6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ANGGARAN LABA KOTOR
1. Pengertian Anggaran Laba Kotor
a. Pengertian Anggaran
Anggaran atau sering disebut juga dengan budget merupakan salah satu cara untuk melakukan pengendalian dalam suatu perusahaan.
Pengendalian ini disebut pengendalian anggaran yaitu penguasaan atau memimpin suatu perusahaan dengan suatu anggaran.
1 Menurut Munandar
Anggaran budget adalah rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam
unit satuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang Munandar, 1986 : 1.
2 Menurut Ahyari
Anggaran adalah perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan di dalam
unit kuantitatif moneter Ahyari, 1998 : 15.
3 Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri
Anggaran adalah suatu pendekatan formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam perencanaan,
koordinasi dan pengawasan Gunawan. A dan Marwan. A , 1992 : 6.
4 Menurut Polemi dan James A. dalam bukunya “ Cost Accounting
II” The budget is quantitative expression of management objectives
and a tool used to analyze progress toward those objective. An effective budget should be properly coordinated with management
and accounting system. Budgets may be short-term 1 year or less or long term greater than 1 year Polimeni and James A, 1984 :
1.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anggaran budget adalah sebuah rencana yang bersifat
kuantitatif dan diukur dalam unit moneter untuk jangka waktu tertentu dimasa datang sebagai bentuk tanggung jawab manajemen dalam
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. b.
Pengertian Laba Kotor Selisih antara pendapatan dan biaya dalam suatu periode tertentu
merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita perusahaan selama periode tersebut. Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya,
maka perusahaan akan memperoleh laba. Sebaliknya, apabila biaya lebih besar daripada pendapatan maka perusahaan akan menderita
kerugian. Atau dengan kata lain laba adalah selisih lebih pendapatan diatas biaya, sedangkan rugi adalah selisih lebih biaya diatas
pendapatan. Adapun yang dimaksudkan dengan laba kotor menurut Ralph S
Polimeni dan James A Cashin 1984 : 116, laba kotor adalah total penjualan sales dikurangi harga pokok penjualan Cost of good
sold. Sedangkan menurut Matz dan Usry 1990 : 205, laba kotor
adalah perbedaan atau selisih antara harga pokok penjualan dengan hasil penjualan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa laba kotor merupakan perbedaan atau selisih antara hasil penjualan dengan harga pokok penjualan. Dari defenisi tersebut
dapat diketahui elemen-elemen yang membentuk laba kotor yaitu elemen penjualan dan elemen harga pokok penjualan. Yang
dimaksudkan dengan penjualan adalah usaha meyakinkan gagasan kepada orang lain agar mereka mau melakukan sesuatu. Jadi inti dari
kegiatan penjualan adalah membujuk atau meyakinkan orang lain agar mau membeli produk yang ditawarkan. Sedangkan yang dimaksudkan
dengan harga pokok penjualan adalah pengorbanan sumber ekonomis yang di ukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk memperoleh
aktiva atau secara tidak langsung untuk memperoleh penghasilan. c.
Pengertian Anggaran Laba kotor Setiap perusahaan tentunya membuat anggaran laba kotor untuk
jangka waktu tertentu. Anggaran laba kotor adalah laba kotor yang diharapkan dapat dicapai pada periode anggaran atau periode akuntansi
tertentu Supriyono, 2000 : 170. Besarnya anggaran laba kotor dapat dihitung dengan menselisihkan anggaran penjualan dengan anggaran
harga pokok penjualan pada periode yang bersangkutan. Besarnya anggaran penjualan ditentukan oleh dua hal yaitu harga jualsatuan dan
kuantitas atau volume penjualan. Perubahan penjualan bisa mempengaruhi laba kotor. Perubahan penjualan ini dipengaruhi
perubahan harga jual dan kuantitas produk yang di jual. Keadaan ini bisa di lihat dari perbandingan antara penjualan periode sebelumnya
atau disebut juga penjualan yang dianggarkan dengan penjualan saat ini atau penjualan yang terealisasi. Anggaran harga pokok penjualan
ditentukan oleh dua elemen yaitu harga pokok penjualan setiap satuan produk dan kuantitas atau volume penjualan.
2. Kegunaan Anggaran Laba Kotor Anggaran laba kotor merupakan bagian dari anggaran laba
perusahaan sehingga dapat digunakan dalam merencanakan pengendalian perusahaan. Adapun manfaat dari anggaran laba kotor yaitu :
a. Sebagai pedoman kerja
Anggaran laba kotor dapat digunakan sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus memberikan target-target yang harus
dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. b.
Sebagai alat pengkoordinasian kerja Anggaran laba kotor dapat digunakan sebagai alat pengkoordinasian
kerja agar semua bagian di dalam perusahaan dapat saling menunjang dan saling bekerja sama dengan baik untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. c.
Sebagai alat pengawasan kerja Anggaran laba kotor dapat digunakan sebagai tolak ukur, sebagai alat
pembanding untuk menilai evaluasi kegiatan perusahaan. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran laba kotor
dengan apa yang telah direalisasikan perusahaan, maka dapatlah di nilai apakah perusahaan telah sukses berkerja atau kurang sukses bekerja.
3. Hubungan Anggaran Laba Kotor dengan Manajemen Secara sederhana, manajemen dapat diartikan sebagai suatu ilmu
dan seni untuk mengadakan perencanaan planning, pengorganisasian organizing
, pengarahan dan pembimbingan directing, pengkoordinasian
coordinating serta mengadakan pengawasan
controlling terhadap orang-orang dan barang-barang untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Sedangkan manfaat dari anggaran laba kotor seperti yang telah
dikemukakan di atas adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja. Bila dikaitkan
dengan fungsi manajemen, manfaat anggaran laba kotor juga sudah tergabung dalam fungsi manajemen sehingga dapat dikatakan bahwa
anggaran laba kotor memiliki hubungan yang erat dengan manajemen. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Laba Kotor
Suatu anggaran laba kotor dapat berfungsi dengan baik apabila semua komponen-komponen yang membentuknya dapat ditaksir secara
akurat. Untuk melakukan penaksiran secara akurat diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menyusun anggaran laba kotor. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua macam, antara lain :
a. Faktor-faktor intern
Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor intern adalah informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Faktor-faktor
tersebut antara laian : 1
Penjualan tahun-tahun lalu. 2
Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan
saluran distribusi dan sebagainya. 3
Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. 4
Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan yang berhubungan dengan kualitas dan keahlian.
5 Finansial yang dimiliki perusahaan sebagai faktor yang memiliki
pengaruh yang paling dominan terhadap perencanaan yang telah disusun oleh business manager yang meliputi sumber modal kerja,
return yang dikehendaki dari investasi dan tingkat perputaran yang
dikehendaki. 6
Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan. 7
Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan tentang pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, bidang
produksi, bidang pembelanjaan, bidang administrasi maupun bidan personalia.
Faktor-faktor intern ini sering disebut sebagai faktor yang dapat dikendalikan controllabel sehingga perusahaan bisa menyesuiakan
dan mengendalikan faktor-faktor ini agar sesuai dengan yang diinginkan perusahaan di masa yang akan datang.
b. Faktor-faktor ekstern
Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor ekstern adalah data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi memiliki
pengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1 Keadaan persaingan
2 Tingkat pertumbuhan penduduk
3 Tingkat penghasilan masyarakat
4 Tingkat pendidikan masyarakat
5 Tingkat penyebaran penduduk
6 Agama, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat
7 Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan. 8
Keadaaan ekonomi nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.
Faktor-faktor ekstern ini sering disebut sebagai faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan uncontrollable sehingga perusahaan
tidak dapat mengendalikan dan menyesuaikan faktor-faktor tersebut agar sesuai dengan keinginan perusahaan pada periode yang akan
datang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. ANALISIS SELISIH LABA KOTOR