32
d. Tingkat penjualan.
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan -laba semakin tinggi.
e. Perubahan laba masa lalu.
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.
Berdasarkan penelitian terdahulu faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba hanya dilihat dari rasio keuangan. Rasio keuangan yang
mempengaruhi pertumbuhan laba pada perusahaan industri barang konsumsi menurut Angkoso 2006 antara lain Debt Ratio dan Return On Equity. Pada
perusahaan manufaktur menurut Widiasih 2006 antara lain Gross Profit Margin dan Leverage. Sedangkan pada KPRI Semarang menurut Haryanti
2007 antara lain Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Return On Investment.
2.2.6. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, karena pada perusahaan
‐perusahaan besar, pemilik saham pada dasarnya terpisah dari manajemen, sehingga kurang berdaya mengubah
manajemen. Ukuran perusahaan juga dapat berpengaruh negatif karena sekalipun perusahaan besar memiliki kemampuan untuk menghasilkan
keuntungan lebih besar, namun modal yang digunakan juga besar, sehingga profitabilitasnya bisa jadi tidak terlalu tinggi dibanding perusahaan dengan
33
ukuran lebih kecil. Di sisi lain, ukuran perusahaan juga dapat berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena perusahaan
‐perusahaan besar memiliki kemampuan dan sumber dana lebih besar sehingga dapat
memperoleh keuntungan lebih besar. Rahmawati, 2007:32
2.2.7. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Sejalan dengan peningkatan likuiditas, jika terjadi peningkatan laba sehingga ROE meningkat, maka semakin baik kemampuan perusahaan
dalam mengelola modal untuk menghasilkan laba, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat
Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas diproksi dengan Return On Equity ROE Kania dan Bacon, 2005:103. Kenaikan profitabilitas
kadang ‐kadang diikuti kenaikan pembayaran dividen karena kenaikan
pembayaran dividen dianggap sebagai sinyal optimisme manajer atas kinerja perusahaan.
2.2.8. Pengaruh Pertumbuhan laba terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Pecking Order Theory, semakin tinggi pertumbuhan Growth laba Perusahaan, maka perusahaan akan lebih memilih untuk
mendanai perusahaan dengan menggunakan modal internal yang berasal dari laba dan pendapatan dari penjualan. Suatu perusahaan yang mempunyai
earnings yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban finansialnya sebagai akibat dari penggunaan modal asing. Sebaliknya, perusahaan yang
34
mempunyai earnings yang tidak stabil dan unpredictable akan menanggung resiko tidak dapat membayar beban bunga pada tahun atau keadaan yang
buruk. Rakhmawati, 2008. Sama halnya dengan pertumbuhan laba dan sejalan dengan
peningkatan likuiditas, jika terjadi peningkatan laba sehingga growth of earning after tax meningkat, maka semakin baik kinerja perusahaan,
sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat.
2.3. Kerangka Konseptual
Ukuran Perusahaan X
1
Profitabilitas X
2
Pertumbuhan laba X
3
Nilai Perusahaan
Y2