52
Mulai
Pemetaan topologi fisik,
topologi logik, dan pemetaan wifi
Pengukuran Coverage
Pengukuran Performa Perangkat
dan Jaringan
Pengujian Selesai
Analisis Data
Selesai
Ya Tidak
Kesimpulan dan Saran
BAB III METODOLOGI
3.1 Langkah Penelitian
Penulis akan memakai beberapa langkah penelitian, Adapun flowchart
penelitian sebagai berikut
Gambar 3.1 Alur Pengujian
3.2 Survey Lokasi
Langkah pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah mencari masalah yang sedang di hadapi. Untuk itu, yang dilakukan adalah mewawancarai
karyawan PT Kanisius yang setiap hari menggunakan fasilitas WLAN di PT Kanisius.
Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi pengguna di PT Kanisius, langkah selanjutnya adalah melakukan pemetaan topologi fisik, topologi logik,
dan topologi wifi untuk mengetahui kondisi jaringan WLAN yang sudah diterapkan PT Kanisius. Adapun langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pemetaan topologi fisik Dalam melakukan pemetaan topologi fisik langkah yang dilakukan
adalah melakukan wawancara dengan staff teknik PT Kanisius tentang model jaringan yang digunakan dan perangkat WLAN apa saja yang
digunakan. Setelah mendapatkan gambaran tentang model jaringan yang digunakan kemudian melakukan pengamatan di lingkungan PT Kanisius
untuk mengetahui pemasangan perangkat secara real. 2. Pemetaan wifi
Dalam melakukan pemetaan wifi, langkah yang dilakukan adalah pengamatan di lingkungan PT Kanisius bersama staff teknik yang
menunjukkan lokasi-lokasi pemasangan access point dan repeater. Kemudian menggambarkan pada cetak biru PT Kanisius untuk mengetahui
jarak antara access point dan repeater berdasarkan skala pada cetak biru.
Utara
Tenggara Selatan
Barat Data Barat
Barat Laut Timur Laut
Timur
3. Pemetaan topologi logik Dalam melakukan pemetaan topologi logik langkah yang
dilakukan adalah wawancara dengan staff teknik staff teknik PT Kanisius tentang aliran data dan fungsi perangkat pada jaringan WLAN di PT
Kanisius.
3.3 Rencana Pengujian
Pada penelitian ini penulis akan melakukan pengujian dengan beberapa skenario. Yang dilakukan pertama kali adalah menguji jaringan WLAN secara
fisik. Skenario pertama yang dilakukan adalah melakukan site survey untuk mengetahui coverage sinyal di lingkup PT Kanisius. Setelah mendapatkan
gambaran pemetaan coverage, dilanjutkan menguji kualitas jaringan WLAN PT Kanisius pada setiap access point dan repeater kemudian menguji jaringan WDS.
Setelah selesai menguji jaringan WLAN PT Kanisius kemudian melakukan pengujian kecepatan internet.
3.3.1 Langkah Pengukuran Coverage Access Point dan Repeater
Gambar 3.2 Rencana pengukuran coverage pada setiap access point
server client
Keterangan: Skenario pengukuran ini menggunakan tools Vistumbler yang di-
install pada sebuah laptop untuk mengetahui kekuatan sinyal. Pengukuran
dilakukan pada delapan penjuru mata angin dari access point yang akan diukur. Pengukuran dilakukan dari jarak yang paling dekat dengan access
point dengan kategori sinyal excellent. Kemudian berjalan menjauhi
access point , saat sinyal memasuki kategori good diberi tanda pada peta
perbatasan sinyal excellent dan good. Dilakukan hal yang sama pada saat memasuki kategori sinyal fair dan poor hingga benar-benar tidak
menangkap sinyal. Hasil pengukuran disajikan dalam bentuk peta coverage
dengan warna sesuai dengan kualitas sinyal seperti yang sudah dituliskan pada bab II.
3.3.2 Langkah Pengujian Performa Access Point dan Repeater
Gambar 3.3 Rencana pengujian performa Access Point dan Repeater
Keterangan: Pengujian kualitas jaringan dilakukan dengan mengirimkan paket
TCP dan UDP dari laptop client ke laptop server. Parameter yang diambil dari pengujian ini adalah throughput jaringan, persentase packet loss, dan
jitter . Alasan pemilihan parameter tersebut karena pada protokol TCP nilai
throughput sangat berpengaruh terhadap pengiriman paket data.
Sedangkan pada protokol UDP nilai jitter dan persentase packet loss yang tinggi menunjukkan kondisi jaringan yang buruk karena protokol UDP
sensitif terhadap jitter dan packet loss Skenario ini menguji kualitas masing-masing access point dan
ketiga repeater menggunakan tools Iperf sebagai paket generator akan mengirimkan paket TCP dan UDP sebanyak-banyaknya selama rentang
waktu tertentu 60s. Iperf di-install pada sisi server dan client. Pada sisi server
, laptop dihubungkan pada access point atau repeater menggunakan kabel, kemudian pada sisi client, laptop terhubung pada access point
menggunakan wifi. Client melakukan pengiriman paket ke server mulai dari dari kualitas sinyal excellent hingga poor.
Pengujian dilakukan selama enam hari kerja. Pengambilan data dilakukan pada tiga kondisi. Pada kondisi sibuk pada pukul 07.30 WIB
sampai pukul 11.30 WIB, pada kondisi normal pukul 12.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB, dan pada kondisi sepi pukul 15.00 WIB keatas.
Mikrotik RB 411AH
Mikrotik Metal 2SHPn
Mikrotik Groove A52HPn
Server Client
Client
Client Mikrotik
Groove A52HPn
W D
S 3 WDS 2
W D
S 1
3.3.3 Langkah Pengujian Performa Jaringan WDS
Gambar 3.4 Rencana pengujian performa jaringan WDS Keterangan:
Skenario ini menguji kualitas WDS menggunakan tools Iperf sebagai paket generator akan mengirimkan paket TCP dan UDP sebanyak-
banyaknya selama rentang waktu tertentu 60s. Iperf di-install pada sisi server
dan client. Pada sisi server, laptop dihubungkan pada access point utama menggunakan kabel, kemudian pada sisi client, laptop terhubung
pada repeater menggunakan wifi. Client melakukan pengiriman paket ke server mulai dari dari kualitas sinyal excellent hingga poor.
Pengujian dilakukan selama enam hari kerja. Pengambilan data dilakukan pada tiga kondisi. Pada kondisi sibuk pada pukul 07.30 WIB
sampai pukul 11.30 WIB, pada kondisi normal pukul 12.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB, dan pada kondisi sepi pukul 15.00 WIB keatas.
Mikrotik RB 1100AH
Management Mikrotik OS
Mikrotik RB 411AH
Mikrotik Groove A52HPn
Mikrotik Metal 2SHPn
Mikrotik Groove A52HPn
internet
Pengukuran dengan speedtest
Client
Client
Client
W D
S 1
WDS 2
W D
S 3
3.3.4 Langkah Pengujian Kecepatan Internet
Gambar 3.5 Rencana pengujian kecepatan internet Keterangan:
Menguji kecepatan internet menggunakan speedtest pada router yang menerima koneksi internet dari ISP. PT Kanisius berlangganan dari
ISP Sat Net dengan kapasitas 5Mbps. Skenario ini untuk mengetahui apakah kecepatan internet yang didapat sesuai yang ditawarkan oleh ISP.
Pengujian dilakukan pada saat kondisi internet PT Kanisius tanpa pengakses.
59
Mikrotik RB 1100AH
Management Mikrotik OS
Mikrotik RB 411AH
Mikrotik Groove A52HPn
Mikrotik Metal 2SHPn
Mikrotik Groove A52HPn
internet
Client
Client
Client
W D
S 1
WDS 2
W D
S 3
BAB IV DATA DAN ANALISIS KINERJA JARINGAN