Idiom 気`Ki` Verba Transitif Idiom 気`Ki` Verba Intransitif Idiom 気`Ki` Verba Intransitif yang Diikuti Partikel に`ni` Penilaian Bangsa Jepang terhadap “Perasaan”

2.4.3 Idiom 気`Ki` Verba

Idiom 気`Ki` verba dapat dibedakan menjadi idiom 気`Ki` verba transitif dan idiom 気`Ki` verba intransitif serta idiom 気`Ki` verba yang menggunakan partikel に`ni` dalam pembentukannya.

a. Idiom 気`Ki` Verba Transitif

Idiom ini ditandai dengan adanya partikel を`wo` dalam pembentukannya. Contoh: 気を入れる、気を落とす、気を変える、気を兼ねる、気を利かせる、 気を配る、気を静める、気を遣う、気を付ける、気を取られる、気を取り 直す、気を抜く、気を呑まれる、気を吐く、気を張り詰める、気を張る、 気を引く、気を紛らす、気を回す、気を持たせる、気を揉む、気を許す、 気を良くする、気を悪くする、気を迎える、気を失う、気で気を病む、気 は世を蓋う、気合を入れる、気炎を上げる、気勢を上げる、気勢をそがれ る、気脈を通じる、気持ちを汲む、

b. Idiom 気`Ki` Verba Intransitif

Idiom ini ditandai dengan adanya partikel が`ga` dalam pembentukannya. Contoh: 気が合う、気がある、気が合わない、気が勝つ、気が置けない、気が 変 わる、気が利く、気が差す、気が沈む、気が知れない、気が進まない、 気 が 済 む 、 気が急く、気が立つ、気が散る、気が付く、気が詰まる、気が 遠 く な る よ う 、 気が咎める、気がない、気が抜ける、気が乗らない、気が 乗る、気が張る、気が 晴れない、気が引ける、気が塞ぐ、気が紛れる、気 が回る、気が向く、気が滅入 Universitas Sumatera Utara る、気が染める、気が休まる、気が緩む、気 が置ける、気が腐る、気が渋る、気 が違う、気が触れる、気が揉める、気 心が知れる、気骨がある、気骨が折れる、

c. Idiom 気`Ki` Verba Intransitif yang Diikuti Partikel に`ni`

Contoh: 気に入る、気に掛かる、気に掛ける、気に食わない、気に障る、気に す る、気に染まない、気に留める、気になる、気に病む、気に染む、気に 向 く 、 呆 気に取られる

2.5 Penilaian Bangsa Jepang terhadap “Perasaan”

Seorang antropologis Jepang, Chie Nakane berpendapat tentang bangsanya dengan ungkapan “Orang Jepang itu tidak punya prinsip”, ungkapan ini bukan tanpa alasan. `Tidak punya prinsip` di sini dari sudut pandang orang Jepang bukan persoalan kemunafikan atau ketidaktegasan, melainkan bahwa sesungguhnya orang Jepang memiliki sikap tenggang rasa terhadap perasaan orang lain. Untuk menggambarkan sikap seperti ini, dalam bahasa Jepang ada konsep yang dikatakan sebagai tatemae dan honne. Kedua konsep ini harus berjalan bersamaan dan tanpa konflik. Tatemae mengacu pada `bagian depan dari sebuah bangunan; suatu istilah yang mengacu pada apa yang diekspresikan di wajah;apa yang muncul di permukaan. Sedangkan honne mengacu pada suara hati nurani; yang berarti apa yang benar- benar dipikirkan dan dirasakan. Orang Jepang selalu mempertimbangkan mengenai diri seseorang bahwa mungkin ada sesuatu yang berbeda antara apa yang dipikirkan dengan apa yang diucapkan, sehingga keharmonisan antar hubungan personal, harus tetap terjaga. Oleh karena itu, orang Jepang akan selalu berusaha mengungkapkan pendiriannya itu sesuai dengan kondisi dan perilaku yang berlandaskan tatemae dan honne. Universitas Sumatera Utara Suatu kata hati atau honne akan terdengar bila dalam situasi yang mengijinkannya, misalnya dalam keadaan informal, akrab, duduk bersantai dengan kolega, dan lain sebagainya. Pada pola pikir bangsa Jepang dalam berinteraksi, demi mempertimbangkan tatemae, maka honne harus selalu dipertimbangkan demikian juga sebaliknya meskipun hal itu terdengar tidak terbuka bagi kita, tetapi bagi orang Jepang itu adalah cara yang sopan dan baik untuk memahami honne orang lain. Seorang Amerika misalnya, menganggap bahwa keterbukaan harus diucapkan secara langsung karena itu bagian dari kejujuran, dan menganggap bahwa orang lain pun akan menerimanya secara terbuka meski itu menyakitkan pada akhirnya, namun bagi orang Jepang keterbukaan tidak akan diungkapkan secara terang-terangan karena harus selalu mempertimbangkan keadaan orang lain atau mitra wicara, tapi hal ini bukan berarti tidak jujur, melainkan karena ia harus memahami perasaan orang lain agar tidak merasa tersinggung, yang bagi kita mungkin sikap seperti itu malah justru seolah-olah ketidakterbukaan. Ada peribahasa Jepang mengatakan 以心伝心`Ishin-denshin` yang bermakna bahwa tanpa ada komunikasi lisan pun suatu komunikasi dapat terbina melalui komunikasi hati. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISIS MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA

“KI” 気 DALAM NOVEL WATASHI NO KYOTO KARYA WATANABE JUN`ICHI Seperti yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya bahwa idiom bahasa Jepang yang merujuk pada anggota badan banyak sekali jumlahnya. Selain idiom yang merujuk pada anggota badan, ada juga idiom yang merujuk pada hewan, makanan dan lain sebagainya. Salah satunya adalah idiom yang terbentuk dari perasaan 「気`Ki`」. Setelah penulis menguraikan referensi yang ada pada bab II, maka pada bab ini penulis akan menganalisa makna idiom bahasa Jepang yang terbentuk dari kata 気`ki` atau perasaan dalam novel Watashi no Kyoto karya Watanabe Jun`ichi.

3.1 Makna Idiom 気を配る`Ki wo Kubaru`

気 を 配る Ki wo Kubaru Perasaan Membagikan Idiom 気を配る `Ki wo Kubaru` bermakna “perhatian, cemas, khawatir, waspada” Contoh cuplikan dalam novel hal. 24: たとえばお みやげ ,土産を一つ か ,買うので も 、 とうきょう ,東京 と きょうと ,京都 と で は こ ち ら の たいど ,態度 が い さ さ か ちが ,違 う 。 とうきょう ,東京 で な ら 、 「 お じ さ ん 、 こ れ い く ら ? 」 と きがる ,気軽にきき、 かず ,数 にものをいわせて「 たか ,高 いなぁ、もう すこ ,少 し やす ,安 く し て よ 」 な ど と へいき ,平気 で い え る 。 だ が きょうと ,京都 で Universitas Sumatera Utara