4.3.1 Ikon
Di dalam karikatur “Ahmadiyah Tanpa Negara” ini ikon digambarkan dalam tangan kiri yang memegang karikatur wayang kulit. Tanda ikon ini
mempunyai kemiripan atau ciri-ciri yang serupa dengan bentuk aslinya. Tangan yang merupakan anggota badan sebelah kiri ini digambarkan berbalut setelan jas
hitam. Tangan kiri sendiri bermakna negatif. Dalam “protokoler” wayang kulit, saat dimainkan, tokoh-tokoh buruk dalam perwayangan dimainkan di sisi kiri
dalang, sedangkan tokoh baik dimainkan di sebelah kanan. Jadi, penempatan wayang yang dipegang oleh dalang di sisi kiri mempunyai arti tokoh dalam
wayang tersebut adalah tokoh yang mempunyai tipikal bringasan dan kasar. Terdapat gambar wayang kulit dalam karikatur “Ahmadiyah Tanpa
Negara” pada cover majalah Tempo ini. Dalam wayang kulit, nilai-nilai intrinsik yang terkandung di balik wayang sebagai benda seni kriya dapat diapresiasi
melalui nilai-nilai ekstrinsik, yakni karakter, ukiran, warna, dan busana merupakan symbol estetic yang constant berdasarkan pakemnya. Sedangkan nilai-
nilai subtansi yang terkandung dalam penuturan, khususnya pesan-pesan etis, estetis, filosofis, dan logis yang ditawarkan, dapat diapresiasi melalui makna
denotatif dan atau konotatif di balik kalimat lisani yang diungkapkan dalang. Wayang adalah budaya luhur yang berungsi menyampaikan pendidikan, agama,
filsafat, etika dan sebagai tontonan. Wayang merupakan pencerminan nilai dan tujuan kehidupan, moralitas harapan dan cita-cita kehidupan.
Wayang dalam gambar karikatur ini merupakan bingkai untuk peristiwa penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Banten. Wayang berbentuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
gunungan ini juga mempunyai makna bahwa keempat laik-laki dalam wayang berada dalam suatu wilayah dan organisasi yang sama. Wilayah yang dimaksud
adalah mereka berada pada satu negara. Sedangkan organisasi yang mereka naungi adalah organisasi Islam anti Ahmadiyah.
Di dalam gambar wayang kulit, terdapat gambar empat laki-laki dalam yang memiliki karakter yang ditampilkan secara berbeda untuk masing-
masingnya. Keempat pria ini mengenakan pakaian dan berbagai macam atribut di pakaiannya. Mereka juga membawa alat-alat yang berbeda di tangan mereka.
Atribut pakaian mereka menggambarkan mereka adalah orang muslim. Peneliti menginterpretasi bahwa keempat pria ini adalah sekelompok orang dari suatu
organisasi Islam anti Ahmadiyah.
4.3.2 Indeks