untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang mendasari peningkatan aktiva.
J.A. Saputro 2002 dalam penelitian menemukan bahwa proksi IOS berkorelasi positif dengan pertumbuhan, sehingga perusahaan yang memiliki nilai
IOS tinggi juga memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi. Sementara hasil penelitian Sri Sugiarti 2010 ditemuka n bahwa ada hubungan negatif antara IOS
dengan devidend payout ratio. Artinya, apabila IOS mengalami peningkatan maka devidend payout akan mengalami penurunan. Sebaliknya, apabila IOS mengalami
penurunan maka devidend payout mengalami peningkatan. Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi diharapkan memiliki
kesempatan investasi yang tinggi. Untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan, perusahaan memerlukan dana yang besar yang dibiayai dari sumber internal.
Penurunan pembayaran dividen menyebabkan perusahaan memiliki sumber dana internal untuk keperluan investasi Myers dan Majluf, 1984. Masing-masing
perusahaan mempunyai IOS yang berbeda-beda tergantung dari spesifik aktiva yang dimiliki Kester, 1986.
2.1.3. Return On Investment
Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan return on investment ROI atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan
hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan sekaligus mengukur keefektivitasan manajemen dalam mengelola investasi Kasmir, 2008:
Universitas Sumatera Utara
201. Hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Return on investment merupakan hasil laba bersih dibagi dengan total aset. Semakin rendah nilai return on investment ROI semakin kurang baik, demikian
pula sebaliknya. Volume penjualan akan bergantung pada kapasitas pabrik, modal investasi dalam aktiva hingga aktiva yang ada digunakan untuk operasional
perusahaan. Return on investment berkaitan dengan perputaran persediaan dan perputaran piutang. Perputaran persediaan dan piutang yang tinggi dihasilkan
karena penjualan yang semakin tinggi pula. Tingginya tingkat penjualan bisa disebabkan harga jual yang rendah dan pemberian potongan harga discount pada
pembelian tunai. Apabila hal ini tidak diikuti dengan penurunan harga pokok penjualan dan penghematan biaya usaha, laba usaha akan menurun Jumingan,
2006: 161. Penelitian Rini D. Hadiwidjaja menyimpulkan bahwa return on investment
sebagai variabel bebas mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap devidend payout ratio. Hal ini sejalan dengan penelitian Suwendra
Kumar yang menyatakan bahwa return on investment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap devidend payout ratio DPR. Kondisi ini sesuai dengan teori
yang dimana bila terjadi kenaikan ROI maka DPR akan semakin tinggi pula, hal ini terjadi karena kondisi perusahaan-perusahaan yang go public mulai stabil
akibat krisis ekonomi yang terjadi sehingga laba yang dihasilkan dengan menggunakan modal sendiri lebih baik dialokasikan untuk stabilitas perusahaan
dan digunakan untuk ekspansi perusahaan guna memperkuat posisi perusahaan di
Universitas Sumatera Utara
pasar dan selebihnya digunakan untuk dibagikan sebagai dividen. Tanda positif dalam penelitian ini sesuai dengan teori Information Content or Signaling
Hypothesis, Mondigliani-Miller yang menyatakan bahwa kenaikan dividen merupakan suatu sinyal kepada para investor dan manajemen mampu
meramalkan income yang baik di masa yang akan dating. Berdasarkan teori tersebut menunjukkan bahwa penghasilan yang tinggi melalui investasi yang
dimiliki yang tercermin dalam return on investment ROI menunjukkan pengaruh positif terhadap kebijakan dividen yang tercermin dalam dividend payout ratio
DPR.
2.1.4. Net Profit Margin