Lokasi Perusahaan Organisasi dan Manajemen.

2.5. Tenaga Kerja dan Sistem Pengupahan

2.5.1. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang digunakan pada PT. Salix Bintama Prima terdiri 58 orang. Perincian jumlah tenaga kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. berisi keterangan perincian jumlah tenaga kerja. Tabel 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja No Jabatan Jumlah 1 Direktur 1 2 Manager 1 3 Staf Hubungan Masyarakat 1 4 Kepala Personalia 1 5 Kepala Bagian Administrasi 1 6 Staf Kantor 3 7 Kepala Produksi 1 8 Kepala Bagian Pengolahan Kayu 1 9 Kepala Regu Pengolahan Kayu 1 10 Karyawan Pengolahan Kayu 10 11 Kepala Bagian Mekanik 1 12 Kepala Regu Mekanik 1 13 Karyawan Mekanik 4 14 Kepala Bagian Pelet kayu karet 1 15 Kepala Regu Pelet kayu karet 3 16 Karyawan Pelet kayu karet 24 17 Pengawas Keamanan 3 Total 58 Sumber: PT. Salix Bintama Prima

2.5.2. Jam Kerja

PT. Salix Bintama Prima menerapkan jam kerja kepada karyawannya yaitu 6 hari kerja untuk bagian produksi dan non produksi Senin – Sabtu, sedangkan bagian keamanan bekerja setiap hari. Pembagian jam kerja untuk setiap bagian adalah sebagai berikut : 1. Satu shift untuk bagian non-produksi 8 jam sehari dengan perincian : Jam 08.00 – 11.59 WIB : Kerja aktif Jam 12.00 – 12.59 WIB : Istirahat Jam 13:00 – 16.59 WIB : Kerja aktif 2. Dua shift untuk bagian produksi 9 jam per sifht, dimana shift I adalah sebagai berikut : Jam 08.00 – 11.59 WIB : Kerja aktif Jam 12.00 – 12.59 WIB : Istirahat Jam 13:00 – 17.00 WIB : Kerja aktif Perincian shift II adalah sebagai berikut: Jam 17.00 – 21:59 WIB : Kerja aktif Jam 22.00 – 22.59 WIB : Istirahat Jam 23:00 – 02.00 WIB : Kerja aktif 3. Bagian keamanan Satpam dibagi menjadi 2 kelompok dengan anggota kelompok I berjumlah 2 orang untuk berjaga di gerbang depan dan 1 orang berjaga di area produksi, dan dilakukan pergantian setiap 3 jam. Ketentuan jam kerja lembur pada PT. Salix Bintama Prima adalah kerja sifht I dan II adalah melebihi 8 jam sehari atau melebihi 40 jam dalam seminggu.

2.5.3. Sistem Pengupahan

Penetapan upah dasar pada PT. Salix Bintama Prima diberikan sesuai ketentuan yang dikeluarkan pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja mengenai UMR Upah Minimum Regional yang berlaku. Pemberian upah ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari kerja, lembur dan golongan. Adapun sistem pengupahan karyawan perusahaan dibagi atas: Sistem pengupahan PT. Salix Bintama Prima terdiri atas dua berdasarkan ketentuan dari upah minimum provinsisektoral, yaitu: 1. Gaji, yaitu upah pokok pegawai. 2. Upah lembur yaitu upah yang dibayarkan jika pekerja bekerja melebihi jam kerja normal. 3. Insentif yaitu upah yang dibayarkan jika pekerja bekerja mencapai target kerja minimal sesuai dengan ketentuan pencapaian target pekerja. Fasilitas yang diberikan oleh PT. Salix bintama prima kepada tenaga kerja atau karyawannya adalah sebagai berikut : 1. Tunjangan Hari Raya THR THR yang diberikan adalah tambahan satu bulan gaji bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun. 2. Tunjangan selama sakit Perusahaan akan menyantun untuk biaya pengobatan karyawan yang dalam keadaan sakit dan tidak dapat bekerja yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter. 3. Cuti Karyawan Perusahaan akan memberikan cuti tahunan untuk karyawan.

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 15

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 9

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 17

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19