Uji Asumsi Klasik 1 Autokorelasi

48 Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :  Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal.  Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal. Tabel 4.4. Normalitas Data Masing-masing Variabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test UKU.PERUSH PROFIT PERTUMB.LA BA NILAI PERUSH N 46 46 46 46 Normal Parameters a Mean 3.1286E6 6.8057 -.3334 .9352 Std. Deviation 6.00933E6 6.48558 .89514 .61043 Most Extreme Differences Absolute .305 .163 .223 .173 Positive .303 .163 .158 .173 Negative -.305 -.147 -.223 -.121 Kolm ogorov-Smirnov Z 2.069 1.105 1.509 1.177 Asym p. Sig. 2-tailed .000 .174 .021 .125 Sumber : Lampiran Dari tabel 4.4 diatas, terlihat bahwa nilai probabilitas setiap variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi dari data adalah mengikuti pola distribusi normal. 4.4.1.1. Uji Asumsi Klasik 4.4.1.1.1 Autokorelasi Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan metode Uji Durbin-Watson d. Adapun pengujiannya adalah sebagai berikut : 49 Tabel 4.5. Data Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .389 a .151 .090 .58221 2.117 a. Predictors: Constant, PERTUMB.LABA, UKU.PERUSH, PROFIT b. Dependent Variable: NILAI PERUSH Untuk asumsi klasik yang mendeteksi adanya autokorelasi di sini dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan hasil bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2,117, hal ini menunjukkan adanya gejala autokorelasi.negative, tetapi tidak menjadikan sesuatu masalah karena data penelitian ini merupakan data Pooling yaitu gabungan data Cross section dan time series. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda yang diperoleh pada penelitian ini telah memenuhi asumsi klasiknya yaitu tidak memenuhi autokorelasi dan normalitas datanya untuk sebagian variabel,

4.4.1.1.2 Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinier pada model regresi linier berganda yang dihasilkan dapat dilakukan dengan menghitung nilai Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi. Dalam pengujian asumsi klasik terhadap analisis regresi linier berganda ini menyatakan bahwa hasil analisis penelitian ini menunjukkan tidak adanya gejala multikolinieritas pada semua variabel bebas dimana nilai VIF pada semua variabel lebih kecil dari 10. Syarat terjadi 50 multikolinieritas jika nilai VIF Variance Inflation Factor  10 Tabel 4.6 : Hasil Pengujian Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.231 .144 8.561 .000 UKU.PERUSH -3.024E-8 .000 -.298 -2.076 .044 .982 1.018 PROFIT -.027 .014 -.285 -1.975 .055 .972 1.028 PERTUMB.LABA .057 .098 .084 .587 .560 .988 1.012 a. Dependent Variable: NILAI PERUSH Sumber : Lampiran Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa pada bagian colliniearity statistics, nilai VIF pada seluruh variabel bebas lebih kecil dari 10, yang artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinier.

4.4.1.1.3 Heteroskedastisitas

Penyimpangan asumsi model klasik yang lain adalah adanya heteroskedastisitas. Artinya, varians variabel dalam model tidak sama konstan. Hal ini bisa diindentifikasi dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. 51 Tabel 4.7 : Hasil Pengujian Heteroskedastisitas UKU.PERU SH PROFIT PERTUMB. LABA Unstandar dized Residual Spearmans rho UKU.PERUSH Correlation Coefficient 1.000 -.223 .064 -.077 Sig. 2-tailed . .136 .672 .610 N 46 46 46 46 PROFIT Correlation Coefficient -.223 1.000 .044 .055 Sig. 2-tailed .136 . .773 .715 N 46 46 46 46 PERTUMB.LABA Correlation Coefficient .064 .044 1.000 .087 Sig. 2-tailed .672 .773 . .567 N 46 46 46 46 Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.077 .055 .087 1.000 Sig. 2-tailed .610 .715 .567 . N 46 46 46 46 Hasil analisis menunjukkan bahwa pada variabel X1, X2 dan X3, tidak mempunyai korelasi yang signifikan antara residual dengan variabel bebasnya,nilai Sig lebih besar dari 0,10 maka hasil analisis ini dapat disimpulkan seluruh variabel penelitian tidak terjadi Heteroskedastisitas.

4.4.1.2. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda