42
BAB IV PELAKSANAANPENELITIAN, ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
A. PelaksanaanPenelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisius Pakem Yogyakarta pada semester genap Tahun Ajaran 20142015. Tes kemampuan keruangan
dilaksanakan pada Selasa, 29 April 2014 pukul 08.30 – 09.00 di kelas VIII
“Kasih”. Tes ini dilaksanakan oleh peneliti yang dibantu oleh beberapa orang dari lembaga P2TKP. Tes hasil belajar matematika materi bangun ruang sisi
datar dilaksanakan pada Senin, 26 Mei 2014 pukul 08.20 – 10.15 di kelas
VIII “Kasih”. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20132014.
B. Hasil Observasi
Setelah melakukan tes kemampuan keruangan pada Selasa, 29 April 2014 dan tes hasil belajar matematika bangun ruang sisi datar pada Senin, 26
Mei 2014, maka diperoleh data berupa skor nilai dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Rekapitulasi Nilai Tes Kemampuan Keruangan No. Absen
Kemampuan Keruangan Interpretasi
1 13
Sangat Rendah
2 25
Sangat Rendah
3 14
Sangat Rendah
4 14
Sangat Rendah
5 29
Sangat Rendah
6 45
Tidak Cukup
7 30
Rendah
8 62
Cukup
9 43
Tidak Cukup
10 29
Sangat Rendah
11 8
Sangat Rendah
12 53
Ragu-Ragu
13 32
Rendah
14 27
Sangat Rendah
15 14
Sangat Rendah
16 12
Sangat Rendah
17 16
Sangat Rendah
18 4
Sangat Rendah
19 18
Sangat Rendah
20 23
Sangat Rendah
21 9
Sangat Rendah
22 28
Sangat Rendah
23 17
Sangat Rendah
24 19
Sangat Rendah
Tabel 4.2 Data Rekapitulasi Hasil Tes Hasil belajar No. Absen
Hasil belajar Interpretasi
1 29
Sangat Rendah
2 48
Rendah
3 21
Sangat Rendah
4 56
Cukup
5 78
Baik
6 90
Sangat Baik
7 78
Baik
8 20
Sangat Rendah
9 40
Sangat Rendah
10 25
Sangat Rendah
11 88
Baik
12 66
Cukup
13 72
Baik
14 56
Cukup
15 50
Rendah
16 25
Sangat Rendah
17 34
Sangat Rendah
18 18
Sangat Rendah
19 5
Sangat Rendah
20 58
Rendah
21 42
Sangat Rendah
22 72
Baik
23 80
Sangat Baik
24 57
Rendah
C. Analisis Data
1. Deskripsi Data
Bagian ini merupakan deskripsi dari masing-masing variabel data penelitian. Hasil analisis yang didapat meliputi mean, median, modus,
simpangan baku, perolehan skor maksimum dan skor minimum. Untuk
memudahkan mengetahui dan membaca hasil dari analisis deskripsi, maka peneliti membuatnya dalam bentuk tabel sebagai berikut:
a. Deskripsi data kemampuan keruangan
Tabel 4.3 Deskripsi Data Kemampuan Keruangan
Statistics
kemampuanKeruangan N
Valid 24
Missing Mean
24.3333 Median
21.0000 Mode
14.00 Std. Deviation
1.45682E1 Variance
212.232 Range
58.00 Minimum
4.00 Maximum
62.00 Sum
584.00
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa: rata-rata nilai kemampuan keruangan adalah 24,33; nilai
median sebesar 21 sedangkan nilai modus sebesar 14. Varians data adalah sebesar 212,232 dengan deviasi standar
data dari rata-rata adalah 1,456. Range atau jarak antara data terendah dan data tertinggi adalah
sebesar 58, dengan nilai terendah 4 dan nilai tertinggi sebesar 62.
b. Deskripsi data hasil belajar
Tabel 4.4 Deskripsi Data Hasil belajar
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa: rata-rata nilai hasil belajar adalah 50,958; nilai median sebesar
53 sedangkan nilai modus sebesar 25. Varians data adalah sebesar 572,129 dengan deviasi standar
data dari rata-rata adalah 2,391. Range atau jarak antara data terendah dan data tertinggi adalah
sebesar 85, dengan nilai terendah 5 dan nilai tertinggi sebesar 90.
Berdasarkan tabel di atas, nilai hasil belajar matematika siswa pada topik bangun ruang sisi datar mendapat nilai rata-rata sebesar 50,958.
Hal ini dikarenakan banyak faktor, beberapa diantaranya yaitu:
Statistics
PrestasiBelajar N
Valid 24
Missing Mean
50.9583 Median
53.0000 Mode
25.00
a
Std. Deviation 2.39192E1
Variance 572.129
Range 85.00
Minimum 5.00
Maximum 90.00
Sum 1223.00
Kurangnya motivasi dari dalam diri siswa untuk mau belajar, sehingga banyak siswa yang tidak paham maksud dari luas
selimut dan luas permukaan sebuah bangun ruang. Ketelitian dalam menghitung.
Siswa belum dapat memanajemen waktu dalam mengerjakan soal dengan baik.
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan karena semua jenis statistik parametrik harus memenuhi asumsi normalitas. Dalam penelitian ini dilakukan
uji normalitas dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorov- Smirnov.
Uji Normalitas Tes Kemampuan Keruangan
Tabel 4.5 Uji Normalitas Kemampuan Keruangan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kemampuanKeru angan
N 24
Normal Parameters
a
Mean 24.3333
Std. Deviation 14.56818
Most Extreme Differences
Absolute .143
Positive .143
Negative -.089
Kolmogorov-Smirnov Z .700
Asymp. Sig. 2-tailed .712
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,7 dan Asym.Sig.
2-tailed sebesar 0,712 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data tes kemampuan keruangan berdistribusi normal.
Uji Normalitas Tes Hasil belajar
Tabel 4.6 Uji Normalitas Hasil belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PrestasiBelajar N
24 Normal Parameters
a
Mean 50.9583
Std. Deviation 23.91921
Most Extreme Differences Absolute .102
Positive .071
Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z .500
Asymp. Sig. 2-tailed .964
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,5 dan
Asym.Sig. 2-tailed sebesar 0,964 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data tes hasil belajarberdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui secara signifikan apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini
biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau analisis regresi linear. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
linearitas adalah:
Jika nilai signifikasi 0,05 maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear.
Jika nilai signifikasi 0,05 maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah tidak linear.
Tabel 4.7 Analisis Linear
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. PrestasiBelajar
KemampuanKe ruangan
Betwee n
Groups Combined
11718.167 20 585.908 .835 .664
Linearity 456.240
1 456.240 .650 .479 Deviation
from Linearity
11261.927 19 592.733 .845 .658
Within Groups 2105.167
3 701.722 Total
13823.333 23
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi oada Deviation from Linearity sebesar 0,658. Karena signifikasi lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel kemampuan keruangan dan hasil belajar ada hubungan yang linear.
c. Uji Regresi Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan linier antara dua variabel atau lebih, apakah memiliki arah positif atau
negatif. Di mana satu variabel sebagai variabel dependen terikat dan yang lainnya sebagai variabel independen bebas. Biasanya
variabel dependen dilambangkan sebagai Y dan variabel independen dilambangkan dengan X.
Tabel 4.8 Analisis Regresi
D a
r i
output tersebut dapat dibentuk suatu persamaan regresi:
̂ ̂
: Variabel dependen : Variabel prediktor
a : bilangan konstan b : koefisien arah regresi linier
Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut: Konstanta sebesar 42,894; artinya jika kemampuan keruangan
X nilainya adalah 0, maka hasil belajar
̂
nilainya positif yaitu sebesar 42,894.
Koefisien regresi kemampuan keruangan X sebesar 0,306 artinya jika kemampuan keruangan mengalami kenaikan sebesar
1, maka hasil belajar
̂
mengalami peningkatan sebesar 0,306. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
kemampuan keruangan dan hasil belajar, semakin naik kemampuan keruangan maka semakin meningkat pula hasil
belajar.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 42.894
9.951 4.311
.000 KemampuanKeruan
gan .306
.353 .182
.867 .396
a. Dependent Variable: PrestasiBelajar
d. Uji Korelasi Sederhana
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui tentang derajat hubungan antara variabel. Jadi analisis korelasi berhubungan
dengan derajat hubungan seberapa kuat hubungan antara variabel- variabel itu terjadi.
Tabel 4.9 Analisis Korelasi e.
f.
g.
h. D
a r
i
Hasil output analisis korelasi menunjukkan bahwa nilai korelasi antara kemampuan keruangan dan hasil belajar adalah 0,182 dan
nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,396. Ini menunjukkan bahwa tingkat korelasi yang sangat rendah.
i. Diagram Pencar Scatter Diagram antara Kemampuan
Keruangan dengan Hasil belajar Matematika
Correlations
KemampuanKe ruangan
PrestasiBelajar KemampuanKeruangan Pearson Correlation
1 .182
Sig. 2-tailed .396
N 24
24 PrestasiBelajar
Pearson Correlation .182
1 Sig. 2-tailed
.396 N
24 24
Gambar 4.1 Diagram Pencar
Dari gambar diagram diatas menunjukkan bahwa kemampuan keruangan dan hasil belajar berkemungkinan tidak memiliki
hubungan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari tidak ada pola kecenderungan nilai-nilai tertentu pada variabel X terhadap nilai-
nilai tertentu pada Variabel Y.
D. Pembahasan
Hasil dari analisis data yang telah dilakukan, dimana data diambil dari tes kemempuan keruangan dan tes hasil belajar kelas VIII SMP pada pokok
bahasan bangun ruang sisi datar diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Hubungan antara kemampuan keruangan dengan hasil belajar matematika
Dari hasil analisis data yang telah diperoleh persamaan regresi antara tes kemampuan keruangan dengan tes hasil belajar matematika adalah
̂
. Arah regresi menunjukkan arah yang positif, dengan demikian terjadi hubungan yang positif antara kemampuan
keruangan dengan hasil belajar matematika. Artinya jika nilai koefisien b sebesar 0,306 berarti bahwa perubahan dalam nilai kemampuan
keruangan sebesar satu akan mengubah nilai hasil belajar sebesar 0,306 pada konstanta 42,894. Apabila nilai kemampuan keruangan sebesar
nol, nilai hasil belajar adalah sebesar 42,894. Hal ini disebabkan karena dalam nilai konstanta terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa antara lain kurang adanya motivasi belajar, minat siswa,kondisi fisik siswa, persiapan siswa saat akan mengerjakan soal
tes, dan kemampuan siswa dalam menghafal rumus bukan dalam memahami rumus.
Menurut Hariwijaya 2005:14 kecerdasan ruang bermanfaat untuk menempatkan diri dalam berbagai pergaulan sosial, pemetaan ruang,
gambar, teknik, dimensi dan sebagainya yang berkaitan dengan ruang nyata maupun ruang abstrak. Dengan kata lain, seorang anak yang
memiliki kemampuan keruangan baik, akan dengan mudah mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar.
Hal ini juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini dibuktikan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara kemampuan keruangan dan hasil belajar. Namun hubungan tersebut termasuk dalam kategori yang rendah, hal ini dapat
dilihat dari nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,182. Selain itu nilai untuk signifikasi korelasi ternyata hasilnya juga tidak signifikan.
Nilai untuk signifikasi korelasi yang diperoleh sebesar 0,396 artinya
kemampuan keruangan hanya memiliki dampak yang sangat kecil terhadap hasil belajar matematika materi bangun ruang sisi.
2. Hasil wawancara dan hasil pencermatan terhadap pekerjaan tertulis
siswa pada tes hasil belajar matematika Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan, terdapat
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap nilai siswa pada kedua tes tersebut, yaitu faktor eksternal dalam hal ini adalah faktor pendidik dan
faktor intrernal antara lain faktor kesiapan, faktor minat dan faktor perhatian siswa saat mengikuti kegiatan belajar. Dalam hal ini faktor
pendidik sangat berpengaruh terhadap diri siswa. Banyak siswa yang merasa cocok dengan metode pembelajaran yang telah digunakan
selama proses pembelajaran matematika berlangsung. Namun faktor internal dari dalam diri siswa ternyata lebih mendominasi hasil akhir
yang diperoleh siswa. Faktor kurangnya kesiapan siswa saat akan mengerjakan soal tes merupakan salah satu faktor yang dapat
berdampak buruk terhadap siswa. Hal ini mengakibatkan siswa tidak dapat mengerjakan soal-soal tes yang diberikan dengan optimal. Tidak
hanya faktor kesiapan saja yang berpengaruh terhadap hasil akhir yang diperoleh siswa tetapi faktor minat pun juga berpengaruh. Kurangnya
minat yang dimiliki siswa mengakibatkan siswa hanya asal-asalan dalam mengerjakan soal.
Faktor kurangnya perhatian siswa selama proses belajar merupakan salah satu akibat dari kurangnya minat yang dimiliki siswa selama
proses belajar berlangsung. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi kurang memuaskan.
E. Keterbatasan Penelitian