dua kali dalam survei situs dan implementasi. Dalam banyak kasus menurunkan output daya access point akan memungkinkan peningkatan
jumlah AP di daerah tertentu, memungkinkan untuk lebih banyak pengguna untuk dilayani dengan throughput yang lebih tinggi[14].
2.3.3 Memilih Perangkat Wireless
Secara umum berikut ini fitur access point yang ideal diterapkan pada sebuah jaringan WLAN[14].
1. RF Power Dalam banyak access points fitur ini tidak tersedia. Kurangnya
fitur ini menyebabkan masalah dalam menerapkan lingkungan multi-AP. Biasanya, sebuah AP Enterprise akan mendukung berbagai kekuatan 5-
100 milliWatts. 2. Antena
Access point harus mempunyai konektor antenna eksternal,
sehingga bisa dipasang berbagai tipe antenna agar sesuai dengan kebutuhan.
B
eberapa AP bahkan memiliki antena tertanam, sehingga mustahil untuk beralih ke antena model lain.
3. Power over EthernetPoE PoE dapat menjadi perbedaan antara biaya yang efektif
implementasi HotSpot dan satu tidak efektif. PoE memungkinkan menyalurkan power secara langsung ke perangkat remote melalui kabel
CAT5 Ethernet. Karena access points sering dimasukkan ke tempat di
mana sulit untuk mendapatkan listrik langit-langit dan lorong-lorong panjang.
PoE menjadi pilihan karena dengan memasang kabel power tambahan akan menyebabkan biaya tinggi di sebabkan pemborosan kabel,
karena tiap perangkat membutuhkan dua kabel yaitu kabel UTP untuk data dan kabel listrik untuk powernya, lalu dengan adanya PoE cukup
menggunakan satu kabel yaitu kabel UTP dimana transfer data dan aliran listrik terjadi dalam satu kabel. Umumnya PoE yang di gunakan mengacu
ke standar IEEE 802.3af dimana maksimum power per port adalah 15.4W, kemudian standar ini di perbaharui oleh IEEE 802.3at dimana maximum
power per port adalah 34.2W, ini disebabkan banyak perangkat baru yang membutuhkan supplay power lebih tinggi,
4. Long and Short Preamble Support
Generasi pertama dari 802,11 menunjukkan penggunaan 144-bit preamble
yang digunakan
untuk membantu
wireless receiver
mempersiapkan akuisisi wireless sinyal. Sebagai 802.11 ditujukan tingkat transmisi yang lebih tinggi dan model penggunaan baru seperti VoIP,
pendek, lebih efisien 56-bit preamble juga diperkenalkan. Setelah pengenalan preambles pendek, AP pertama dan NIC di pasar termasuk
pilihan konfigurasi untuk menggunakan long dan short preambles. Hal ini menyebabkan masalah interoperabilitas untuk pengguna Mobile
StationMS yang tidak menawarkan pilihan tersebut. Jika AP diaktifkan menggunakan short preamble dan MS menggunakan long preamble maka
keduanya tidak bisa terhubung. Maka dari itu diciptakan pilihan long atau short preamble
, produsen hardware mengembangkan sistem yang secara otomatis bisa mendukung baik pengaturan. Dalam proses ini, option untuk
user menghilang dari interface konfigurasi perangkat. Saat ini masih ada
hardware yang dapat dikonfigurasi menggunakan long atau short
preamble .
2.3.4 Otentikasi