BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia Jakarta yang dilakukan melalui online system dengan www.idx.co.id. Penelitian dilakukan dari bulan April
2010 sampai dengan Oktober 2010.
III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey. Menurut Arikunto 2005, penelitian survey adalah kegiatan mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung terhadap penelitian, dengan maksud untuk mengetahui status dan gejala.
III.2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran deskripsi atas suatu peristiwa atau gejala, menggunakan alat bantu
statistik. Menurut Moleong 2001, penelitian deskriptif kuantitatif berusaha menjelaskan suatu peristiwa dalam kaitannya dengan situasi tertentu.
Universitas Sumatera Utara
III.2.3. Sifat Penelitian
Adapun sifat penelitian adalah menguraikan atau menjelaskan descriptive explanatory reseach. Menurut Singarimbun dan Effendi 1985 bahwa penelitian
penjelasan menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya.
III.3. Target Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sebanyak 394 perusahaan. Target populasi dalam
penelitian ditentukan berdasarkan syarat yaitu perusahaan yang membayar dividen tunai selama tiga tahun berturut-turut.
Berdasarkan penelurusan terhadap 394 perusahaan yang terdaftar di BEI, diperoleh sebanyak 42 perusahaan yang membayar dividen tunai selama tiga tahun
berturut-turut, yaitu pada tahun 2005-2007. Pada tahun 2008 tidak ditemukan perusahaan yang membayar dividen tunai sebagai akibat resesi global yang terus
berlanjut pada tahun 2009. Oleh karena itu, sesuai dengan target populasi tersebut, maka seluruh populasi yang memenuhi syarat sebanyak 42 perusahaan menjadi
sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan tersebut sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Target Populasi Perusahaan di BEI, 2005 -2007
No. Perusahaan
1 PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk
2 PT International Nickel Indonesia Tbk
3 PT Timah Persero Tbk
4 PT Fast Food Indonesia Tbk
5 PT Mayora Indah Tbk
6 PT Multi Bintang Indonesia Tbk
7 PT Gudang Garam Tbk
8 PT Sepatu Bata Tbk
9 PT Colorpark Indonesia Tbk
10 PT Lautan Luas Tbk
11 PT Trias Sentosa Tbk
12 PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk
13 PT Lionmesh Prima Tbk
14 PT Lion Metal Works Tbk
15 PT Citra Tubindo Tbk
16 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk
17 PT Sumi Indo Kabel Tbk
18 PT Supreme Cable Manuf. Commerce Tbk
19 PT Astra-Graphia Tbk
20 PT Metrodata Electronics Tbk
21 PT United Tractor Tbk
22 PT Tunas Ridean Tbk
23 PT Multistrada Arah Sarana Tbk
24 PT Hexindo Adiperkasa Tbk
25 PT Goodyear Indonesia Tbk
26 PT Indo Kordsa Tbk
27 PT Merck Tbk
28 PT Unilever Indonesia
29 PT Rig Tenders Indonesia Tbk
30 PT Berlian Laju Tanker TBk
31 PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
32 PT Tigaraksa Satria Tbk
33 PT Matahari Putra Prima Tbk
34 PT Bank Mandiri Persero Tbk
35 PT Bank Danamon Tbk
36 PT Bank Central Asia Tbk
37 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
38 PT BFI Finance Indonesia Tbk
39 PT Mandala Multifinance Tbk
40 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
41 PT Summarecon Agung Tbk
42 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
Sumber: Indonesian Capital Market Directory, 2000-2007.
Universitas Sumatera Utara
III.4. Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dari dokumen dan catatan seperti
harga saham melalui closing price, serta company profile tahun 2005 sampai dengan 2007. Pengumpulan data dilakukan melalui online system dengan www.idx.co.id.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi, yaitu Indonesian Capital Market Directory dari Bursa Efek
Indonesia Jakarta.
III.6. Identifikasi Variabel
Untuk memperjelas antara variabel yang satu dengan yang lain, maka variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi:
1. Variabel independen bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas X adalah price earning ratioPER X
1
dan dividen tunai X
2
. 2. Variabel dependen terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya perubahan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI
Y.
Universitas Sumatera Utara
III.7. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah menjelaskan variabel penelitian dan skala pengukuran variabel. Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah
sebagai berikut: 1.
Price Earning Ratio PER X
1
PER adalah besarnya harga yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk setiap laba yang dilaporkan oleh perusahaan. Indikator PER dalam penelitian
ini adalah laba per saham dan harga saham. Variabel diukur secara kuantitatif dengan satuan kali.
2. Dividen tunai X
2
Dividen tunai adalah dividen yang dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk tunai cash. Indikator dividen tunai dalam penelitian ini adalah
dividen per lembar saham pada periode t. Variabel diukur secara kuantitatif dengan satuan Rp. per saham.
3. Harga saham perusahaan Y
Adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Harga saham yang digunakan adalah closing
price per Desember. Variabel diukur secara kuantitatif dalam satuan Rp.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel
Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
1 Price Earning
Ratio X
1
Besarnya harga yang bersedia dibayarkan
oleh investor untuk setiap laba yang
dilaporkan oleh perusahaan
Harga saham dan laba bersih per saham.
Rasio
2 Dividen tunai
X
2
Dividen yang dibagi kepada pemegang
saham dalam bentuk tunai cash
Dividen per lembar saham pada periode t.
Rasio
3 Harga saham
perusahaan Nilai suatu saham yang
mencerminkan kekayaan perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut
Harga saham perusahaan di BEI
berdasarkan closing parice.
Rasio
III.8. Model Analisis Data
Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi linier berganda. Menurut Insukrindo 2000, data keuangan pada umumnya memiliki
tingkat variasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk mengurangi tingkat variasi data yang digunakan, maka bentuk model regresi dapat berbentuk log-linier, sehingga
model analisis dalam penelitian ini diformulasikan sebagai berikut:
Y = b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Di mana:
Y = Harga saham
X
1
= Price earning ratio X
2
= Dividen tunai b
= Konstanta b
1
,b
2
= Koefisien regresi variabel X e
= Error term
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak:
H : b
1
,b
2
= 0 Price earning ratio dan dividen tunai secara serempak tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI.
H
1
: b
1
,b
2
0 Price earning ratio dan dividen tunai secara serempak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI.
Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F, dengan ketentuan: H
diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
, H ditolak jika
F
hitung
≥ F
tabel
. F =
1 k
n JKres
K reg
JK
Di mana:
K = jumlah variabel n = jumlah sampel
JK reg = jumlah kuadrat regresi
JK res = jumlah kuadrat residu
Sedangkan secara parsial, kriteria pengujian hipotesis adalah: H
: b
i
= 0 Price earning ratio dan dividen tunai secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI.
H
1
: b
i
0 Price earning ratio dan dividen tunai secara parsial berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI.
Universitas Sumatera Utara
Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik t, dengan ketentuan: H
di terima jika t
hitung
t
tabel
; H di tolak jika
t
hitung
t
tabel
.
se b
= t
Di mana: b
= koefisien regresi se
= standar error koefisien regresi
III.9. Uji Asumsi Klasik
Dalam kaidah ekonometrika, apabila menggunakan regresi linear berganda, perlu melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap kemungkinan pelanggaran
asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa model regresi linear
berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, alat uji statistik linear berganda dapat digunakan.
1 Uji Normalitas Menurut Ghozali 2005, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2 Uji Multikolinieritas
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ghozali 2005, uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan
menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF 5, maka dalam model tidak terdapat multikolinieritas.
3 Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi
linear digunakan analisa residual berupa grafik sebagai dasar pengambilan keputusan. Menurut Ghozali 2005, model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi hetersokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Secara matematis dapat dihitung dengan uji Glejser:
Ut = + Xt + vi Ut = nilai absolut residual
Xt = variabel bebas
vi = variabel gangguan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN