Metode Taguchi Failure Mode And Effect Analysis FMEA

total variansi atas bagian-bagian yang diteliti. Pengklasifikasian hasil- hasil percobaan secara statistik sesuai dengan sumber-sumber variasi. Analisis varians digunakan untuk mengidentifikasi kontribusi faktor sehingga akurasi perkiraan model dapat dilakukan. 6. Uji F Pembuktian adanya perbedaan perlakuan dan pengaruh faktor dalam percobaan dilakukan dengan menggunakan uji hipotesa F. 7. Strategi pooling up Strategi pooling up dirancang taguchi untuk mengestimasi varians error pada analisis varians. 8. Rasio SN Rasio SN Signal-To-Noise digunakan untuk memilih faktor-faktor yang memiliki kontribusi pada pengurangan variasi suatu respon. Rasio SN merupakan rancangan untuk transformasi pengulangan data ke dalam suatu nilai yang merupakan ukuran variasi yang timbul yaitu semakin kecil, semakin baik. 9. Eksperimen Konfirmasi Pelaksanaan ulang eksperimen dengan menggunakan faktor-faktor yang berpengaruh.

4.6.3. Failure Mode And Effect Analysis FMEA

Langkah-langkah yang dilakukan dalam Failure Mode And Effect Analysis FMEA adalah: 1. Mengidentifikasi faktor yang mengakibatkan produk cacat. 2. Menemukan efek yang dapat ditimbulkan setiap faktor. 3. Pemberian nilai Severity S Severity adalah tingkat keparahan atau efek yang ditimbulkan oleh kegagalan di dalam proses. 4. Pemberian nilai Ocurance O Occurrence adalah tingkat keseringan terjadinya kerusakan atau kegagalan. 5. Pemberian nilai Detection D Deteksi diberikan pada sistem pengendalian yang digunakan saat ini yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi penyebab atau mode kegagalan. 6. Menghitung faktor penyebab produk cacat dengan Risk Pirority Number RPN terbesar sebagai faktor yang merupakan prioritas untuk perbaikan kualitas. Blok diagram prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Blok Diagram Penelitian Blok diagram prosedur penelitian metode Seven Tools dapat dilihat pada gambar 4.3. Mulai Cheek Sheet Stratifikasi Histogram Scater Diagram Selesai Control Chart Pareto Diagram Cause and Effect Diagram Gambar 4.3. Blok Diagram Penelitian Seven Tools Blok diagram prosedur penelitian metode Taguchi dapat dilihat pada gambar 4.4. Mulai Tahap Persiapan • Perumusan masalah • Tujuan eksperimen • Penentuan variabel tak bebas • Identifikasi faktor-faktor variable bebas • Pemisahan faktor kontrol dan faktor gangguan • Penentuan jumlah level dan nilai level faktor • Perhitungan derajad kebebasan • Pemilihan matriks ortogonal • Penempatan kolom untuk faktor dan interaksi ke dalam matriks ortoginal Tahap Pelaksanaan Eksperimen • Jumlah replikasi • Randomisasi Tahap Analisa • Analisis varians Taguchi • Uji F • Strategi pooling up • Rasio SN Interpretasi Hasil Eksperimen • Persen kontribusi • Interval kepercayaan • Ekspermen konfirmasi Selesai Gambar 4.4. Blok Diagram Penelitian Metode Taguchi Blok diagram prosedur penelitian metode Failure Mode And Effect Analysis FMEA dapat dilihat pada gambar 4.5. Mulai Identifikasi faktor yang menyebabkan produk cacat Menemukan efek yang dapat ditimbulkan setiap faktor penyebab kegagalan proses Pemberian nilai Severity S Pemberian nilai Ocurance O Selesai Pemberian nilai Detection D Diperoleh penyebab kegagalan dengan risk priority number RPN terbesar Gambar 4.5. Blok Diagram Penelitian FMEA

4.7. Analisis Data

Analisis hasil pengolahan data Seven Tools untuk mengetahui kondisi pengendalian kualitas yang dilakukan, mengidentifikasi penyebab kecacatan Wood Pellet. Analisis pemecahan masalah melalui analisis hasil pengolahan data taguchi untuk menemukan akibat dari interaksi antar faktor dan perbaikan yang dapat diberikan menentukan kombinasi faktor dan level faktor melalui analisis varians dan FMEA untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dan tindakan perbaikan efektif berdasarkan nilai RPN yang perlu dilakukan sebagai solusi pemecahan masalah.

4.8. Prosedur Kerja

Prosedur kerja eksperimen pembuatan pelet kayu karet adalah: 1. Serbuk kayu dijemur di bawah sinar matahari sambil sesekali diaduk agar penjemuran merata. Gambar 4.6. Penjemuran Serbuk Kayu Karet 2. Kadar air serbuk kayu yang dijemur diperiksa menggunakan moisture meter penjemuran dilakukan hingga kadar air mencapai 10 dan 15 Gambar 4.7. Pemeriksaan Kadar Air Kayu Karet 3. Potongan kayu karet yang sudah dihancurkan dijemur di bawah sinar matahari sambil sesekali diaduk agar penjemuran merata. 4. Kadar air kayu karet yang sudah dihancurkan diperiksa menggunakan moisture meter penjemuran dilakukan hingga kadar air mencapai 15 dan 10 5. Kayu karet dihancurkan lebih lanjut menggunakan hammer mill. 6. Kayu karet diayak menggunakan saringan mesh 20 dan kayu karet yang lain diayak menggunakan saringan mesh 10. 7. Serbuk kayu diayak menggunakan saringan mesh 20 dan serbuk kayu yang lain diayak menggunakan saringan mesh 10. 8. Kayu karet ditimbang menggunakan timbangan digital sebanyak 60 gr dan 40 gr. 9. Serbuk kayu ditimbang menggunakan timbangan digital sebanyak 40 gr dan 60 gr. 10. Kayu karet dan serbuk kayu dicampur untuk mendapatkan dua jenis komposisi campuran yaitu 60 : 40 dan 40 : 60. 11. Cetakan pelet dipanaskan hingga mencapai suhu 40 C dan 50 C. Gambar 4.8. Pemanasan Cetakan Pelet

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

3 74 112

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 15

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 9

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 17

Penerapan Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam Perbaikan Kualitas Crumb Rubber Sir 20 di PT Asahan Crumb Rubber

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19