Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadikan matematika sebagai subjek yang penting dalam dunia pendidikan. Di Indonesia, bidang studi matematika diajarkan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari play group hingga perguruan tinggi. Menurut Masykur 2007:41 dalam Rif’an 2011:1, untuk dapat menjalani pendidikan selama di bangku sekolah sampai kuliah, maka siswa dituntut untuk menguasai matematika dengan baik. Dalam penelitiannya, Howard Gardner mengumpulkan banyak sekali kemampuan manusia yang kiranya dapat dimasukkan dalam pengertiannya tentang intelegensi. Setelah semua kemampuan itu dianalisis dan diteliti akhirnya ada sembilan intelegensi yang diterima, yaitu intelegensi linguistik, intelegensi matematis-logis, intelegensi ruang, intelegensi kinestetik-badani, intelegensi musikal, intelegensi interpersonal, intelegensi intrapersonal, intelegensi lingkungannaturalis, intelegensi eksistensial Suparno, 2003:19. Ada beberapa faktor yang mendukung siswa agar dapat belajar matematika dengan baik. Dalam hal ini Suwarsono 1982:7, menjelaskan bahwa faktor-faktor kognitif yang mempengaruhi belajar matematika adalah kemampuan berpikir umum intelegensi dan faktor-faktor lain yang meliputi kemampuan penalaran induktif, kemampuan penalaran deduktif, kemampuan keruangan, kemampuan numerik, dan kemampuan verbal. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain. Menurut Suwarsono 1982:10, kemampuan keruangan diartikan sebagai kemampuan memahami sifat-sifat keruangan yang harus ditemukan dengan mempergunakan pembayangan visual visual imagery di dalam kepala. Maksud dari pembayangan visual visual imagery di dalam kepala adalah kemampuan dalam memvisualisasikan gambaran bentuk suatu benda yang ada di dalam pikiran kemudian menciptakannya kedalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi.Kemampuan seperti ini dibutuhkan oleh banyak profesi seperti para pemburu, arsitek, navigator, dekorator, dan masih banyak lagi profesi yang lainnya. Di sekolah, ada materi-materi tertentu dimana kemampuan keruangan dibutuhkan yaitu pada materi bangun ruang sisi datar. Untuk memecahkan soal-soal pada materi bangun ruang sisi datar, siswa harus memiliki kemampuan keruangan. Karena dalam materi bangun ruang sisi datar banyak materi-materi soal yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk bangun yang sesungguhnya, sehingga hanya dapat divisualisasikan atau digambarkan dalam bentuk dimensi dua. Proses visualisasi dari bentuk dimensi tiga ke dalam bentuk dimensi dua inilah yang membutuhkan imajinasi dan abstraksi siswa, sehingga sering membingungkan bagi mereka. Setelah siswa dapat memvisualisasikan gambar tersebut, barulah siswa dituntut untuk mengoperasikan bilangan-bilangan tersebut melalui rumus. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan tentang proses belajar matematika di sekolah dan di lingkungan sekitar, ada hambatan-hambatan yang dialami siswa dalam mempelajari materi bangun ruang sisi datar yaitu lemahnya penguasaan siswa dalam melakukan operasi hitung, siswa kurang mampu untuk mengenali bentuk dan memahami sifat-sifat keruangan, serta kurang tepatnya dalam menerapkan rumus. Dalam mempelajari materi bangun ruang sisi datar, terdapat soal-soal aplikasi yang seharusnya merupakan bangun ruang akan tetapi digambarkan dalam bentuk dua dimensi sehingga membingungkan bagi sebagian siswa. Siswa harus memvisualisasikan terlebih dahulu bagaimana bentuk gambar yang sebenarnya apabila digambarkan dalam bentuk dimensi tiga. Hal inilah yang menjadi permasalahan bagi sebagian siswa, karena bentuk gambar dalam soal hanya berbentuk dua dimensi sehingga siswa dituntut untuk dapat memvisualisasikan terlebih dahulu bagaimana bentuk gambar yang sebenarnya. Kesulitan ini semakin bertambah ketika siswa dihadapkan padasoal-soal aplikasi pada bangun ruang sisi datar yang disajikan tanpa adanya gambar. Untuk menyelesaikan soal tersebut, siswa terlebih dahulu harus dapat membayangkan bagaimana bentuk bangun yang ditanyakan dalam soal tersebut. Dalam mempelajari suatu konsep matematika diperlukan pengetahuan prasyarat yang menjadi landasan berpikir untuk mengembangkan suatu konsep tertentu. Begitu pula dalam mempelajari matematika materi bangun ruang sisi datar siswa harus memiliki kemampuan keruangan untuk memecahkan soal-soal yang diberikan. Oleh karena itu kemampuan keruangan sangat diperlukan dalam matematika secara khusus dalam mempelajari materi bangun ruang sisi datar karenasiswa dituntut untuk dapat membayangkan benda-benda ruang dan komponen-komponennya, kemudian memvisualisasikan ke dalam bentuk gambar tanpa kehadiran benda konkrit sebagai model dari benda ruang yang bersangkutan. Berdasarkan uraian-uraian di atas dan hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada anak Sekolah Menengah Pertama SMP baik di lingkungan sekitar maupun di sekolah, menyatakan bahwa kemampuan keruangan diperlukan dalam mempelajari matematika secara khusus materi bangun ruang sisi datar. Peneliti ingin mengetahui seberapa besar hubungan yang terjadi antara kemampuan keruangan dan hasil belajar matematika siswa SMP. Oleh karena rekomendasi dari seorang dosen, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara kemampuan keruangan dan hasi belajar matematika siswa di SMP Kanisius Pakem Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh strategi pembelajaran matematika berbasis komputer menggunakan video compact disc (vcd) interatif terhadap pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar (studi penelitian eksperimen di SMP Negeri 10 Depok)

0 3 196

Hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika pada siswa MTsN Parung-Bogor

8 31 88

matematika kelas 6 bab 3 bangun datar dan bangun ruang

0 17 2

matematika kelas 6 bab 3 bangun datar dan bangun ruang

0 11 2

Pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika

2 6 6

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185