38
b. Studi Pustaka Yaitu membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini dari
perusahaan.
3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1 Teknik Analisis Data
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi Linier berganda. Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang
untuk meneliti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Di atas telah dijelaskan bahwa dalam penetilian ini diperlukan
teknik analisis yang menggunakan model regresi linier dan pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji f dengan hipotesis sebagai berikut :
1. Menghitung masing–masing variabel bebas dan variabel terikat
berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan maka dapat dihitung masing–masing variabel bebas dan variabel terikat yang
diperlukan untuk analisis. 2.
Meregresikan variabel bebas dengan variabel terikat Untuk menganalisis permasalahan digunakan regresi linier berganda
dengan persamaan sebagai berikut : Y = b
+ b
1
X1 + b
2
X2 + B
3
X3 + b
4
X4 + e
1
39
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolinieritas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi. Hasil dari asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independent.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari
besaran VIF Varians Inflation Factor, yaitu : Ghozali, 2001 : 57 1. Jika besaran VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
2. Jika besaran VIF 10 maka terjadi multikolinieritas.
2. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain berbeda, maka disebut terdapat heteroskedastisitas.
Metode regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastistitas. Ghozali, 2001 : 60. Sedangkan kriteria pengujiannya adalah:
a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas.
40
b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena dari heteroskedastisitas.
3. Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi hubungan yang terjadi diantara anggota – anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian
waktu seperti pada data return waktu atau time series data atau yang tersusun dalam rangkaian ruang seperti pada data silang waktu atau
cross sectional. Sumodiningrat, 2002 : 231. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu regresi linear ada korelasi kesalahan
penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi maka
perlu dilihat tabel Durbin Watson dengan jumlah variabel bebas k dan jumlah data n sehingga diketahui dL dan du maka dapat diperoleh
distribusi daerah keputusan atau tidak terjadi autokorelasi Ghozali, 2001: 61.
Kriteria pengujian Durbin Watson dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1 : Autokorelasi
Durbin Watson Kriteria
0 DW dL dL DW du
du DW 4-du 4-du DW 4-dL
4-dL DW 4- Ada autokorelasi positif
Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi negatif
Sumber : Ghozali, 2001 : 61
41
3.6.3 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan Program SPSS 17 dengan uji t yang
memiliki prosedur sebagai berikut: a.
Ho : bi = 0 ; tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Hi : bi 0 ; terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas
terhadap variabel terikat. b.
Tingkat signifikan 5 = 0,05 c.
Kriteria pengujian : 1.
Jika nilai probabilitas 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima 2.
Jika nilai probabilitas ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN