1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
“Bagaimana makna karikatur “Ahmadiyah Tanpa Negara” pada cover majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011.”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui makna karikatur “Ahmadiyah Tanpa Negara” pada cover majalah Tempo edisi 14-20 Februari
2011.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis, memberikan makna pada tanda dan lambang yang
terdapat dalam objek untuk memperoleh hasil dari interpretasi data mengenai pemaknaan pada ilustrasi cover majalah Tempo dengan menggunakan metode
semiotik Pierce. 2.
Kegunaan praktis, untuk mengetahui penerapan tanda studi semiotik, sehingga dapat memberi masukan bagi para pembaca majalah mengenai
pemaknaan karikatur “Ahmadiyah Tanpa Negara” pada cover majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Majalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, informasi yang patut diketahui
oleh konsumen pembaca, artikel, sastra, dan sebagainya yang menurut kala terbitnya dibedakan atas majalah bulanan, majalah tengah bulanan, majalah
mingguan dan sebagainya. Majalah lazimnya berjilid, sampul depannya dapat berupa ilustrasi foto,
gambar atau lukisan tetapi dapat pula berisi daftar isi atau artikel utama serta kertas yang digunakan lebih mewah dari surat kabar. Majalah sebagai salah satu
bentuk dari media massa yang sangat perlu diperhatikan keheterogenan pembaca yang merupakan ciri dari komunikasi massa. Majalah adalah terbitan berkala yang
berita bacaannya ditujukan untuk umum dan ditulis oleh beberapa orang dengan bahasa yang popular sehingga mudah dipahami oleh masyarakat.
Menurut Junaedhie 1991:54, dilihat dari isinya majalah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a.
Majalah Umum Majalah yang memuat karangan-karangan, pengetahuan umum,
komunikasi yang menghibur, gambar-gambar, olahraga, film dan seni.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Majalah Khusus
Majalah yang hanya memuat karangan-karangan mengenai bidang- bidang khusus seperti majalah keluarga, politik dan ekonomi.
2.1.2 Majalah Sebagai Media Massa
Berbeda dengan surat kabar, majalah telah jauh lebih menspesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu. Umumnya setiap majalah
mempunyai pembaca jauh lebih sedikit dibanding pembaca surat kabar, namun memiliki pasar yang mengelompok. Usia majalah juga jauh lebih panjang dari
surat kabar. Majalah memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar yang hanya menyajikan berita. Disamping itu, majalah menemani pembaca
dengan menyajikan cerita atas berbagai kejadian dengan tekanan unsur menghibur atau mendidik.
2.1.3 Cover atau Sampul
Cover atau sampul depan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari sebuah majalah. karena pada saat kita akan membeli atau membaca dari
sebuah majalah, yang diperhatikan pertama kali adalah sampul dan ilustrasi gambarnya. Penulis dapat menuangkan ide dan kreatifitasnya pada ilustrasi
sampul. Sampul perlu didesain secara indah dan artistik agar mampu menarik perhatian khalayak untuk pembacanya.
Pemilihan judul atau teks harus singkat, mudah dibaca, mudah dimengerti dan secara langsung dapat menginformasikan isi yang terkandung
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
didalamnya. Pada sebuah sampul, ilustrasi digunakan sebagai gambaran pesan yang tidak terbaca, namun bisa mewakili cerita dalam bentuk grafis yang
memikat. Ilustrasi efektif digunakan untuk menarik perhatian, namun akan lebih efektif bila ilustrasi tersebut mampu menunjang pesan yang ingin disampaikan.
2.1.4 Pemaknaan Warna
Para teoritis bahasa mengemukakan bahwa kebanyakan kata memiliki makna majemuk. Setiap kata dari kata-kata seperti : merah, kuning, hitam, dan
putih memiliki makna konotatif yang berlainan. Dalam Roget’s Thesaurus, seperti dikutip Mulyana 2003 : 260-261, terdapat kira-kira 12 sinonim untuk kata hitam,
dalam beberapa kepercayaan warna-warna seperti warna hitam dan abu-abu memiliki asosiasi yang kuat dengan bahasa, hitam tidak dapat dipisahkan dari hal-
hal yang bersifat buruk dan negatif, misal : daftar hitam, dunia hitam, dan kambing hitam.
Sedangkan terdapat sinonim untuk kata putih, dan semua bersifat positif. Warna putih kebalikan dari warna hitam, putih mewakili sesuatu yang
menyenangkan dan mencerminkan segala sesuatu yang yang bersifat kebaikan, seperti : murni, bersih, dan suci. Jadi kata hitam umumnya berkonotasi negative
dan warna putih berkonotasi positf sobur, 2001 : 25. Warna mampu memberikan pemaknaan tentang sesuatu hal, misalnya
warna merah, berarti bisa api atau darah, dibeberapa kata merah darah lebih tua dibandingkan dengan kata merah itu sendiri, namun di beberapa bahasa kata
merah digunakan pada saat bersamaan menjadi merah darah. Karena unsur-unsur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tersebut, merah dapat diartikan sebagai hasrat yang kuat dalam hubungannya dengan ikatan, kebenaran dan kejayaan, namun tak jarang pula warna merah
diartikan sebagai suatu kebencian dan dendam tergantung dari situasi. Kuning bisa diartikan sebagai sebuah optimis, filosofi dalam budaya
barat. Sedangkan warna ungu menandakan nuansa spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran dan keangkuhan. Warna oranye yang
berarti energi, keseimbangan, kehangatan, menekankan pada suatu produk yang tidak mahal, menurut budaya barat Mulyana, 2003 : 376.
Warna menurut Hoed dan Benny Hoedoro 1992. dalam bukunya “periklanan” memiliki beberapa makna dalam menunjang kegiatan periklanan
karena perpaduan dan kombinasi warna yang menarik akan mempunyai nilai ketertarikan tersendiri dibenak khalayak, diantaranya :
1. Merah.
Merah merupakan warna power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresif, bahaya, kekuatan, kemauan, eksentrik, aktif, bersaing, warna ini
memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat. Sering juga diapresiasikan untuk menunjuk emosi atau debaran jantung.
2. Oranye. Oranye merupakan warna energi, keseimbangan, kehangatan, antusiasme,
perluasan, pencapaian bisnis, karir, kesuksesan, keadilan, penjualan, persahabatan, kesehatan pikiran dan pengetahuan, daya tahan, kegembiraan,
gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, tekanan sosial, modal kecil, murah, ketertarikan dan independen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Kuning. Warna kuning ini bersifat menonjol, semangat untuk maju dan toleransi
tinggi. Pengaruh warna ini antara lain riang, dermawan, dan sukses. Kuning adalah warna yang berkesan optimis, dan termasuk pada golongan warna
yamg mudah menarik perhatian. Warna ini dapat digunakan untuk menaikkan metabolisme.
4. Merah Muda. Merah muda berarti memiliki asosiasi yang kuat dengan citra, keberanian
dan kesenangan. Ikatan antara merah dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam kebudayaan di bumi.
5. Hijau. Hijau melambangkan alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan, warna
bumi, penyembuhan fisik, kesuksesan materi, kelimpahan, kesuburan, keajaiban, tanaman dan pohon, pertumbuhan, pencapaian personal,
kebangkitan, jiwa muda, stabilitas, daya tahan, kesegaran, lingkungan, keamanan, rujukan, cinta, keseimbangan, ketenangan, harapan,
ketergantungan, dan persahabatan. Warna hijau melambangkan elastisitas keinginan. Cenderung pasif, bertahan, mandiri, posesif, susah menerima
pemikiran orang lain. Pengaruh dari warna ini adalah teguh dan kokoh, mempertahankan miliknya, keras kepala, dan berpendirian tetap.
6. Biru. Biru melambangkan kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi,
kebersihan, keteraturan, komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perlindungan, inspirasi, spiritual, kelembutan, dinamis, air, laut, kreatifitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan
dari dalam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, empati, dingin, konservatisme, persahabatan dan
harmoni serta kasih sayang, kalem, ketenangan, menenangkan namunjuga dapat berarti dingin dan depresi. Sebagai dari akibat efek menenangkan,
warna biru dapat membuat orang lebih konsentrasi. 7. Abu-abu.
Abu-abu melambangkan intelek, masa depan, kesederhanaan, kesedihan, keamanan, reabilitas, kepandaian, tenang, serius, kesederhanaan,
kedewasaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, professional, kualitas, diam dan tenang.
8. Putih. Putih melambangkan positif, ketepatan, ketidak bersalahan, steril, kematian,
kedamaian, pencapaian ketinggian diri, spiritualitas, kedewasaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kebersihan, kesempurnaan,
cahaya, persatuan, lugu, murni, ringan, netral dan fleksibel. 9. Hitam.
Hitam melambangkan power, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan, perlindungan, pengusiran, sesuatu yang
negative, mengikat, formalitas, kekayaan, kejahatan, perasaan yang dalam, kemarahan, harga diri dan ketangguhan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10. Ungu Ungujingga melambangkan spiritual, misteri, kebangsawanan,
transformasi, kekasaran, keangkuhan, pengaruh, pandangan ketiga, pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, upacara, kebijakan,
pencerahan, arogan, intuisi, mimpi, ketidaksadaran, telepati, empati, imajinasi, kepercayaan yang dalam, harga diri, indepedensi, kontemplasi
dan meditasi, ambisi, kemewahan, kekayaan, feminim, artistic, kuno dan romantik.
11. Cokelat Warna cokelat adalah warna yang kesannya paling dekat dengan bumi
sehingga membuat kita merasa dekat. Cokelat bisa menjadi sumber energi yang konstan, serta membuat kita merasa kuat. Warna ini mewakili rasa
aman, komitmen dan kepercayaan. Cokelat juga memberikan rasa nyaman dan hangat.
2.1.5 Konsep Negara Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Negara juga merupakan kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi
di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
http:pusatbahasa.diknas.go.idkbbiindex.php
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.1.6 Konsep Keyakinan Ahmadiyah
Ahmadiyah didirikan oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad Alqadiani, Mujaddid abad ke-14 Hijriyah yang bergelar Almasih dan Mahdi, berdasarkan
ilham dari Allah SWT. Yang beliau terima pada tanggal 1 Desember 1888 sekarang Ahmadiyah telah tersebar di seluruh dunia.
Ahmadiyah berjuang hanya untuk membela dan menyiarkan Islam diakhir zaman ini melalui lima cabang kegiatan dakwah Islam yang telah digariskan oleh
Mujaddid dalam kitab Fathi Islam 1893, yaitu: 1 Menyusun karangan- karangan atau buku-buku dan menerbitkannya. 2 Menyiarkan brosur-brosur dan
maklumat-maklumat yang dilanjutkan dengan pembahasan dan diskusi, 3 Komunikasi langsung dengan kunjung-mengunjung, mengadakan ceramah-
ceramah dan majelis taklim, 4 Korespondensi dengan mereka yang mencari atau menolak kebenaran Islam, dan 5 Beat.
Setelah pendiri Gerakan Ahmadiyah wafat 26 Mei 1908, Gerakan Ahmadiyah dipimpin oleh Shadr Anjuman Ahmadiyah yang diketuai oleh Maulvi
Hakim Nuruddin. Setelah beliau wafat pada tanggal 13 Maret 1914, Shadr Anjuman Ahmadiyah dipimpin oleh Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, putera
pendiri Gerakan Ahmadiyah. Beberapa saat setelah ia terpilih, timbullah perbedaan pendapat yang penting dan mendasar. Mirza Bashiruddin Mahmud
Ahmad berpendapat bahwa : 1 Masih Mau’ud itu betul-betul Nabi, 2 beliau itu ialah Ahmad yang diramalkan dalam Qur’an Suci 61:6, dan 3 semua orang Islam
yang tidak berbeat kepadanya, sekalipun tidak mendengar nama beliau, hukumnya tetap kafir dan keluar dari Islam Ainai Sadaqat, hal. 35. Jadi menurut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Basyruddin Mahmud Ahmad, Nabi Suci Muhammad saw. bukanlah Nabi terakhir, padahal H.M. Ghulam Ahmad mengajarkan bahwa Nabi Suci Muhammad saw
adalah Nabi terakhir, sesudah beliau tak ada Nabi lagi, baik Nabi lama ataupun Nabi baru Ayyamus-Shulh, hlm.74.
Pendapat Basyuruddin Mahmud Ahmad yang bertentangan dengan ajaran Imam Zaman tersebut yang menyebabkan terjadinya perpecahan dalam
Ahmadiyah. Mereka yang setuju terhadap pendapat yang menyimpang dari ajaran Pendiri Ahmadiyah tersebut tergabung dalam Jemaat Ahmadiyah, yang dikenal
sebagai Ahmadiyah Qadian, karena pusatnya di Qadian, India, tetapi setelah Pakistan dan India merdeka pindah ke Rabwah, Pakistan yang kemudian pasca
1984 Khalifahnya berada di Inggris. Pemimpin jemaat Ahmadiyah disebut Khalifah. Lengkapnya Khalifatul-Masih.
Sedangkan mereka yang tak setuju terhadap pendapat tersebut alias yang mempertahankan akidah Pendiri Ahmadiyah, tergabung dalam Ahmadiyah
Anjuman Isya’ati Islam yang berpusat di Lahore dan dikenal sebagai Ahmadiyah Lahore yang pada saat itu dipimpin oleh Maulana Muhammad Ali, M.A., LL.B.,
sekretaris Almarhum Hazrat Mirza Ghulam Ahmad. Pemimpinnya disebut Amir Presiden. Menurut Ahmadiyah Lahore, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad bukanlah
Nabi, dia adalah seorang Mujaddid. Ahmad, dalam Alquran 61:6 adalah Nabi Suci Muhammad SAW dan kaum Muslimin yang tidak beat kepada beliau tidaklah
kafir. http:www.ahmadiyah.org Dalam konstelasi Islam, Ahmadiyah memang unik. Di beberapa negara,
seperti di Arab dan Pakistan, pengikut Ahmadiyah dimusuhi secara terang-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terangan. Bahkan, di Pakistan, Ahmadiyah harus keluar dari Islam dan membentuk agama baru yang bernama Ahmadi. Dengan demikian, jika kalangan
Ahmadiyah di Pakistan hendak menunaikan ibadah haji, mereka harus keluar dulu dari negara tersebut lantaran pemerintah setempat hanya memberi izin naik
haji kepada yang beragama Islam sesuai yang tercantum di paspor. Namun, lantaran dimusuhi itulah, Ahmadiyah justru kerap menjadi
perbincangan dan nama kelompok ini pun salah satu mashab yang paling dikenal di dunia selain Suni di Irak dan Syiah di Iran. Kenapa umat Islam marah kepada
Ahmadiyah? Menurut mereka yang anti-Ahmadiyah, faham Ahmadiyah telah menyimpang dari ajaran pokok Islam.
Kalangan mainstream berpegang pada tafsir bahwa Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah penutup para Nabi. Maka, siapa saja yang
berkata ada Nabi sesudahnya, dia murtad keluar dari Islam karena berarti telah mendustakan ayat-ayat Al Quran dan sunnah shahih yang sangat jelas
menerangkan bahwa beliau Shallallahu Alaihi Wasallam, sebagai penutup para nabi.
Di antara inti persoalan ketegangan tersebut adalah QS : Al Ahzab Ayat 40 berbunyi: Maa kaana muhamadun abaa ahadin min rijalikum walakin
rasullalahi wa khotamannabiyyin. Kalangan Islam mainstream menerjemahkan ayat ini sebagai berikut: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki dari kamu, tetapi dia adalah Rasullullah dan penutup Nabi-nabi. Dan, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sementara Ahmadiyah menerjemahkannya, Muhamad bukanlah bapak dari seorang laki-laki kamu, tetapi ia adalah seorang Rasul dan
Khatamanabiyyin. Khatamanabiyyin oleh pengikut Ahmadiyah diterjemahkan sebagai Nabi paling mulia dan nabi penutup yang membawa syariat.
Friksi berikutnya adalah tentang Nabi Isa AS. Umat Islam meyakini Isa tidak wafat, melainkan diangkat oleh Allah untuk kemudian diturunkan kembali
pada akhir zaman untuk memerangi musuh-musuh Islam. Qs: 4:157: dan karena ucapan mereka, Sesungguhnya Kami telah membunuh Almasih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapiyang mereka bunuh ialah orang serupa dengan Isa bagi
mereka. Sesungguhnya orang orang yang berselisih faham tentang pembunuhan Isa, benar benar dalam keraguan tentang yang di bunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang di bunuh itu, kecuali mengikuti perasangka belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa. Sementara itu Ahmadiyah meyakini, Isa atau Imam Mahdi yang dipersonifikasikan sebagai Mirza Ghulam Ahmad telah meninggal dan
dikuburkan. Tentu saja persoalan yang muncul tak sesederhana itu. Bahkan, dialog-
dialog yang telah dilakukan di antara dua kelompok yang bersengketa itu pun hingga kini tak pernah menemukan jalan keluar yang melegakan semua pihak.
Secara demografis, pergerakan Jemaat Ahmadiyah telah menyebar ke beberapa negara. Ahmadiyah mengaku memiliki cabang di 174 negara yang
tersebar di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Australia, dan Eropa.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam situs Ahmadiyah tertulis, saat ini jumlah anggota mereka di seluruh dunia lebih dari 150 juta orang. Jemaat ini membangun proyek-proyek sosial, lembaga-
lembaga pendidikan, pelayanan kesehatan, penerbitan literatur-literatur Islam, dan pembangunan masjid-masjid.
Gerakan ini menganjurkan perdamaian, toleransi, kasih, dan saling pengertian di antara para pengikut agama yang berbeda. Menurut Ahmadiyah,
gerakan ini sebenar-benarnya percaya dan bertindak berdasarkan ajaran Al Quran: Tidak ada paksaan dalam agama 2:257 serta menolak kekerasan dan teror
dalam bentuk apa pun untuk alasan apa pun. Pergerakan ini menawarkan nilai-nilai Islami, falsafah, moral dan
spiritual yang diperoleh dari Al Quran dan sunnah Nabi Suci Islam, Muhammad SAW. Beberapa orang Ahmadi, seperti almarhum Sir Muhammad Zafrullah Khan
Menteri Luar Negeri pertama dari Pakistan; Presiden Majelis Umum UNO yang ke-17; Presiden dan Hakim di Mahkamah Internasional di Hague dan Dr Abdus
Salam peraih hadiah Nobel Fisika tahun 1979 telah dikenal karena prestasi dan jasa-jasanya oleh masyarakat dunia.
Terdapat dua kelompok Ahmadiyah. Keduanya sama-sama memercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Isa al Masih yang telah dijanjikan Nabi
Muhammad SAW. Akan tetapi, dua kelompok tersebut memiliki perbedaan prinsip:
1. Ahmadiyah Qadian, di Indonesia dikenal dengan Jemaat Ahmadiyah
Indonesia berpusat di Bogor, merupakan kelompok yang mempercayai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang mujaddid pembaru dan seorang nabi yang tidak membawa syariat baru.
2. Ahmadiyah Lahore, di Indonesia dikenal dengan Gerakan Ahmadiyah
Indonesia berpusat di Yogyakarta, adalah kelompok yang secara umum tidak menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, melainkan hanya
sekadar mujaddid dari ajaran Islam. Selengkapnya, Ahmadiyah Lahore mempunyai keyakinan bahwa mereka:
1. Percaya pada semua akidah dan hukum yang tercantum dalam Al
Quran dan hadis, serta percaya pada semua perkara agama yang telah disetujui para ulama salaf dan ahlus-sunnah wal-jamaah dan yakin bahwa
Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir. 2. Nabi Muhammad SAW adalah khatamun-nabiyyin. Sesudahnya tidak akan datang nabi lagi,
baik nabi lama maupun nabi baru. 3. Sesudah Nabi Muhammad SAW, malaikat Jibril tidak akan membawa wahyu nubuwwat kepada siapa pun. 4.
Apabila malaikat Jibril membawa wahyu nubuwwat wahyu risalat satu kata saja kepada seseorang, maka akan bertentangan dengan ayat: walâkin
rasûlillâhi wa khâtamun-nabiyyîn QS 33:40 dan berarti membuka pintu khatamun-nubuwwat. 5. Sesudah Nabi Muhammad SAW silsilah wahyu
nubuwwat telah tertutup, tetapi silsilah wahyu walayat tetap terbuka agar iman dan akhlak umat tetap cerah dan segar. 6. Sesuai dengan sabda Nabi
Muhammad SAW, bahwa di dalam umat ini tetap akan datang auliya Allah, para mujaddid dan para muhaddats, tetapi tidak akan datang nabi. 7. Mirza
Ghulam Ahmad adalah mujaddid abad 14 H. Dan, menurut hadis, mujaddid
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akan tetap ada. Dan kepercayaan kami bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan nabi, tetapi berkedudukan sebagai mujaddid. 8. Percaya kepada Mirza
Ghulam Ahmad bukan bagian dari Rukun Islam dan Rukun Iman. Maka, orang yang tidak percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad tidak bisa disebut
kafir. 9. Seorang Muslim, apabila mengucapkan kalimah thayyibah, dia tidak boleh disebut kafir. Mungkin dia bisa salah, tetapi seseorang dengan
sebab berbuat salah dan maksiat tidak bisa disebut kafir. 10. Ahmadiyah Lahore berpendapat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah pelayan dan
pengemban misi Nabi Muhammad SAW. Ahmadiyah adalah gerakan yang lahir pada tahun 1900 M, yang dibentuk
oleh pemerintah kolonial Inggris di India. Didirikan untuk menjauhkan kaum Muslim dari agama Islam dan dari kewajiban jihad dengan gambaranbentuk
khusus sehingga tidak lagi melakukan perlawanan terhadap penjajahan dengan nama Islam. Gerakan ini dibangun oleh Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani.
Corong gerakan ini adalah Majalah Al-Adyan yang diterbitkan dalam bahasa Inggris.
Sementara Mirza Ghulam Ahmad hidup pada tahun 1835-1908 M. Dia dilahirkan di Desa Qadian, di wilayah Punjab, India, tahun 1835 M. Dia tumbuh
dari keluarga yang terkenal suka khianat kepada agama dan negara. Begitulah dia tumbuh, mengabdi kepada penjajahan dan senantiasa menaatinya. Ketika dia
mengangkat dirinya menjadi nabi, kaum Muslimin bergabung menyibukkan diri dengannya sehingga mengalihkan perhatian dari jihad melawan penjajahan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Inggris. Oleh pengikutnya, dia dikenal sebagai orang yang suka menghasutberbohong, banyak penyakit, dan pencandu narkotik.
Pemerintah Inggris banyak berbuat baik kepada mereka sehingga dia dan pengikutnya pun memperlihatkan loyalitas kepada Pemerintah Inggris.
Di antara yang melawan dakwah Mirza Ghulam Ahmad adalah Syaikh Abdul Wafa’, seorang pemimpin Jami’ah Ahlul Hadis di India. Beliau mendebat
dan mematahkan hujjah Mirza Ghulam Ahmad, menyingkap keburukan yang disembunyikannya, kekufuran serta penyimpangan pengakuannya.
Ketika Mirza Ghulam Ahmad masih juga belum kembali kepada petunjuk kebenaran, Syaikh Abul Wafa’ mengajaknya ber-mubahalah berdoa
bersama agar Allah mematikan siapa yang berdusta di antara mereka dan yang benar tetap hidup. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad
menemui ajalnya tahun 1908 M. Pada awalnya, Mirza Ghulam Ahmad berdakwah sebagaimana para dai
Islam yang lain sehingga berkumpul di sekelilingnya orang-orang yang mendukungnya. Selanjutnya dia mengklaim bahwa dirinya adalah seorang
mujaddid pembaru. Pada tahap berikutnya dia mengklaim dirinya sebagai Mahdi Al-Muntazhar dan Masih Al-Maud. Lalu setelah itu mengaku sebagai nabi dan
menyatakan bahwa kenabiannya lebih tinggi dan agung dari kenabian Nabi kita Muhammad SAW.
Dia mati meninggalkan lebih dari 50 buku, buletin, serta artikel hasil karyanya. Di antara kitab terpenting yang dimilikinya berjudul Izalatul Auham,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
I’jaz Ahmadi, Barahin Ahmadiyah, Anwarul Islam, I’jazul Masih, At-Tabligh, dan Tajliat Ilahiah.
Menurut para penentang Ahmadiyah, permulaan ketenarannya dimulai dengan seolah-olah membela Islam. Setelah ia meninggalkan pekerjaan
kantornya, ia mulai mempelajari buku-buku India Nasrani sebab pertentangan dan perdebatan pemikiran begitu santer terjadi antara kaum Muslimin, para pemuka
Nasrani, dan Hindu. Kebanyakan kaum Muslimin sangat menghormati orang- orang yang menjadi wakil Islam dalam perdebatan tersebut. Segala fasilitas
duniawi pun diberikan kepadanya. Ghulam Ahmad berfikir bahwa pekerjaan itu sangat sederhana dan mudah, mampu mendatangkan materi lebih banyak dari
pendapatannya saat bekerja di kantor. Untuk mewujudkan gagasan yang terlintas dalam benaknya, pertama kali
yang ia lakukan ialah menyebarkan sebuah pengumuman yang menentang agama Hindu. Berikutnya, ia menulis beberapa artikel di beberapa media massa untuk
mematahkan agama Hindu dan Nasrani. Kaum Muslimin pun akhirnya memberikan perhatian kepadanya. Itu terjadi pada tahun 1877-1878 M.
Pada gilirannya, ia mengumumkan telah memulai proyek penulisan buku sebanyak lima puluh jilid, berisi bantahan terhadap lontaran-lontaran syubhat
yang dilontarkan oleh kaum kuffar terhadap Islam. Oleh karena itu, ia mengharapkan kaum Muslimin mendukung proyek ini secara material. Sebagian
besar kaum Muslimin pun tertipu dengan pernyataannya yang palsu, bahwa ia akan mencetak kitab yang berjumlah lima puluh jilid.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sejak itu pula, ia menceritakan beberapa karomah hal-hal luar biasa dan kusyufat tipuan yang ia alami. Dengan demikian, orang awam menilainya sebagai
wali Allah, tidak hanya sebagai orang yang berilmu. Orang-orang pun bersegera mengirimkan uang-uang mereka yang begitu besar kepadanya guna mencetak
kitab yang dimaksud [Majmu’ah I’lanat Ghulam Al-Qadiyani, 125]. Volume pertama buku yang ia janjikan terbit tahun 1880 M, dengan judul
Barahin Ahmadiyah. Buku ini sarat dengan propaganda dan penonjolan karakter penulisnya, cerita tentang alam gaib yang berhasil ia ketahui, juga berisi karomah
dan kusyufatnya. http:oase.kompas.comread2011021412050819Ahmadiyah.Islam.atau.Bukan
Atas nama pemerintah, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung pada intinya memerintahkan kepada penganut Ahmadiyah untuk
menghentikan kegiatannya yang bertentangan dengan Islam. Sebagian unsur masyarakat meminta pembubaran Ahmadiyah di Indonesia, bahkan kemarin
ribuan orang masih berdemonstrasi di Jakarta untuk meminta pemerintah melarang Ahmadiyah.
SKB itu hanya untuk meminta para Ahmadiyah kalau dia menganggap sebagai seorang Islam, meninggalkan pengakuannya terhadap nabi lain selain
Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir. Menurut pemerintah inilah keputusan terbaik yang dianggap dapat menjembatani keinginan semua pihak
yang terlibat kontroversi Ahmadiyah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berikut isi lengkap SKB 3 Menteri berkenaan dengan Ahmadiyah : 1. Memberi peringatan dan memerintahkan untuk semua warga negara untuk tidak
menceritakan, menafsirkan suatu agama di Indonesia yang menyimpang sesuai UU No 1 PNPS 2005 tentang pencegahan penodaan agama.
2. Memberi peringatan dan memerintahkan bagi seluruh penganut, pengurus Jemaah Ahmadiyah Indonesia JAI sepanjang menganut agama Islam agar
menghentikan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran agama Islam pada umumnya, seperti pengakuan adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
3. Memberi peringatan dan memerintahkan kepada anggota atau pengurus JAI yang tidak mengindahkan peringatan tersebut dapat dikenai sanksi seusai
peraturan perundangan. 4. Memberi peringatan dan memerintahkan semua warga negara menjaga dan
memelihara kehidupan umat beragama dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum terhadap penganut JAI.
5. Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga yang tisak mengindahkan peringatan dan perintah dapai dikenai sanksi sesuai perundangan
yang berlaku. 6. Memerintahan setiap pemerintah daerah agar melakukan pembinaan terhadap
keputusan ini. http:www.bbc.co.ukindonesiannewsstory200806080609_ahmadiyah.shtml
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.1.7 Makna Wayang
Wayang kulit dan golek tidak termasuk wayang orang mengandung dua pengertian. Pertama, sebagai benda seni kriya spatial art; kedua, sebagai seni
pertunjukan performance art. Secara harfiah wayang berarti “bayangan”, sedangkan pertunjukan wayang berarti pertunjukan “bayang-bayang”. Hal ini
sesuai dengan kenyataan bahwa pertunjukan wayang kulit purwa tradisional pakeliran merupakan pertunjukan bayang-bayang shadow puppet. Pengertian
bayangan berlaku pula pada pertunjukan wayang golek purwa yang berwujud tiga dimensi. Meskipun wujudnya ditonton langsung bukan bayangannya, tetapi
makna dramatik lakon dapat dipahami melalui daya imajinasi bayangan. Dengan demikian, pengertian bayang-bayang atau bayangan bukan hanya
mengacu pada kenyataan bahwa dalam sistem pakeliran yang ditonton bayangannya, melainkan lebih ditekankan pada makna dramatik lakon
pewayangan yang masih memerlukan bayangan penonton. Nilai-nilai intrinsik yang terkandung di balik wayang sebagai benda seni
kriya dapat diapresiasi melalui nilai-nilai ekstrinsik, yakni karakter, ukiran, warna, dan busana merupakan symbol estetic yang constant berdasarkan pakemnya.
Sedangkan nilai-nilai subtansi yang terkandung dalam penuturan, khususnya pesan-pesan etis, estetis, filosofis, dan logis yang ditawarkan, dapat diapresiasi
melalui makna denotatif dan atau konotatif di balik kalimat lisani yang diungkapkan dalang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Wayang adalah budaya luhur yang berungsi menyampaikan pendidikan, agama, filsafat, etika dan sebagai tontonan. Wayang merupakan pencerminan nilai
dan tujuan kehidupan, moralitas harapan dan cita-cita kehidupan. Adanya beberapa jenis wayang disebabkan oleh aspek geografis,
sosiologis, budaya, pengaruh tuntutan dalam pertunjukan dan selera. Perkembangan budaya wayang tiap daerah memungkinkan terjadinya perbedaan.
Diantara seperangkat boneka wayang, gunungan wayang adalah figur yang memiliki peran sangat dominan. Ukuran gunungan wayang dibuat disesuaikan
dengan jenis boneka wayang, gunungan wayang kulit ukurannya lebih besar dari gunungan wayang golek. Disamping itu elemen-elemen gunungan juga tidak
semua sama. Adanya persamaan makna simbolis gunungan wayang pada filosofi
masyarakat Jawa dan Sunda dikarenakan mempunyai sumber yang sama yaitu perkembangan sejarah wayang dan pengaruh budaya. Dan beberapa perbedaan
pada elemen-elemen gunungan, namun makna filosofisnya mengarah suatu kesamaan. Persamaan makna gunungan tersebut adalah pandangan hidup untuk
mencapai kesempurnaan. Soekarno : 1. Gunungan wayang memiliki arti bahwa tokoh wayang berada dalam suatu wilayah atau kelompok yang sama.
2.1.8 Makna Busana Jas Jas adalah baju resmi potongan Eropa berlengan panjang, berkancing
satu sampai tiga, dipakai di luar kemeja. http:pusatbahasa.diknas.go.idkbbiindex.php
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari bahan, warna, potongan, dan kapan dipakainya, pada dasarnya ada empat macam jenis jas. Yaitu, jas sangat resmi, jas resmi, jas harian, dan jas
santai. Bahan, warna, dan potongan jas yang dipakai bergantung dari waktu dan tingkat kepentingan peristiwa yang hendak diikuti orang. Hardjana, 2008 : 9.
Secara sosial jas pun punya peran sendiri, bukan sekedar benda berbentuk dan berfungsi. Jas penah menjadi cap status sosial ketika awalnya diciptakan di
akhir abad 17, tapi pada dua abad berikutnya berubah menjadi lebih aspiratif ketika orang mulai berpakaian dengan maksud untuk memperlihatkan jati dirinya.
Sepanjang sejarahnya jas berkonotasi dengan perkembangan sosial dan berasimilasi dengan kebudayaan Eropa sebelum merembas ke belahan dunia mana
saja sekarang ini. Dengan perjalanan yang tidak singkat jas pada akhirnya mengalami keterbatasan dan penyempitan peran. Ia kini sangat terkait dengan
dunia kaum pekerja dan tidak lagi dipakai sepanjang hari. http:www.matramagz.comMain-ThingsStyleJas-Pakaian-Pria-Paling
Abadi.html
2.1.9 Makna Surban Surban dalam kamus bahasa Indonesia adalah kain ikat kepala yang
lebar. Kain ini biasanya yang dipakai oleh orang Arab, haji, dan sebagainya. http:pusatbahasa.diknas.go.idkbbiindex.php
Sorban dapat menunjukkan kekuasaan seseorang dengan ukuran serban yang dililitkan pada kepalanya. Jika bahannya dari sutra dan sutra halus, maka
kekuasaannya merusakkan agama dan duniawinya, sedang harta yang berasal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
darinya adalah harta yang haram. Jika terbuat dari bahan kapas atau bulu yang kasar maka kekuasaannya menjadi perbaikan dalam agama dan duniawinya.
2.1.10 Konsep Bayangan
Bayang-bayang terjadi apabila cahaya terhalang sesuatu, maka terbentuklah bayang-bayang. Cahaya merambat dalam garis lurus. Bila cahaya
terhalang sesuatu maka akan timbulah bayangan. Jika sumber cahayanya lemah, seperti matahari pada hari berawan, bayangan tidak kentara. Ditempat
teduh tidak ada bayang-bayang, karena tempat teduh sudah merupakan bayangan sebuah benda yang menghalangi sinar matahari. Apabila suatu benda
bergerak mendekati cahaya, bayang-bayang benda tersebut membesar karena benda tersebut menghalangi cahaya menjadi lebih besar, maka bayang-bayang
yang timbul pun akan menjadi makin besar. Dan apabila benda menjauhi cahaya, bayang-bayang benda itupun menjadi kecil karena benda tersebut
hanya menjadi penghalang yang semakin kecil.
2.1.11 Komunikasi Non Verbal
Istilah non verbal biasanya digunakan untuk melakukan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Pada saat yang sama kita harus
menyadari bahwa banyak peristiwa dan perilaku non verbal ini ditafsirkan melalui simbol-simbol verbal. Dalam pengertian ini, peristiwa dan perilaku non verbal itu
tidak sungguh-sungguh bersifat non verbal Mulyana, 2001 : 312.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat non verbal menjadi beberapa bagian, antara lain :
1. Isyarat Tangan
Isyarat tangan atau “berbicara dengan tangan” termasuk apa yang disebut emblem, yang dipelajari yang punya makna suatu
budaya atau subkultur. Meskipun isyarat tangan yang digunakan sama, maknanya boleh jadi berbeda, atau isyarat fisiknya berbeda
namun maksudnya sama. 2.
Postur Tubuh Postur tubuh sering bersifat simbolik. Postur tubuh memang
mempengaruhi citra diri. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara fisik dan karakter atau tempramen.
Klasifikasi bentuk tubuh yang dilakukan William Sheldon misalnya menunjukan hubungan antara bentuk tubuh dan
tempramen. Tubuh yang tegap sering dikaitkan dengan kepercayaan diri atau antusiasme.
2.1.12 Kartun dan Karikatur
Secara singkat dapat dijelaskan, bahwa karikatur seperti halnya kartun strip, kartun gags kartun kata, kartun komik dan kartun animasi adalah bagian
dari apa yang dinamakan kartun. Karikatur adalah produk suatu keahlian seorang karikaturis, baik dari
segi pengetahuan, intelektual, tekhnik melukis, psikologis, cara melobi, referensi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bacaan, maupun bagaimana dia memilih topik isu yang tepat. Karena itu, kita bisa mendeteksi intelektual seorang karikaturis dari sudut ini. Juga, cara dia mengkritik
yang secara langsung membuat orang yang dikritik justru tersenyum Sobur, 2006 : 140.
Karikatur adalah bagian dari opini penerbit yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar khusus. Semula, karikatur ini hanya merupakan selingan
atau ilustrasi belaka. Namun pada perkembangan selanjutnya, karikatur dijadikan sarana untuk menyampaikan kritik yang sehat. Dikatakan kritik sehat karena
penyampaiannya dilakukan dengan gambar-gambar lucu dan menarik Sobur, 2006 : 40.
Sedangkan kartun sendiri merupakan suatu keahlian seorang kartunis, baik dari segi pengetahuan, intelektual, tekhnik melukis, psikologis, cara melobi,
referensi bacaan, maupun bagaimana dia memilih isu yang tepat. Kartun merupakan tanggapan atau opini secara subjektif terhadap suatu kejadian, tokoh,
suatu soal, pemikiran atau pesan tertentu. Karena itu bisa mendeteksi tingkat intelektual yang membuat kartun dari sudut ini. Juga cara dia mengkritik yang
secara langsung membuat orang yang dikritik justru tersenyum Sobur, 2003 : 140.
Kartun mempunyai keunggulan sekaligus kelemahan. Ia dapat ditangkap pikiran orang, tetapi tidak mampu menjelaskan persoalan secara lengkap dan
tuntas. Kemudahan dan daya tembus sebuah kartun dapat diterima oleh semua kalangan mulai dari rakyat yang buta huruf sampai intelektual yang sarat dengan
cara pandang kritis. Menurut ketua PAKARTI Persatuan Kartunis Indonesia
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pramono, kartun yang baik antara lain memiliki misi pendidikan, yaitu meningkatkan kemampuan berpikir dan pernungan bagi penikmatnya, meskipun
mediumnya berupa humor. Oleh karena itu kartun yang berhasil tentu saja terbit dari ide yang cerdas dan dapat dinikmati secara cerdas pula Bintoro dalam
Marliani, 2004 : 45.
2.1.13 Karikatur dalam Media Massa
Komunikasi massa secara umum diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan melalui media massa seperti majalah, surat kabar, radio televisi dan lain
sebagainya. Komunikasi massa merupakan komunikasi dimana penyampaian pesan kepada sejumlah orang dilakukan melalui media massa. Baik kartun
maupun karikatur di Indonesia belakangan ini sudah bisa menjadi karya seni yang menyimpan gema panjang, sarat oleh pesan dan estetika, disamping kadar
humornya. Karikatur penuh dengan perlambangan-perlambangan yang kaya akan makna, oleh karena itu karikatur merupakan ekspresi dari situasi yang menonjol di
dalam masyarakat. Setajam atau sekeras apapun kritik yang disampaikan sebuah gambar karikatur, tidak akan menyebabkan terjadinya evolusi. Dengan kata lain,
karikatur dapat mengetengahkan suatu permasalahan yang sedang hangat di permukaan.
Sebuah gambar lelucon yang membawa pesan kritik soaial sebagaimana di setiap ruang opini surat kabar biasanya disebut karikatur. Sedangkan gambar
lelucon yang muncul di media massa, yang hanya berisikan humor semata tanpa membawa beban kritik sosial apapun biasanya disebut kartun Sobur, 2006 : 38.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Anderson, dalam memahami studi komunikasi politik di Indonesia akan lebih mudah di analisa mengenai konsep politik Indonesia dengan
membedakan dalam dua konsep, yaitu dengan direct speech komunikasi langsung dan symbolic speech komunikasi tidak langsung. Komunikasi
langsung merupakan konsepsi politik yang analisanya dipahami sejauh penelitian tersebut ditinjau dari komunikasi yang bersifat langsung, seperti humor, gossip,
diskusi, argument, intrik dan lain-lain. Sedangkan komunikasi tidak langsung, tidak dapat secara langsung dipahami maupun diteliti seperti patung, monumen
dan simbol-simbol lainnya Bintoro dalam Marliani, 2004 : 49. Peran karikatur yang tertulis seperti yang telah diuraikan di atas,
merupakan alasan utama dijadikannya karikatur sebagai objek studi ini. Selain karena karikatur merupakan suatu penyampaian pesan lewat kritik yang sehat dan
juga suatu keahlian seorang karikaturis adalah bagaimana dia memilih topic-topik isu yang tepat dan masih hangat.
2.1.14 Karikatur Sebagai Kritik Sosial
Kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai sumber kontrol terhadap jalannya sebuah sistem
sosial atau proses bermasyarakat, dalam konteks inilah kritik sosial merupakan unsur penting dalam memelihara sistem sosial. Dengan kata lain, kritik sosial
dalam hal ini berfungsi sebagai wahana untuk konservasi dan reproduksi sebuah sistem sosial atau masyarakat Masoed, 1999 : 47.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kritik sosial juga dapat berarti sebuah inovasi sosial, bahwa kritik sosial menjadi sarana komunikasi, gagasan baru, sembari menilai gagasan yang lama
untuk suatu perubahan sosial. Persepsi kritik sosial yang demikian lebih banyak dianut oleh kaum kritis dan strukturalis. Mereka melihat kritik sosial adalah
wahana komunikatif untuk suatu tujuan perubahan sosial Masoed, 1999 : 49. Kritik sosial yang murni kurang didasarkan pada peneropongan kepentingan diri
saja, melainkan justru melibatkan dan mengajak masyarakat atau khalayak untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan nyata dalam masyarakat. Suatu kritik sosial
kiranya didasarkan pada rasa tanggung jawab bahwa manusia bersama-sama bertanggung jawab atas perkembangan lingkungan sosialnya.
Kritik memiliki fungsi taktis dan peranan strategis dalam menumbuhkan berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat dan pemerintahannya. Kontrol
sosial dan kritik sosial merupakan dua sisi dari mata uang yang sama, yang selalu ada di dalam masyarakat manapun. Dengan demikian, apabila kontrol sosial
cenderung dipahami sebagai aktivitas pengendalian, kritik sosial cenderung dianggap sebagai aktivitas pembebasan dari segala bentuk kontrol dan
pengendalian. Kritik sosial sebenarnya bagian yang sangat penting dalam kemajuan
jalannya pemerintahan, karena kritik menciptakan cambuk bagi pemerintahan agar mampu dan sebisa mungkin mengerti apa yang diinginkan masyarakat dan juga
merupakan apresiasi dari masyarakat terhadap pemerintahan, lewat karikatur media cetak yang di produksi para desaigner media dalam hal ini majalah. Kritik
sosial sering kali ditemui di dalam berbagai media cetak, seperti surat kabar,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
majalah dan tabloid. Kritikan-kritikan yang jenaka disampaikan secara jenaka tidak begitu dirasakan melecehkan atau mempermalukan Wijana, 2004 : 4.
2.1.15 Pendekatan Semiotika
Kata “semiotika” berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti tanda, atau seme yang berarti penafsir tanda. Semiotika sendiri berakar dari studi klasik
dan skolastik atas seni logika, retorika dan poetika. Semiotika adalah cabang sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tanda. Tanda terdapat
dimana-mana “kata” adalah tanda, demikian pula gerak isyarat, lampu lalu lintas, bendera dan sebagainya. Struktur karya sastra, struktur film, bangunan arsitektur
atau nyanyian burunng dapat dianggap sebagai tanda. Segala sesuatu dapat menjadi tanda, tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi atau pesan
baik secara verbal maupun secara non verbal sehingga bersifat komunikatif. Hal tersebut memunculkan suatu proses pemaknaan oleh penerima tanda akan makna
informasi atau pesan dari pengirim pesan. Semiotika merupakan cabang ilmu yang semula berkembang dalm bidang bahasa. Dalam perkembangannya kemudian
semiotika bahkan masuk pada semua segi kehidupan manusia. Sehingga Derrida dalam Kurniawan, 2008 : 34, mengikrarkan bahwa tidak ada sesuatupun di dunia
ini sepenting bahasa, “there is nothing outside language”. Bahasa dalam hal ini dibaca sebagai “teks” atau “tanda”. Dalam konteks ini tanda memegang peranan
penting dalam kehidupan umat manusia sehingga : “manusia yang tak mampu mengenal tanda, tak akan bertahan hidup” Widagdo dalam Kruniawan, 2008.
Charles Sanders Pierce merupakan ahli filsafat dan tokoh terkemuka dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
semiotika modern Amerika menegaskan bahwa, manusia hanya dapat berfikir dengan sarana tanda dan manusia hanya dapat berkomunikasi dengan sarana
tanda. Tanda yang dapat dimanfaatkan dalam senirupa berupa tanda visual yang bersifat non verbal, terdiri dari unsur dasar berupa seperti garis, warna, bentuk,
tekstur, komposisi dan sebagainya. Tanda-tanda yang bersifat verbal adalah objek yang dilukiskan seperti objek manusia, bintang, alam, imajinasi atau hal-hal yang
abstrak lainnya. Apapun alasan senirupawan, designer untuk berkarya, karyanya adalah sesuatu yang kasat mata. Karena itu secara umum bahasa digunakan untuk
merangkul segala yang kasat mata dan merupakan media antara perupa seniman dengan pemerhati atau penonton. Seniman dan designer membatasi bahasa rupa
pada segitiga, estetis-simbolis-bercerita story telling. Bahasa merupakan imaji dan tata ungkapan. Imaji mencakup makna yang luas, baik imaji yang kasat mata
maupun imaji yang ada khayalanya. Menurut John Fiske pada intinya semua model yang membahas
mengenai makna dalam studi semiotik memiliki bentuk yang sama, yaitu membahas tiga elemen antar lain:
1. Sign atau tanda itu sendiri
Pada wilayah ini akan dipelajari tentang macam-macam tanda. Cara seseorang dalam memproduksi tanda, macam-macam makna yang terkandung di
dalamnya dan juga bagaimana mereka saling berhubung dengan orang-orang yang menggunakannya. Dalam hal ini tanda dipahami sebagai konstruksi makna dan
hanya bisa dimaknai oleh orang-orang yang telah menciptakannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Codesi atau kode
Sebuah sistem yang terdiri dari berbagai macam tanda yang terorganisasikan dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat atau budaya untuk
mengeksploitasi media komunikasi yang sesuai dengan transmisi pesan mereka. 3.
Budaya Lingkungan dimana tanda dan kode itu berada. Kode dan lambang
tersebut segala sesuatunya tidak dapat lepas dari latar belakang budaya dimana tanda dan lambang itu digunakan.
Dalam semiotik model yang digunakan dapat berasal dari berbagai ahli, seperti Saussure, Pierce dan sebagainnya. Pada penelitian ini yang akan digunakan
adalah model semiotik milik Pierce karena adanya kelebihan yang dimiliki yaitu tidak mengkhususkan analisisnya pada studi linguistik.
2.1.16 Semiotika Charles S. Pierce
Semiotik untuk studi media massa tidak hanya terbatas sebagai kerangka teori, namun sekaligus juga sebagai metode analisis Sobur, 2004 : 83. Bagi
Pierce tanda “ is something which stands to somebody for something in some respect or capacity “. Kita misalnya dapat menjadikan teori segitiga makna
triangle of meaning menurut Pierce salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sesuatu yang digunakan agar
tanda dapat berfungsi, oleh Pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda sign atau representamen selalu terdapat dalam sebuah triadik, yakni ground, object
dan interpretant Sobur, 2004 : 41.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sementara itu interpretant adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga elemen makna itu
berinteraksi dalam benak seseorang, maka munculah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Makna adalah persoalan bagaimana makna muncul
dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi Barthes dalam Kurniawan, 2008 : 37.
Charles S. Pierce membagi antara tanda dan acuannya tersebut menjadi tiga kategori yaitu : ikon, indeks dan simbol adalah tanda yang hubungan antara
penanda dan penandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain ikon adalah hubungan antara tanda objek atau acuan yang bersifat kemiripan,
misalnya, potret dan peta. Indeks adalah tanda yang menunjuk adanya hubungan alamiah antara tanda dan penanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab
akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api. Tanda dapat pula mengacu pada
denotatum melalui konvesi. Tanda seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut simbol. Jadi simbol tanda yang menunjuk hubungan alamiah antara
penanda dan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat arbitrer atau semena, hubungan berdasakan konvensi atau perjanjian masyarakat Sobur, 2004 : 42.
Hubungan segitiga makna Pierce lazimnya ditampilkan dalam gambar berikut ini : Fieske dalam Sobur, 2001 : 85
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sign
Interpretant Object
Gb. 2.1 Hubungan Tanda, Objek dan Interpretant Pierce
Charles S. Pierce membagi antara tanda dan acuannya tersebut menjadi tiga kategori, yaitu : ikon, indeks dan simbol. Ketiga kategori tersebut
digambarkan dalam sebuah model segitiga sebagai berikut. Icon
Indeks Simbol
Gb. 2.2 Model Kategori Tanda Oleh Pierce
2.2 Kerangka Berfikir
Setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dalam memaknai sesuatu peristiwa atau objek. Hal ini dikarenakan adanya latar belakang
pengalaman Field Of Experience dan latar belakang pengetahuan Field Of Preference yang berbeda-beda para individu tersebut. Begitu juga peneliti dalam
hal memekanai tanda dan lambang yang ada dalam objek, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti.
Dalam Penelitian ini, peneliti melakukan pemahaman terhadap tanda dan lambang dalam hal ini adalah pada pemaknaan karikatur “Ahmadiyah Tanpa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Interpretant
Peneliti dalam memaknai karikatur “Ahmadiyah Tanpa
Negara” pada cover majalah Tempo edisi 14-20 Februari
2011
secara keseluruhan berdasarkan kategori tanda
Pierce ikon, indeks, dan simbol
Negara” pada cover majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011. Tanda-tanda yang terdapat dalam setiap penggambaran kariaktur secara keseluruhan tersebut dikaji
berdasarkan teori yang sesuai dengan peristiwa yang melatar belakangi melatarbelakangi pembuatan karikatur dalam cover Tempo, yang dijabarkan
secara terperinci dalam pemilihan gambar dan warna. Berdasarkan landasan diatas, maka peneliti menggunakan metode semiotik
Charles S. Pierce, yaitu teori tentang segitiga makna triangle of meaning, yang terdiri dari tanda, objek dan interprentant. Tanda merujuk pada sesuatu yang
dirujuk, sementara interpretant adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk oleh sebuah tandaa. Pierce membagi tanda dalam tiga
kategori, yaitu ikon, indeks dan simbol. Dengan metode tersebut, maka dapat diperoleh suatu hasil interpretasi mengenai pemaknaan karikatur “Ahmadiyah
Tanpa Negara” pada cover majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011. Analisis Semiotik Charles Sander Pierce
Object
Keseluruhan dari karikatur cover majalah Tempo edisi
14-20 Februari 2011
Sign
Setiap bentuk tanda yang dimaknai dan ditimbulkan oleh karikatur pada cover majalah Tempo
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian