3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: 1 variabel independen, dan 2 variabel dependen. Variabel independen yang
merupakan rasio keuangan bank diwakili oleh CAR rasio solvabilitas, NPL rasio aktiva produktif, ROA rasio profitabilitas, dan LDR rasio likuiditas
sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat penyaluran kredit. Adapun definisi operasional dan pengukuran dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai
berikut:
3.3.1 Tingkat Penyaluran Kredit Bank Y
Kredit merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan
yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan.
UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga. Dalam penelitian ini besarnya kredit dilihat dari nilai rupiah yang disalurkan setiap tahunnya oleh masing- masing perusahaan perbankan di
Indonesia. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Capital Adequacy Ratio X
1
Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio kecukupan modal bank yang diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva tertimbang
menurut risiko ATMR. CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva. bank yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat
berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Capital Adequacy Ratio =
����� ����
x 100
Perhitungan Modal dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko dilakukan berdasarkan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang berlaku.
3.3.3 Non Performing Loan X
2
Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah kredit bermasalah dibagi dengan kredit yang disalurkan kemudian dikalikan dengan
100 Semakin kecil persentase NPL, maka semakin baik kualitas pinjaman dari lembaga tersebut dan dana anda yang ditempatkan terjamin keamanannya.
Non Performing Loan =
������ ������ ���������� ����� ������
x 100
Terjadinya non performing loan biasanya disebabkan oleh kredit yang
disalurkan kepada usaha yang kurang produktif. 1. Jaminan berupa barang jaminan kebendaan tidak dapat menjamin
pengembalian pinjaman karena sifatnya tidak likuid.
Universitas Sumatera Utara
2. Tidak adanya lembaga yang menjamin pengembalian angsuran dari pinjaman yang diberikan.
3. Tidak ada jaminan bahwa setiap bulan debitur akan mampu membayar. 4. Adanya debitur nasabah yang nakal.
3.3.4 Return On Assets X