80
dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat
tinggal di Indonesia.
2. Badan
yang didirikan atau bertempat tinggal di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan
pemerintah. 3.
Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.
SUBYEK PAJAK LUAR NEGERI
Subyek pajak luar negeri baik orang pribadi maupun badan sekaligus menjadi Wajib
Pajak karena menerima danatau memperoleh penghasilan yang bersumber dari
Indonesia atau menerima danatau memperoleh penghasilan yang bersumber dari
Indonesia melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
BUKAN SUBYEK PAJAK PENGHASILAN
Yang tidak termasuk sebagai subyek pajak adalah:
1. Kantor
perwakilan Negara asing 2.
Pejabat ‐pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat‐pejabat lain
dari Negara asing dan orang‐orang yang diperbantukan kepada mereka yang
bekerja pada dan bertempat tinggal bersama‐sama mereka dengan syarat :
• Bukan
warga Negara Indonesia •
Mereka tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain diluar jabatan
atau pekerjaannya tersebut di Indonesia
• Negera
yang bersangkutan memberikan perlakuan timbale balik 3.
Organisasi ‐organisasi internasional, dengan syarat :
• Indonesia
menjadi anggota organisasi tersebut •
Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan
dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepeda pemerintah yang
dananya berasal dari iuran para anggota.
B. OBYEK
PAJAK PENGHASILAN
Obyek pajak penghasilan meliputi penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperolah Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak.
Obyek pajak penghasilan meliputi :
1. Penggantian
atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh termasuk gaji, upah, premi asuransi jiwa dan premi asuransi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kesehatan yang dibayar oleh pemberi kerja, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pengsiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya.
2. Hadiah
dari undian, pekerjaan atau kegiatan seperti hadiah undian tabungan, hadiah
dari pertandingan olahraga dan penghargaan. Penghargaan adalah imbalan yang
diberikan sehubungan dengan kegiatan tertentu, misalnya imbalan yang diterima
sehubungan dengan penemuan benda‐benda purbakala. 3.
Laba usaha
4. Keuntungan
karena penjualan atau karena pengalihan aktiva termasuk : •
Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan dan badan
lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal
• Keuntungan
karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota
yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan lainnya •
Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
pengambilalihan usaha atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apapun
• Keuntungan
karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan kecuali
yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus, badan
keagamaan, badan pendidikan dan badab sosial. 5.
Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan
pembayaran tambahan pengembalian pajak.
6. Bunga,
termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian hutang.
Premium terjadi apabila surat onligasi dijual diatas nilai nominalnya sedangkan
diskonto terjadi apabila obligasi dibeli dibawah nilai nominalnya. 7.
Dividen dalam nama dan bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan
asuransi kepada pemegang saham dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
8. Royalti
atau imbalan atas penggunaan hak. 9.
Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, misalnya sewa
mobil, sewa kantor, sewa rumah dan sewa gudang.
10. Penerimaan
atau perolehan pembayaran berkala misalnya tunjangan seumur hidup yang
dibayar secara berulang‐ulang dalam waktu tertentu. 11.
Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
12. Keuntungan
selisih kurs mata uang asing 13.
Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva
14. Premi
asuransi 15.
Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak 16.
Penghasilan dari usaha berbasis syariah
17. Surplus
Bank Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BUKAN SUBYEK PAJAK PENGHASILAN
Penghasilan yang tidak termasuk sebagai obyek pajak adalah :
1 a.
bantuan atau sumbangan, yaitu pemberian dalam bentuk uang atau barang kepada
orang atau badan termasuk : zakat dan sumbangan keagamaan yang sifatnya
wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia b.
harta hibah, bantuan atau sumbangan yang diterima dari : •
keluarga sedarah dalam garis keturuna lurus satu derajat yaitu orang tua dan
anak kandung
• badan
keagamaan •
badan pendidikan
• badan
sosial termasuk
yayasan, koperasi
yang semata
‐mata menyelenggarakan
kegiatan yang tidak mencari keuntungan •
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil dan menjalankan
usaha produktif yang memenuhi criteria sebagai berikut : memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp.500.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan
usaha memiliki hasil penjualan tahuna paling banyak Rp.2.500.000.000.
c. warisan
d. beasiswa yang diterima atau diperoleh warga Negara Indonesia dari wajib pajak
pemberi beasiswa dalam rangka mengikuti pendidikan di dalam negeri pada
tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi
e. bantuan dan santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan sosial
kepada wajib pajak tertentu Wajib pajak yang tidak mampu, mengalami
bencana alam dan tertimpa musibah.
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP untuk wajib pajak orang pribadi dalam
negeri adalah sebagai berikut :
1. Rp.15.840.000,00
untuk dri wajib pajak orang pribadi 2.
Rp.1.320.000,00 tambahan untuk wajib pajak yang kawin
3. Rp.15.840.000,00
tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung
dengan penghasilan suami 4.
Rp.1.320.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan
keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang
menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap
keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Daftar status wajib pajak beserta besarnya PTKP terangkum dalam table dibawah ini.
Status WP
Keterangan PTKP
TK ‐
Tidak kawin dan tidak memiliki tanggungan
Rp.15.840.000,00 TK1
Tidak kawin dan memiliki 1 orang tanggungan
Rp.17.160.000,00 TK2
Tidak kawin dan memiliki 2 orang tanggungan
Rp.18.480.000,00 TK3
Tidak kawin dan memiliki 3 orang tanggungan
Rp.19.800.000,00 K
‐ Kawin
dan tidak memiliki tanggungan Rp.17.160.000,00
K1 Kawin
dan memiliki 1 orang tanggungan Rp.18.480.000,00
K2 Kawin
dan memiliki 2 orang tanggungan Rp.19.800.000,00
K3 Kawin
dan memiliki 3 orang tanggungan Rp.21.120.000,00
KI ‐
Kawin , istri bekerja, penghasilan suami istri
digabung dan tidak memiliki tanggungan
Rp.33.000.000,00
KI1 Kawin
, istri bekerja, penghasilan suami istri digabung
dan memiliki 1 orang tanggungan Rp.34.320.000,00
KI2 Kawin
, istri bekerja, penghasilan suami istri digabung
dan memiliki 2 orang tanggungan Rp.35.640.000,00
KI3 Kawin
, istri bekerja, penghasilan suami istri digabung
dan memiliki 3 orang tanggungan Rp.36.960.000,00
Contoh 1
Wajib pajak A mempunyai seorang istri dengan tanggungan 2 orang anak. Isterinya
tidak bekerja. Maka besarnya Penghasilan Kena Pajak PKP yang diberikan kepada
wajib pajak yaitu :
Rp.15.840.000,00
+ Rp.1.320.000,00 + 2 x Rp.1.320.000,00 = Rp. 19.800.000,00
Contoh
2
Orang pribadi tidak kawin yang berkewajiban pajak subjektifnya sebagai subjek pajak
dalam negeri adalah 3 bulan dan dalam jangka waktu tersebut memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
penghasilan sebesar Rp.150.000.000,00 maka perhitungan PKP‐nya adalah sebagai
berikut :
Penghasilan selama 3 bulan
Rp.150.000.000,00 Penghasilan
setahun sebesar: 3603x30
x Rp.150.000.000,00 Rp.600.000.000,00
PTKP TK‐
Rp. 15.840.000,00‐
Penghasilan kena pajak PKP
Rp. 584.160.000,00
TARIF PAJAK PENGHASILAN
a. Tarif
pajak yang diterapkan atas penghasilan kena pajak PKP bagi wajib pajak
orang pribadi dalam negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
sampai dengan Rp.50.000.000,00
5 di
atas Rp.50.0000.000,00 s.d Rp.250.000.000,00 15
di atas Rp.250.000.000,00 s.d Rp.500.000.000,00
25 di
atas Rp.500.000.000,00 30
Contoh Jumlah
Penghasilan Kena Pajak untuk Tuan A Rp.600.000.000,00
Pajak Penghasilan yang terutang:
5 x Rp. 50.000.000,00 = Rp.
2.500.000,00 15 x Rp.200.000.000,00 =
Rp. 30.000.000,00
25 x Rp.250.000.000,00 =
Rp. 62.500.000,00
30 x Rp.100.000.000,00 =
Rp. 30.000.000,00‐
Rp.125.000.000,00 b.
Tarif pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan kena pajak wajib
pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap tarifnya adalah 25.
Contoh Jumlah
penghasilan kena pajak Rp.1.250.000.000,00 Pajak
penghasilan yang terutang = 25 x Rp.1.250.000.000,00 = Rp.312.000.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Soal untuk diskusi Tuan Budi mempunyai penghasilan selama 2 bulan adalah sebesar Rp.
50.000.000,00. Budi sudah menikah istri tidak bekerja dan mempunyai 1 anak . Hitunglah Penghasilan Kena Pajak PKP dan Pajak penghasilan terutang Tuan Budi
setahun. Perhitungannya :
Penghasilan selama 2 bulan
Rp. 50.000.000,00 Penghasilan selama sebulan sebesar:
Rp.50.000.000,00 : 2 = Rp.25.000.000,00 Jadi penghasilan selama satu tahun adalah sebesar:
Rp.25.000.000,00
x 12
= Rp.
300.000.000,00 PTKPK1
Rp. 18.480.000,00 –
PKP-nya sebesar
= Rp.
281.520.000,00 Perhitungan untuk pajak penghasilan terutang:
Jumlah penghasilan kena pajak PKP tuan Budi Rp. 281.520.000,00
Pajak penghasilan yang teutang: 5 x Rp.50.000.000,00
= Rp. 2.500.000,00
15 x Rp.200.000.000,00 =
Rp. 30.000.000,00 25 x Rp. 31.520.000,00
= Rp. 7.880.000,00 +
Rp. 40.380.000,00 Jadi besarnya pajak penghasilan tuan Budi adalah sebesar Rp.40.380.000,00
Soal untuk kuis Seorang pengusaha bernama Tuan Putra mempunyai penghasilan sebesar
Rp.35.000.000,00 per bulan. Tuan Putra sudah menikah istri tidak bekerja dan mempunya 3 anak. Hitunglah Penghasilan Kena Pajak PKP dan Pajak penghasilan
terutang Tuan Budi setahun. Jawaban:
Perhitungannya : Penghasilan selama 1 bulan
Rp. 35.000.000,00 Jadi penghasilan selama satu tahun adalah sebesar:
Rp.35.000.000,00 x
12 =
Rp. 420.000.000,00
PTKPK3 Rp.
21.120.000,00 –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PKP-nya sebesar
= Rp.
398.880.000,00 Perhitungan untuk pajak penghasilan terutang:
Jumlah penghasilan kena pajak PKP tuan Budi Rp. 398.880.000,00
Pajak penghasilan yang teutang: 5 x Rp. 50.000.000,00
= Rp. 2.500.000,00
15 x Rp.200.000.000,00 =
Rp. 30.000.000,00 25 x Rp.148.880.000,00
= Rp. 37.220.000,00 +
Rp. 69.720.000,00
Jadi besarnya pajak penghasilan tuan Budi adalah sebesar Rp. 69.720.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SMK Negeri 1 Ngabang Kab.Landak Kalbar
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas Semseter : XI 2
Standar Kompetensi : Memahami Pajak Penghasilan Pasal 21 Kompetensi Dasar
: Kemampuan menghitung tarif pajak penghasilan pasal 21
Indikator : 1. Menyebutkan Wajib Pajak Penghasilan Pasal 21
2. Menghitung Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 Alokasi waktu
: 2 x 50 menit 1 kali pertemuan A.
Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menyebutkan wajib pajak penghasilan pasal 21 2.
Siswa dapat menghitung tarif pajak penghasilan pasal 21 B.
Materi Pembelajaran Pajak penghasilan pasal 21 terlampir
C. Metode Pembelajaran
: Cooperative Learning tipe Student Teams Achieve Division STAD
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
1 •
Guru membuka pelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran untuk pertemuan ini
• Siswa yang telah dikelompokkan masing-masing 3 orang
dengan anggota yang heterogen kemampuan akademis, jenis kelamin, agama, suku, dll disuruh untuk masuk ke
dalam masing-masing kelompok 5’
2 Guru menyampaikan materi pelajaran secara singkat dan jelas
ada pemutaran video tentang pajak 15’
3 Guru memberikan tugas kepada kelompok dengan menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian siswa
saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah duberikan melalui tanya jawab dan diskusi antar sesame
anggota kelompok. Selama proses berlangsung, guru berkeliling kelas untuk
melihat proses yang terjadi dan membantu siswa apabila ada kesulitan. Guru kemudian membahas soal bersama-sama,
40’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
memeriksa tugas tiap kelompok dan diberi skor. Skoring dapat melibatkan siswa dikelas dengan cara menukarkan lembar
jawaban antar kelompok untuk dikoreksi.
4 Guru memberikan kuis kepada seluruh siswa individual.
Siswa tidak boleh saling membantu dalam menjawab kuis tersebut.
20’ 5
Tiap siswa diberi skor atas penguasaan terhadap materi pelajaran. Kepada siswa yang secara individual dan kelompok
yang meraih prestasi tertinggi dan mencapai base score diberi penghargaan.
Skoring dapat melibatkan siswa dikelas dengan cara menukarkan lembar jawaban antar kelompok untuk dikoreksi.
10’
6 Guru dan siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang
telah dilakukan. Guru dapat melakukan wawancara kepada beberapa siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
menyebarkan kuisioner untuk semua siswa. 10’
E. Sumber dan Media Pembelajaran
• Buku akuntansi
• Kertas kerja siswa lembar kerja
• Alat penghargaan hadiah,dll
• Papan tulis, spidol, kapur
• Camera
F. Penilaian
Berdasarkan hasil yang dicapai oleh siswa dan kelompok.
Ngabang, 29 Mei 2010
Wardino Wenseslaus 031334044
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Pajak
Penghasilan
Pasal
SMKN Terpadu
Ngabang Kab.Landak
KAL ‐BAR
Wardino Wenseslaus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PPh 21
Pajak Penghasilan pasal 21 PPh pasal 21 adalah pemotongan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan
dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.
1. WAJIB
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
Penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 adalah :
1. Pegawai
2. Penerima
uang pesangon, pension atau manfaat uang pension, tunjangan hari tua, atau
jaminan hari tua termasuk ahli warisnya 3.
Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa atau kegiatan lain meliputi :
Tenaga
ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri atas pengacara, akuntan,
arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris
Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film,dll
Olahragawan
Penasihat,
pengajar, pelatih,penceramah,dll
Pengarang, peneliti dan penerjemah
Pemberi
kerja dalam segala bidang
Agen iklan
Pengawa
atau pengelola proyek
Distributor perusahaan multilevel marketing dan kegiatan sejenisnya
4. Peserta
kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya
dalam suatu kegiatan, meliputi :
Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olahraga, seni,
dll
Peserta rapat, konferensi, siding, pertemuan dan kunjungan kerja
Peserta
atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu
Peserta
pendidikan, pelatihan dan magang
2. PEMOTONG
PPH PASAL 21
Yang termasuk pihak‐pihak sebagai pemotong PPh 21 adalah :
Pemberi kerja,yang terdiri atas orang pribadi ataupun badan, yang merupakan induk,
cabang, perwakilan atau unit perusahaan, yang membayar atau terutang gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun misalnya bonus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau
bukan pegawai.
Bendahara yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa atau kegiatan
Dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun, tunjangan hari tua
dan pembayaran lain sejenis
Penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi dan lembaga lain
yang menyelenggarakan kegiatan yang membayar honorarium, hadiah atau
penghargaan lain kepada wajib pajak.
Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan
yang membayar :
• Honorarium
atau pembayaran lain yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak
untuk dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas nama persekutuannya
• Honorarium
atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan kegiatan dan
jasa yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status subjek pajak luar negeri •
Honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan, pelatihan dan magang.
3. Tarif
pajak yang diterapkan atas penghasilan kena pajak PKP :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
sampai dengan Rp.50.000.000,00
5 di
atas Rp.50.0000.000,00 s.d Rp.250.000.000,00 15
di atas Rp.250.000.000,00 s.d Rp.500.000.000,00
25 di
atas Rp.500.000.000,00 30
4. Besarnya
Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP adalah sebagai berikut : 5.
Rp.15.840.000,00 untuk dri wajib pajak orang pribadi
6. Rp.1.320.000,00
tambahan untuk wajib pajak yang kawin 7.
Rp.15.840.000,00 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung
dengan penghasilan suami
8. Rp.1.320.000,00
tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda
dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan
sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
5. Biaya Jabatan dan biaya Pensiun
Besarnya
penghasilan neto pegawai tetap ditentukan berdasarkan penghasilan bruto
dikurangi dengan: a.
Biaya jabatan, yaitu biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan
sebesar 5 dari penghasilan bruto, dengan jumlah maksimum yang
diperkenankan
sejumlah Rp.6.000.000,00 setahun atau Rp.500.000,00 sebulan
b. Iuran
yang terkait dengan gaji yang dibayar oleh pegawai kepada dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh menteri keuangan atau badan penyelenggara
tunjangan hari tua. Besarnya
penghasilan neto penerima pensiun ditentukan berdasarkan penghasilan
bruto yang berupa uang pensiun dikurangi dengan biaya pensiun sebesar
5 dari penghasilan bruto dengan jumlah maksimum Rp.2.400.000,00 setahun
atau Rp.200.000,00 sebulan.
Contoh
perhitungan PPh pasal 21 untuk pegawai tetap
Flavio bekerja pada PT NTN dengan gaji sebulan Rp.5.000.000,00 dan membayar iuran
pensiun Rp.200.000,00 sebulan. Flavio sudah menikah dan memiliki 2 orang anak.
Perhitungannya sebagai berikut :
Gaji sebulan
Rp. 5.000.000,00
Pengurangan: Biaya
jabatan 5 x Rp.5.000.000,00 = Rp.250.000,00 Maksimal
Rp.500.000,00 Rp.
250.000,00 Iuran
pensiun maksimal Rp.200.000,00 Rp.
200.000,00 Penghasilan
neto sebulan Rp.
4.550.000,00 Penghasilan
neto setahun Rp.4.550.000,00 x 12 Rp.
54.600.000,00 PTKP:
Diri WP
Rp.15.840.000,00 Status
kawin Rp.
1.320.000,00 Anak
2 Rp.
2.640.000,00 + Rp.
19.800.000,00 _ Penghasilan
kena pajak PKP setahun Rp.
34.800.000,00 PPh
pasal 21 terutang = 5 x Rp.34.800.000,00 = Rp.1.740.000,00 PPh
pasal 21 sebulan Rp.1.740.000,00 : 12 = Rp.145.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Jurnal yang dibuat oleh PT NTN untuk mencatat PPh 21 atas penghasilan Flavio adalah
sebagai berikut:
Gaji dan Upah
Rp.5.000.000,00 Hutang
gaji dan upah Rp.4.655.000,00
Hutang PPh 21
Rp. 145.000,00
Dana pensiun
Rp. 200.000,00
Contoh
perhitungan PPh pasal 21 untuk pegawai tidak tetap
1. Penghasilan
bruto pegawai tidak tetap yang jumlah penghasilannya belum mencukupi
Rp.150.000,00 sehari dan dalam sebulan tidak melebihi Rp.1.320.000,00
dan tidak dibayarkan secara perbulan = tidak dipotong PPh pasal
21. Contoh
kasusnya : Rini
bekerja bulan januari sebagai penjahit harian pada PT.Ratu Ayu. Ia bekerja selama
6 hari dan menerima upah sehari Rp.100.000,00. Rini belum menikah. Karena
upah sehari lebih rendah dari Rp.150.000,00 dan total upah lebih rendah dari
Rp.1.320.000,00, maka rini tidak dikenakan pajak penghasilan. 2.
Apabila upahnya melebihi Rp.150.000,00 sehari tetapi dalam satu bulan
jumlahnya tidak melebihi Rp.1.320.000,00 sebulan = dikenakan tarif 5 dari
penghasilan bruto setelah dikurangi Rp.150.000,00 tersebut.
Contoh kasusnya :
Pada bulan april, vino bekerja sebagai upah buruh harian di PT. Serba Ada selama 5
hari. Dia menerima upah Rp.200.000,00 sehari. Vino belum menikah.
Oleh karena upah dalam sebulan tidak melebihi Rp.1.320.000,00 5 x Rp.200.000,00
= Rp.1.000.000,00, maka besarnya PPh pasal 21 dalam sehari adalah :
5 x Rp.200.000,00 – Rp.150.000,00 = Rp.2.500,00
Atau Rp.12.500,00 selama 5 hari.
Jurnal yang dibuat PT. Serba Ada adalah sebagai berikut:
Gaji dan Upah
Rp.1.000.000,00 Hutang
Upah Rp
987.500 Hutang
PPh 21 Rp.
12.500 3.
Apabila dalam 1 bulan telah melebihi Rp.6.000.000,00 dan penghasilan
tersebut tidak dibayarkan secara bulanan, maka PPh 21 dihitung dengan
menerapkan tarif yang berlaku secara umum atas jumlah PKP yang
disetahunkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Contoh kasusnya:
Doni bekerja pada perusahaan tenun dengan dasar upah harian. Dalam bulan
januari, doni hanya bekerja 25 hari kerja dan mendapatkan upah perhari
Rp.300.000,00. Doni menikah tetapi belum memiliki anak.
Perhitungannya sebagai berikut:
Upah Januari
= 25 x Rp.300.000,00
= Rp.7.500.000,00
Penghasilan setahun 12 x Rp.7.500.000,00
Rp.90.000.000,00 PTKP
Diri WP
Rp.15.840.000,00 Status
Kawin Rp.
1.320.000,00 + Rp.17.160.000,00
‐ PKP
Rp.72.840.000,00 PPh
pasal 21 setahun: 5
x Rp.50.000.000,00 Rp.
2.500.000,00 15
x Rp.22.840.000,00 Rp.
3.426.000,00 + Rp.
5.926.000,00 PPh
pasal 21 sebulan = Rp.5.926.000,00 : 12 = Rp.493.833,00 Jurnal
yang oleh perusahaan tenun untuk Doni adalah: Gaji
dan Upah Rp.90.000.000,00
Hutang Upah
Rp.84.074.000,00 Hutang
PPh 21 Rp.
5.926.000,00
Soal untuk diskusi
1. Badrun
adalah seorang pegawai tetap. Ia bekerja di PT Selera Anda dengan gaji perbulan Rp.
9.500.000,00. Setiap bulannya Badrun membayar iuran pensiun Rp. 185.000,00. Badrun
sudah menikah dan mempunyai 5 orang anak. Istrinya tidak bekerja. Hitunglah
PPh pasal 21 untuk Badrun dan buatlah jurnal untuk bulan ini.
Jawab Gaji sebulan
Rp. 9.500.000,00 Pengurangan :
Biaya jabatan 5 x Rp. 9.500.000,00 Rp. 475.000,00
Iuran Pensiun Rp. 185.000,00
Penghasilan neto sebulan Rp. 8.840.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Penghasilan neto setahun Rp.8.840.000,00 x 12 Rp.106.080.000,00
PTKP K3 Rp.
21.120.000,00 – PKP
setahun Rp.
84.960.000,00 PPh Pasal 21 yang terutang setahun:
5 x Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15 x Rp. 34.960.000,00 = Rp. 5.244.000,00 +
Rp. 7.744.000,00
Jadi, PPh Pasal 21 sebulan Rp. 7.744.000,00 : 12 = Rp. 645.333,33 dibulatkan Rp.645.000,00
Jurnalnya :
Gaji dan Upah
Rp.9.500.000,00 Hutang
gaji dan upah Rp.8.670.000,00
Hutang PPh 21
Rp. 645.000,00
Dana pensiun
Rp. 185.000,00
2. Pada
bulan Mei, Sutono bekerja sebagai buruh harian sebagai tukang las pada CV.Makmur.
Ia bekerja selama 15 hari dan menerima upah Rp.55.000,00 perhari. Sutono
masih bujangan. Bantulah Sutono untuk menghitung PPh pasal 21 nya dan jurnalnya.
Jawab
Sutono tidak dikenakan PPh pasal 21 karena upah sehari lebih rendah dari Rp.150.000,00 dan total upah lebih rendah dari Rp.1.320.000,00.
Soal untuk kuis
Lisa bekerja pada PT.Angin Ribut dengan gaji sebulan Rp.3.500.000,00 dan membayar iuran
pensiun Rp.150.000,00 sebulan. Lisa sudah menikah dan memiliki 4 orang anak.
Perhitungannya sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Gaji sebulan
Rp. 3.500.000,00
Pengurangan: Biaya
jabatan 5 x Rp.3.500.000,00 = Rp.175.000,00 Maksimal
Rp.500.000,00 Rp.
175.000,00 Iuran
pensiun maksimal Rp.200.000,00 Rp.
150.000,00 Penghasilan
neto sebulan Rp.
3.175.000,00 Penghasilan
neto setahun Rp. 3.175.000,00 x 12 Rp.
38.100.000,00 PTKP:
Diri WP
Rp.15.840.000,00 Status
kawin Rp.
1.320.000,00 Anak
3 Rp.
3.960.000,00 + Rp. 21.120.000,00
Penghasilan kena pajak PKP setahun
Rp. 16.980.000,00
PPh pasal 21 terutang = 5 x Rp. 16.980.000,00 = Rp. 849.000,00
PPh pasal 21 sebulan Rp. 849.000,00 : 12 = Rp. 70.750,00
Jurnal yang dibuat oleh PT Angin Ribut untuk mencatat PPh 21 atas penghasilan Lisa adalah
sebagai berikut:
Gaji dan Upah
Rp.3.500.000,00 Hutang
gaji dan upah Rp.3.279.250,00
Hutang PPh 21
Rp. 70.750,00
Dana pensiun
Rp. 150.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SMK Negeri 1 Ngabang Kab.Landak Kalbar
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas Semseter : II 2
Standar Kompetensi : Memahami Pajak Penghasilan Pasal 22 dan pasal 23 Kompetensi Dasar
: Kemampuan menghitung tarif pajak penghasilan pasal 22 dan pasal 23
Indikator : 1. Menyebutkan Objek Pajak Penghasilan Pasal 22
2. Menghitung Tarif Pajak Penghasilan Pasal 22 3. Menyebutkan Objek Pajak Penghasilan Pasal 23
4. Menghitung Tarif Pajak Penghasilan Pasal 23 Alokasi waktu
: 3 x 50 menit 1 kali pertemuan A.
Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menyebutkan objek pajak penghasilan pasal 22 2.
Siswa dapat menghitung tarif pajak penghasilan pasal 22 3.
Siswa dapat menyebutkan objek pajak penghasilan pasal 23 4.
Siswa dapat menghitung tariff pajak penghasilan pasal 23 B.
Materi Pembelajaran Pajak penghasilan pasal 22 dan pasal 23 terlampir
C. Metode Pembelajaran
: Cooperative Learning tipe Student Teams Achieve Division STAD
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
1 •
Guru membuka pelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran untuk pertemuan ini
• Siswa yang telah dikelompokkan masing-masing 3 orang
dengan anggota yang heterogen kemampuan akademis, jenis kelamin, agama, suku, dll disuruh untuk masuk ke
dalam masing-masing kelompok 5’
2 Guru menyampaikan materi pelajaran secara singkat dan jelas
ada pemutaran video tentang pajak 30’
3 Guru memberikan tugas kepada kelompok dengan menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian siswa
saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah 55’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
duberikan melalui tanya jawab dan diskusi antar sesame anggota kelompok.
Selama proses berlangsung, guru berkeliling kelas untuk melihat proses yang terjadi dan membantu siswa apabila ada
kesulitan. Guru kemudian membahas soal bersama-sama,
memeriksa tugas tiap kelompok dan diberi skor. Skoring dapat melibatkan siswa dikelas dengan cara menukarkan lembar
jawaban antar kelompok untuk dikoreksi. 4
Guru memberikan kuis kepada seluruh siswa individual. Siswa tidak boleh saling membantu dalam menjawab kuis
tersebut. 30’
5 Tiap siswadiberi skor atas penguasaan terhadap materi
pelajaran. Kepada siswa yang secara individual dan kelompok yang meraih prestasi tertinggi dan mencapai base akan diberi
penghargaan. Skoring dapat melibatkan siswa dikelas dengan cara
menukarkan lembar jawaban antar kelompok untuk dikoreksi. 15’
6 Guru dan siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang
telah dilakukan. Guru dapat melakukan wawancara kepada beberapa siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
menyebarkan kuisioner untuk semua siswa. 10’
E. Sumber dan Media Pembelajaran
• Buku akuntansi
• Kertas kerja siswa lembar kerja
• Alat penghargaan hadiah,dll
• Papan tulis, spidol, kapur
• Camera
F. Penilaian
Berdasarkan hasil yang dicapai oleh siswa dan kelompok.
Ngabang, 1 Juni 2010
Wardino Wenseslaus 031334044
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Pajak Penghasilan pasal dan Pajak Penghasilan pasal
SMKN TERPADU NGABANG
Wardino Wenseslaus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 PPh pasal 22
Pajak Penghasilan pasal 22 dipungut sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.
A. OBJEK