METODOLOGI PENELITIAN Drs. Syahyunan, M.Si 4. Dr. Isfenti Sadalia, ME

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia Jakarta yang dilakukan melalui online system dengan www.idx.co.id. Penelitian dilakukan dari bulan April 2010 sampai dengan Oktober 2010. III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey. Menurut Arikunto 2005, penelitian survey adalah kegiatan mengumpulkan data sebanyak- banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung terhadap penelitian, dengan maksud untuk mengetahui status dan gejala. III.2.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran deskripsi atas suatu peristiwa atau gejala, menggunakan alat bantu statistik. Menurut Moleong 2001, penelitian deskriptif kuantitatif berusaha menjelaskan suatu peristiwa dalam kaitannya dengan situasi tertentu. Universitas Sumatera Utara III.2.3. Sifat Penelitian Adapun sifat penelitian adalah menguraikan atau menjelaskan descriptive explanatory reseach. Menurut Singarimbun dan Effendi 1985 bahwa penelitian penjelasan menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. III.3. Target Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sebanyak 394 perusahaan. Target populasi dalam penelitian ditentukan berdasarkan syarat yaitu perusahaan yang membayar dividen tunai selama tiga tahun berturut-turut. Berdasarkan penelurusan terhadap 394 perusahaan yang terdaftar di BEI, diperoleh sebanyak 42 perusahaan yang membayar dividen tunai selama tiga tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2005-2007. Pada tahun 2008 tidak ditemukan perusahaan yang membayar dividen tunai sebagai akibat resesi global yang terus berlanjut pada tahun 2009. Oleh karena itu, sesuai dengan target populasi tersebut, maka seluruh populasi yang memenuhi syarat sebanyak 42 perusahaan menjadi sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan tersebut sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Target Populasi Perusahaan di BEI, 2005 -2007 No. Perusahaan 1 PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk 2 PT International Nickel Indonesia Tbk 3 PT Timah Persero Tbk 4 PT Fast Food Indonesia Tbk 5 PT Mayora Indah Tbk 6 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 7 PT Gudang Garam Tbk 8 PT Sepatu Bata Tbk 9 PT Colorpark Indonesia Tbk 10 PT Lautan Luas Tbk 11 PT Trias Sentosa Tbk 12 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk 13 PT Lionmesh Prima Tbk 14 PT Lion Metal Works Tbk 15 PT Citra Tubindo Tbk 16 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 17 PT Sumi Indo Kabel Tbk 18 PT Supreme Cable Manuf. Commerce Tbk 19 PT Astra-Graphia Tbk 20 PT Metrodata Electronics Tbk 21 PT United Tractor Tbk 22 PT Tunas Ridean Tbk 23 PT Multistrada Arah Sarana Tbk 24 PT Hexindo Adiperkasa Tbk 25 PT Goodyear Indonesia Tbk 26 PT Indo Kordsa Tbk 27 PT Merck Tbk 28 PT Unilever Indonesia 29 PT Rig Tenders Indonesia Tbk 30 PT Berlian Laju Tanker TBk 31 PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 32 PT Tigaraksa Satria Tbk 33 PT Matahari Putra Prima Tbk 34 PT Bank Mandiri Persero Tbk 35 PT Bank Danamon Tbk 36 PT Bank Central Asia Tbk 37 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 38 PT BFI Finance Indonesia Tbk 39 PT Mandala Multifinance Tbk 40 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 41 PT Summarecon Agung Tbk 42 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Sumber: Indonesian Capital Market Directory, 2000-2007. Universitas Sumatera Utara III.4. Metode Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dari dokumen dan catatan seperti harga saham melalui closing price, serta company profile tahun 2005 sampai dengan 2007. Pengumpulan data dilakukan melalui online system dengan www.idx.co.id. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi, yaitu Indonesian Capital Market Directory dari Bursa Efek Indonesia Jakarta. III.6. Identifikasi Variabel Untuk memperjelas antara variabel yang satu dengan yang lain, maka variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi: 1. Variabel independen bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas X adalah price earning ratioPER X 1 dan dividen tunai X 2 . 2. Variabel dependen terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI Y. Universitas Sumatera Utara III.7. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah menjelaskan variabel penelitian dan skala pengukuran variabel. Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Price Earning Ratio PER X 1 PER adalah besarnya harga yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk setiap laba yang dilaporkan oleh perusahaan. Indikator PER dalam penelitian ini adalah laba per saham dan harga saham. Variabel diukur secara kuantitatif dengan satuan kali. 2. Dividen tunai X 2 Dividen tunai adalah dividen yang dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk tunai cash. Indikator dividen tunai dalam penelitian ini adalah dividen per lembar saham pada periode t. Variabel diukur secara kuantitatif dengan satuan Rp. per saham. 3. Harga saham perusahaan Y Adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Harga saham yang digunakan adalah closing price per Desember. Variabel diukur secara kuantitatif dalam satuan Rp. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian No. Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran 1 Price Earning Ratio X 1 Besarnya harga yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk setiap laba yang dilaporkan oleh perusahaan Harga saham dan laba bersih per saham. Rasio 2 Dividen tunai X 2 Dividen yang dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk tunai cash Dividen per lembar saham pada periode t. Rasio 3 Harga saham perusahaan Nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut Harga saham perusahaan di BEI berdasarkan closing parice. Rasio III.8. Model Analisis Data Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi linier berganda. Menurut Insukrindo 2000, data keuangan pada umumnya memiliki tingkat variasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk mengurangi tingkat variasi data yang digunakan, maka bentuk model regresi dapat berbentuk log-linier, sehingga model analisis dalam penelitian ini diformulasikan sebagai berikut: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Di mana: Y = Harga saham X 1 = Price earning ratio X 2 = Dividen tunai b = Konstanta b 1 ,b 2 = Koefisien regresi variabel X e = Error term Universitas Sumatera Utara Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau  = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak: H : b 1 ,b 2 = 0 Price earning ratio dan dividen tunai secara serempak tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI. H 1 : b 1 ,b 2  0 Price earning ratio dan dividen tunai secara serempak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F, dengan ketentuan: H diterima jika F hitung ≤ F tabel , H ditolak jika F hitung ≥ F tabel . F = 1 k n JKres K reg JK   Di mana: K = jumlah variabel n = jumlah sampel JK reg = jumlah kuadrat regresi JK res = jumlah kuadrat residu Sedangkan secara parsial, kriteria pengujian hipotesis adalah: H : b i = 0 Price earning ratio dan dividen tunai secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI. H 1 : b i  0 Price earning ratio dan dividen tunai secara parsial berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI. Universitas Sumatera Utara Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik t, dengan ketentuan: H di terima jika t hitung t tabel ; H di tolak jika t hitung t tabel .  se b = t Di mana: b = koefisien regresi se = standar error koefisien regresi III.9. Uji Asumsi Klasik Dalam kaidah ekonometrika, apabila menggunakan regresi linear berganda, perlu melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap kemungkinan pelanggaran asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa model regresi linear berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, alat uji statistik linear berganda dapat digunakan. 1 Uji Normalitas Menurut Ghozali 2005, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Uji Multikolinieritas Universitas Sumatera Utara Menurut Ghozali 2005, uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF 5, maka dalam model tidak terdapat multikolinieritas. 3 Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi linear digunakan analisa residual berupa grafik sebagai dasar pengambilan keputusan. Menurut Ghozali 2005, model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi hetersokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Secara matematis dapat dihitung dengan uji Glejser: Ut =  +  Xt + vi Ut = nilai absolut residual Xt = variabel bebas vi = variabel gangguan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

1 65 83

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Consumer Goods Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 41 118

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 40 121

Analisis Perbedaan Price Earning Ratio Dan Harga Pasar Saham (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan PT Indosat, Tbk. Serta PT Excelcomindo Pratama, Tbk.)

0 36 85

Analisis Pendekatan Metode Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PE.R) untuk Menilai Harga Saham

3 14 112

PENGARUH PRICE EARNING RATIO, RETURN ON INVESTMENT, DAN DIVIDEN PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 24

PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN DIVIDEN PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek I

0 1 15

PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 0 18

Pengaruh Pengumuman Dividen Tunai Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Indonesia.

0 0 8

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 16 103