Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu

(1)

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN

PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI

BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK UNTUK KELAS V SD

DENGAN MEDIA LAGU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Hanna Budi Pertiwi

NIM: 131134191

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN

PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI

BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK UNTUK KELAS V SD

DENGAN MEDIA LAGU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Hanna Budi Pertiwi

NIM: 131134191

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(3)

(4)

(5)

iv

PERSEMBAHAN Saya persembahakan skripsi ini untuk :

 Orangtua tercinta, Bapak Setyo Budiyono dan Ibu Dewi Karini Sastiati yang tidak pernah berhenti mendoakanku, memendukung dan memotivasiku.  Kakak dan adik tersayang Ricky Prasetyo Putro dan Otniel Budi Christianto

yang selalu memberikanku semangat menyelesaikan skripsi ini.

 Teman penelitian kolaboratif, khususnya Yustina Erni Sustiwi dan Theresia Delang yang selalu memberikan semangat dan dukungan.


(6)

v MOTTO

Doa dan tindakkan akan mengubah segala sesuatu Pengorbahan tidak ada yang sia-sia

Kesenangan dalam sebuah pekerjaan membuat kesempurnaan pada hasil yang dicapai


(7)

(8)

(9)

ii ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN

BALOK UNTUK KELAS V SD DENGAN MEDIA LAGU Hanna Budi Pertiwi

Universitas Sanata Dharma 2017

Potensi penelitian ini adalah pembelajaran tematik kurikulum 2013 kelas V SD tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Materi Matematika tentang sifat dan volume bangun ruang kubus, sedangkan materi Bahasa Indonesia tentang ekspor dan impor barang. Dari hasil kuensioner yang dibagi 27 siswa kelas V SD, peneliti mendapat data 74% siswa sulit menghitung volume kubus-balok. 61% siswa sulit menentukan sifat-sifat bangun ruang kubus-balok. 72.15% siswa menginginkan belajar Matematika dan Bahasa Indonesia berkaitan kubus dan balok dengan media lagu. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan prototipe rancangan pembelajaran tematik matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu.

Penelitian pengembangan ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan memodifikasi 10 langkah dan prosedur penelitian pengembangan Borg and Gall dalam Sugiyono menjadi 6 langkah yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, dan 6) ujicoba produk. Prototipe divalidasi oleh 3 validator yaitu dosen matematika, dosen seni musik dan guru kelas V. Dengan skor rata-rata 3.2 dengan rentang 1-4 yang artinya prototipe baik untuk diujicobakan setelah revisi.

Ujicoba terbatas dilakukan di kelas V SD Negeri Babarsari. Siswa yang hadir 27 siswa. RPP yang peneliti ujicobakan adalah untuk pembelajaran 1 materi bangun ruang kubus (Matematika), ekpor dan impor barang (Bahasa Indonesia) dengan menggunakan 2 lagu. Dari hasil evaluasi 66.7% siswa mendapat nilai 100 pada meteri sifat dan volume kubus. Dari hasil refleksi 92.5% siswa menulis jika media lagu dapat membantu mereka memahami sifat dan volume kubus.

Kata kunci : pengembangan, prototipe, rancangan pembelajaran, matematika, bangun ruang, kubus, balok, lagu.


(10)

iii

ABSTRACT

MATH THEMATIC MATERIAL LESSON PLAN PROTOTYPE DEVELOPMENT CUBE AND CUBOID GEOMETRY FOR ELEMENTARY

SCHOOL GRADE V SD WITH SONG AS A MEDIA

Hanna Budi Pertiwi Universitas Sanata Dharma

2017

The potential of this research is the thematic learning of the 2013 curriculum in elementary school grade 5, theme 5, subtheme 3, and lessons 1. The subjects were Math and Bahasa Indonesia. The material for Math is the nature and the volume of cube, while the material for Bahasa Indonesia is the export and import of goods. The result of the questionnaire that is given by the researcher to 27 students of grade V in elementary is 74% of the student finding it difficult to calculate the volume of cubes. 61% of the students finding it difficult to determine the geometry properties of the cube. 72.15% of students wanted to learn Maths and Bahasa Indonesia related to cubes and cuboid with song as the media. Therefore, the researcher developed a prototype of the thematic Math design with geometry cube and cuboid as the material for grade V Elementary school with the song as the media.

This research development used research and development method by modifying 10 steps and research development procedure of Borg and Gall in Sugiyono, it is devided into 6 steps: 1) potential and problem, 2) data collection, 3) product design , 4) design validation, 5) design revisions, and 6) product trials. The prototype was validated by 3 validators, which are Math lecturer, music art lecturer and grade V teacher. With an average score of 3.2 with a range of 1-4 which means a good prototype for trial after revision.

The limited trial was conducted in elementary school grade V in Babarsari. The students present were 27. The lesson plan that the researcher examines is for learning 1, cube geometry material (Math), export and import of goods (Bahasa Indonesia) using 2 songs. From evaluation result, 66.7% student got 100 grade on properties material and cube volume. From reflection result, 92.5% of students write if the song as a media can help they understand the properties and volume of the cube.


(11)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha Esa, atas berkat dan rahmat yang diberikanNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini. Penelitian skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S-1) pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing

3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Validator yang telah berkenan membantu dalam proses validasi produk.

5. Kepala Sekolah SD Negeri Babarsari yang memberikan ijin dalam melakukan penelitian.

6. Keluarga dan semua orang terdekat yang selalu mendoakan, memberikan semangat, dan motivasi selama proses penyusunan skripsi.


(12)

v

7. Teman skripsi kolaboratif Erni, Delang Hesti, dan Albertin yang memberikan semangat saat melakukan penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.


(13)

vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1


(14)

vii

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Definisi Operasional ... 5

1.6 Spesifikasi Produk ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Kurikulum 2013 ... 9

2.1.1.1 Pembelajaran Tematik Intergratif ... 10

2.1.1.2 Pendidikan Karakter ... 12

2.1.1.3 Pendekatan Saintifik ... 14

2.1.2 Pembelajaran Tematik Integratif di kelas V ... 19

2.1.2.1 Matematika tentang sifat dan volume kubus-balok ... 19

2.1.2.2 Kegiatan ekspor dan impor barang ………..26

2.1.3 Media lagu ... 28

2.1.3.1 Unsur yang termuat dalam sebuah Lagu..………...…….30

2.2 Penelitian yang Relevan ... 31

2.3 Kerangka Berfikir ... 35

2.4 Pertanyaan Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Setting Penelitian ... 39


(15)

viii

3.2.2 Subjek Penelitian ... 39

3.2.3 Lokasi Penelitian ... 40

3.2.4 Waktu Penelitian ... 40

3.3 Prosedur Pengembangan ... 40

3.3.1 Potensi dan Masalah ... 40

3.3.2 Pengumpulan Data ... 41

3.3.3 Desain Produk ... 41

3.3.4 Validasi Desain ... 42

3.3.5 Revisi Desain ... 43

3.3.6 Ujicoba Produk ... 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.4.1 Observasi ... 44

3.4.2 Angket ... 44

3.4.3 Tes ... 45

3.4.4 Dokumentasi ... 45

3.5 Instrumen Penelitian ...45

3.5.1 Angket Pra-Penelitian untuk siswa ...45

3.5.2 Angket Validasi Pra-Penelitian untuk Dosen ...47

3.5.3 Angket Validasi Produk untuk Dosen ...47

3.5.4 Angket Validasi produk untuk Guru ... 48

3.6 Teknik Analisis Data ... 48


(16)

ix

3.6.2 Data Kuantitatif ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.2 Pembahasan ... 66

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 74

5.3 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(17)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Pra-penelitian untuk Siswa ... 46

Tabel 3.2 Koverensi Data Kualitatif ke Kuantitatif ... 49

Tabel 4.1 Presentasi ketidaktercapaian pra-penelitian ... 52

Tabel 4.2 Hasil rekapitulasi vadalidasi ... 56

Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil evaluasi dan refleksi ... 63

Tabel 4.4 Hasil skor pretest dan posttest ... 64


(18)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Unsur Kubus ... 20

Gambar 2.2 Volume Kubus ... 22

Gambar 2.3 Unsur Balok ... 23

Gambar 2.4 Volume Balok ... 25

Gambar 4.1 Desain cover awal sebelum revisi ... 56

Gambar 4.2 Desain cover setelah revisi ... 58

Gambar 4.3 Kegiatan Mengamati ... 60

Gambar 4.4 Kegiatan mencoba ... 60

Gambar 4.5 Kegiatan Menalar ... 61

Gambar 4.6 Kegiatan Menanya ... 62


(19)

xii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Penelitian yang relevan ... 34 Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Menurut Sugiyono ... 43


(20)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data hasil validasi instrumen pra-penelitian ... 78

Lampiran 2 Data hasil validasi produk oleh dosen matematika ... 80

Lampiran 3 Data hasil validasi produk oleh dosen seni ... 83

Lampiran 4 Data hasil validasi produk oleh guru kelas V ... 86

Lampiran 5 Lembar kerja siswa ... 89

Lampiran 6 Refleksi siswa ... 92

Lampiran 7 Dokumentasi ... 95

Lampiran 8 Surat keterangan melakukan penelitian ... 96


(21)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisikan uraian tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang dikembangkan.

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum. Pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi harapan bagi pemerintah maupun masyarakat Indonesia saat ini, dimana pada kurikulum ini dapat meningkatkan soft skill berupa sikap dan hard skill yang berupa ketrampilan, dan pengetahuan pada siswa (Fadillah, 2014:16). Di dalam kurikulum 2013 mempunyai salah satu kekhasan, yakni tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah tema (Majid, 2014:122). Tujuan dari adanya tema ini bukan hanya untuk menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran akan tetapi juga keterkaitannya dengan konsep dari mata pelajaran lain. Sebagai bagian dalam proses pembelajaran peranan pendekatan pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajaran menjadi sangat penting dan bisa


(22)

menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Sekolah dasar salah satunya, haruslah diciptakan suasana belajar yang menarik, meyenangkan, dinamis namun terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan strategi pendekatan serta media yang tepat sehingga menunjang keefektifan proses pembelajaran.

Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran tematik di kelas V semester 1 yang harus dikuasai siswa yaitu materi tentang sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus-balok dan materi tentang menyimak teks barang ekspor-impor. Namun demikian, tingkat penguasaan materi siswa kelas V masih rendah, hal ini terlihat dengan rendahnya nilai secara rata-rata pada saat peneliti membagikan soal berkaitan dengan tema 5 (Bangga Sebagai Bangsa Indonesia) sub tema 3 (Indonesia Bangsa yang Cinta Damai) pada KD dan Indikator akar perpangkatan pangkat tiga pada bangun kubus.

Berdasarkan data dari hasil angket yang dibagikan kepada 27 siswa kelas V 74% siswa belum memahami materi sifat dan volume bangun ruang kubus-balok dan presentase siswa yang belum memahami materi ekspor dan impor barang yaitu 61% siswa. Selain itu 72.15% siswa menginginkan adanya media baru berupa lagu tentang sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus-balok yang diintegrasikan dengan materi ekspor dan impor barang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.


(23)

Hal ini menunjukan masih rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi-materi pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Akibatnya banyak siswa yang megalami kesulitan belajar dan siswa belum berperan aktif dalam proses pembelajaran meskipun guru telah menyampaikan materi sesuai dengan ketentuan. Hal ini disebabkan oleh karena siswa kurang tertarik terhadap pengajaran yang disampaikan.

Pengajaran saat ini perlu adanya variasi dan upaya berupa pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam penyampaiannya. Proses pembelajaran tidak hanya terjadi antara guru dan murid, melainkan memerlukan dukungan dari lingkungan yang mengkonsentrasikan pembelajaran (Gunawan, 2003:259). Penyampaian materi pelajaran yang disampaikan guru akan terbantu dengan adanya media pembelajaran. Salah satu cara agar konsentrasi anak meningkat yaitu dengan mendengarkannya suara musik yang dimainkan karena dapat menyentuh bagian otak yang mengatur konsentrasi dan membuat bekerja lebih giat. Menurut pada ahli, bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan bergairah, sehingga perkembangan anak dapat distimulasi secara optimal (Fadlillah, 2012). Musik dalam media lagu ini dapat memengaruhi suasana hati dan akan berefek pada meningkatnya konsentrasi, sehingga siswa akan memberi perhatian lebih sehinggga kata-kata atau istilah baru yang ada di dalam lirik lagu akan mudah diingat (Djohan, 2003: 110).


(24)

Berawal dari latar belakang ini peneliti termotivasi melakukan penelitian untuk mengembangkan suatu pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 kelas 5 SD tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 dan 3 pada materi bangun ruang sifat dan volume kubus-balok (Matematika) dan ekspor dan impor barang (Bahasa Indonesia) dengan menggunakan media lagu (SBdP) tema 5 yang dapat membantu siswa dengan mudah memahami dan berantusian dalam proses belajar mengajar. Untuk itu, peneliti mengambil judul penelitian “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok untuk Kelas V SD dengan Media Lagu” untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan akan perangkat pembelajaran dalam kurikulum 2013.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana mengembangkan media pembelajaran prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika materi bangun ruang dengan media lagu untuk siswa kelas V SD?

1.2.2 Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran materi bangun ruang dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V memahami konsep bangun ruang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengembangkan prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika pada meteri bangun ruang dengan media lagu untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.


(25)

1.3.2 Mengetahui kualitas prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika pada meteri bangun ruang dengan media lagu untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Siswa

Siswa dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan media lagu dalam memahami sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus dan balok.

1.4.2 Bagi Guru

Guru mendapatkan contoh RPP tematik yang mengintergrasikan Matematika dan Bahasa Indonesia dengan menggunakan Lagu (SBdP).

1.4.3 Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengalaman melakukan penelitian yang menerapkan penelitian pengembangan untuk membuat RPP yang menggunakan media lagu.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Pengembangan adalah proses menghasilkan produk melalui revisi produk yang sudah ada

1.5.2 Prototipe adalah draft atau bentuk dasar dari suatu produk yang belum dapat diproduksi secara masal. Prototipe yang dikembangkan berupa media pembelajaran Matematika yang berupa lagu yang berisi lirik materi ciri-ciri dan rumus volume bangun ruang.


(26)

1.5.3 Matematika adalah ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan logis yang menggunakan bahasa simbol dimana keindahannya terdapat dalam keteratuan dan keharmonisan yang memiliki beberapa pokok bahasan, salah satunya pokok bahasan tentang geometri.

1.5.4 Nyanyian atau lagu adalah bagian dari musik sebagai alat untuk mencurahkan pikiran yang pembelajaran yang secara nyata mampu membuat anak senang dan gembira.

1.5.5 Bangun ruang adalah bangun Matematika yang mempunyai isi dan ataupun volume.

1.5.6 Kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam buah bidang sisi, dua belas rusuk dan delapan titik sudut yang dibentuk tiga pasang persegi yang ukurannya sama.

1.5.7 Balok adalah sebuah bangun ruang yang memilki tiga pasang bidang sisi kongruen serta memiliki enam bidang sisi, dua belas rusuk, delapan titik sudut.


(27)

1.6 Spesifikasi Produk yang dikembangkan

1.6.1 Prototipe yang akan dikembangkan untuk memfasilitasi siswa dalam memahami konsep pembelajaran Matematika khususnya pada materi sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus-balok dengan menggunakan media lagu.

1.6.2 Prototipe dirancang berdasarkan kajian KI dan KD kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik.

1.6.3 Dalam pembuatan produk ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan seperti penggunaan warna, jenis kertas, penggunakan gambar, ketebalan huruf dan besar kecilnya huruf.

1.6.4 Produk yang dihasilkan berupa buku berukuran 30cm x 21cm yang didesain terlebuh dahulu menggunakan Microsoft Word.

1.6.5 Sampul luar produk didesain menggunakan Program Corel Draw dan Microsoft Publisher yang dicetak menggunkan kertas Ivory A3 210 gram. 1.6.6 Format penelitian isi produk yang digunakan adalah dengan font Times New

Roman, dengan ukuran font 12, dan spasi 1,5 yang dicetak menggunakan kertas HVS A3 80 gram.

1.6.7 Tiga bagian isi buku meliputi: Bagian pertama berisi penjelaskan mengenai konsep bangun ruang sifat-sifat dan volume kubus-balok pada mata pelajaran Matematika dan definisi serta manfaaat ekspor-impor barang di Indonesia pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bagian kedua berisikan


(28)

sebagai lagu pembukaan guna mengawali pembelajaran, kedua, yang berjudul “Ekspor dan Sifat Kubus”, untuk sifat-sifat kubus dan materi barang ekspor, ketiga, lagu yang berjudul “Impor dan Volume Kubus”, untuk volume kubus dan materi barang impor barang, keempat, lagu berjudul “Impor dan Sifat Balok” untuk sifat-sifat balok dan materi barang impor barang dan kelima, lagu berjudul “Ekspor dan Volume Balok” untuk materi volume balok dan materi barang ekspor barang. Bagian ketiga berisi

2 RPP untuk tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 mengenai sifat-sifat dan volume kubus (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan impor barang (Bahasa Indonesia). Sedangkan, pembelajaran 3 mengenai sifat-sifat dan volume balok (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan impor barang (Bahasa Indonesia). dengan sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus dan balok.


(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian tentang: kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan hipotesis.

2.1 Kajian Pustaka

Pada sub bab kajian pustaka ini memuat kurikulum 2013, Pembelajaran Tematik di Kelas V, tugas perkembangan anak, dan media lagu.

2.1.1 Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan rancangan pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi siswa, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia bermartabat, beradab, bersyukur, berkarakter, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (kemekdikbud, 2013).

Kurikulum 2013 merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kumampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penugasan terhadap seperangkat kompetensi tertentu Mulyasa (2013: 68). Sedangkan menurut Fadlillah (2013:16), kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya (KBK & KTSP). Hanya saja yang menjadi titik tekan pada


(30)

kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan perbaikan kurikulum sebelumnya yang menekankan pada tugas-tugas dengan standar performasi tertentu yang meliputi aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam membentuk karakter generasi muda Bangsa Indonesia.

Kurikulum 2013 tidak hanya menekankan kepada pengusaan kompetensi, melainkan pembentukan karakter siswa. Kekhasan kurikulum 2013 adalah (1) desain pembelajarannya tematik integratif (2) menggunakan pendekatan saintifik, serta (3) berbasis pendidikan karakter

2.1.1.1 Pembelajaran Tematik Integratif

Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema (Permendikbud, 2013). Majid (2014: 87) juga mengatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dirancang bertema yang ditinjau dari beberapa mata pelajaran dengan menggabungkan konsep dari beberapa mata pelajaran yang berbeda.

Pembelajaran tematik memiliki beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas dari pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran. Menurut Majid (2014: 89) ada 6 karakteristik dalam pembelajaran tematik yaitu (1) berpusat kepada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung, (3)


(31)

pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, (5) bersifat fleksibel, dan (6) menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang pertama yaitu berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang kedua memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experience). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang ketiga pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang keempat menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajian konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.


(32)

Kerakteristik pembelajaran tematik yang kelima Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) di mana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang terakhir adalah menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk menciptakan suasana belajar-mengajar yang berkesan, penuh makna dan menyenangkan. Agar dapat tercipta suasala belajar-mengajar yang tak terlupakan.

Berdasarkan uraian karakteristik dari pembelajaran tematik menurut Majid 2014: 89) di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik berbeda dengan pembelajaran konvensional yang biasa diselenggarakan oleh guru kelas. karakteristik dalam pembelajaran tematik meliputi kegiatan belajar-mengajar berpusat kepada siswa, memberikan pengalaman langsung dalam pembelajaran, pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain.

2.1.1.2 Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter di sekolah ditujukan agar membantu siswa memiliki kemampuan moral bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini siswa memiliki pengetahuan moral berkaitan dengan nilai-nilai apa saja yang harus dilakukannya. Menurut Sastrapratedja (dalam Maksudin 2013: 55)


(33)

Pendidikan moral (karakter) adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Pedidikan nilai-nilai (karakter) merupakan suatu usaha untuk membimbing peserta didik dalam memahami, mengalami dan mengamalkan nilai-nilai ilmiah, kewarganegaraan, dan social yang tidak secara khusus dipusatkan pada pandangan agama tertentu NRCVE (dalam Maksudin 2013: 56). Diperkuat oleh Pemerintah Republik Indonesia (2010: 28) dalam karakter bangsa, mengartikan Pendidikan karakter bangsa adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna pembangun karakter pribadi dan/atau kelompok yang khas – baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karya, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa.

Berdasarkan pengertian di atas peneliti menyimpulkan pengertian bahwa Pendidikan karakter adalah upaya seseorang atau kelompok dalam membentuk kepribadian atas empat keterpaduan (olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa) yang terarah dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti antara lain (1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; (2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; (3) Kompetensi


(34)

Inti-1 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan (4) Kompetensi Inti-1 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

2.1.1.3 Pendekatan Saintifik

Menurut Hosnan (2014: 34) pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

Menurut Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, dan menurut Hosnan langkah–langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran diuraikan sebagai berikut:

a. Mengamati (Observing)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan


(35)

tertentu, seperti: menyajikan media obyek secara nyata, siswa senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca sehingga meniscayakan keterlibatan siswa secara langsung. b. Menanya (Questioning)

Langkah kedua dalam pendekatan ilmiah atau scientific approach adalah questioning atau menanya. Menurut Hosnan (48:2014), kegiatan pembelajarannya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari hal yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang hal yang diamati. Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan menanya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Dalam kegiatan menanya, beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kriteria pertanyaan yang baik. Ada 9 kriteria


(36)

pertanyaan yang baik seperti diungkapkan Hosnan (2014: 51-56): singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan siswa untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang proses interaksi. Sedangkan tingkatan pertanyaan dapat dibagi menjadi dua yakni tingkat kognitif lebih rendah yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, dan penerapan serta tingkat kognitif lebih tinggi yang mengandung analisis, sintesis, dan evaluasi.

c. Melakukan Eksperimen atau Percobaaan dan Mengumpulkan Informasi

Dalam Permendikbud Nomor 81 Tahun 2013 disebutkan aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek, kejadian, atau aktivitas wawancara dengan narasumber. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah siswa mempunyai sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar, dan belajar sepanjang hayat.

Diungkapkan Hosnan (2014: 67), dengan melakukan eksperimen siswa menjadi lebih yakin atas suatu hal daripada hanya


(37)

menerima dari pendidik dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sifat ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa.

d. Mengasosiasikan / Mengolah Informasi / Menalar (Associating)

Langkah keempat pendekatan saintifik yakni kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar”. Sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, kegiatan tersebut adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik informasi dari kegiatan eksperimen, mengamati, maupun dari kegiatan mengumpulkan informasi. Menurut Mulyasa (2014: 66), kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. Informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk menemukan katerkaitan suatu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan. Pengolahan informasi yang dilakukan meliputi pengolahan informasi yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman pemahaman materi sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda dan bertentangan. Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan pengolahan informasi adalah siswa memiliki sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja


(38)

keras, kemampuan menerapkan prosedur, dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

e. Mengomunikasikan dan Membentuk Jejaring

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengomunikasikan. Hal yang telah dipelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan hal yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menalar. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa secara individu maupun kelompok.

Membentuk jejaring atau networking menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 adalah kegiatan siswa untuk membentuk jejaring di kelas. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan atau menyampaikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Pada tahap ini menurut Hosnan (2014: 77), siswa mempresentasikan kemampuan mereka mengenai hal yang telah dipelajari dan siswa yang lain menanggapi. Tanggapan siswa lain bisa berupa pertanyaan, sanggahan, atau dukungan tentang materi


(39)

presentasi. Ada empat sifat kelas dalam metode networking atau pembelajaran kolaboratif, yaitu: guru dan siswa saling berbagi informasi, guru dan siswa berbagi kewenangan, guru sebagai mediator, dan menumbuhkan kelompok siswa yang heterogen.

Pendekatan tersebut memfasilitasi siswa untuk dapat berpikir sistematis secara sistematis dan kritis dengan melakukan aktivitas ilmiah yang bertujan agar siswa mampu mengasah sikap/karakter rasa ingin tahu, mau mencari jawaban dari berbagai sumber, berani melakukan serangkaian percobaan, serta dapat mengkomunikasikan percobaannya.

Berdasarkan ketiga karakteristik khas kurikulum 2013 tersebut, peneliti akan memfokuskan pembelajaran tematik dan pendekatan saintifik. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran yang dikembangkan peneliti yaitu berkaitan dengan mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indoesia di kelas V yang dibuat dengan pendekatan saintifik.

2.1.2 Pembelajaran Tematik di Kelas V

Pada penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada tema 5 “Bangga Sebagai Bangsa Indonesia” subtema 3 “Indonesiaku, Bangsa Damai”. Pembelajaran 1 dan 3 akan diterangkan sebagai berikut:


(40)

2.1.2.1 Matematika tentang Sifat-Sifat dan Volume Kubus-Balok

Kubus dan balok adalah contoh materi bangun ruang sederhana yang perlu dipahami pada siswa kelas V SD. Manfaat dari bangun ruang ini sendiri adalah untuk mengetahui sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus dan balok.

2.1.2.1.1 Sifat-Sifat Kubus

Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam persegi yang kongruen (Shamsudin Baharin, 2007:73). Dibawah ini merupakan contoh kerangka kubus ABCD.EFGH.

Unsur-unsur kubus


(41)

a) Bidang sisi kubus

Kubus dibatasi oleh 6 buah bidang sisi yang berbentuk persegi. Bidang sisi kubus adalah:

- Sisi ABCD - Sisi ADHE - Sisi EFGH - Sisi ABFE - Sisi BCGF - Sisi DCGH b) Rusuk kubus

Rusuk kubus adalah garis pertemuan dua sisi suatu benda ruang (Shamsudin Baharin, 2007: 128). Rusuk kubus adalah:

- Rusuk AB - Rusuk EH - Rusuk BC - Rusuk HG - Rusuk DC - Rusuk FB - Rusuk AD - Rusuk GC - Rusuk EF - Rusuk EA - Rusuk FG - Rusuk HD c) Titik sudut

Titik sudut adalah pertemuan antara dua rusuk atau lebih (Shamsudin Baharin, 2007: 155). Titik sudut adalah:

- A - E

- B - F

- C - G


(42)

2.1.2.1.2 Volume Kubus

Kemampuan siswa dalam menghitung volume kubus adalah hasil yang diperoleh siswa dari tes tertulis tentang volume kubus. Menentukan volume kubus rumusya aalah sebagai berikut.

Gambar 2.2 Volume Kubus

Dari gambar di atas diketahui:

- Jumlah kubus satuan kearah panjang adalah 3 - Jumlah kubus satuan kearah lebar adalah 3 - Jumlah kubus satuan kearah tinggi adalah 3

Volume kubus diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi kubus besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volumenya = 27. Panjang rusuk ke arah panjang = panjang rusuk ke arah lebar = panjang rusuk ke arah tinggi, jadi dapat di misalkan:


(43)

- Panjang rusuk kubus ke arah lebar = r satuan panjang - Panjang rusuk kubus ke arah tinggi = r satuan panjang

Volume kubus dapat dihitung . Karena nilai sebanding dengan jumlah kubus satuan yang memenuhi kubus besar, maka volume kubus dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

V = volume (satuan volume pangkat 3)

r = panjang rusuk (satuan panjang)

2.1.2.1.3 Sifat-Sifat Balok

Balok adalah bangun ruang yang dibatasi enam persegi panjang, berongga atau tidak berongga dan persegi panjang yang sehadap adalah kongruen (Shamsudin Baharin, 2007: 7). Di bawah ini merupakan ABCD.EFGH


(44)

Unsur-unsur balok: a) Bidang sisi balok

Balok dibatasi oleh 6 buah bidang atau sisi yang berbentuk persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan kongruen. Bidang sisi balok adalah:

- Sisi ABCD - Sisi ADHE - Sisi EFGH - Sisi ABFE - Sisi BCGF - Sisi DCGH b) Rusuk balok

Rusuk adalah garis pertemuan dua sisi susatu benda ruang (Shamsudin Baharin, 2007: 128). Rusuk balok terdiri dari panjang, lebar dan tinggi.

Rusuk panjang - Rusuk AB - Rusuk CD - Rusuk EF - Rusuk GH

Rusuk tinggi - Rusuk AE - Rusuk BF - Rusuk CG - Rusuk DH

Rusuk lebar - Rusuk AD - Rusuk BC - Rusuk EH - Rusuk FG


(45)

c) Titik sudut

Titik sudut adalah titik pertemuan antara dua rusuk atau lebih (Shamsudin Baharin, 2007: 155). Titik sudut balok adalah:

- A - E

- B - F

- C - G

- D - H

2.1.2.1.4 Volume Balok

Kemampuan siswa dalam menghitung volume balok adalah hasil yang diperoleh siswa dari tes tertulis tentang volume balok. Menentukan volume balok rumusnya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.4 Volume Balok

Dari gambar di atas diketahui:

- Jumlah kubus satuan kearah panjang adalah 3 - Jumlah kubus satuan kearah lebar adalah 2 - Jumlah kubus satuan kearah tinggi adalah 3


(46)

Volume balok diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi balok besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volumenya = 18. Dapat di misalkan:

- Panjang balok = - Lebar balok = - Tinggi balok =

Volume balok dapat dihitung satuan volume. Karena nilai sebanding dengan jumlah kubus satuan yang memenuhi balok besar, maka volume balok dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

V = volume (satuan volume pangkat 3)

p = panjang balok (satuan panjang)

l = lebar balok (satuan panjang)

t = tinggi balok (satuan panjang)

2.1.2.2 Bahasa Indonesia

Kegiatan Ekspor dan impor barang adalah salah satu materi yang ada pada tema 5 subtema 3 kelas V Sekolah Dasar. Pada materi ini siswa diajak untuk mengetahui barang-barang apa saja yang termasuk barang ekspor dan impor yang ada di kehidupan mereka sehari-hari.


(47)

a. Kegiatan Ekspor Barang

Ekpor adalah pengiriman barang ke luar dari peredaran Indonesia. Ekspotir adalah orang/pengusaha yang memperoleh izin untuk menjual/mengirim hasil produksinya kepada pembeli di luar negeri (Daud, 2011: 2). barang-barang yang diekspor oleh Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan nonmigas. Barang-barang yang termasuk migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji. Adapun barang-barang yang termasuk nonmigas antara lain: (1) Hasil pertanian dan perkebunan. Contohnya, karet, kopi, dan kopra. (2) Hasil laut terutama ikan dan kerang. (3) Hasil industri. Contohnya kayu lapis, konfeksi, minyak kelapa sawit, meubel, bahan-bahan kimia, pupuk, dan kertas. (4) Hasil tambang nonmigas. Contohnya bijih nekel, bijih tembaga, dan batubara.

b. Kegiatan Impor Barang

Impor adalah pemasukan barang ke dalam dari peredaran Indonesia. Importir adalah orang/pengusaha yang memperoleh izin untuk memasukan barang dari luar negeri ke dalam negeri. (Daud, 2011: 2). Produk impor Indonesia yang berupa barng industri antara lain adalah barang-barang elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa Indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.


(48)

c. Manfaat Ekspor Dan Impor Barang

Melakukan kegiatan ekspor dan impor berarti melakukan hubungan dengan negara lain. Berikut ini beberapa manfaat yang di peroleh Indonesia dari kegiatan ekspor dan impor (Kanisius, 2009):

1. Sumber pemasukan kas negara: dengan melakukan perdagangan antar negara, Indonesia akan memperoleh keuntungan antara lain dari pajak ekspor dan impor.

2. Kerjasama dan persahabatan antarnegara: perdagangan antarnegara dapat terjadi jika kita memiliki hubugan dengan negara tersebut. Hubungan yang terjadi dapat lebih dikembangkan bukan dibidang ekonomi saja. Kita juga dapat menjalin hubugan dibidang lainnya seperti kebudayaan.

3. Menambah devisa negara: perdagangan dengan negara lai akan menambah cadangan devisa negara.

4. Menambah kesempatan kerja: peningkatan permintaan komoditas ekspor akan memperluaskesempatan kerja dan berdampak pada penambahan tenaga kerja.

2.1.3 Media Lagu

Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia (2002:624) lagu adalah nyanyian; ragam nyanyian misalnya musik, gamelan dan sebagainya. Musik dalam media lagu ini dapat memengaruhi suasana hati dan akan berefek pada meningkatnya konsentrasi, sehingga siswa akan memberi perhatian lebih


(49)

sehingga kata-kata atau istilah baru yang ada di dalam lirik lagu akan mudah diingat (Djohan, 2003: 110). Menurut (Masykur, 2009) adapun kelebihan dari media lagu adalah (a) Mampu membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan; (b) Memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau pengenalan siswa; (c) Dapat membangkitkan semangat kegairahan belajar siswa; (d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing; (e) Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat. Bedasarkan pengertian dan kelebihan tersebut pada penelitian ini mekankan media lagu pada pembelajaran, karena dengan media lagu dapat dijadikan cara efektif untuk menyampaikan materi ajar yang dapat menentukan situasi belajar dan dengan media lagu juga dapat mengkolaborasikan semua mata pelajaran dengan menerapkan kurikulum 2013. 2.1.3.1 Unsur yang Termuat dalam Sebuah Lagu

a. Lirik

Menurut kamus musik (2003) Lyric merupakan syair yang berisi kalimat-kalimat yang hendak dimasukkan dalam karya musik. Menurut (Lestari,2012) lirik lagu adalah permainan vokal gaya bahasa dan penyimpangan makna kata merupakan permainan bahasa dalam menciptakan lirik lagu.


(50)

b. Not

Not merupakan lambang yang melukiskan nada secara visual, yaitu secara tampak mata. Not musik adalah ekspresi musik yang di tuangkan dalam bentuk simbol yang berwujud angka atau gambar not balok. (Lestari, 2012). Bagi pemula dalam menciptakan suatu karya musik, not angka dapat mempermudah dalam terciptanya suatu karya musik.

c. Tempo

Tempo adalah ukuran kecepatan birama lagu. Ukuran dari tempo itu sendiri adalah beat yang menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit. Menutur Al. Sukohadi (2012: 63) terdapat jenis peristilahan tempo tersebut antara lain:

- Largo = sangat lambat

- Andante = sedang cendrung lambat - Moderato = sedang cendrung cepat - Allego = sangat cepat

d. Birama

Al. Sukohadi (2012: 11) mengungkapkan bahwa birama merupakan waktu yang diperlikan bagi sebuah lagu terbagi atas bagian-bagian yang sama. Tiap birama dibatasi oleh garis-garis tegak yang disebut garis birama. Dalam tiap birama terdiri dari beberapa


(51)

bagian yang disebut bagian birama yang diberi waktu satu pukulan atau satu ketuk.

2.2 Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, yaitu:

Pertama, Umiyatsih, Retno Luciana (2012) melakukan penelitian yang berjudul efektivitas penggunaan media lagu pada pembelajaran materi operasi hitung campuran di kelas IV semester gasal SD N Giriharjo Pakem ditinjau dari minat dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian tersebut siswa berminat dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar Matematika materi operasi hitung campuran dengan menggunakan media lagu.

Kedua, Widiastuti, Umi Thatiana (2012) yang berjudul pengaruh musik klasik terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik, dalam hal ini yaitu musik klasik terhadap motivasi dan prestasi siswa. Hasilnya menunjukan bahwa ada perbedaan prestasi antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan musik klasik dan yang tidak menggunakkan musik klasik (FA = 5,008 dengan p <0,05) dan perbedaan motivasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan musik klasik dan yang


(52)

tidak menggunakkan musik klasik (t-hitung = 5,870 > t-tabel = 1,960) dapat disimpulkan bahwa musik klasik pada pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar pada siswa.

Ketiga, Noviar, Leo Agung (2012) dalam penelitiannya tentang pemanfaaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok yang bertujuan untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang terkait materi bangun ruang kubus dan balok dan konsep volume kubus terkait pemahaman sisi dan rusuk dengan memanfaatkan program Cabri 3D. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dekriptif-kualitatif. Dari hasil penelitian didapatkan proses pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D, menunjukan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran lebih tepat, hal ini terlihat pada hasil tes pengukuran terakhir siswa mengalami kemajuan. Dari hasil observasi menunjukan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar sangat tinggi dan terciptanya interaksi dua arah antara guru dengan peserta didik. Keempat, Cahyono, Paulus Budi (2014) upaya meningkatkan hasil belajar Matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, keaktifan siswa secara individu saat mengikuti kegiatan pembelajarn kooperatif tipe Jigsaw II


(53)

adalah cukup tinggi. hal ini dapat dilihat dari hasil persentase keaktifan siswa secara kelompok yaitu tinggi 80% dan rendah 20%. Sedangkan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II meningkat. Sesuai dengan hasil nilai rata-rata tes kemampuan awal sebesar 47.35% dan tes evaluasi sebesar 76.9% sehingga dalam hal ini terjadi peningkatan sebesar 29.55%.

Dari keempat penelitian di atas terdapat kesamaan atara variabel-variabel yang ada, diantaranya adalah media lagu dan bangun ruang kubus dan balok. Terkait dengan model pembelajaran penelitian di atas bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan keefektifan model pembelajaran tersebut. Mengacu pada penelitian di atas sebegai pedoman dalam elakuan dan menyusun penelitian maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok Untuk Kelas V SD dengan Media Lagu”.


(54)

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan

Matematika Lagu

Noviar, Leo Agung (2012) Pemanfaaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar

siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada

pokok bahasan volume kubus dan balok

Penelitian yang akan dilakukan berjudul:

Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok Untuk Kelas V SD dengan Media Lagu

Cahyono, Paulus Budi (2014) Upaya meningkatkan hasil

belajar Matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok melalui model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siswa kelas IV

SD Kanisius Minggir

Umiyatsih, Retno Luciana (2012) Efektivitas penggunaan media lagu pada pembelajaran materi o

perasi hitung campuran di kelas IV semester gasal SD N Giriharjo

Pakem ditinjau dari minat dan hasil belajar

Widiastuti, Umi Thatiana (2012) Pengaruh musik klasik terhadap

motivasi dan prestasi belajar siswa


(55)

Ada 2 penelitian tentang Matematika di kelas IV dan V SD nampak jelas siswa harus memahami bangun ruang kubus dan balok. Dan 2 dari penelitian tentang media lagu, peneliti mengetahui bahwa media lagu membantu siswa meningkatkan minat dan motivasi belajar.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut maka peneliti terdorong untuk mengembangkan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok Untuk Kelas V SD dengan Media Lagu. Prototipe yang dikembangkan berisi rancangan pembelajaran tematik integratif Matematikan dan Bahasa Indonesia untuk kelas V tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 dan 3, serta memuat 5 lagu yang berisi materi-materi sesuai dengan materi yang terdapat pada mata pelajaran Matematikan dan Bahasa Indonesia tersebut.

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana mengembangkan media pembelajaran prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika materi bangun ruang dengan media lagu untuk siswa kelas V SD?

2.4.2 Bagaimana kualitas prototipe perangkat pembelajaran materi bangun ruang dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V SD memahami konsep bangun ruang sampai pada ujicoba terbatas?

2.4.3 Bagaimana dampak penggunaan prototipe perangkat pembelajaran materi bangun ruang kubus dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V SD memahami konsep bangun ruang kubus terhadap hasil posttest siswa?


(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang: jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian research and development. Penelitian pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2010: 407). Menurut Trianto (2011: 243) penelitian pengembangan merupakan metode penelitian untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan produk. Produk tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat keras (hardware) atau juda perangkat lunak (software) oleh seperti program komputer, model pembelajaran, dan lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan produk yang sudah ada.

Penelitian ini mengembangkan suatu produk berupa prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V Sd dengan media lagu. Produk ini dikembangkan berdasarkan modifikasi dari prosedur metode penelitian R & D (Research


(57)

and Development) menurut Borg & Gall dalam Sugiyono (2012:298). Penelitian ini dibatasi sampai dengan revisi produk yang dilakukan setelah melalui proses validasi oleh ahli dan ujicoba sehingga layak untuk digunakan. Desain pengembangan dalam penelitian ini menggunakan strategi pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011). Kesepuluh langkah tersebut adalah sebagai berikut.

3.1.1 Potensi dan Masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila digunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita dapat memperdayagunakanya.

3.1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah.data yang diperoleh peneliti yaitu dari hasil penyebaran angket yang diberikan kepada siswa. Data tersebut akan digunakan peneliti untuk mengetahui kesulitan siswa dan juga membantu guru menentukan kebutuhan dalam mengajar bangun ruang.

3.1.3 Desain Produk

Desain produk dalam penelitian dan pengembangan berupa desain produk baru, yang lengkap dengan kebutuhan dan kesenangan siswa yang sudah disiapkan sebelumnya. Produk yang dihasilkan dalam


(58)

penelitian pengembangan ini berupa RPP, bahan ajar, LKS, penilaian dan 4 lagu yang memuat isi materi.

3.1.4 Validasi Desain

Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat. Kemudian divalidasi oleh para ahli. Tujuan dari validasi desain ini adalah untuk memperbaiki kekurangan produk yang telah dibuat tersebut.

3.1.5 Revisi Desain

Desain produk yang telah divalidasi oleh para ahli atau para validator maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk mengurangi dengan cara memperbaiki desain produk.

3.1.6 Ujicoba Produk

Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan implementasi terhadap produk pada kelompok terbatas. Implementasi ini bertujuan untuk menyakinkan peneliti terhadap rancangan pembelajaran yang telah dibuat dapat layak digunakan di sekolah.

3.1.7 Revisi Produk

Setelah dilakukan pengujian produk, maka peneliti dapat mengetahui kelemahan produk yang dikembangkan.

3.1.8 Ujicoba Pemakaian

Setelah peneliti merevisi desain produk yaitu ujicoba pemakaian. Setelah berhasil maka produk yang berupa system baru tersebut


(59)

diterapkan dalam kondisi nyata dan ruang lingkup yang luas. Dalam operasinya system baru tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna perbaikan lebih lanjut.

3.1.9 Revisi Produk

Tahap ini dilakukan guna menyempurnakan dan pembuatan produk baru lagi. Jika masih ada kekurangan pada desain produk, maka pada tahap ini adalah tahap yang terakhir untuk melakuan revisi.

3.1.10 Produksi Masal

Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk baru dinyatakan layak dan efektif pembutan produksi masal dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan tahapan-tahapan pengembangan dari Sugiyono. Pada penelitian ini peneliti menerapkan tahapan pengembagan hanya sampai pada tahap ujicoba produk terbatas.

3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika melalui media lagu. Perangkat pembelajaran ini merupakan sebuah buku yang berisikan tentang perangkat pembelajaran (RPP, LKS, bahan ajar dan lagu).

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek ujicoba produk pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Babarsari. Dengan jumlah siswa yang hadir 27 orang.


(60)

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian R & D ini dilakukan di SD Negeri Babarsari yang terletak di alamat Babarsari, Yogyakarta. Sekolah ini adalah sekolah yang berakreditas A.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penilitian dilakukan selama peneliti melakukan selama tujuh bulan, terhitung mulai dari bulan Agustus 2016 sampai April 2017.

3.3 Prosedur Pengembangan

Berdasarkan tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh sugiyono tersebut, peneliti kemudian mengadaptasi, memodifikasi, dan menginovasi langkah-langkah tersebut untuk diimplementasikan dalam prosedur penelitian. Langkah-langkah penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti meliputi tahap yaitu studi pendahuluan dan analisis kebutuhan, pengembangan perangkat pembelajaran, pembuatan instrumen penelitian, dan validasi perangkat pembelajaran. Langkah-langkah pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti dijabarkan dalam tahapan-tahapan berikut ini:

3.3.1 Potensi Masalah

Tahap pertama pada penelitian ini adalah mencari potensi dan masalah di SD Negeri Babarsari menggunakan analisis kebutuhan. Analisis dan kebutuhan dilakukan dengan observasi di kelas V saat pembelajaran Matematika, agar lebih yakin mengenai potensi dan masalah yang ada maka peneliti mengumpulkan informasi lebih lanjut.


(61)

3.3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperkuat hasil wawancara dan observasi dengan membagikan kuisioner pra-penelitian yang berisi 10 pertanyaan kepada 27 siswa. Berdasarkan data dari hasil angket yang dibagikan kepada 27 siswa kelas V presentase ketidaktercapaian siswa pada pertanyaan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok adalah 61% dan presentase ketidaktercapaian siswa mengalami kesulitan mencari cara menghitung volume kubus-balok adalah 74%. Sedangkan presentase siswa yang belum memahami ekspor dan impor barang pada nomor item 5 dan 6 adalah 48.1%. Selain itu, presentase rata-rata pada soal nomor soal 7, 8, 9, dan 10 adalah 72.15% siswa menginginkan suatu media pembelajaran yang mengkolaborasikan mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dengan media lagu.

Data yang diperoleh akan digunakan peneliti untuk mengetahui kesulitan dan membantu menentukan kebutuhan guru dalam pembelajaran bangun ruang agar dapat menjadi acuan untuk merancang produk prototipe berupa perangkat pembelajaran bangun ruang dengan media lagu.

3.3.3 Desain Produk

Produk yang akan dikembangkan peneliti ini adalah prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika untuk siswa kelas V SD menggunakan media lagu. Bagian pertama berisi penjelaskan mengenai


(62)

pelajaran Matematika dan definisi serta manfaaat ekspor-impor barang di Indonesia pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bagian kedua

berisikan tentang 5 lagu yaitu pertama, lagu berjudul “Ayo Belajar Sambil Bernyanyi” sebagai lagu pembukaan guna mengawali pembelajaran, kedua, yang berjudul “Ekspor dan Sifat Kubus”, untuk sifat-sifat kubus dan materi barang ekspor, ketiga, lagu yang berjudul “Impor dan Volume Kubus”, untuk volume kubus dan materi barang impor barang, keempat, lagu berjudul “Impor dan Sifat Balok” untuk sifat-sifat balok dan materi barang impor barang dan kelima, lagu berjudul “Ekspor dan Volume Balok” untuk materi volume balok dan materi barang ekspor barang. Bagian ketiga berisi 2 RPP untuk tema 5

subtema 3 pembelajaran 1 mengenai sifat-sifat dan volume kubus (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan impor barang (Bahasa Indonesia). Sedangkan, pembelajaran 3 mengenai sifat-sifat dan volume balok (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan impor barang (Bahasa Indonesia). dengan sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus dan balok.

3.3.4 Validasi Desain

Desain produk tersebut akan divalidasi dengan cara memberi angket kepada satu pakar ahli yang berlatar belakang seorang dosen Matematika, satu pakar ahli yang berlatar belakang seorang dosen seni musik dan satu guru sekolah dasar wali kelas V.


(63)

3.3.5 Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari para pakar ahli dan guru, setelah itu peneliti melakuan revisi produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar ahli. Tahap revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk.

3.3.6 Ujicoba Produk

Setelah melalui tahap revisi kemudian perangkat pembelajaran di ujicobakan terbatas. Ujicoba terbatas ini dilakukan di SD Negeri Babarsari pada siswa kelas V. Implementasi produk ini bertujuan untuk menyakinkan peneliti terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat dapat layak digunakan di sekolah.

Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian yang diterapkan 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupaan langkah utama dalam setiap kegiatan penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data (sugiyono, 2015: 200) teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

Potensi

Masalah

Pengumpulan

data

Desain

Produk

Validasi

Desain

Revisi Desain

Ujicoba

Produk


(64)

berupa obserasi, angket, tes dan dokumentasi. Berikut ini uraian dari teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

3.4.1 Observasi

Creswell (dalam Sugiyono, 2015: 214) menyatakan bahwa observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama dengan mengamati orang, atau peroses kerja suatu produk di tempat pada saat dilakukan penelitian. Observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi secara langsung ke obyek peneliian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2013). Pada penelitian ini observasi dilakukan di SD Babarsari kelas V saat melakukan kegiatan PPL (Program Pengalaman Lapangan).

3.4.2 Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011: 192). Peneliti memberikan angket pra-penelitian kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi bangun ruang kubus-balok. Peneliti juga memberikan angket pra-penelitian dan validasi produk untuk divalidasi oleh dosen ahli guna mengetahui kelayakan instrumen yang digunakan. Kemudian angket validasi produk dilakukan bertujuan untuk menentukan kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti.


(65)

3.4.3 Tes

Tes merupakan pengukuran yang objektif dan standar. Cronbach dalam (Sugiyono, 2015: 208) menyatakan bahwa tes merupakan prosedur yang sistematis guna mengobservasi dan memberi deskripsi sejumlah atau lebih ciri seseorang dengan bantuan skla numerik atau suatu sistem kategoris. Tes dalam pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui tikat pemehaman siswa mengenai materi bangun ruang kubus-balok dengan media lagu yang terdapat pada LKS.

3.4.4 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2012: 326). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto saat melakukan ujicoba produk. Selain foto-foto dokumentasi juga berupa pengisisan angket dan hasil pekerjaan siswa pada LKS.

3.5 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitiaan yang berupa, angket pra-penelitian, angket validasi pra-penelitian, angket validasi produk, dan tes.

3.5.1 Angket Pra-Penelitian untuk siswa

Lembar angket diberikan kepada siswa kelas V untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman konsep bangun ruang dan minat yang dimiliki siswa. Kisi-kisi lembar angket pra-penelitian untuk siwa yang dibagikan adalah sebagai berikut:


(66)

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket untuk Siswa

N

o Aspek Indikator No. Pertanyaan

1. Matemati ka

Sifat dan volume kubus-balok

1. Manakah yang merupakan Sifat kubus?

a. Memiliki 12 rusuk, 8 titik sudut, 6 bidang sisi, 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang

b. Memiliki 8 rusuk, 4 titik sudut, 4 bidang sisi, 4 diagonal ruang dan 10 diagonal bidang

c. Memiliki 6 rusuk, 6 titik sudut, 4 bidang sisi, 6 diagonal ruang dan 8 diagonal bidang

2. Manakah yang merupakan Sifat balok?

a. Memiliki 10 rusuk, 6 rusuk sama panjang, 6 titik sudut, 2 pasang persegi panjang, dan 4 bidang sisi

b. Memiliki 16 rusuk, 8 rusuk sama panjang, 4 titik sudut, 3 pasang persegi panjang, dan 4 bidang sisi

c. Memiliki 12 rusuk, 4 rusuk sama panjang, 8 titik sudut, 3 pasang persegi panjang, dan 6 bidang sisi

3. Bagaimana cara mencari volume kubus?

a. Mengukur panjang rusuk dan banyak kubus satuan b. Mengukur panjang, lebar dan tinggi kubus

c. Mengukur luas tiap persegi

4. Bagaimana cara mencari volume balok?

a. Mengukur panjang, lebar dan tinggi balok dan banyak kubus satuan

b. Mengukur panjang tiap-tiap rusuk c. Mengukur luas tiap persegi panjang

2. Bahasa Indonesia

Ekspor dan impor

5. Barang-barang impor yang berbentuk kubus adalah… a. Kotak susu, keju

b. Tas, minyak wangi

c. Kotak santan instan, kotak pasta

6. Barang-barang ekspor yang berbentuk kubus adalah … a. Susu kaleng, makanan kaleng

b. Handphone, laptop c. Tas, santan instan

3. Media

Seni musik, seni rupa dan

prakarya

7. Kesenian apakah yang kamu inginkan untuk belajar matematika dan Bahasa Indonesia berkaitan dengan kubus-balok?

a. Seni musik b. Seni tari c. Seni rupa d. Prakarya


(67)

Angket dibagikan kepada siswa kelas V yang sudah mempelajari materi sifat dan volume bangun ruang kubus-balok dan ekspor-impor barang. Peneliti menyusun daftar pertanyaan yang berjumlah 10 item sesuai dengan aspek materi tersebut.

3.5.2 Angket Validasi Pra-Peneltian untuk Dosen

Angket validasi pra-penelitian diberikan kepada dosen ahli Matematika. Lembar validasi ini berisi komponen penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan atau kesesuaian angket validasi pra-penelitian yang digunakan. Lembar validasi pra-penelitian yang digunakan oleh peneliti terdapat pada lampiran.

3.5.3 Angket Validasi Produk untuk Dosen

Angket validasi produk diberikan kepada dosen ahli matematika dan seni, Lembar validasi ini berisi komponen penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan atau kesesuaian produk yang digunakan. Lembar validasi produk yang digunakan oleh peneliti terdapat pada lampiran.

8. Kesenian yang kamu pilih tersebut, dapat berisi informasi untuk membantumu mengerti tentang sifat-sifat dan volume kubus-balok?

a. Ya b. Tidak

9. Kesenian yang kamu pilih tersebut, dapat berisi informasi tentang barang-barang ekspor-impor yang berbentuk kubus-balok?

a. Ya b. Tidak

10.Kesenian yang kamu pilih tersebut, dapat membantumu menjadi senang mempelajari Matematika dan Bahasa Indonesia?

a. Ya b. Tidak


(68)

3.5.4 Angket Validasi Produk untuk Guru

Angket validasi produk diberikan kepada seorang guru kelas V SD. Lembar validasi ini berisi komponen penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan atau kesesuaian produk yang digunakan terutama untuk perencanaan kegiatan pembelajaran. Lembar validasi produk yang digunakan oleh peneliti terdapat pada lampiran.

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa data kualitatif dan kuantitatif. Teknik ini dilakukan dengan mengolah data yang sudah terkumpul dari responden.

3.6.1 Data Kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini berupa hasil observasi, angket pra-penelitian yang dibagikan dan hasil ujicoba perangkat serta kritik dan saran yang dikemukakan oleh responden dan dosen ahli. Data hasil ujicoba dianalisis dengan membahas dan diberikan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang ada. Menurut (Sugiyono, 2010) adalah upaya yang dilakukan dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.


(69)

3.6.2 Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh peneliti berupa perhitungan data hasil validasi dari angket pra-penelitian siswa serta 2 dosen ahli dan 1 guru kelas terhadap produk yang telah dikembangkan. Angket pra-penelitian dan validasi produk dianalisis dengan cara menghitung rata-rata skor dan disesuaikan dengan interval pada table kriteria penilaian produk dengan menggunakan skala Likert menurut Widoyoko (2012: 144) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Konverensi Data Kualitatif ke Kuantitatif Interval skor Kualifikasi

3,25 < M < 4,00 Sangat baik 2,50 < M < 3,24 Baik

1,75 < M < 2,49 Kurang baik 0,00 < M < 1,74 Tidak baik

Dalam penelitian ini, pemneliti hanya menggunakan empat kriteria penilaian, yaitu sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2) dan sangat kurang baik (1). Konversi di atas menjadi acuan peneliti dalam mengukur kelayakan instrument pra-penelitian dan validasi produk. Penghitungan hasil validasi produk dilakukan dengan cara skor tiap item pada lembar validasi produk dijumlahkan lalu dirata-rata. Skor rata-rata selanjutnya disesuaikan dengan interval pada tabel kriteria penilaian produk untuk menentukan revisi atau tidak terhadap produk yang dikembangkan.


(70)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisikan uraian tentang: hasil penelitian yang terdiri dari: 1) penjelasan proses pengembangan prototipe rancangan pembelajaran bangun ruang dan 2) deskripsi kualitas prototipe rancangan pembelajaran dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V memahami konsep bangun ruang.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian pengembangan ini dilakukan oleh peneliti sesuai dengan prosedur pengembangan sugiyono, yang telah dimodifikasi sehingga penelitian ini hanya sampai ujicoba terbatas.

4.1.1 Penjelasan Proses mengembangkan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok untuk Kelas V SD dengan Media Lagu

4.1.1.1 Potensi dan Masalah

Potensi yang peneliti lihat adalah tentang pembelajaran bangun ruang di SD Negeri Babarsari kelas V. Konsep bangun ruang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan Matematika-logis, ruang-visual dan musikal. Dengan kemampuan tersebuat maka siswa mudah dalam memecahkan masalah dengan penggunaan bilangan, logika, perhitungan, mengenal bentuk ataupun benda secara tepat dan memiliki kepekaan terhadap keseimbangan, relasi, warna, bentuk, dan ruang. Maka dari itu pentingnya siswa kelas V mengusai Matematika materi konsep bangun ruang.


(71)

Masalah yang peneliti lihat pada waktu PPL peneliti melakukan observasi di SD Negeri Babarsari kelas V mengalami kesulitan memahami konsep bangun ruang (sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus dan balok). Berdasarkan data dari hasil angket yang dibagikan kepada 27 siswa kelas V presentase ketidaktercapaian siswa pada pertanyaan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok adalah 61% dan presentase ketidaktercapaian siswa mengalami kesulitan mencari cara menghitung volume kubus-balok adalah 74%. Sedangkan presentase siswa yang belum memahami ekspor dan impor barang pada nomor item 5 dan 6 adalah 48.1%. Selain itu, presentase rata-rata pada soal nomor soal 7, 8, 9, dan 10 adalah 72.15% siswa menginginkan suatu media pembelajaran yang mengkolaborasikan mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dengan media lagu.

4.1.1.2 Pengumpulan Data

Instrumen pra-penelitian untuk siswa divalidasi oleh seorang validator dengan latar belakang seorang dosen Matematika dan hasilnya adalah baik dengan hasil rata-rata, dengan demikian instrumen tersebut layak untuk dibagikan kepada siswa.

Hasil Angket Pra-Penelitian untuk Siswa

Peneliti menyusun angket untuk memperkuat pengamatan peneliti tentang pemahaman siswa mengenai bangun ruang. Sebelum disebarkan peneliti melakukan validasi untuk menilai instrumen layak untuk


(72)

diujicobakan. Hasil dari validasi adalah baik dengan hasil 3,2. berikut ini adalah rekapan hasil angket pra-penelitian yang diberikan kepada siswa:

Tabel 4.1 Persentase ketidaktercapaian pra-penelitian per-indikator

No Aspek

Indika-tor No. Pertanyaan

Jumlah Siswa yang Menjawab Salah Persentase Ketidakterca paian Siswa

1. Mate-matika

Sifat dan volume kubus-balok

1. Manakah yang merupakan

Sifat kubus? 18 siswa 66.6% 2. Manakah yang merupakan

Sifat balok? 15 siswa 55.5% 3. Bagaimana cara mencari

volume kubus? 22 siswa 81.4% 4. Bagaimana cara mencari

volume balok? 18 siswa 66.6%

2. Bahasa Indone sia Ekspor dan impor

5. Barang-barang impor yang berbentuk kubus adalah…

14 siswa 51.8% 6. Barang-barang ekspor

yang berbentuk kubus adalah …


(73)

menginginkan yang menginginkan 7. Kesenian apakah yang kamu inginkan untuk belajar

matematika dan Bahasa Indonesia berkaitan dengan kubus-balok?

Media Lagu 18 siswa 66.6%

Media Gambar 3 siswa 11.1% Media Prakarya 2 siswa 7.4% 8. Kesenian yang kamu pilih tersebut, dapat berisi informasi

untuk membantumu mengerti tentang sifat-sifat dan volume kubus-balok?

Media Lagu 22 siswa 81.4%

Media Gambar 1 siswa 3.7% Media Prakarya 2 siswa 7.4% 9. Kesenian yang kamu pilih tersebut, dapat berisi informasi

tentang barang-barang ekspor-impor yang berbentuk kubus-balok?

Media Lagu 19 siswa 70.3%

Media Gambar 3 siswa 11.1% Media Prakarya 5 siswa 18.5% 10. Kesenian yang kamu pilih tersebut, dapat membantumu

menjadi senang mempelajari Matematika dan Bahasa Indonesia?

Media Lagu 19 siswa 70.3%

Media Gambar 5 siswa 18.5% Media Prakarya 3 siswa 11.1%


(74)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa presentase ketidaktercapaian siswa pada pertanyaan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok adalah 61% dan presentase ketidaktercapaian siswa mengalami kesulitan mencari cara menghitung volume kubus-balok adalah 74%. Sedangkan presentase siswa yang belum memahami ekspor dan impor barang pada nomor item 5 dan 6 adalah 48.1%. Selain itu, presentase rata-rata pada soal nomor soal 7, 8, 9, dan 10 adalah 72.15% siswa menginginkan suatu media pembelajaran yang mengkolaborasikan mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dengan media lagu.

4.1.1.3 Desain Produk

Berdasarkan hasil observasi dan angket, maka peneliti merancang prototipe yang memuat pembelajaran tema 5 Bangga Sebagai Bangsa Indonesia, subtema 3 Indonesiaku, Bangsa Yang Cinta Damai, pembelajaran 1, pembelajaran 3 dan pembelajaran 4 kelas V Sekolah Dasar dengan media lagu. Perangkat pembelajaran yang di kembangkan terdiri dari 3 bagian yaitu:

a. Bagian Pertama

Pada bagian ini berisi penjelaskan mengenai teori pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Penjelasan materi tersebut terdiri dari pengertian bangun ruang kubus dan balok, jenis-jenis sifat kubus dan balok, cara menghitung volume kubus dan balok, dan menjelaskan tentang definisi serta manfaaat ekspor-impor barang di Indonesia.


(75)

b. Bagian Kedua

Bagian ini berisi penjelaskan tentang lagu yang digunakan dalam pembelajaran. Terdapat 5 lagu yang telah peneliti kembangkan, pertama, lagu berjudul “Ayo Belajar Sambil Bernyanyi” sebagai lagu pembukaan guna mengawali pembelajaran, kedua, lagu mengenai sifat-sifat kubus yang dikolaborasikan dengan materi barang ekspor yang berjudul “Ekspor Dan Sifat Kubus”, ketiga, mengenai volume kubus yang dikolaborasikan dengan materi barang impor yang berjudul “Impor Dan Volume Kubus”, keempat, lagu mengenai sifat-sifat balok yang dikolaborasikan dengan materi barang impor yang berjudul “Impor Dan Sifat Balok”, dan kelima, lagu mengenai volume balok yang dikolaborasikan dengan materi barang ekspor yang berjudul “Ekspor Dan Volume Balok”.

c. Bagian Ketiga

Bagian terakhir ini memuat perangkat pembelajaran berupa RPP. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa. Peneliti mencantumkan 1 RPP yaitu tema 5 Bangga Sebagai Bangsa Indonesia, subtema 3 Indonesiaku, Bangsa Yang Cinta Damai, pembelajaran 1 tentang materi barang ekspor dan impor yang diintergrasikan dengan perpangkatan yang berkaitan dengan sifat yang dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memuat materi dan kegiatan untuk memahami materi Ekspor dan Impor barang dan konsep perpangkatan yang berkaitan dengan sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus dan balok.


(76)

4.1 Desain cover awal sebelum revisi 4.1.1.4 Validasi Desain

Prototipe yang sudah divalidasi oleh satu pakar ahli yang berlatar belakang seorang dosen Matematika, satu pakar ahli yang berlatar belakang seorang dosen seni musik dan satu guru sekolah dasar wali kelas V, adapun hasil validasinya dapat dilihat pada lampiran berikut ini hasik rekapitulsi yang dilakukan oleh 2 dosen dan 1 guru SD.

Tabel 4.2 Rekapitulasi hasil validasi produk

Validator Skor total Rata-rata

Rata-rata keseluruhan Dosen Matematika 42 2

3,2 Dosen seni musik 81 3,85

Guru kelas 83 3,95

Hasil penelitian dari 3 validator yang terdiri dari 1 dosen ahli Matematika, 1 dosen ahli musik dan 1 guru kelas V mendapatkan skor rata-rata 3,2. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa produk berupa Prototipe Rancangan Pembelajaran Bangun Ruang Kelas V Dengan


(77)

media lagu memiliki kualitas baik, namun masih ada perbaikan yang tercantum pada kolom komentar/saran yang diberikan oleh para validator salah satunya adalah ketepatan menulis notasi dan lirik yang harus diperbaiki agar menjadi lebih baik lagi. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan saat melakukan revisi desain.

4.1.1.5 Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah divalidasi oleh para pakar ahli dan mendapatkan kritik dan saran yang digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk agar menjadi lebih baik. Bagian produk yang mengalami perubahan adalah pada bagian cover karena cover belum menggambarkan isi prototipe yang memuat materi Matematika bangun ruang kubus dan balok yang menggunakan media lagu. Pada bagian penelitian yang kurang karena pada saat pengetikkan ada beberapa kata yang kurang tepat, penelitian dalam notasi angka pada lagu masih ada yang tidak tepat dan tidak sesuai letaknya dengan lirik lagu. Pada bagian RPP perlu perbaikan pada bagian penilaian.

a. Bagian Cover

Cover prototipe yang telah dibuat oleh peneliti berwarna biru muda pada bagian depan dan belakang. Komponen yang terdapat pada cover depan meliputi judul prototipe, nama peneliti, gambar tiga anak bermain musik diatas panggung yang tersusun dari rubik-rubik yang melambangkan bangun ruang kubus dan dua


(78)

pengeras suara (sound system) yang berbentuk seperti balok yang identik dengan bangun ruang (Matematika).

4.2 Desain cover setelah revisi 4.1.1.6 Ujicoba Produk

Ujicoba produk berupa Prototipe Rancangan Pembelajaran Bangun Ruang Kelas V dengan media Lagu di ujicobakan di SD Negeri Babarsari pada hari Sabtu, 25 Maret 2017. Peneliti melakukan ujicoba pada siswa kelas V yang berjumlah 27 siswa. Ujicoba dilakukan pada jam pelajaran yaitu dari pukul 09.00 – 10.20 WIB. Perangkat pembelajaran yang diujicobakan oleh peneliti hanya 1 pertemuan yaitu mengenai perpangkatan yag berkaitan dengan sifat-sifat dan volume kubus. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang diberikan dari pihak sekolah.

Ujicoba diawali pembelajaran Matematika dengan menerangkan konsep perpangkatan dan bangun ruang kubus dengan guru bernyanyi lagu “ekpor dan sifat kubus” dan lagu “impor dan volume kubus”. Setelah itu

Judul

Gambar anak bermain main musik

Gambar rubik

Nama Peneliti

Gambar sound system berbentuk balok


(1)

(2)

(3)

(4)

Lampiran 7 Dokumentasi


(5)

(6)

Lampiran 9

Biodata Peneliti

Hanna Budi Pertiwi lahir di Surakarta, 27 Agustus 1994 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Setyo Budiyono dan Ibu Dewi Karini Sasiati. Peneliti menempuh pendidikan dasar di SDK Diponegoro Sumbawa tahun 2001 hingga tamat pada tahun 2007. Selanjutnya menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Sumbawa hingga tahun 2010. Pada tahun 2013 menamatkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Sumbawa. Peneliti tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Sanata Dharma. Selama masa kuliah saya mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggaran oleh prodi PGSD mulai dari KMD, PPKM 1/PPKM 2, Bimbingan Belajar, PPL dan kegiatan kepanitiaan yaitu sebagai COFAS PPKM 2 pada tahun 2016.


Dokumen yang terkait

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik.

0 0 151

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi menggunakan lagu.

0 0 154

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 7 179

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 1 112

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik

0 0 149

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi menggunakan lagu

0 2 152

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan kelas 1 SD dengan media Kokoru

1 10 192

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik matematika materi bangun ruang kubus dan balok menggunakan media lagu untuk siswa kelas V SD

0 2 177

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan metode bernyanyi

0 7 156

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 8 177