Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
Kekuatan Pukul Is Vs Fraksi Volume serat
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
20 40
60 80
100
Fraksi Volume serat Is
K J
m
{ Tekanan Cetak 20 ton f}
{Tekanan Cetak 25 ton f} {Tekanan Cetak 30 ton f}
Kjm
2
-5,62 Kjm
2
, tekanan cetak 25 ton force Is 3,57 Kjm
2
-6,08 Kjm
2
sedangkan untuk 30 ton force Is 4,01 Kjm
2
– 8,13 Kjm
2
. Telah diperoleh kekuatan pukul optimum pada perbandingan semen : pulp serat : pasir adalah 1 : 0,3 :0,5 pada fraksi
volume serat 62,5
Fraksi volume serat semakin besar maka kekuatan pukul semakin besar, ini dapat kita lihat dari fraksi volume serat yang terbesar 62,5 pada tekanan 20 ton
force, 25 ton force dan 30 ton force, sedangkan fraksi volume serat semakin kecil maka kekuatan pukul semakin berkurang. Dari data 4.2 kita dapat lihat hubungan
kekuatan pukul dan fraksi volume serat pada gambar 4.1 dibawah ini :
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Kekuatan Pukul dan fraksi Volume Serat
Jika dilihat tabel 4.2 kekuatan pukul sampel menggunakan serat lebih besar dari pada sampel tanpa menggunakan pulp serat daun nenas Z-1, Z-2, Z-3. Sehingga
pengaruh penggunaan pulp serat menambah kekuatan pukul pada sampel yang akan dijadikan genteng beton.
4.3 Uji Kekuatan Lentur Ultimate flexural Strength UFS
Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
Data hasil pengukuran dimensi sampel untuk pengujian kekuatan lentur dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3. Data hasil pengukuran dimensi sampel pengujian kekuatan lentur
Ket. Z-1 : Pembanding tanpa pulp serat untuk tekanan 20 ton force 196 KN
Z-2 : Pembanding tanpa pulp serat untuk tekanan 25 ton force 245 KN Z-3 : Pembanding tanpa pulp serat untuk tekanan 30 ton force 294 KN
Hasil Pengujian sampel yang diperoleh dari alat ukur dan perhitungan kekuatan lentur dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut. Dengan menggunakan
persamaan 2.10 maka didapatan nilai UFS perhitungan UFS pada lampiran 1 no.2 :
Sampel Fraksi Volume
Serat Tekanan
Cetak Ton force
Dimensi Sampel Uji Panjang
p mm
Lebar mm
Tebal h
mm 1
23,25
20 100
10,72 10,54
2
34,08
100 10,80
10,68 3
44,11
100 10,78
10,8 4
53,57
100 10,82
10,88 5
62,5
100 10,74
10,92 6
23,25
25 100
10,62 10,28
7
34,08
100 10,78
10,42 8
44,11
100 10,02
10,68 9
53,57
100 10,70
10,80 10
62,5
100 10,62
10,84 11
23,25
30 100
10,88 10,08
12
34,08
100 10,84
10,16 13
44,11
100 10,72
10,38 14
53,57
100 10,78
10,62 15
62,5
100 10,72
10,78 Z-1
- 20
100 10,32
10,38 Z-2
- 25
100 10,22
10,12 Z-3
- 30
100 10,48
10,08
Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
Tabel 4.4 Data hasil pengujian kekuatan lentur sampel
Ket. Z-1 : Pembanding tanpa pulp serat untuk tekanan 20 ton force 196 KN
Z-2 : Pembanding tanpa pulp serat untuk tekanan 25 ton force 245 KN Z-3 : Pembanding tanpa pulp serat untuk tekanan 30 ton force 294 KN
Beban maksimum = 100 kgf Kecepatan cross-head = 20 mmmenit
S a
m pe
l Fraksi
Volume Serat
Tekanan Cetak
Ton f 2bh
2
mm
3
Pmak kgf
Pmak N
3PL Nmm
UFS N.mm
-2
UFS kgcm
2
mm
1 23,25
20 2381,80
4,95 48,51
13097,7 5,50
55,0 8,13
2 34,08
2463,74 9,13
89,47 24157,9
9,80 98,0
8,59 3
44,11 2514,75
5,61 54,97
14844 5,90
59,0 12,87
4 53,57
2561,62 5,09
49,88 13468,1
5,26 52,6
9,29 5
62,5 2561,41
2,15 21,07
5688,9 2,22
22,2 7,20
6 23,25
25 2244,60
7,91 77,52
20930,4 9,32
93,2 4,39
7 34,08
2340,91 11,64
114,04 30798,9
13,15 131,5
10,82 8
44,11 2285,81
7,0 68,6
18522 8,10
81,0 9,45
9 53,57
2496,01 5,58
54,68 14764,5
5,91 59,1
9,32 10
62,5 2496,82
2,87 28,13
7593,9 3,04
30,4 9,16
11 23,25
30 2210,96
4,58 44,88
12118,5 5,48
54,8 7,07
12 34,08
2237,93 8,02
94,74 21220,9
9,48 94,8
9,47 13
44,11 2310,80
4,83 47,33
12780,3 5,53
55,3 10,46
14 53,57
2431,63 2,66
26,1 7038,3
2,89 28,9
6,97 15
62,5 2491,50
1,90 18,62
5027,4 2,02
20,2 9,32
Z-1 -
20 2223,84
1,57 15,38
4154,1 1,87
18,7 1,23
Z-2 -
25 2093,63
1,46 14,30
3863,1 1,84
18,4 1,85
Z-3 -
30 2129,67
1,13 11,07
2989,8 1,40
14,0 2,41
Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
Kekuatan Lentur UFSVs Fraksi Volume serat
20 40
60 80
100 120
140 160
20 40
60 80
100
Fraksi Volume serat U
F S
kg cm
{ Tekanan Cetak 20 ton f}
{Tekanan Cetak 25 ton f} {Tekanan Cetak 30 ton f}
Hasil yang diperoleh dari pengujian dan perhitungan kekuatan lentur dapat dilihat pada tabel 4.4. Pada tabel terlihat bahwa kekuatan lentur UFS untuk setiap
tekanan berbeda-beda nilainya ini menunjukan adanya pengaruh dari fraksi volume serat dan tekanan cetak . Dan terlihat untuk fraksi volume serat 34,08 pada
perbandingan komposisi semen :pulp nenas : pasir adalah 1: 0,15: 0,5 mempunyai nilai optimum untuk setiap tekanan cetak 20 ton force, 25 ton force dan 30 ton force
yang kuat lentur UFS rata-rata 98 kgcm
2
, 131,5 kgcm
2
dan 94,8 kgcm
2
, ini merupakan nilai yang memenuhi syarat genteng SNI-03-0096-1995.
Sedangkan semakin besar fraksi volume serat kekuatan lentur semakin menurun. Ini dilihat pada fraksi volume serat 62,5 perbandingan komposisi semen :pulp
nenas : pasir adalah 1: 0,3: 0,5, merupakan nilai minimum untuk setiap tekanan catakan 20 ton force ,25 ton force,dan 30 ton force yang kekuatan lentur UFS adalah
22,2 kgcm
2
, 30,4 kgcm
2
dan 20,2 kgcm
2
, nilai ini tidak memenuhi syarat genteng SNI-03-0096-1995. Dari data pengujian kekuatan lentur kita dapat melihat hubungan
antara kekuatan lentur UFS dengan fraksi volume pada setiap tekanan cetak, seperti gambar 4.2 dibawah ini :
Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
Gambar 4.2. Grafik Hubungan Kekuatan Lentur UFS dan Fraksi Volume Serat Tekanan cetak pada sampel berguna untuk menekan sampel agar lebih padat
dan lebih baik. Dan terlihat pengaruh dari tekanan cetak untuk 20 ton force UFS dari 22,2 kgcm
2
- 98 kgcm
2
pada perbandingan komposisi yang berbeda. Untuk 25 ton force UFS dari 30,4 kgcm
2
– 131,5 kgcm
2
pada perbandingan komposisi yang berbeda, ini merupakan tekanan cetak yang optimum. Dan 30 tonf UFS dari 20,2
kgcm
2
– 94,8 kgcm
2
pada perbandingan komposisi yang berbeda. Sehingga tekanan cetak semakin besar kekuatan lentur UFS sampel akan menurun, ini karena sampel
akan menjadi getas karena semakin padat
Dari hasil penelitian sebelumnya kekuatan genteng beton dari limbah sedimentasi pengolahan air limbah PDAM Jakarta 51,50 kgcm
2
sd 78,75 kgcm
2
, sedangkan untuk PDAM Surabaya 51,00 kgcm
2
sd 88,75 kgcm
2
tanpa diadakannya tekanan cetak Aim Abdulrachim Idris, Jurnal Penelitian Permukiman Vol9-31993
Sedangkan untuk genteng dengan campuran serat ijuk 5 berat kuat lentur 39,09 kgcm
2
- 41,65 kgcm
2
Subardjo Yuwono, Jurnal Penelitian Permukiman Vol 10-61994. Dan untuk genteng conblock yang dicampur semen : terak timah = 1:3
kekuatan lenturnya mencapai 124,59 kgcm
2
, untuk komposisi yang lebih tinggi 1; 6 kekuatannya menurun 49,99 kgcm
2
Nadhiroh Masruri, Jurnal Penelitian Permukiman Vol8-251995
Jika dilihat tabel 4.4 kekuatan Lentur sampel menggunakan serat jauh lebih besar 20,2-131,5 kgcm
2
dari pada sampel tanpa menggunakan pulp serat daun nenas Z-1, Z-2, Z-3 adalah 14-18,7 kgcm
2
. Sehingga pengaruh penggunaan pulp serat menambah kekuatan lentur pada sampel yang akan dijadikan genteng beton.
Tetapi besar fraksi volume serat tidak boleh lebih 50 dan tekanan cetak jangan lebih 25 ton force 245 KN
Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
4.4 Uji Daya Serap Air