3. Capital Analisis ini digunakan untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk
membiayai kredit. Hal ini penting karena bank tidak akan membiayai kredit tersebut 100. Artinya harus ada modal dari nasabah. Tujuannya adalah jika
nasabah juga ikut memiliki modal yang ditanamkan pada kegiatan tersebut, nasabah juga akan merasa memiliki sehingga termotivasi untuk bekerja
sungguh-sungguh agar usaha tersebut berhasil, dan mampu membayar kewajiban kreditnya.
4. Condition Analisis ini digunakan untuk menilai kondisi umum saat ini dan yang akan
datang tentunya. Kondisi yang akan dinilai terutama kondisi ekonomi saat ini, apakah layak untuk membiayai kredit untuk sektor tertentu.
5. Collateral Analisis yang menilai jaminan yang diberikan nasabah kepada bank dalam
rangka pembiayaan kredit yang diajukannya. Jaminan ini digunakan sebagai alternatif terakhir bagi bank untuk berjaga-jaga kalau terjadi kemacetan
terhadap kredit yang dibiayai.
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilaksanakan ini merujuk pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti dan
Tahun Judul Penelitian
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Friska Yuanaria
2007 Pengaruh Analisis
Laporan Keuangan Debitur Sebagai
Dasar Pengambilan Keputusan
Pemberian Kredit Modal Kerja KMK
Jangka Pendek Pada PT. Bank SUMUT
Cabang Pematang Siantar.
CR, ITO, DER, PMR, ROI, dan pemberian
KMK. CR secara parsial
tidak berpengaruh terhadap pemberian
kredit, ITO secara parsial berpengaruh
terhadap pemberian kredit, DER secara
parsial tidak berpengaruh terhadap
pemberian kredit, PMR secara parsial
berpengaruh terhadap pemberian kredit,
ROI secara parsial tidak berpengaruh
terhadap pemberian kredit.
Martina Tri Astuti
2010 Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Pemberian Kredit
Pada PT Bank SUMUT Cabang
Utama Medan Variabel independen :
Current ratio, debt to equity ratio, account
receivable turn over, net profit margin,
return on assets Current ratio dan debt
to equity ratio berpengaruh secara
parsial terhadap KMK. CR, DER,
ARTO, NPM, ROA berpengaruh secara
simultan terhadap KMK
Anna Safitri 2010
Pengaruh Debt to Total Assets Ratio,
Quick Ratio, Net Propfit Margin,
Return On Investment Debitur
Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja
Pada PT. BNI Persero Tbk.
Variabel independent : debt to total assets
ratio, quick ratio, net profit margin, return
on investment Debt to total Assets
secara parsial berpengaruh terhadap
KMK. DTAR, QR, NPM, ROI
berpengaruh secara simultan terhadap
KMK
Sumber : www.repositoryusu.ac.id
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau eksplorasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang
diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian secara merumuskan hipotesis
.
Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yang
digunakan yaitu variabel CAR, NPL, ROA, dan LDR dan variabel terikat yang digunakan tingkat penyaluran kredit bank.
Sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, berikut kerangka pikir teoritis yang menunjukkan pengaruh variabel
CAR, NPL, ROA, dan LDR terhadap kredit dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H1 H2
H3 H4
H5
Variabel Independen Variabel Dependen
Sumber : Diolah oleh peneliti
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui
dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara Y
Tingkat Penyaluran
Kredit X1 CAR
X2 NPL
X4 LDR X3 ROA
Universitas Sumatera Utara
teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel-variabel bebas dengan variabel yang terikat.
Rasio keuangan bank merupakan salah satu indikator untuk menilai tingkat kesehatan bank dalam hal posisi keuangan bank tersebut. Jika rasio keuangan
bank menunjukkan angka yang baik, maka bank tersebut dapat dikatakan sehat atau dalam posisi keuangan yang stabil.
Rasio kecukupan modal Capital Adequacy Ratio atau CAR digunakan untuk mengukur rasio kinerja bank khususnya untuk mengukur kecukupan modal
yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin besar CAR suatu bank maka akan
semakin baik pula kemampuan bank dalam menanggung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi bank tersebut terutama dalam menyalurkan kredit yang
memiliki bobot risiko yang cukup besar. Rasio kredit bermasalah Non Performing Loan atau NPL merupakan salah
satu indikator kesehatan aset bank. NPL yang digunakan adalah NPL neto yaitu NPL yang telah disesuaikan. Penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap
kondisi aset bank dan kecukupan manajemen risiko kredit. Semakin tinggi nilai NPL diatas 5 maka bank tersebut tidak sehat atau berada pada kondisi yang
kurang baik. NPL yang tinggi menyebabkan menurunnya laba yang akan diterima oleh bank. Penurunan laba yang diakibatkan banyaknya kredit bermasalah akan
menyebabkan bank tersebut akan lebih selektif dalam menyalurkan kredit atau pinjaman kepada nasabah.
Universitas Sumatera Utara
Rasio return on assets ROA merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan ke dalam seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk menilai efektivitas dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba.
Semakin tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula ROA, hal itu berarti bahwa perusahaan semakin efektif dalam penggunaan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan. Dan keuntungan tersebut merupakan salah satu kontribusi dari tingkat kredit yang diberikan besar dengan tingkat NPL yang dapat
ditekan. Rasio Loan Deposit Ratio LDR merupakan rasio keuangan perusahaan
perbankan yang berhubungan dengan aspek likuiditas. LDR adalah suatu pengukuran yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain
yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman nasabah. Rasio ini digunakan untuk mengukur likuiditas. Rasio LDR yang tinggi menunjukkan
bahwa suatu bank meminjamkan seluruh dananya atau relatif tidak likuid, sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan
kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan. LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digunakan untuk mengukur dana pihak
ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Semakin besar LDR suatu bank maka semakin besar pula kredit yang diberikan kepada nasabah yang dananya berasal
dari dana pihak ketiga atau dana dari para nasabah bank tersebut yang mencakup deposito berjangka, giro, dan tabungan.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Hipotesis Penelitian