Bentuk-bentuk Pelanggaran Penyelenggaraan Undian Berhadiah

2. Bentuk-bentuk Pelanggaran Penyelenggaraan Undian Berhadiah

Umumnya orang memaknai undian adalah merupakan perilaku sosial biasa dan tidak ada permasalahan didalamnya, tetapi dengan semakin maraknya undian dan ada kecenderungan masuknya hal-hal yang tidak dibenarkan oleh hukum, seperti penipuan dan pemaksaan, telah menjadikan undian sebagai suatu hal yang perlu diketahui mendalam keberadaannya yang dilihat dari segi normatif fakta hukum dan implementatif fakta prilaku sosial. Dari banyaknya kasus penawaran undian yang mengandung unsur penipuan dan kebohongan secara asumsi ada kecenderungan bahwa undian telah banyak disalahgunakan. Konsumen terpengaruh dengan adanya bahasa dalam iklan undian berhadiah yang termuat dalam brosur undangan yang dikirim oleh suatu perusahaan, atau dengan pemberitahuan secara langsung melalui telepon bahwa yang bersangkutan memperoleh hadiah, ternyata terlebih dahulu harus membeli sejumlah barang tertentu yang ditawarkan sebelum mereka mendapatkan hadiah yang telah dijanjikan. Masalah yang timbul kemudian adalah konsumen merasa tertipu dengan adanya hadiah yang dijanjikan secara gratis tersebut. Dalam pikiran konsumen pengertian gratis adalah mendapatkan sesuatu tanpa mengeluarkan uang, sedangkan didalam brosur undangan hanya menonjolkan hadiah secara gratis tanpa memberikan informasi yang jelas tentang kewajiban konsumen untuk membeli suatu produk tertentu terlebih dahulu sebelum mendapatkan hadiah. 178 178 Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Op.Cit, hlm 29. Universitas Sumatera Utara Pelaku usaha telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 10 huruf d Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 dan Pasal 18 Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan menawarkan, mempromosikan, dan mengiklankan barang yang dijualnya kepada konsumen dengan menggunakan trik iklan undian berhadiah yang justru menyesatkan dan menipu untuk memikat konsumen. Di samping itu dalam brosurleaflet atau pemberitahuan via telepon tidak diinformasikan secara jelas mengenai barang yang di jualnya, jenis merek dan harganya. Penyelenggaraan undian promosi ini sangat efektif untuk peningkatan pemasaran jasa perbankan, bahkan hadiah-hadiah yang menarik seperti mobil, selain untuk tujuan peningkatan kekuatan pemasaran produk atau jasa juga merupakan gengsi dari perusahaan. Semakin besar hadiahnya semakin menunjukkan besarnya kemampuan atau kekuatan perusahaan penyelenggara undian. Namun, maraknya penyelenggaraan undian tidak terlepas dari adanya unsur penipuan, baik yang dilakukan oleh perusahaan penyelenggara maupun pihak ketiga atau oknum yang tidak bertanggungjawab. Terjadinya undian berunsur penipuan dan kebohongan dengan modus hampir sama yaitu menawarkan produk yang diikuti dengan iming-iming undian untuk mendapat hadiah, walaupun dalam kenyataannya hadiah dari undian berhadiah tersebut tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, melainkan sekedar alat untuk menjerat konsumen agar mau membeli produk dagangnya. Perilaku seperti ini terjadi sebagai gejala adanya persaingan bisnis tidak sehat. Dalam Universitas Sumatera Utara kondisi seperti itu ada kecenderungan perilaku kriminal dilakukan pelaku bisnis yang berakibat kerugian bagi konsumen. 179 Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, suatu barang danatau jasa secara tidak benar, dan menyesatkan karena dapat merugikan konsumen. Untuk itu diperlukan pengawasan dan penegakan hukum untuk melindungi konsumen dari bentuk-bentuk perbuatan berkaitan dengan promosi terhadap barang yang diperdagangkan dan digunakan oleh konsumen. Perlindungan konsumen merupakan upaya yang dilakukan untuk menjamin adanya kepastian hukum untuk melindungi hak-hak konsumen sebagai pemakai barang yaitu setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen yang tersedia dalam masyarakat. 180 Ada pihak yang mengatakan bahwa peristiwa penyalahgunaan undian lainnya adalah yang dilakukan oleh pihak bank dengan modus berupa promosi pemasaran jasa pelayanan yang menjadi komuditas bisnisnya diiming-imingi undian berhadiah dengan hadiah-hadiah menarik berupa sepeda motor, mobil dan lain-lain. Bank yang melakukan praktek memanfaatkan undian sebagai sarana promosi produk tersebut ada yang mengandung unsur penipuan terselubung. Praktek undian dengan unsur penipuan terselubung tersebut berupa rangkaian kegiatan yang pada intinya bahwa pihak bank dimaksudkan hanya 179 “Penelitian Hukum Tentang Undian”, http:www.bphn.go.iddatadocuments2013_laporan_akhir_undian_pak_herman.pdf , diakses tanggal 19 Juni 2015, pukul 14.38. 180 Steven Kanter Posumah, “Aspek Perlindungan Konsumen Terhadap Promosi Barang Dalam Perdagangan”, Lex et Societatis, Vol. II, 2014, hlm 1. Universitas Sumatera Utara menginformasikan kepada nasabah perihal siapa-siapa saja dari sekian banyak nasabahnya yang dapat kesempatan untuk mendapatkan hadiah tersebut. Namun, terdapat adanya persyaratan lanjutan yang tidak tertulis bahwa untuk mendapatkan hadiah dimaksudkan hanyalah diperuntukkan bagi nasabah yang punya saldo tertentu. Ini jelas merupakan modus tertentu untuk mengelabui konsumen agar tertarik menjadi nasabah terutama karena ketertarikannya terhadap hadiah-hadiah yang disediakan oleh undian berhadiah tersebut. 181 Berdasarkan data yang diterima Kementerian Sosial Republik Indonesia juga dari perusahaan yang menyediaan telepon pengaduan dari pihak konsumen yang jadi korban penipuan atau mengetahui terjadinya suatu penipuan dengan memanfaatkan undian, laporan masyarakat tentang penipuan berkedok undian berhadiah sekitar: pada tahun 2008 sebanyak 83.568, tahun 2009 berjumlah 43.5370, sedangkan pada tahun 2010 periode Januari-Juni mencapai 31.000 kejadian penipuan dari seluruh Indonesia. 182

F. Peran Bank Selaku Penyelenggara Undian Berhadiah dan Instansi