Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
oleh matriks adalah salah satu factor penting untuk menjadikan komposit lebih kuat. Oleh karena itu sangat penting diperhatikan agar harga tegangan permukaan kritis
pada permukaan zat menjadi lebih kecil dibandingkan dengan harga tegangan permukaan matriks . Pembasahan yang efektif pada permukaan penguat, matriks harus
menutupi bukit dan lembah permukaan tersebut, untuk menghindari adanya udara juga harus dihindarkan lapisan-lapisan pembatas yang melemah.
2.12 Bidang batas interface dan daerah Bidang Batas Interphase.Paduan Serat dengan Semen
Sifat-sifat material tidak terlepas dari sifat-sifat bidang batas antara serat penguat dengan matriks pengikat yang dipergunakan. Sebagai contoh, bidang batas
merupakan suatu faktor yang dominan dalam terjadinya perpatahan peretakan material komposit dan dalam responnya terhadap kelembapan dan lingkungan yan
korosif. Material komposit dengan bidang batas yang kuat mempunyai kekuatan dan kekakuan yang tinggi namun sangat rapuh. Sebaliknya material komposit yang
mempunyai bidang batas lemah, mempunyai kekuatan dan kekakuan yang rendah namun memiliki ketahanan yang tinggi terhadap perpatahan. Efek ini berkaitan
dengan mudahnya lepas dan terurainya serat dari matris selama perambatan retakan.
Pada material komposit harus terdapat setidak-tidaknya dua fase yang berbeda, yang menurut defenisi harus dipisahkan oleh suatu bidang batas interphase .
Pengaruh bidang batas terhadap sifat akhir material komposit sangat penting dan tidak boleh ditaksir terlalu rendah dan terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan timbulnya
kesulitan untuk memperbaiki sifat suatu komposit secara serentak, seperti tenaga mekanis dan keliatan hingga ke suatu tingkat yang tinggi.Namun dalam material
komposit, setidak-tidaknya dapat dijelaskan sebagian perilaku dan sifat bidang batas.
Suatu faktor yang mempengaruhi kuatnya ikatan bidang batas adalah luas bidang batas yang terlibat pada permukaan. Kebanyakan permukaan adherend adalah
Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
kasar secara makroskopik atau misroskopik. Sebagai konsekuensinya adalah terperangkapnya udara antara permukaan adhesive dan permukaan adherend, sehingga
mengurangi luas permukaan yang berkontak antara kedua bahan tersebut. Apabila permukaan kasar tersebut cukup terbasahi oleh bahan adhesive, maka hal ini akan
menambah luas efektif permukaan yang berkontak dan dengan demikian meningkatkan kekuatan retakan. Untuk mendapatkan suatu jalinan adhesive yang
baik, permukaan hendaknya bersih dan tidak terdapat debu serta sisa-sisa jaringan lemak.
Selanjutnya, bahan adhesive harus dikonversi dari bentuk cairan menjadi keras untuk mencapai kekakuan dan kekuatan mekanis sambungan yang cukup besar.
Pengerasan dapat dicapai dengan beberapa cara, misalnya dengan polimerisasi cairan monomer atau penguapan bahan pelarut resin. Berikut ini terdapat syarat-syarat dari
suatu bahan adhesive dalam pembasahan suatu permukaan bahan :
1. Bahan adhesive harus dapat membasahi adherend dengan baik.
2. Adhesive harus mempunyai kekuatan viskositas yang baik sehingga dapat
merembes ke seluruh permukaan adherend. 3.
Setting bahan adhesive harus berlangsung tanpa disertai perubahan dimensi yang besar, jadi hanya terjadi sedikit ekspansi atau konstraksi.
4. Penting diperhatikan ketebalan lapisan adhesive, lapisan adhesive yang terlalu
tebal dapat menyebabkan merosotnya daya rekat. 5.
Harus diperhatikan kekuatan adhesive setelah set.
2.13 Paduan Serat dengan Semen