Pengertian Balai Pemasyarakatan Pengertian Penelitian Kemasyarakatan

b. Kemampuan untuk melakukan peristiwa hukum; c. Pelayanan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana; d. Pengelompokan proses pemeliharaan; e. Pembinaan yang efektif.

2. Pengertian Balai Pemasyarakatan

Balai pemasyarakatan BAPAS adalah unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang mengenai pembinaan klien pemasyarakatan yang terdiri dari terpidana bersyarat Dewasa dan Anak, nara pidana yang mendapat pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, serta anak Negara yang mendapat pembebasan bersyrata atau diserahkan kepada keluarga asuh, anak Negara yang mendapat cuti menjelang bebas serta anak Negara yang diputus oleh Hakim dikembalikan kepada orang tuanya Keputusan Mentri kehakiman No. M.02.PR.08.03 tahun 1999 tentang pembentukan pertimbangan balai pemasyrakatan dan tim Pengamat Pemasyarakatan tugas Bapas berkaitan dengan anak-anak adalah : a. Membantu memperlancar tugas penyidik, penuntut umum, dan hakim dalam perkara anak nakal, baik di dalam maupun di luar siding Anak dengan membuat Laporan Hasil Penelitian Kemasyarakatan LitmasCase work. b. Membimbing, membantu dan mengawasi anak nakal berdasarkan putusan pengadilan dijatuhi pidana bersyarat, pidana pengawasan, pidana denda, Universitas Sumatera Utara diserahkan kepada Negara dan harus mengikuti latihan kerja atau anak yang memperoleh pembebasan bersyarat dari lembaga pemasyarakatan. 8

3. Pengertian Penelitian Kemasyarakatan

Pengertian Litmas berasal dari “Sistem Pelaporan” atau Case Study, adapula yang menyebut Social Case Study. Setelah Bapas berdiri tahun 1970 R. Waliman Hendrosusilo, Bc.SW, SH, Beliau Sarjana Muda pekerja social dari Australia dan Sarjana Hukum yang diperoleh kemudian di Jakarta, bersama staf mencari istilah yang khas yang berbeda dengan yang digunakan instansi lain. Lalu terciptalah “Penelitian Kemasyarakatan” Litmas yang dilain instansi menggunakan Laporan Sosial. Litmas ini sebagai catatan atau laporan dapat dipandang sebagai reproduksi dari apa yang terjadi dalam situasi social bagi klien yang bersangkutan yang menglami masalah dalam hidup dan kehidupannya. 9 a. Pembimbing Kemasyarakatan dari Departemen Kehakiman; Undang-undang nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak pada Pasal 33 dan Pasal 34 disebutkan bahwa : Pasal 33 Petugas kemasyarakatan terdiri dari : b. Pekerja sosial dari Departemen Sosial; dan c. Pekerja sosial Sukarela dari Organisasi Sosial Kemasyarakatan Pasal 34 1. Pembimbing Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 33 huruf a bertugas : 8 Purnianti, Mimik Sri Supatmi, Ni Made Martini Tinduk, Analisa Situas Sistem Peradilan Pidana Anak Di Indonesia,UNICEF. hlm 8 9 Marianti Soewandi, Buku Materi Kuliah Akademi Ilmu Pemasyarakatan Bimbingan Dan Penyululuhan Klien. Jakarta 2003. hlm 74 Universitas Sumatera Utara a. Membantu memperlancar tugas penyidik, Penuntut Umum, dan Hakim dalam perkara Anak nakal, baik di luar sidang anak dengan membuar laporan hasil penelitian kemasyarakatan ; b. Membimbing, membantu, dan mengawasi Anak Nakal yang berdasarkan putusan pengadilan dijatuhi pidana bersyarat, pidana pengawasan, pidana denda, deserahkan kepada negara dan harus mengikuti latihan kerja, atau anak yang memperoleh pembebasan bersyarat dari pembaga pemasyarakatan. 2. Pekarja sosial sebagaimana dimaksud pada pasal 33 huruf b, bertugas membimbing, membantu, dan mengawasi anak nakal yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan kepada Departemen sosial untuk mengikuti pendidikan, pembinaan, dan latihan kerja 3. dan melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pekerja sosial mengadakan koordinasi dengan Pembimbing Kemasyarakatan

E. Keaslian Penulisan

Dokumen yang terkait

Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Hukuman Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Nomor : 06/Pid.Sus-Anak/2014/Pn.Mdn)

2 50 101

Pertimbangan Hakim Terhadap Penelitian Kemasyarakatan Dalam Penjatuhan Pidana Terhadap Anak (Studi Putusan No. 826/Pid.B/2007/PN.Mdn)

2 47 107

Tinjauan Terhadap Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Wewenang Dalam Jabatan (Studi Putusan No.465/PID.SUS/2010/PN.Psp)

0 68 154

Relevansi Sistem Penjatuhan Pidana Dengan Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Pengadilan Terhadap Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor (Studi di Pengadilan Negeri Kota Malang)

1 5 30

Analisis Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Pidana Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan (Studi Putusan No. 622/PID/B(A)/2011/PN.TK)

2 17 70

BAB II RESTORATIVE JUSTICE DAN DIVERSI - Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Hukuman Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Nomor : 06/Pid.Sus-Anak/2014/Pn.Mdn)

0 1 19

Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Hukuman Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Penggelapan (Studi Putusan Nomor : 06/Pid.Sus-Anak/2014/Pn.Mdn)

0 0 34

Pertimbangan Hakim Terhadap Penelitian Kemasyarakatan Dalam Penjatuhan Pidana Terhadap Anak (Studi Putusan No. 826/Pid.B/2007/PN.Mdn)

0 0 10

BAB II PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM PENELITIAN KEMASYARAKATAN DALAM PROSES PERADILAN PIDANA A. Peranan Balai Pemasyarakatan - Pertimbangan Hakim Terhadap Penelitian Kemasyarakatan Dalam Penjatuhan Pidana Terhadap Anak (Studi Putusan No. 826/

0 0 20

BAB III BENTUK PIDANA YANG DIJATUHKAN HAKIM TERHADAP ANAK TERKAIT DENGAN PERKEMBANGAN TEORI PEMIDANAAN A. Jenis Pidana Secara Umum - Pertimbangan Hakim Terhadap Penelitian Kemasyarakatan Dalam Penjatuhan Pidana Terhadap Anak (Studi Putusan No. 826/Pid.B/2

0 0 58