Pengertian dan Peran Organization Citizienship Behavior OCB Indikator OCB

24 pada keterampilan antar pribadi seperti persona charm, kebijaksanaan tact, diplomasi, empati dan rasa humor. d. Expert Power Kewibawaan Berdasarkan Keahlian Dalam Memecahkan Masalah. Pengetahuan khusus dan keterampilan teknis merupakan sebuah sumber kekuasaan selama terdapat ketergantungan yang terus menerus pada orang yang mempunyainya. Bila sebuah masalah telah dipecahkan secara permanen atau orang lain belajar bagaimana memecahkannya sendiri, maka keahlian agen tersebut tidak lagi berharga. Jadi orang kadang-kadang mencoba untuk mempertahankan expert power mereka dengan menyimpan prosedur-prosedur dan teknik-teknik yang ditutupi secara rahasia, dengan menggunakan jargon teknis untuk membuat agar tugas tersebut kelihatannya lebih kompleks dan misterius dan dengan menghancurkan sumber-sumber informasi alternative mengenai prosedur-prosedur tugas seperti manualmanual tertulis, diagram, blueprint dan program-program computer.

2.2.6. Pengertian dan Peran Organization Citizienship Behavior OCB

Berbagai perilaku seorang karyawan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu aktivitas yang harus dikerjakan sebagai tugas pokoknya dan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan di luar tugas pokoknya. Khusus tugas lain yang harus dikerjakan oleh karyawan di luar tugas pokoknya membutuhkan motivasi khusus, karena tidak semua karyawan mau melakukannya. Namun demikian pada umumnya seorang yang 25 memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan diikuti pula oleh Organization Citizienship Behavior OCB yang baik. OCB merupakan kemauan seseorang melakukan aktivitas pokoknya tanpa mengaharapkan imbalan secara nyata. Luthans 2002:238 mengatakan bahwa Organisasi Citizienship Perilaku sebagai individu yang bebas, tidak secara langsung atau explicity diakui oleh sistem penghargaan formal dan yang secara agregat mempromosikan fungsi efektif organisasi. 1. Kesuksesan Organisasi Newstrom dan Davis 2002:267 menyatakan bahwa OCB adalah perilaku fomal yang dapat memajukan kesuksesan organisasi. 2. Pemecahan Masalah Gitosudarmo dan Sudita 2002:190 jika seeorang dilibatkan dalam proses pemecahan masalah pengambilan keputusan maka mereka akan merasa lebih terikat dan loyal serta mau mengorbankan waktu dan tenaganya demi suksesnya organisasi. 3. Kontribusi Bawahan Bawahan akan bersedia memberikan kontribusi yang terbaik apabila merasa dihargai dan diperhatikan tentang keberadaanya. Memang harus disadari bahwa tugas seseorang dalam perusahaan kadangkala muncul hal-hal yang tidak terduga tentang apa yang harus dikerjakan, oleh karena itu sudah sewajarnya apabila pimpinan akan melibatkan 26 bawahannya dalam memecahklan masalah yang dihadapi dalam bentuk tindakan yang nyata.

2.2.7. Indikator OCB

Menurut Organ dalam tulisan Lievens and Anseel 2004 mendefinisikan OCB sebagai perilaku individu yang bebas, tidak berkaitan secara langsung atau eksplisit dengan system reward dan bisa meningkatkan fungsi efektif organisasi. Organ juga mencatat bahwa OCB ditemukan sebagai alternative penjelasan pada hipotesis “kepuasan berdasarkan performance”, dengan indikator : 1. Altruism, yaitu sifat mementingkan kepentingan orang lain seprti perilaku membantu dengan segera terhadap orang lain. 2. Civic virtue, yaitu kebaikan warga negara atau warga organisasi seperti berpartisipasi dan memperhatikan kelangsungan hidup perusahaannya. 3. Conscientiousness, yaitu sikap berhati-hati atau mendengarkan kata hati. 4. Courtesy, atau kesopanan seperti memberitahu yang lain dalam mencegah kejadian dalam kerja yang menimbulkan suatu masalah. 5. Sportmanship, atau sikap sportif seperti toleransi terhadap ketidaknyamanan dalam bekerja yang tidak dapat dihindari tanpa adanya komplain. 27

2.2.8. Kinerja