Tabel 3.5 Kode Kualifikasi Tes Hasil belajar Lambang Angka
Lambang Huruf – 45
46 – 55
56 – 69
70 – 79
80 – 100
Sangat Rendah Rendah
Cukup Baik
Sangat Baik
H. Uji Instrumen
Arikunto 2006:168, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen
evalusi yang baik harus memiliki bukti validitas. Pengujian validitas dapat dilakukan melalui beberapa metode. Menurut Kerlinger dalam Purwanto
2007:124, the American Psychological Association, the American Education Research Association dan the National Council on Measurement
used in Education mengelompokkan metode pengujian validitas menjadi tiga macam, yaitu validitas isi, validitas kriteria dan validitas konstruk.
Menurut Purwanto 2007:125 validitas isi atau content validity merupakan pengujian validitas yang dilakukan atas isinya untuk
memastikan apakah isi instrumen mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan meminta
pertimbangan ahli expert judgement. Dalam penelitian ini, pengujian validitas isi untuk tes hasil belajar
matematika dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran matematika dan
dosen pembimbing, yang telah memberikan saran-saran perbaikan. Sedangkan untuk tes kemampuan keruangan, tes tersebut merupakan tes
standar yang sudah dinyatakan valid dan reliabel oleh P2TKP Universitas Sanata Dharma, berdasarkan hasi-hasil uji coba yang dilakukan. Lihat
Lampiran B.
I. Metode Analisis Data
Pada penelitian ini, metode analisis data perhitungannya menggunakan SPSS versi 17. Pada bagian ini ada tiga hal pokok, yaitu deskripsi data,
pengujian prasyarat, dan pengujian analisis atau pengujian hipotesis.
a. Deskripsi Data
Deskripsi data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai letak data tersebut, yang meliputi mean, median,
modus, dan deviasi standart. Mean diartikan sebagai rata-rata sekumpulan data. Median diartikan sebagai nilai yang ada ditengah
setelah data diurutkan. Modus diartikan sebagai nilai data yang paling sering muncul di dalam suatu pengamatan. Standar deviasi diartikan
sebagai harga deviasi yang juga memperhitungkan deviasi setiap data terhadap meannya.
Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan deskripsi data menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
1. Klik menu Analyze, pilih Descriptive Statistics, kemudian pilih
Frequencies sehingga muncul kotak dialog Frequencies.
2. Isilah kolom Variables dengan cara blok variabel yang akan
dianalisis, kemudian klik tanda panah.
3.
Klik menu Statistics sehingga keluar kotak dialog Frequencies:
Statistics. 4.
Klik pilihan pada kolom Central Tendency dengan klik pilihan Std.Deviation, Variance, Range, Minimum, dan Maximum. Klik
Continue
5.
Klik OK b.
Uji Normalitas
Menurut Santosa 2005: 231, pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Sebelum data dianalisis, harus
dilakukan uji normalitas data karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut
terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data mengikuti bentuk distribusi normal. Uji normalitas
dengan SPSS menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Langkah-langkah uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:
1.
Klik menu Analyze, pilih Nonparametric Test
2. Pilih 1-Sample K-S
3.
Setelah itu, muncul kotak dialog 1-Sample K-S Test. Masukkan variabel ke kotak Test Variable List. Aktifkan Normal pada pilihan
Test Distribution.
4.
Selanjutnya klik OK. c.
Uji Linearitas
Uji linearitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data masing-masing variabel bebas sebagai prediktor, mempunyai hubungan
yang linier atau tidak dengan variabel terikat. Dengan menggunakan
tabel ANOVA pada SPSS, dilihat nilai Sig. deviation from linearity untuk menunjukkan apakah data yang dipergunakan linier atau
tidak. Apabila nilai Sig. deviation from linearity lebih besar dari tingkat signifikansi α, maka regresi linier dapat dipergunakan untuk menjelaskan
pengaruh antara variabel-variabel yang ada. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh langkah-langkah untuk melakukan uji linearitas dengan
bantuan program SPSS: 1.
Klik menu Analyze, pilih Compare Means, klik Means.
2.
Klik variable Y hasil belajar dan masukkan ke kotak Dependent List, kemudian klik variable X kemampuan keruangan dan
masukkan ke kotak Independent List.
3. Klik Options pada Statistic for First Layer, klik Test for Linearity.
4.
Klik Continue, lalu klik OK. d.
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis ada dua langkah, yaitu pertama menggunakan analisis korelasi dan kedua menggunakan analisis regresi sederhana.
1. Analisis Korelasi
Tujuan dari analisis korelasi adalah untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan
variable yang lainnya. Selain itu analisis korelasi juga berguna untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya
yang dinyatakan dalam persen. Oleh karena itu, maka disebut
koefisien determinasi atau koefisien penentu. Hal ini disebabkan terjadi dalam variabel terikat Y yang mana ditentukan oleh
variabel X. Interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi R
Interpretasi
0,01 - 0,20 0,21
– 0,40 0,41
– 0,60 0,61
– 0,80 0,81
– 0,99 1
Tidak berkorelasi Sangat rendah
Rendah Agak rendah
Cukup Tinggi
Sangat tinggi
Langkah-langkah analisis korelasi menggunakan SPSS 17: 1.
Pilih menu Analyze, klik Correlate. Selanjutnya pilih Bivariate.
2. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Bivariate Correlations
3.
Masukkan semua variabel ke kotak Variables.
4.
Untuk koefisien korelasi aktifkan pilihan Pearson.
5. Karena arah hubungan belum diketahui, maka gunakan two-tailed
pada Test of Significance.
6. Untuk menempilkan bendera asterisk sebagai tanda bahwa suatu
korelasi signifikan. Aktifkan Flag significant correlations.
7.
Pilih Options pada kotak dialog Bivariate Correlations, klik Meanand standard deviations. Selanjutnya klik Continue.
8.
Lalu klik OK.
2. Analisis Regresi Sederhana
Tujuan analisis regresi sederhana adalah untuk mengetahui hubungan pengaruh atau hubungan sebab akibat antara dua variable atau lebih.
Di mana satu variabel sebagai variabel dependen terikat dan yang lainnya sebagai variabel independen bebas. Persamaan umum garis
regresi dengan satu variabel dependen dan satu variable independen dinyatakan dengan rumus:
̂
Keterangan:
̂
= nilai dari variable dependen = konstanta
b = koefisen regresi X = nilai dari variable independen
Pada hubungan yang bersifat linear, pola sebaran data dapat diwakilkan oleh suatu garis linear lurus yang disebut garis regresi.
Bentuk hubungan dan garisnya terlihat seperti gambar berikut ini: Y
Y
X X
Gambar 3.1Hubungan Negatif Gambar 3.2Hubungan Positif
Dalam penelitian
ini untuk
perhitungan regresi
sederhana dipergunakan program SPSS. Langkah-langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1.
Buka menu Analyze, pilih Regression kemudian pilih Linear
2. Masukkan variable bebas kemampuan keruangan ke dalam
kolom Independent, sedangkan variable terikat hasil belajar ke dalam kolom Dependent.
3. Untuk menampilkan plot dalam bentuk histogram dan atau grafik
linear, klik Plot
4. Masukkan Dependent pada kolom Y dan ZPRED pada kolom X.
5.
Pilih histogram dan Normal probability plot
6.
Selanjutnya klik OK.
42
BAB IV PELAKSANAANPENELITIAN, ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
A. PelaksanaanPenelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisius Pakem Yogyakarta pada semester genap Tahun Ajaran 20142015. Tes kemampuan keruangan
dilaksanakan pada Selasa, 29 April 2014 pukul 08.30 – 09.00 di kelas VIII
“Kasih”. Tes ini dilaksanakan oleh peneliti yang dibantu oleh beberapa orang dari lembaga P2TKP. Tes hasil belajar matematika materi bangun ruang sisi
datar dilaksanakan pada Senin, 26 Mei 2014 pukul 08.20 – 10.15 di kelas
VIII “Kasih”. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20132014.
B. Hasil Observasi
Setelah melakukan tes kemampuan keruangan pada Selasa, 29 April 2014 dan tes hasil belajar matematika bangun ruang sisi datar pada Senin, 26
Mei 2014, maka diperoleh data berupa skor nilai dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Rekapitulasi Nilai Tes Kemampuan Keruangan No. Absen
Kemampuan Keruangan Interpretasi
1 13
Sangat Rendah
2 25
Sangat Rendah