Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
SNI 15-2049-2004 Semen portland Ordinary Portland Cement OPC SNI 15-3500-2004 Semen portland campur
SNI 15-3758-2004 Semen masonry SNI 15-7064-2004 Semen portland komposit
Sumber :
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
2.7.2 Semen Portland Pozolan
Semen portland pozolan adalah suatu bahan pengikat hidrolis yang dibuat dengan menggiling bersama-sama klinker semen Portland dan bahan yang mempunyai
sifat pozolan, atau mencampur secara merata bubuk bahan yang mempunyai sifat pozolan SNI 15-0302-1989. Selama penggilingan atau pencampuran dapat
ditambahkan bahan-bahan lain selama tidak mengakibatkan penurunan mutu
Bahan yang mempunyai sifat pozolan adalah bahan yang mengandung senyawa silica atau silica aluminium dimana bentuknya halus dan dengan adanya air,
maka senyawa-senyawa ini akan beraksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen .Semen
Portland pozolan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut : 1
Semen Portland pozolan jenis SPP A yaitu semen Portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton serta tahan sulfat
sedang dan panas hidrasinya sedang 2
Semen Portland pozolan jenis SSP B yaitu semen Portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua adukan beton dimana kekuatan awal yang tinggi
tidak disyaratkan, serta adukan beton tersebut tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah
Suatu konstruksi sipil yang menggunakan semen Portland pozolan sebagai bahan ikat harus memenuhi standar SII 0132 “Mutu dan Cara Uji” semen Portland
Deli Natalia Saragih : Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Beton Yang Dibuat Dari Pulp Serat Daun Nenas- Semen Portland Pozolan, 2007.
USU Repository © 2009
Pozolan. Pada penelitian pembuatan genteng beton yang diperkuat dengan serat daun nenas dipergunakan matrik semen Portland Pozolan tipe I atau SPP A.
2.8. Agregat