3. Sebagai faktor penentu besar-kecilnya GWM Giro Wajib Minimum sebuah bank.
4. Sebagai salah satu persyaratan pemberian keringanan pajak bagi bank yang akan merger.
Begitu pentingnya arti angka LDR, maka pemberlakuannya pada seluruh bank sedapat mungkin diseragamkan. Maksudnya, jangan sampai ada pengecualian
perhitungan LDR di antara perbankan.
2.2.5.3 LDR Versi Baru
Tidak seperti LDR versi lama yang perhitungannya seragam dan diberlakukan untuk seluruh bank. Dalam LDR versi baru, dari info yang
mengemuka di media massa, BI akan menerapkan LDR dengan memasukkan obligasi korporasi sebagai komponen kredit hanya untuk bank tertentu tidak
untuk seluruh bank. Menurut BI, tidak semua bank telah memiliki manajemen
risiko memadai untuk bermain obligasi korporasi. Jika kebijakan ini yang ditempuh tentu ada aspek positif dan negatifnya.
a. Aspek positif
1. Bank kecil akan terhindar dari risiko obligasi yang cukup kompleks, yaitu adanya risiko default credit risk dan risiko pasar fluktuasi harga obligasi
akibat volatilitas suku bunga pasar. 2. Karena kupon obligasi korporasi lebih tinggi dari pada suku bunga SBI,
diharapkan ke depan, perbankan akan menggeser penempatan pada SBI menjadi obligasi korporasi. Hal ini akan menggairahkan pasar obligasi
korporasi yang selama ini belum menjadi investasi utama perbankan. Apabila SBI perbankan per Juni 2007 sebesar Rp 202 triliun diasumsikan
seluruhnya dipindahkan ke obligasi korporasi yang akan meningkatkan angka “Loan”, maka LDR perbankan per Juni 2007 yang semula sebesar
Universitas Sumatera Utara
63,57 akan meningkat sebesar 14,91 atau menjadi 78,48. Angka LDR tersebut akan lebih besar lagi jika obligasi korporasi yang saat ini
telah dipegang perbankan juga dimasukkan sebagai komponen kredit Loan.
b. Aspek negatif
Dimasukkannya obligasi korporasi dalam perhitungan LDR 1. Nantinya hanya bank besar saja yang akan dapat menikmati peningkatan
LDR tanpa harus melakukan ekspansi kredit. Dengan LDR yang tinggi maka bank tertentu akan dapat menjadi Bank Jangkar, Bank Sehat, dapat
memperoleh insentif pajak ketika melakukan merger, dan yang akan secara langsung dinikmati adalah berkurangnya GWM terkait dengan
perbaikan LDR. 2. Apabila besanya nilai obligasi korporasi tersebut terjadi akibat adanya
pergeseran SBI, maka ada kemungkinan CAR Capital Adequacy Perbankan akan merosot karena ATMR SBI = 0, sedangkan ATMR
Obligasi Korporasi = 100. Jika dilihat dari cara perhitungan LDR versi baru, maka sebenarnya tidak ada
nilai tambah yang disumbangkan oleh perbankan kepada perekonomian nasional pada saat pemberlakuan LDR versi baru. Hal ini karena :
1. Pembelian obligasi korporasi di pasar sekunder oleh perbankan sebenarnya tidak secara langsung meningkatkan aktivitas sektor riil karena penerbit
obligasi telah memperoleh kucuran dana pada saat penerbian obligasi di pasar perdana. Pembelian obligasi korporasi oleh bank di pasar sekunder hanya akan
merupakan refinancing bagi pemegang obligasi sehingga efek terhadap sektor riil masih akan ditentukan oleh bagaimana si penjual obligasi tersebut
menggunakan uang hasil penjualan obligasinya. Jika uang tersebut ternyata hanya disimpan di bank, maka aktivitas sektor riil tidak tersentuh. Hal ini akan
Universitas Sumatera Utara
berbeda apabila bank membeli obligasi korporasi di pasar perdana yang akan memberikan manfaat langsung kepada penerbit.
2. Penerapan LDR versi baru seyogianya tidak menimbulkan diskriminasi di antara perbankan. Penulis berpendapat LDR versi baru hanya relevan untuk
diterapkan dalam menentukan Bank Jangkar. Hal ini dapat dipahami karena ke depan, hanya bank besar saja yang layak menjadi bank jangkar sehingga LDR
versi baru akan memberikan insentif bagi bank besar untuk terus memperbaiki kinerjanya agar dapat menjadi bank jangkar.
Sedangkan angka LDR versi baru tidak seyogianya diberlakukan untuk menetapkan kriteria tingkat kesehatan bank, pemberian insentif pajak bagi bank
yang akan merger, dan mengaitkan LDR versi baru dengan pemenuhan rasio GWM. Tiga kriteria terakhir ini akan menimbulkan dampak yang kurang
menguntungkan, khususnya bagi bank kecil yang tidak dapat berperan untuk membeli obligasi korporasi.
Akhirnya, adanya harapan peningkatan LDR versi baru hanya akan terjadi apabila terhadap obligasi korporasi tidak seluruhnya dikenakan ATMR 100.
Bagi obligasi dengan peringkat AAA the highest investment grade, ATMR-nya harus diturunkan mendekati nol. Jika tidak demikian,maka perbankan tidak akan
memindahkan penempaan SBI ke obligasi korporasi karena akan mengancam CAR mereka, padahal angka CAR merupakan indikator yang jauh lebih penting
daripada agka LDR versi apapun.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Pengertian Kredit