harga Rf 0,25 dan berwarna ungu, yang juga mirip dengan bercak pembanding nomor 3 yang memiliki harga Rf 0,27 dan berwarna ungu muda, walaupun intensitas
warnanya juga sedikit berbeda. Adanya senyawa terpen dalam ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan
dapat dideteksi dengan perolehan bercak berwarna ungu tersebut diatas. Dengan hasil tersebut, diduga ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan mengandung senyawa
golongan triterpenoid. Namun, hasil KLT ini belumlah dapat memberikan informasi yang pasti, yang lebih terperinci mengenai senyawa-senyawa yang terdapat dalam
ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan. Metode ini hanya terbatas pada pemberian informasi pendahuluan mengenai kemungkinan adanya senyawa yang
terdapat dalam ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan.
2. Identifikasi flavonoid
Pada identifikasi ini digunakan fase diam selulosa. Silika gel GF 254 yang digunakan sebagai fase diam dalam identifikasi triterpenoid tidak digunakan sebagai
fase diam pada identifikasi flavonoid karena silika gel ini mengandung gypsum CaSO
4
. Flavonoid akan membentuk khelat dengan kalsium Ca, sehingga menyebabkan flavonoid tidak dapat ikut terelusi bersama fase gerak. Hal ini akan
mengganggu penelitian. Sebagai fase gerak digunakan BAW yaitu n-butanol, asam asaetat, air 4:1:5. Pembanding yang digunakan adalah rutin, yaitu suatu glikosida
flavonol. Rutin bermanfaat karena terdapat sangat umum dalam tumbuhan dan letaknya di tengah-tengah kromatogram Harborne, 1984.
Deteksi yang digunakan adalah dengan sinar ultraviolet, yang merupakan deteksi umum untuk senyawa yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi. Oleh
karena flavonoid mempunyai ikatan rangkap terkonjugasi maka dapat menunjukkan pita serapan pada daerah spektrum UV. Deteksi selanjutnya dengan uap ammonia
yang menunjukkan bercak berwarna kuning yang mantap Wagner et al.,1984. Dengan AlCl
3
, flavonoid akan membentuk kompleks berwarna kuning Mabry, 1970.
Tabel V. Hasil KLT pemeriksaan flavonoid dalam ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan
UV 365 nm Uap amonia
AlCl
3
Bercak Rf
Warna Rf Warna Rf Warna 1. sampel
0,67 Biru cerah
0,67 Kuning
0,67 Kuning
2. rutin 0,66
Biru gelap
0,66 Kuning 0,66 Kuning PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A B
C
Gambar 15. Kromatogram ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan untuk pemeriksaan flavonoid dengan jarak pengembangan 10 cm.
Keterangan: Fase diam
: selulosa Fase gerak
: n-butanol:asam asetat:air 4:1:5 vv Deteksi
: A. Uap ammonia visibel B. Uap ammonia dengan UV 365 nm
C. Pereaksi AlCl
3
visibel 1. Sampel
: ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan 2. Pembanding : rutin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga Rf bercak sampel dan pembanding hampir sama, namun warna kedua bercak tersebut berbeda. Harga Rf
bercak sampel yaitu 0,67 dan harga Rf bercak rutin yaitu 0,66. Pada deteksi uap ammonia dengan sinar tampak, baik bercak sampel maupun bercak rutin berwarna
kuning yang hampir sama. Warna kuning pada bercak sampel tidak terlalu terlihat karena penampakan bercak setelah diuapi ammonia bersifat reversibel dan cepat
hilang. Pada UV 365 nm, bercak rutin berwarna ungu gelap sedangkan bercak sampel berwarna biru cerah. Deteksi dengan pereaksi AlCl
3
juga menunjukkan baik bercak sampel maupun bercak rutin berwarna kuning, dengan intensitas warna yang
sedikit berbeda. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dengan kedua bercak yang memiliki
harga Rf hampir sama dan dengan warna bercak yang sesuai untuk flavonoid berdasarkan pustaka Markham, 1988, ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan
diduga mengandung senyawa flavonoid. Warna bercak sampel yang berbeda dengan pembanding yaitu rutin, menunjukkan bahwa jenis senyawa flavonoid yang terdapat
dalam ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan tidak sama dengan rutin, yang merupakan jenis flavonol. Jenis flavonoid dapat ditentukan dengan melihat warna
bercak yang dicocokkan dengan pustaka Markham, 1988. Berdasarkan Markham 1988, warna bercak pada sinar UV tanpa NH
3
berfluoresensi biru muda dan dengan sinar UV dengan NH
3
berfluoresensi biru-hijau kemungkinan mengandung flavonoid jenis flavon atau flavonol yang tidak mengandung 5-OH. Hal ini diperkuat dengan
pustaka yang menyebutkan adanya senyawa 5-hydroxy-6,7,3’,4’,5’- pentamethoxyflavone
dalam tumbuhan tembelekan Kaufman et al.,1988. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN