluruhan tentang bank syariah. Karena diharapkan di masa depan bank syariah secara khusus, dan lembaga keuangan syariah secara umum dapat digunakan dan dikenal oleh semua kalangan.


(5)

Ascarya, Akad dan Produk Perbankan Syariah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007

Al-Qur’an dan Terjemahnya,

Bank Mega Syariah Indonesia, Modul Seminar Bank Syariah.

Buku Panduan Peserta Didik 2010-2011, Jakarta : MAN 4 Jakarta, 2010

Buku Saku Perbankan Syariah Bank Indonesia

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996

Firdaus, Muhammad NH, dkk, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Jakarta : Renaisan, 2005

Ilmi, Makhalul SM, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta : UII Press, 2002

Ismail, Hasan, “Pengertian Respon”,

http://hasanismailr.blogspot.com/2009/06/pengertian-respon.html

Karim, Adiwarman, Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan), Jakarta : PT.Raja Grafindo,2004

Latif, AH. Azharudin, M.Ag, Fiqh Muamalat, cet ke.1. Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005

M, Reza, “Target 5 Persen Pasar bank Syariah Bisa Tercapai”,

http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2009/11/10/brk,200 91110-207409,id.html.

Nata, Abuddin Prof.Dr.H.MA, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005


(6)

Perwaatmadja, Karnaen A. dan Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Syariah, Yogyakarta : Dana Bhakti Wakaf, 1992

Rochaeti, Eti, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009

Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta : Fakultas Syariah dan Hukum, 2007

Usman, Husaini dan R. Purnomo Stiady Akbar, Pengantar Statistika, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006

Wibowo, Edi , dan Untung Hendy Wibowo, Mengapa Memilih Bank Syariah, cet ke.1, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta : Zikrul Hakim, 2007