setiap client. “Network key” di sini diperoleh dan diproses oleh server
Radius tersebut. Fungsi Radius server adalah menyimpan user name dan password
secara terpusat yang akan melakukan autentikasi client yang hendak login kedalam jaringan.Sehingga pada proses authentikasi client menggunakan
username dan password. Jadi sebelum terhubung ke wireless LAN atau
internet, pengguna harus melakukan autentikasi telebih dahulu ke server tersebut. proses Authentikasi 802.1X EAP ini relatif lebih aman dan
tidak tersedia di WEP.
2.4 Antena WiFi
Pada sistem komunikasi radio diperlukan adanya antena sebagai pelepas energi elektromagnetik ke udara atau ruang bebas, atau sebaliknya
sebagai penerima energi itu dari ruang bebas. Antena merupakan bagian yang penting dalam sistem komunikasi sehari-hari. Antena kita jumpai
pada pesawat televisi, telepon genggam, radio, dan lain-lain. Antena adalah suatu alat yang mengubah gelombang terbimbing dari
saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara, dan sebaliknya. Saluran transmisi adalah alat yang berfungsi sebagai penghantar atau
penyalur energi gelombang elektromagnetik. Suatu sumber yang dihubungkan dengan saluran transmisi yang tak berhingga panjangnya
menimbulkan gelombang berjalan yang uniform sepanjang saluran itu. Jika saluran ini dihubungsingkat maka akan muncul gelombang berdiri
yang disebabkan oleh interferensi gelombang datang dengan gelombang
yang dipantulkan. Jika gelombang datang sama besar dengan gelombang yang dipantulkan akan dihasilkan gelombang berdiri murni. Konsentrasi -
konsentrasi energi pada gelombang berdiri ini berosilasi dari energi listrik seluruhnya ke energi maknet total dua kali setiap periode gelombang itu.
2.4.1 Voltage Standing Wave RatioVSWR
VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri standing wave maksimum |V|max dengan minimum |V|min. Pada
saluran transmisi ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan V
0+
dan tegangan yang direfleksikan V
0-
. Perbandingan antara tegangan yang direfleksikan dengan yang dikirimkan
disebut sebagai koefisien refleksi tegangan г[15], yaitu :
Γ= =
Z
L
adalah impedansi beban load dan Z adalah impedansi
saluran lossless . Koefisien refleksi tegangan г memiliki nilai kompleks,
yang merepresentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi. Untuk beberapa kasus yang sederhana, ketika bagian imajiner dari г adalah nol,
maka : a. : г = -1 refleksi negatif maksimum, ketika saluran terhubung singkat.
b. : г = 0 tidak ada refleksi, ketika saluran dalam keadaan matched sempurna.
c. : г = -1 refleksi positif maksimum, ketika saluran dalam rangkaian
terbuka.
Rumus untuk mencari nilai VSWR adalah:
S=
Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 S=1 yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching
sempurna. Namun kondisi ini pada praktiknya sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, nilai standar VSWR yang diijinkan untuk fabrikasi antena
adalah VSWR ≤2
2.4.2 Gain
Gaindirective gain adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan
sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt,ohm, atau lainnya, melainkan
suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah decibel [12].
Gain dari sebuah antenna adalah kualitas nyala yang besarnya lebih kecil daripada penguatan tersebut yang dapat dinyatakan dengan:
Gain=G=k.D
Dimana: k
=efisiensi antenna, 0 ≤k ≤ 1 Gain antena dapat diperoleh dengan mengukur power pada main
lobe dan membandingkan powernya dengan power pada antena referensi. Gain antena diukur dalam desibel, bisa dalam dBi ataupun dBd. Jika
antena referensi adalah sebuah dipole, antena diukur dalam dB d. “d” di
sini mewakili dipole, jadi gain antena diukur relative terhadap sebuah antena dipole. Jika antena referensi adalah sebuah isotropic, jadi gain
antena diukur relatif terhadap sebuah antena isotropic. Gain dapat dihitung dengan membandingkan kerapatan daya
maksimum antena yang diukur dengan antena referensi yang diketahui gainnya.Maka dapat dituliskan pada Persamaan
G=
Decibel dB merupakan satuan gain antena. Decibeladalah perbandingan dua hal. Decibel ditetapkan dengan dua cara, yaitu :
a.Ketika mengacu pada pengukuran daya.
X
dB
=10log
10
b.Ketika mengacu pada pengukuran tegangan.
X
dB
=20log
10
2.4.3 Polarisasi
Polarisasi antena merupakan orientasi perambatan radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu antena dimana
arah elemen antena terhadap permukaan bumi sebagai referensi lain. Energi yang berasal dari antena yang dipancarkan dalam bentuk sphere,
dimana bagian kecil dari sphere disebut dengan wave front. Pada umumnya semua titik pada gelombang depan sama dengan jarak antara
antena. Selanjutnya dari antenna tersebut, gelombang akan membentuk kurva yang kecil atau mendekati. Dengan mempertimbangkan jarak, right
angle ke arah dimana gelombang tersebut dipancarkan, maka polarisasidapat digambarkan sebagaimana gambar 2.7:
https:www.academia.edu6571522Sis_Kom_Ber
Gambar 2.7 Polarisasi Antena Ada empat macam polarisasi antena yaitu polarisasi vertikal,
polarisasi horizontal, polarisasi circular, dan polarisasi cross [15]. 1. Polarisasi Vertikal
Radiasi gelombang elektromagnetik dibangkitkan olehmedan magnetik dan gaya listrik yang selalu berada di sudut kanan.
Kebanyakan gelombang elektromagnetik dalam ruang bebas dapat dikatakan berpolarisasi linier. Arah dari polarisasi searah dengan
vektor listrik. Bahwa polarisasi tersebut adalah vertikal jika garis medan listrik yangdisebut dengan garis E berupa garis vertikal maka
gelombang dapat dikatakan sebagai polarisasi vertikal.
https:www.academia.edu6571522Sis_Kom_Ber
Gambar 2.8 Polarisasi Vertikal
2. Polarisasi Horisontal Antena dikatakan berpolarisasi horisontal jika elemen antena
horisontal terhadap permukaan tanah. Polarisasi horizontal digunakan pada beberapa jaringan wireless.
https:www.academia.edu6571522Sis_Kom_Ber
Gambar 2.9 Polarisasi Horisontal 3. Polarisasi Circular
Polarisasi circular pernah digunakan pada beberapa jaringan wireless. Dengan antena berpolarisasi circular, medan electromagnet
berputar secara konstan terhadap antena.
https:www.academia.edu6571522Sis_Kom_Ber
Gambar 2.10 Polarisasi Circular
4. Polarisasi Cross Polarisasi cross terjadi ketika antena pemancar mempunyai
polarisasi horizontal, sedangkan antena penerima mempunyai polarisasi vertikal atau sebaliknya.
https:www.academia.edu6571522Sis_Kom_Ber
Gambar 2.11 Polarisasi Cross
2.4.4 Beamwidth
Beamwidth Adalah besarnya sudut berkas pancaran gelombang
frekuensi radio utama main lobe yang dihitung pada titik 3 dB menurun dari puncak lobeutama [12]. Besarnya beamwidth adalah sebagai berikut :
B=
Dimana: B= 3dB beamwidthderajat
f= frekuensiGHz
d=diameter antennam Apabila beamwidth mengacu kepada perolehan pola radiasi, maka
beamwidthdapat dirumuskan sebagai :
β = θ
2
- θ
1
Gambar dibawah ini menunjukkan tiga daerah pancaran yaitu lobe utama main lobe,nomor 1, lobe sisi samping side lobe, nomor dua, dan
lobe sisi belakang back lobe, nomor 3. Half Power Beamwidth HPBW adalah daerah sudut yang dibatasi oleh titiktitik ½ daya atau -3 dB atau
0.707 dari medan maksimum pada lobe utama. First Null beamwidth FNBW adalah besar sudut bidang diantara dua arah pada main lobe yang
intensitas radiasinya nol.
https:www.academia.edu6571522Sis_Kom_Ber
Gambar 2.12 BeamwidthAntena
2.4.5 Tipe Antena
1. Antena Omnidirectional
teknologi.kompasiana.cominternet20100820macam-macam-antena-233481.html
Gambar 2.13 Antena Omnidirectional
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360º yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal
Mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat,
sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi[13].
http:www.scribd.comdoc248115590Teori-Macam-Antena-Media-Transmisiscribd
Gambar 2.14 Pola radiasi antenna omni 2. Antena Grid
teknologi.kompasiana.cominternet20100820macam-macam-antena-233481.html
Gambar 2.15 Antena Grid Antenna Grid Wifi 2,4 GHz dengan Gain 21 Db, sangat cocok
digunakan untuk Antena Wifi. Bisa digunakan untuk Point to Point, atau Point to multi point. Antena grid memiliki kekuatan sinyal
hingga 24 dB. Menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit[13].
http:www.scribd.comdoc248115590Teori-Macam-Antena-Media-Transmisiscribd
Gambar 2.16 Pola radiasi antenna grid 3. Antena Parabolik
Antena Parabolik Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh dan Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi.
teknologi.kompasiana.cominternet20100820macam-macam-antena-233481.html
Gambar 2.17 Antena parabolik
http:www.scribd.comdoc248115590Teori-Macam-Antena-Media-Transmisiscribd
Gambar 2.18 Pola radiasi antenna parabolic
4. Antena Sektoral
teknologi.kompasiana.cominternet20100820macam-macam-antena-233481.html
Gambar 2.19 Antena sectoral Antena sektoral hampir mirip dengan antenna omnidirectional.
Antena ini digunakan untuk access point to serve a Pont-to-Multi- Point
P2MP. Antena sektoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja
pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat[13]. Tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan
agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah
mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki
sinyal pancaran.Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah
pancaran yang telah di tentukan.
http:www.scribd.comdoc248115590Teori-Macam-Antena-Media-Transmisiscribd
Gambar 2.20 Pola radiasi antenna sectoral
2.5 Signal Strength