Indeks Analisis Pemaknaan Karikatur “Ahmadiyah Tanpa Negara”

gunungan ini juga mempunyai makna bahwa keempat laik-laki dalam wayang berada dalam suatu wilayah dan organisasi yang sama. Wilayah yang dimaksud adalah mereka berada pada satu negara. Sedangkan organisasi yang mereka naungi adalah organisasi Islam anti Ahmadiyah. Di dalam gambar wayang kulit, terdapat gambar empat laki-laki dalam yang memiliki karakter yang ditampilkan secara berbeda untuk masing- masingnya. Keempat pria ini mengenakan pakaian dan berbagai macam atribut di pakaiannya. Mereka juga membawa alat-alat yang berbeda di tangan mereka. Atribut pakaian mereka menggambarkan mereka adalah orang muslim. Peneliti menginterpretasi bahwa keempat pria ini adalah sekelompok orang dari suatu organisasi Islam anti Ahmadiyah.

4.3.2 Indeks

Indeks adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi penanda yang mengisyaratkan penandanya. Indeks dalam karikatur ini adalah isyarat tangan berupa gerakan tangan dan gerakan kaki empat orang dalam gambar wayang. Isyarat tangan atau “berbicara dengan tangan” termasuk apa yang disebut emblem, yang dipelajari yang punya makna suatu budaya atau subkultur. Meskipun isyarat tangan yang digunakan sama, maknanya boleh jadi berbeda, atau isyarat fisiknya berbeda namun maksudnya sama. Mulyana, 2001 : 312. Tangan keeempat pria itu menggambarkan rasa semangat dengan gerakan melempar batu dan mengarahkan senjata mereka, berupa parang dan tongkat ke arah lawan. Alat-alat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ini digunakan untuk melakukan aksi pengerusakan dan pembunuhan pada peristiwa itu. Pemegang wayang kulit dalam gambar karikatur ini mengenakan setelan jas hitam. Jas adalah pakaian resmi model eropa yang berlengan panjang dan dipakai diluar kemeja atau bisa juga disebut sebagai setealan dari sebuah jas dan celana panajang yang dibuat dari kain yang sama. Biasanya jas ini dipakai dalam acara resmi dan hanya digunakan oleh kaum adam atau laki-laki. Di Indonesia setelan jas biasa dipakai oleh para elite politik. Peneliti menginterpretasi bahwa orang yang memakai jas di gambar ini adalah seorang pejabat negara. Pejabat negara ini mempunyai kuasa untuk menentukan sikap politik apa yang harus diambil dalam menanggapi peristiwa ini. Karena kekerasan ini merupakan wujud dari penolakan suatu keyakinan beragama, yaitu Ahmadiyah. Sementara berdasarkan konstitusi, negara wajib melindungi hak setiap warga negaranya untuk berkeyakinan. Sikap politik yang harus diambil hendaknya dengan tegas menentukan nasib jemaat Ahmadiyah yang makin teraancam keamanannya. Peneliti menginterpretasi karikatur dari cover majalah Tempo ini didukung dengan judul karikatur itu sendiri, yaitu “Ahmadiyah Tanpa Negara”. Judul ini dapat membantu peneliti sebagai interpretan sekaligus pembaca dalam memaknai gambar karikatur pada cover tersebut. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Negara juga merupakan kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. http:pusatbahasa.diknas.go.idkbbiindex.php. Sementara Ahmadiyah adalah gerakan yang lahir pada tahun 1900 M, yang dibentuk oleh pemerintah kolonial Inggris di India. Didirikan untuk menjauhkan kaum Muslim dari agama Islam dan dari kewajiban jihad dengan gambaranbentuk khusus sehingga tidak lagi melakukan perlawanan terhadap penjajahan dengan nama Islam. Gerakan ini dibangun oleh Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani. Corong gerakan ini adalah Majalah Al-Adyan yang diterbitkan dalam bahasa Inggris. http:oase.kompas.comread2011021412050819Ahmadiyah.Islam.atau.Bukan

4.3.3 Simbol

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO ENGLISH EDITION (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Nunun Nurbaetie Pada Cover Majalah Tempo Edisi 21 – 27 Desember 2011).

2 9 82

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Tempo “Kesaksian Menjerat Miranda” Edisi 30 Januari-5 Februari 2012).

0 0 92

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Tempo “Kesaksian Menjerat Miranda” Edisi 30 Januari-5 Februari 2012).

0 2 92

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011).

1 3 74

PEMAKNAAN KARIKATUR MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur pada cover majalah Tempo edisi 11-17 Juli 2011).

2 2 80

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN KARIKATUR MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur pada cover majalah Tempo edisi 11-17 Juli 2011).

0 2 23

PEMAKNAAN COVER PADA MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Revolusi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 7 - 13 Februari 2011)

0 0 19

PEMAKNAAN KARIKATUR “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “AHMADIYAH TANPA NEGARA” pada Cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011)

0 0 19