rambat elusi yaitu 10 cm dan jika sudah terlampaui maka lempeng diangkat dan dibiarkan kering untuk selanjutnya dideteksi menggunakan sinar ultraviolet dan
pereaksi semprot yang spesifik, yang dapat menunjukkan dengan lebih jelas senyawa yang diidentifikasi.
Senyawa aktif antikanker sangat tersebar luas pada tanaman tingkat tinggi, meliputi berbagai golongan senyawa seperti tanin, terpen, flavonoid, alkaloid,
saponin, iridoid, lignan, glikosida, kuasinoid dan protein. Daun tumbuhan
tembelekan mengandung senyawa golongan flavonoid Asterina, 1994 terpen, dan minyak atsiri Rana, 2005. Diduga senyawa yang bertanggung jawab terhadap efek
toksik daun tumbuhan tembelekan adalah triterpenoid dan flavonoid. Hal ini dijadikan dasar dalam penelusuran senyawa yang terdapat dalam ekstrak etanol daun
tumbuhan tembelekan. Pada KLT digunakan pereaksi yang terbatas macamnya sehingga hasil yang
diperoleh baru memberikan informasi pendahuluan tentang golongan senyawa yang kemungkinan terdapat dalam ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan namun
belum dapat memberikan informasi tentang anggota golongan senyawa yang lebih terperinci.
1. Identifikasi triterpenoid
Identifikasi triterpenoid dilakukan menggunakan fase diam silika gel GF 254. Silika gel GF 254 mengandung gypsum CaSO
4
dan indikator flouresensi yang dapat berfluoresensi di bawah sinar ultraviolet 254 nm. Jika suatu senyawa memiliki
ikatan rangkap terkonjugasi atau cincin aromatik maka bercak akan meredam pada panjang gelombang 254 nm sedangkan pada panjang gelombang 365 nm akan
berfluoresensi. Pada penelitian ini digunakan indikator flouresensi karena triterpenoid mengandung hanya sedikit kromofor sehingga bercak di bawah sinar
ultraviolet tanpa indikator akan memberikan warna yang lemah. Untuk itu diperlukan indikator fluoresensi sehingga bercak pada UV 254 akan meredam Lampiran 7. Hal
ini disebabkan karena lempeng yang mengandung indikator fluoresensi tertutupi bercak tersebut.
Fase gerak yang digunakan adalah toluen, etil asetat dengan perbandingan 93:7. Sebagai pembanding digunakan ekstrak etanol Liquiritiae Radix karena
diketahui komponen utama penyusun Liquiritiae Radix adalah triterpenoid. Deteksi yang digunakan yaitu pereaksi vanilin asam sulfat dengan pemanasan 110
°C selama 10 menit karena vanilin asam sulfat merupakan pereaksi yang spesifik untuk
triterpenoid. Pada penelitian ini digunakan tiga macam deteksi yaitu dengan sinar UV 254 nm dan UV 365 nm seta pereaksi semprot vanilin asam sulfat untuk benar-
benar memastikan bahwa bercak yang didapatkan merupakan bercak triterpenoid.
Tabel IV. Hasil KLT pemeriksaan triterpenoid dalam ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan
Sampel Pembanding Bercak
Rf Warna Rf Warna 1 0,02 Ungu
0,03 Merah 2 0,09 Ungu
0,27 Ungu
muda 3
0,25 Ungu muda
0,83 Ungu muda
4 0,37 Ungu kehijauan
5 0,57 Ungu
muda 6 0,85 Ungu
Gambar 14. Kromatogram ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan untuk pemeriksaan triterpenoid dengan jarak pengembangan 10 cm.
Keterangan: Fase diam
: silika gel GF 254 Fase gerak
: toluene:etil asetat 93:7 Deteksi
: vanillin asam sulfat 110 °C, 10 menit
1. Sampel : ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan
2. Pembanding : ekstrak etanol Liquiritiae Radix
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa bercak sampel dan bercak pembanding yang memiliki harga Rf dan warna yang hampir mirip. Sampel
bercak nomor 3 memiliki harga Rf 0,25 dan berwarna ungu muda, yang mirip dengan bercak pembanding nomor 2 yang memiliki harga Rf 0,27 dan berwarna ungu muda,
walaupun intensitas warnanya sedikit berbeda. Sampel bercak nomor 6 memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harga Rf 0,25 dan berwarna ungu, yang juga mirip dengan bercak pembanding nomor 3 yang memiliki harga Rf 0,27 dan berwarna ungu muda, walaupun intensitas
warnanya juga sedikit berbeda. Adanya senyawa terpen dalam ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan
dapat dideteksi dengan perolehan bercak berwarna ungu tersebut diatas. Dengan hasil tersebut, diduga ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan mengandung senyawa
golongan triterpenoid. Namun, hasil KLT ini belumlah dapat memberikan informasi yang pasti, yang lebih terperinci mengenai senyawa-senyawa yang terdapat dalam
ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan. Metode ini hanya terbatas pada pemberian informasi pendahuluan mengenai kemungkinan adanya senyawa yang
terdapat dalam ekstrak etanol daun tumbuhan tembelekan.
2. Identifikasi flavonoid