Prosedur Pengujian Kekuatan Lentur Prosedur Pengujian Impak

Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007. USU Repository © 2009 Untuk masing-masing pengujian dibuat sampel yang berbeda baik bentuk dan ukurannya. Bentuk sampel yang dibuat sesuai standard dan dapat dilihat pada gambar berikut : 100 mm 10 mm 2 mm Gambar 3.1. Bentuk sampel pengujian impak dengan standar ASTM D-256 100 mm 10 mm 2 mm Gambar3.2. Bentuk sampel pengujian kekuatan lentur dengan standar ASTM D-790 Sedangkan untuk pengujian kedap air dan daya serap air bentuknya random karena tidak tercantum pada standar

3.2.4 Prosedur Pengujian Kekuatan Lentur

1. Mula-mula span diatur sejauh 90 m satu sama lain dan sampel uji diletakkan pada pertengahan span 2. Diatur pembebanan maksimum 100 kgf 3. Skala beban pada mesin uji diatur agar menunjukkan skala nol dan beban dibuat persis di tengah-tengah sampel uji 4. Kemudian diatur cross-head dari mesin uji 20 mmmenit 5. Mesin pencatat grafik dihidupkan on 6. Tombol pembeban tekan dihidupkan down dan mesin akan bekerja, gerakan mesin dihentikan setelah sampel uji patah dan data yang tertera pada display dicatat untuk nilai Load dan Stoke Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007. USU Repository © 2009

3.2.5. Prosedur Pengujian Impak

1. Sampel diletakkan pada alat penumpu dengan jarak span 90 mm. Pembebanan diletakkan pada pertengahan sampel 2. Godam yang telah dibuat pada posisi awal dengan sudut 160 o terhadap sumbu vertical dilepas menuju sampel 3. Setelah sampel patah, maka besar energi serap sampel dicatat Sampel Penampang Lintang 90 mm 100 mm Gambar.3.3. Skema Pengujian Impak 3.2.6 Prosedur Pengujian Ketahanan Terhadap Perembesan Air Water Proofing 1. Sebuah rangka yang terbuat dari lembaran logam atau plastik diletakkan pada sekeliling genteng yang tingginya minimal 50 mm dengan perekat yang dapat menahan perembesaran air seperti lilin dan lemkof 2. Diletakkan genteng yang telah direkatkan rangka pada posis horizontal diatas penumpu, tinggi pemumpu diatur sedemikian agar dapat mengamati permukaan bawah genteng dan mudah dilihat jika terjadi perembesan air 3. Dimasukkan air dalam rangka setinggi 50 mm dan tinggi permukaan air dijaga tetap dengan penambahan jika berkurang 4. Pengujian dilakukan selama 24 jam, apabila terjadi tetesan air pada bagian bawah genteng maka dapat disimpulkan genteng tidak tahan perembesan air b a P Beban Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007. USU Repository © 2009 dan sebaliknya jika genteng basah tetapi tidak terjadi tetesan air, maka dapat dinyatakan genteng tahan terhadap perembesan pengujian ini dapat dilihat lampiran 2 no.9

3.2.7. Prosedur Pengujian Daya serap Air