Unsur-unsur Seni Tari Seni Tari

memahami prinsip-prinsip yang mendasari sistem kasual atau dapat manipulasi bilangan, kuantitas dan operasi.

2.1.4 Seni Tari

Tari adalah gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruhnya dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi atau ide tertentu Yulianti dalam Yoyok dan Siswandi, 2007:6. Pendapat lain mengatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah Soedarsono dalam Kusnandi, 2009:2. Selain itu definisi tari juga dikemukakan oleh Hartog dari Belanda Hartog dalam Purwatiningsih dan Ninik, 2002:30 yang mengatakan bahwa tari adalah gerakan-gerakan yang diberi bentuk dengan ritme dari badan di dalam ruang. Jika dicermati dari beberapa pengertian tari tersebut dapat disimpulkan bahwa tari adalah gerakan yang dibentuk dengan ritme atau ritmis yang mengekspresikan jiwa manusia dengan ide-ide tertentu. Gerakan dalam seni tari biasanya digunakan sebagai media komunikasi secara tidak langsung. Selain itu gerakan pada seni tari biasanya memiliki maksud tersendiri tergantung bagaimana penikmat tari menyikapinya.

2.1.4.1 Unsur-unsur Seni Tari

1. Gerak Gerak merupakan bahasa baku dalam tari, dan merupakan unsur paling utama yang terdapat pada seni tari Yoyok dan Siswandi 2007:66. Tanpa gerak unsur keindahan pada seni tari tidak akan terlihat hidup. Pengertian gerak dalam tari tidak hanya terbatas pada perubahan posisi berbagai anggota tubuh tetapi juga ekspresi dari segala pengalaman emosional manusia Kusnandi. 2009:3. Secara umum, gerak tari dikategorikan dalam dua macam yaitu gerak maknawi gerak yang mengandung makna tertentu dan gerak murni yaitu gerak yang fungsinya hanya sebagai keindahan Kusnandi, 2009:3. 2. Musik atau Iringan Merupakan unsur utama setelah gerak. Fungsi musik di samping memperkuat gerak tari juga didesain sebagai ilustrasi, pemberian suasana, dan membangkitkan imaji tertentu pada penontonnya Kusnandi, 2009:6. Menurut buku yang disusun oleh Tim Bina Karya Guru 2007:85, musik pengiring seni tari dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu musik internal dan musik eksternal. Musik internal adalah musik yang berasal dari bunyi-bunyian yang dibuat oleh bagian tubuh manusia. Misalnya nyanyian, tepukan tangan, petikan jari, hentakkan kaki, siulan, bahkan gemercik gelang atau binggel gelang kaki yang dipakai penari. Musik eksternal berasal dari luar tubuh manusia, biasanya dari berbagai alat musik atau penggantinya. 3. Tema Kusnandi 2009:8 menjelaskan bahwa tema adalah ide atau motivator munculnya suatu garapan tari. Tema merupakan dasar garapan yang diolah menggunakan simbol-simbol gerak, warna, suasana musik, bentuk desain kelompok, pola lantai, properti, serta rias dan busana. Melalui simbol-simbol inilah koreografer penyusun tari ingin mengkomunikasikan suatu maksud kepada penontonnya. 4. Tata Rias, Tata Busana dan Properti Tata rias, busana dan properti adalah unsur pendukung yang paling utama pada seni tari. Kusnandi 2009:6 mengemukakan bahwa fungsi rias adalah untuk memperkuat imajinasi penonton, tata busana kostum fungsinya hampir sama dengan tata rias yaitu untuk memperkuat imajinasi penonton, sedangkan properti adalah pelengkap dalam sebuah tarian. 5. Desain Lantai Pola lantai Desain lantai atau floor design atau yang lebih dikenal dengan istilah pola lantai ialah garis-garis di lantai yang dibentuk oleh formasi penari kelompok Purwatiningsih dan Ninik, 2002:88. Sehingga dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud dengan desain lantai itu bersifat nyata, mudah dilihat yakni garis-garis yang menghubungkan antara penari yang satu dengan lainnya. Pola lantai yang dilakukan dimaksudkan sebagai daya tarik ketika berubah posisi karena jika posisi penari tidak berubah, tentu akan terkesan membosankan ataupun monoton.

2.1.4.2 Ciri atau Karakteristik Gerak Anak

Dokumen yang terkait

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar.

0 1 184

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar.

0 0 141

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 7 179

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 1 112

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar

0 0 182

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu

0 2 117

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar

0 2 139

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 8 177

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut kelas IV sekolah dasar dengan menggunakan tarian

0 0 135

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 0 110